Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Senin, 31 Desember 2007

Sepak Bola untuk Meriahkan Natal dan Tahun Baru

By. Hartono

Minggu (30/12) kemarin, ratusan warga Flores yang ada di Kota Pontianak berbondong-bondong datang ke stadion Sultan Syarif Abdurrahman untuk menyaksikan final kejuaraan sepak bola Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamora).
Ketua bidang pertandingan, Rafael Raymundus, SH didampingi sekretaris pertandingan, Raymundus Suba, SH ketika ditemui di lapangan megatakan kejuaran sepak bola Flobamora yang diselenggarakan kali ini merupakan kejuaraan yang kelima kalinya.
Lebih lanjut Rafael mengatakan kejuaraan sepak bola Flobamora yang berlangsung mulai dari Oktober hingga Desember 2007 ini adalah untuk memperebut piala wali kota Pontianak.
Masih masih menurut Rafael kegiatan ini merupakan rangkaian memeriahkan Natal dan Tahun Baru. Disela-sela kesibukannya dalam mengatur jalannya pertandingan Rafael menjelaskan kegiatan yang sederhana ini merupakan salahsatu momen dimana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga Flores yang ada di Kota Pontianak maupun di luar Pontianak.
Mereka berkeyakinan dengan semakin banyaknya kejuaraan yang diadakan semacam ini membuat mereka optomis untuk ambil bagian dalam kejuaran besar lainnya di Kota Pontianak. “Sudah banyak atlet kita yang masuk di beberapa tim sepak bola yang ada di Kota Pontianak,” jelas Rafael.
Dia memaparkan sebayak enam klub yang secara resmi terdaftar dalam kejuaraan sepak bola Flobamora di kota Potianak tahun ini. Diantaranya adalah Sungai Raya (FS Lorosai), Siantan (FS Inerie), Batu Layang (FS Nusa Bunga), Jeruju (FS Komodo), ES Nusa Cendana, dan yang terakhir gabungan FS Titehena.
Suksesnya kegiatan menurutnya tidak terlepas dari bantuan para donatur. “Harapan kita semoga kedepan Tim Flobamora bisa bergabubung dengan tim sepek bola yang ada di Kalbar, sebagai salah satu wujud keterlibatan untuk mempererat tali persaudaraan dalam hidup rukun dan harmonis di Kalbar,” pungkas Rafael.□ Baca Selengkapnya.....

Ulang Tahun ke-35 Gereja Katolik Keluarga Kudus Kota Baru

By. Hartono

Minggu (30/12) ratusan umat Katolik Keluarga Kudus Kota Baru Pontianak kembali mendatangi Gereja untuk merayakan hari ulang tahun yang ke-35 tahun.

Acara pertama didahului dengan Perayaan Ekaristi atau Misa, pada pukul 08.00 Wib. Perayaan Ekaristi berlangsung selama kurang lebih satu jam.

Dalam khotbahnya, Pastor Paroki Trisunaring mengatakan, hidup berkeluarga Kristen Katolik didasarkan atas perkawinan yang sah. Hal itu antara lain, kedua mempelai harus mengawali hidup berkeluarga mereka, dengan upacara peneguhan perkawinan yang sesuai dengan Hukum Gereja.

Perayaa Ekaristi berlangsung selama kurang lebih satu jam. Setelah berakhirnya perayaan Ekaristi, pastor bersama umat menuju tempat yang sudah disiapkan oleh panitia, untuk mengikuti acara seremonial.

Menurut ketua panitia Natal 2007, Maria Samsudin, umat yang hadir dalam acara seremonial, sebanyak 700 orang. Dalam sambutannya, Maria mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat yang telah ikut ambil bagian, dalam acara ulang tahun Paroki Keluarga Kudus Kota Baru.

Terkait dengan pesta hari raya pesta Keluarga Kudus yang dirayakan oleh gereja Katolik, Maria mengajak kepada keluarga agar, menjaga kesucian perkawinan seperti keluarga kudus di Nazaret.

Ditambahkannya lagi, keluarga bukan semata-mata merupakan lingkungan tempat anak-anak bertumbuh secara fisik. Keluarga juga merupakan lingkungan tempat mereka bertumbuh secara psikis, moral, sosial, dan spiritual. Baik dalam konsep maupun dalam praktik. Hal itu menjadi nyata, bila keluarga menjadi tempat pendidikan yang pertama dan utama.

Diakhir pembicaraannya, Pastor Trisunaring, MC berharap, keluarga menjadi komunitas kehidupan dan kasih. Yang ditandai oleh sikap hormat dan syukur, terhadap anugerah kehidupan, serta kasih timbal-balik dari semua anggotanya. Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 29 Desember 2007

*Kejuaran Tinju Amatir Piala Gubernur Banten II

By. Hartono

Persiapan pertarungan kejuaraan tinju amatir memperebutkan piala Gubernur Banten II senior putra yang akan berlangsung di Banten-Tangerang pada tanggal 14 hingga 19 Januari 2008, membuat petinju dari Pertina Kalbar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Bahkan untuk melatih, didatangkan wasit Kosmas Radias memberikan latihan khusus.
Kosmas mengatakan, kemarin merupakan hari pertama ia memberikan latihan kepada para atlet tinju Kalbar yang akan berlaga di Banten. ”Latihan dalam satu hari hanya ada dua kali yaitu pagi dan sore masing-masing dua jam,” jelasnya.
Dia menjelaskan latihan di hari pertama yang perlu dilakukan oleh para atletnya adalah latihan fisik. “Jika fisiknya sudah mantap secara otomatis tekhnisnya juga akan lebih baik,” ungkap Kosmas.
Ketika ditanya seperti apa latihan pertama yang dilakukan Kosmas menjelaskan para atlet diberi pemanasan dengan lari mengelilingi GOR.
Menurut pelatih asal Ketapang ini ketika ditemui di di sasana tinju milik Pengprov Pertina Kalbar di kawasan Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, bersama petinju Sabtu (29/12) kemarin, ada lima petinju junior yang bakal mengikuti even ini. Pertama Agus Firmansyah kelas 75 kg, Edi.S kelas 60 kg dan Widodo kelas 57 kg. sementara untuk kelas kela51 kg dan kelas 48 kg. masih dalam proses penyeleksian.
Menurut Kosmas dengan waktu yang cukup mepet ini dinilai cukup untuk melakukan latihan. Ia mnyadari bahwa lawan yang akan dihadapi oleh para atletnya cukup kuat, meskipun demikian ia tetap optimis para atletnya akan tampil lebih maksimal, bahkan ia juga yakin akan ada peluang untuk juara.
“Harapan kita mudah-mudahan mereka mampu tampil maksimal dan berhasil memperebutkan juara,” ujar Kosmas.□ Baca Selengkapnya.....

*Profil Agus Firmansyah, Atlet Tinju Kalbar

By. Hartono

Agus Firmansyah (21) adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ia merupakan seorang atlet tinju Kalbar yang berasal dari Sei Ambawang, tepatnya daerah Mega Timur Pontianak Utara. Sebelum menjadi atlet tinju kesehariannya ia habisi dengan bekerja. Bekerja merupakan bagian dari hidupnya yang tidak dapat diabaikan apapun bentuk pekerjaannya asalkan baik dan halal.
Sebagai anak yang latar belakang orang tuanya tidak mampu membuat keinginan Agus harus bekerja meskipun harus menelantarkan sekolahnya. Pendidikan akhir yang bisa didapati Agus hanya sampai pada kelas 2 SMP. Setelah memilih berhenti lantaran tidak mampu Agus memilih bekerja sebagai buruh sawmil di Tanjung Hulu. Bekerja sebagai di sawmil ia jalani selama kurang lebih tiga tahun. Tidak hanya itu, Agus juga pernah bekerja memasang cerocok.
Pepatah mengatakan setiap ada masalah pasti ada solusinya. Demikialah yang dialami Agus. Ia tidak pernah membayangkan kalau dirinya bisa menjadi seorang atlet tinju. Entah mukzisat apa yang menghampirinya genap di usianya yang ke-18 keinginannya untuk menjadi petinju mulai tumbuh.
Kesibukan pekerjaan yang dialaminya tidak membuat Ia bungkam, baginya komunikasi dengan orang lain dinilai sanagat penting, termasuk dengan Pak Jalil orang yang pertama kali mengenalkan dirinya dengan Pak John RB Pangkey yang kala itu masih menjabat sebagai ketua Pertina. Agus sepertinya sudah memiliki bakat dasar untuk bertinju, atas pertimbangan itu pada tahun 2004 John pun menerimanya untuk bergabung di olah raga tinju.
Baginya menjadi seorang atlet mesti ditekuni dengan sungguh-sungguh termasuk berlatih dan doa. Selama kurang lebih tiga tahun menjadi atlet tinju prestasi demi prestasi pun diraih Agus termasuk pada kejurnas Pra-PON di Riau beberapa bulan yang lalu. Dalam waktu dekat Agus bersama dengan reka-rekannya akan melaju Banten mengikuti kejuaraan tinju amatir piala Gubernur Banten II.
Di mata Agus, Pak John merupakan sosok yang suka menolong. Agus salah satu atlet tinju yang merasakan kebaikan beliau. “Tanpa dukungan Pak John mungkin saya tidak bisa menjadi atlet tinju,” ucap Agus bersyukur.
Agus berjanji akan tampil sebaik mungkin pada pelaksanaan PON maupun kejuaraan tinju amtir yang tinggal menunggu hari lagi itu.□ Baca Selengkapnya.....

Tergeser Transportasi Darat, Kapal Motor Air Sepi Penumpang

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Sudah jatuh tertimpa tangga. Peribahasa ini agaknya mewakili nasib transportasi air ke daerah pedalaman sebelah timur Kalimantan Barat. Setelah terpuruk akibat kenaikan solar, kini kapal motor kecil ini harus tersingkir transportasi darat dan mengalami sepi penumpang.

Sepi. Demikian suasana aktivitas kapal motor air yang biasa mengangkut warga Kalbar dari dan menuju wilayah timur Kalbar ini. Angkutan yang biasa disebut ‘kelotok’ ini tak kuasa menanggung beban akibat melangitnya harga BBM solar. Ditambah ‘perang tarif’ dengan transportasi darat, membuat sarana angkatan air ini semakin tersisih.
Tak hanya itu, angkutan sungai dinilai memakan waktu tempuh yang sangat panjang. Akibatnya warga lebih memilih jalur bus sebagai sarana angkut yang tercepat menuju daerah pedalaman.
Kepala seksi Angkutan Perairan Dinas Perhubungan Kota Pontianak, Agus.S ditemui di ruang kerja Jumat (28/12) kemarin, membenarkan kondisi tersebut. Agus juga menilai, sepinya angkutan sungai di Kota Pontianak karena disebabkan semakin terbukanya akses angkutan darat.
Agus mencontohkan sebelum terbukanya akses jalan darat rata-rata orang di daerah hulu seperti Putussibau dan Ketapang pada umumnya menggunakan angkutan sungai. “Makin sedikit orang yang mau naik kapal motor. Kalaupun ada paling hanya jarak tempuh dekat atau kawasan yang tidak dapat ditembus jalan darat,” katanya.
Ahai, pemilik Motor air jurusan Pontianak-Terentang, ditemui Jumat (28/12) di pelabuhan Seng Hie Pontianak, mengatakan, angkutan ini masih bisa bertahan, selain karena adanya penumpang, juga memuat beberapa barang yang akan dibawa..
Dia mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar semakin menurunkan prospek angkutan sungai. Lebih jauh Ahai memaparkan kenaikan harga solar Rp 5.000 per liter, membuat mereka tak berdaya, tragisnya lagi imbas dari kenaikan solar membuat mereka memilih menggunakan minyak tanah sebagai alternatif. Padahal bahan bakar tersebut terbilang langka di Kalbar dan daerah lain di Indonesia, akibat kebijakan konversi minyak tanah ke gas oleh pemerintah.
Masih menurutnya, sekali jalan untuk mesin 4 D dibutuhkan 150 (liter) solar. Pertengahan tahun lalu sebelum BBM nik tarif per penumpang Rp 15.000 untuk rute Pontianak-Terentang. Kini tarif harus naik hingga Rp 20.000 per orang agar tidak rugi.
Diakhir pembicaraan, Ahai mengungkapkan, surutnya angkutan penumpang tidak membuat ia mangkir bekerja, karena itu satu-satunya mata pencariannya. “Kita bertahan meskipun penumpang sepi karena tidak ada pekerjaan lain” ucap Ahai sedih
Di tempat terpisah, Junaidi, salah satu penumpang membenarkan bahwa akhir-akhir ini penumpang motor air semakin sepi. Ia berharap agar pemerintah tidak menutup mata terhadap persoalan ini, “Masih banyak masyarakat di pedesaan kalbar yang miskin” pungkas Junaidi. □ Baca Selengkapnya.....

Kamis, 27 Desember 2007

Ratusan Narapidana mendapat Remisi Natal

By. Internet

Bandung:Kepala Bidang Pemasyarakatan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM Jawa Barat Dedi Sutardi mengatakan, sejumlah 378 narapidana yang ditahan di Jawa Barat mendapat remisi hari raya Natal yang akan diumumkan pada 25 Desember nanti. “Remisi ini khusus diberikan pada narapidana yang beragama Kristen dan Katolik,” katanya ketika dihubungi Tempo, Jumat (21/12).Menurut dia, sejumlah 372 narapidana mendapat Remisi Khusus I yakni pengurangan masa hukuman. Di antara para narapidana yang mendapat remisi itu terdapat seorang tahanan militer. Sementara lima lainnya mendapat Remisi Khusus II, yakni langsung bebas karena mendapat pengurangan hukuman.Dedi juga mengatakan, pengurangan masa hukuman diberikan bervariasi yakni 15 hari sampai maksimal 2 bulan. Hanya tujuh narapidana yang mendapat pengurangan hukuman maksimal 2 bulan. “Pemberian remisi paling banyak diberikan pada narapidana kasus narkotika,” kata Dedi.Narapidana penghuni LP Bekasi pada tahun ini menerima paling banyak remisi, 87 orang. Sementara di Bandung sendiri, 17 narapidana di LP Sukamiskin, 39 penghuni LP Banceuy, serta 32 orang dari Rutan Bandung (Kebonwaru). Hanya satu narapidana di LP Bandung yang mendapat remisi Khusus II, yang akan langsung bebas pada Natal nanti.Di seluruh Jawa Barat terdapat 18 Lembaga Pemasyarakatan, 2 Rumah Tahanan, dan 1 Lembaga Pemasyarakatan Militer. Seluruhnya dihuni 9.806 narapidana dan 5.262 tahanan yang menunggu putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Baca Selengkapnya.....

Jam Pelajaran Olahraga di Sekolah Dinilai Minim

By. Antara

Asisten Deputi Olahraga Pendidikan (Asdep Ordik) Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Yuni Poerwanti menyatakan keprihatinannya dengan sangat terbatasnya jam pelajaran untuk pendidikan jasmani dan olaraga di sekolah, serta sistem proses belajar dan mengajar yang masih sangat tradisional."Sekarang ini, rata-rata jam pelajaran di sekolah tingkat dasar hanya 80 menit per seminggu. Itu sangat tidak mencukupi untuk membentuk siswa yang bugar dan memiliki produktivitas belajar," kata Yuni di Jakarta, kemarin.Menurut Yuni, penambahan jam pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dari rata-rata 80 menit perminggu ke angka ideal 180 menit perminggu memerlukan kemauan dari pihak pemerintah, terutama Departemen Pendidikan Nasional."Menurut saya, pertama Bapak Presiden sebagai kepala negara harus mencanangkan penambahan jam pendidikan jasmani dan olahraga. Sekaligus juga memerintahkan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk menambah jam yang ada. Ini amanat Undang-Undang tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jika tidak ada perintah dari atas maka Undang-undang tersebut tidak segera terimplementasikan pula," katanya. Ia menilai bahwa selama ini, pendidikan jasmani dan olahraga belum mendapat perhatian yang mencukupi dari sektor pendanaan dan akibatnya, banyak guru olahraga yang tidak memiliki kualifikasi yang memadai."Adalah fakta bahwa masih ada honor guru pendidikan jasmani dan olahraga Rp 50.000,- per bulan. Bahkan pelajaran olahraga harus dirangkap oleh guru yang sama sakali tidak punya latar bidang keolahragaan," katanya.Setiap satuan pendidikan harus mempunyai fasilitas untuk mendukung, baik lapangan, aula, atau tempat sejenisnya. Selama ini terutama untuk anak-anak SD sangat tidak memadai dan menggenaskan dibanding dengan SMP dan SMU. Fasilitasnya secara umum sangat jauh perbedaannya. Padahal ini dasar dari semua yang akan dicapai. Pendidikan jasmani dan olahraga adalah bagian integral dalam proses pendidikan, tapi ironisnya, model pendidikan ini dari dulu sampai sekarang tetap termarginalkan. "Padahal, salah satu fondasi instrumen pembangunan bangsa adalah dengan kebugaran peserta didik yang harus dimiliki. Jangan bicara prestasi olahraga nasional, sementara dalam sistem pendidikan kita, pendidikan jasmani dan olahraga kurang mendapat tempat yang selayaknya," katanya menegaskan.(*) Baca Selengkapnya.....

*Kejuaraan Tinju Amatir Piala Gubernur Banten II

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak


Ketua tim formatur Pertina Kalbar yang sebelumnya menjabat sebagai ketua umum Pertina, John RB Pangkey mengatakan dalam rangka memenuhi undangan kejuaraan tinju amatir senior putra memperebutkan piala Gubernur Banten II tahun 2008 tanggal 14 hingga 19 Januari mendatang akan melakukan seleksi terhadap atlet yang memiliki kelas yang sama.
Dikatakan John, tujuan seleksi bagi atlet yang memiliki kelas sama merupakan salah satu bentuk penilaian untuk bisa tampil di Banten.
John menjelaskan, kelas yang akan diseleksi terdiri dari kelas 51 kg dan kelas 48 kg. Atlet yang menempati kelas 51 kg adalah Edi. S asal Kabupaten Pontianak dan Ade Irawan asal Ketapang, sementara yang menempati kelas 48 kg adalah Bambang dan Dedi, keduanya berasal dari Ketapang. Dari keempat atlet yang disebut diatas yang masuk dalam tahap seleksi adalah Jang Joki.
Lebih lanjut John menjelaskan sebanyak tiga atlet yang sudah positif tidak diseleksi. Diantaranya adalah Agus Firmansyah asal Kabupaten Pontianak posisi di kelas 75 kg, Edi.S menempati posisi kelas 60 kg sedangkan Widodo asal Sintang menempati kelas 57 kg.
Menurut John, sesuai dengan keputusan panitia kelas yang akan dipertandingkan dalam kejuaraan tinju amatir dalam perebutan piala Gubernur Banten II adalah mulai dari kelas terbang (51 kg), kelas bulu (57 kg), kelas ringan (60 kg), dan kelas menengah (75 kg).
“Kalau tidak ada halangan dua hari sebelum acara dimulai kita sudah berangkat menuju Banten,” jelas John.
Menurut John kejuaraan ini juga salah satu persiapan untuk berlaga di PON Kaltim Juli mendatang.
Diakhir pembicaraannya John berharap para atlet yang akan berlaga di kejuaraan piala Gubernur Banten betul-betul siap dan tampil lebih baik.
Seperti apa target yang boleh mereka raih? John memaparkan bahwa mereka setidaknya harus bisa menang.□ Baca Selengkapnya.....

Tujuh Anggota KPID Kalbar Dilantik

By. Hartono/Lazarus
Borneo Tribune, Pontianak

Gubernur Kalbar H. Usman Ja’far kemarin (27/12) telah melantik tujuh anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Barat periode 2007-2010 di ruang Ruai Telabang Kantor Gubernur.

Tujuh Anggota KPID yang dilantik antara lain Syarif M Herry ST, Alawiyah Almutahar ST MSi, Thomas Ariston SS, Faisal Riza ST, Drs Yasmin Umar, Budi Susanto SE dan Ir Sumarsono MM. Acara pelantikan ketujuh anggota KPID tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Muspida dan para undangan lainnya.

Dalam acara pelantikan tersebut Usman mengatakan bahwa “fungsi lembaga penyiaran adalah untuk memperkokoh integrasi nasional dan mengangkat nilai akar budaya Indonesia”. Saat ini peran televisi dapat menggantikan peran orang tua sebagai pengasuh. Pengaruh media, terutama televisi begitu besar dampaknya kepada masyarakat. Sekitar 30-35 jam setiap minggunya anak-anak di Indonesia menghabiskan waktunya di depan televisi.

Lebih lanjut Usman mengatakan media cetak untuk pada zaman sekarang merupakan era informasi bagi masyarakat, namun disatu sisi penyiaraan dapat memperhatikan nilai-nilai moral sosial sesuai dengan adat istiadat yang berlaku.
Masih menurut Usman Ja’far media masa menjadi salah satu sarana yang dapat mencerdaskan kehidupan bermsyarakat berbangsa dan bertanah air.

KPI merupakan sebuah lembaga negara yang dilahirkan oleh Undang-undang, yakni Undang-undang No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, namun bukan lembaga negara yang eksplisit disebut keberadaannya oleh Konstitusi (UUD 1945).

Gubernur juga berharap ke depannya agar KPID Kalbar dapat lebih maju dari daerah lain dan dapat bekerja lebih maksimal. ■ Baca Selengkapnya.....

Pemkot Lakukan Seleksi Administrasi Pelamar CPNS

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Pemerintah Kota Pontianak, melalui panitia penyelenggara penerimaan calon pegawai negeri sipil, secara resmi melakukan seleksi administrasi terhadap peserta pelamar CPNS formasi tahun 2007, Kamis (27/12).

Demikian diungkapkan Kepala Bidang Mutasi Pegawai Pemerintah Kota Pontianak, Gusti Syofyan, ketika ditemui di GOR Pangsuma, disela-sela kesibukannya melayani ribuan pelamar.

Menurut Syofyan, secara keseluruhan pelamar yang sudah mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kota Pontianak, sebanyak 2.247 orang. Ia menambahkan, dari 2247 pelamar yang mendaftar, sedikitnya 367 pelamar yang dinyatakan tidak memenuhi syarat, dan 1.880 memenuhi syarat.

Syofyan mengatakan, peserta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat adalah, peserta yang tidak dapat melampirkan persyaratan administrasi, terbentur karena usia, dan rendahnya nilai akademik. Sesuai dengan yang telah ditentukan panitia, untuk eksak IPK-nya minimal 2,5, sedangkan untuk non eksak 2,75.

Formasi yang disediakan Pemerintah Kota Pontianak untuk 2007 sebanyak 59 formasi. Yang dibagi dalam tiga unsur. Guru, Kesehatan, dan Tenaga Teknis. Pelaksanaan seleksi dilakukan pada Kamis dan Jumat. Pada Sabtu juga masih memberi kesempatan kepada peserta yang belum sempat datang, pada hari yang telah ditentukan.

Syofyan memaparkan, setiap surat lamaran diterima, diperiksa dan diteliti oleh Panitia Seleksi Administrasi, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam pengumuman. Menurutnya, materi test/ujian saringan meliputi, Tes Kompetensi Dasar (TKD). Terdiri dari Tes Pengetahuan Umum (TPU), Tes Bakat Skolastik (TBS), dan Tes Skala Kematangan (TSK).

Diakhir pembicaraanya Syofyan menjelaskan, pelaksanaan test / ujian saringan akan dilaksanakan pada 5 Januari 2008, dari pukul 07.00 Wib sampai selesai.

Ia mengingatkan secara menyeluruh, pada saat mengikuti ujian harus dapat menunjukkan Kartu Asli Tanda Peserta Test / Ujian Saringan dari Panitia Pengadaan CPNS Pemerintah Kota Pontianak Formasi 2007.□ Baca Selengkapnya.....

Usman Ja’far: 130 Atlet Kalbar Siap Berlaga di PON

by. Hartono
Borneo Trbune, Pontianak

Sedikitnya 130 atlet Kalbar siap berlaga di PON Kaltim 2008 mendatang.
Demikian diungkapkan Ketua Komite Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Barat, H Usman Ja’far yang juga Gubernur Kalbar usai melantik anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID) Provinsi Kalimantan Barat di ruang Ruai Telabang kantor Gubernur, Kamis (27/12) kemarin.
Menurut orang nomor satu Kalbar yang akan segera mengakhiri masa tugasnya ini hampir seluruh cabang atlet yang akan melaju ke-PON XVII Kaltim 2008 mendatang, persiapannya sudah berjalan sesuai dengan harapan.
Mengenai keberangkatan sejumlah atlet Usman Jafar belum bisa memberikan kepastian yang jelas karena ini tergantung kepada panitia pelaksana.
Ia menambahkan dengan sisa waktu yang makin mepet, maka semua komponen yang terlibat supaya betul-betul siap untuk meningkatkan semangat sehingga persiapan untuk melaju ke-PON bisa lebih baik dan dapat mencapai target.□ Baca Selengkapnya.....

Rabu, 26 Desember 2007

Banjir Tak Menghalangi Umat ke Gereja

by.Hartono

Memasuki hari kedua perayaan Natal, sebagian wilayah Kota Pontianak dilanda banjir akibat air pasang laut, Rabu (26/12) pagi. Menurut hasil pengamatan, di sejumlah lokasi genangan air berkisar antara 20-40 sentimeter.
Salah satunya di Jalan Komyos Soedarso, Gang Gereja. Genangan air membuat umat Katolik Bunda Maria Jeruju sulit ke gereja untuk mengikuti Misa Kudus hari Raya Natal kedua. Air pasang laut terlihat besar mulai dari pukul 06.30-10.00 Wib.
Bambang salah satu umat yang ikut Misa Kudus di hari Raya Natal kedua, ketika ditemui di Gereja Katolik Bunda Maria Jeruju mengatakan, air pasang laut yang cukup tinggi ini, beberapa tahun sebelumnya jarang terjadi. “Kalaupun pasang tidak setinggi seperti sekarang ini,” ucap Bambang.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, sepanjang air pasangnya masih bisa dilalui, tidak membuat halangan bagi umat katolik ke gereja. Ia menambahkan, peristiwa semacam ini menjadi pengalaman untuk direfleksikan oleh segenap masyarakat Kalbar.
Hal senada dikatakan Vina, salah satu umat. “Ke gereja merupakan salah satu hak dan kewajiban yang mesti dilaksanakannya sebagai umat Alllah,” kata Vina.
Ia menambahkan, Natal menjadi sebuah momentum untuk bersilahturahmi. Mulai dari keluarga, sanak famili, sahabat, rekan kerja bahkan dengan umat yang bukan Kristen. Menurutnya, hari raya Natal merupakan momen membentuk diri menerima kesalahan pribadi mau pun orang lain. “Damai di hati damai di bumi,” kata Vina.
Bertepatan dengan arus pasang air yang tergolong cukup besar, tidak membuatnya absen ke gereja mengikuti Misa Kudus bersama dengan umat. Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 22 Desember 2007

Pembangunan Infrastruktur Masih Minim

by. Hartono

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sanggau dinilai masih belum optimal seperti yang diharapkan masyarakat. Seperti yang terlihat di lapangan seperti pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan sarana perhubungan perlu diadakan evaluasi kualitas pekerjaan.

Hal ini disampaikan oleh anggota Fraksi pemberdayaan daerah Katarina Lies, S.Pd dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Kalimantan Barat beberapa hari yang lalu.

Menurut Katarina pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sanggau terasa masih kurang diperhatikan oleh pemerintah seperti jalan dan jembatan yang ada pada ruas Bodok-Sanggau, Bodok-Meliau, Bodok-Bonti, dan Kembayan-Balai Sebut. Dengan status jalan belum jelas, sehingga sangat tidak diperhatikan padahal kondisi jalan itu sudah lama rusak berat dan hampir tidak dapat dilewati.

Dikatakan Katarina kondisi ini mesti segera diatasi oleh pemerintah sebab jalan-jalan tersebut merupakan sarana pembukaan isolasi daerah menyakungkut urat nadi perekonomian masyarakat pedalaman dan tidak punya alternatif lain selain melalui jalan yang rusak itu.

Lanjut Katarina kondisi ini sudah sering diingatkan tapi belum ada penyelesaian yang serius oleh pemerintah terkait. “Untuk itu saya tegaskan ruas-ruas jalan ini benar-benar jadi prioritas,” ujarnya.

Ia menegaskan pemerintah provinsi melalui instansi terkait justru lempar tanggungjawab kepada pemerintah pusat dan kabupaten kota. Akibatnya pedesaan di pedalaman kurang mendapat porsi di bidang pembangunan infrastruktur jalan, air bersih dan listrik. Baca Selengkapnya.....

PESAN NATAL BERSAMA KWI dan PGI 2007

By. KWI dan PGI

“HIDUPLAH DENGAN BIJAKSANA, ADIL, DAN BERIBADAH”

Kepada segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada,
salam sejahtera dalam Kasih Tuhan kita Yesus Kristus.
1. Dalam suasana sukacita Natal yang menyinggahi ruang-ruang kehidupan, kita mengucap syukur kepada Allah atas kelahiran Yesus Kristus, Juruselamat kita, karena dalam Dialah “kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata” (Titus 2:11). Kristus datang ke dunia supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Kasih karunia Allah yang tampak dalam diri Yesus Kristus itu pertama-tama membuat kita sanggup meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi (Titus 2:12), lalu mendidik kita untuk “hidup bijaksana, adil dan beribadah” (Titus 2:12).
Kasih karunia Allah itu mendidik kita untuk menjadi bijaksana dan penuh penguasaan diri. Kita telah dipanggil untuk mengikuti Kristus dan telah menyatakan kesediaan untuk mengikuti-Nya. Dalam setiap saat dan kesempatan, kita diajar mendengarkan firman Allah dan hidup sesuai dengan firman itu, seperti Kristus sendiri hidup dalam ketaatan penuh kepada Bapa.
Kebijaksanaan Kristiani ini haruslah memancar dalam hubungan dengan sesama. Dalam diri Anak-Nya Allah memberikan keselamatan kepada semua manusia, tanpa memandang suku, status sosial, dan agama. Allah menjadi manusia untuk menebusnya dari segala cela dan dosanya. Seperti Allah mengasihi semua orang, kita pun dipanggil untuk mengasihi sesama manusia, lebih-lebih sesama yang dipertemukan oleh Allah dengan kita dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Ketika kita mengasihi sesama tanpa memandang suku, agama, dan status sosial, maka kita telah berlaku adil. Kita telah menerima kasih dari Allah, dan Allah menghendaki agar kita mampu membawa kasih itu kepada sesama.
Kehendak Allah hanya dapat kita mengerti bila kita sendiri memiliki hubungan yang akrab dengan-Nya. Dalam ibadah yang kita lakukan, kita mendengarkan firman Allah, merayakan karya penyelamatan Allah, dan membina hubungan dengan Allah. Ibadah yang sejati membawa manusia pada kebahagiaan karena hakikat kehidupan beragama adalah hidup dalam hubungan pribadi dengan Allah dan ikut mengambil bagian dalam karya Allah untuk mengasihi manusia dan dunia.
2. Rakyat telah memilih orang-orang yang dipercaya untuk memperhatikan dan melayani kepentingan umum demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Walaupun ada di antara mereka yang dipilih itu justru sibuk mengurusi kepentingan sendiri dan lebih mempedulikan kekuasaan daripada kesejahteraan bersama, tidak bisa disangkal bahwa ada banyak orang yang penuh kesungguhan hati melayani sesama.
Dengan dukungan pemerintah atau dengan usaha sendiri, mereka telah berjuang membantu sesama warga bangsa untuk mencapai kesejahteraan dan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Menurut kemampuan masing-masing, banyak anggota masyarakat, baik secara pribadi maupun dalam kelompok, telah berjuang memajukan pendidikan bagi anak-anak bangsa karena sadar bahwa kemajuan bangsa ini sangat ditentukan oleh pendidikan mereka di masa sekarang.
Kita berusaha dengan tidak henti-hentinya agar seluruh warga bangsa dapat hidup dengan rukun dan damai. Dalam hubungan itu, kita berupaya untuk terus menerus melakukan dialog dengan berbagai kelompok agama dan masyarakat supaya setiap warga dapat menjalankan kehidupan imannya secara lebih penuh tanpa rasa takut dan curiga satu sama lain. Berbagai hambatan dan kesulitan dalam usaha dialog ini telah kita lalui dan tidak perlu membuat kita patah semangat.Kita patut bersyukur oleh karena bangsa kita telah sanggup bertahan menghadapi berbagai bencana yang silih berganti melanda negeri kita. Berbagai bencana itu tidak membuat kita putus asa dan berhenti berusaha. Masih banyak warga bangsa yang turut berbela rasa dan membantu meringankan beban sesama yang ditimpa bencana dan malapetaka sehingga mereka tidak terhimpit dalam penderitaan yang berkepanjangan.
3. Dalam segala usaha untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, memajukan pendidikan, dan menciptakan kerukunan itu baiklah kita ingat akan kasih karunia Allah yang telah dinyatakan dalam diri Kristus. Kasih karunia itu telah mendidik kita dan memberi kita kemampuan agar sanggup hidup secara bijaksana, adil, dan beribadah. Untuk mewujudkan hal itu kami mengajak seluruh umat Kristiani Indonesia mewujudkan hal-hal berikut:
· Tekun mendengarkan firman Allah yang tertulis dalam Kitab Suci agar kebijaksanaan ilahi meresapi pikiran dan hati kita. Kita menyadari bahwa kemajuan zaman merupakan tantangan tersendiri bagi kehidupan iman kita. Sebab itu, anak-anak, remaja, dan kaum muda hendaknya sejak dini diajar untuk mendengarkan firman Allah dan menaatinya.
· Tetap melibatkan diri dalam usaha-usaha untuk memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Dengan cara ini, secara nyata kita menjalankan perintah Allah untuk berlaku adil kepada semua orang dan mengasihi sesama tanpa memandang suku, agama, ataupun golongan. Dalam segala usaha ini marilah kita memohon bantuan Tuhan agar Ia menganugerahkan kesejahteraan bagi bangsa kita, kebijaksanaan bagi para pemimpin bangsa kita, dan keamanan bagi negeri kita.
· Terus-menerus menjalankan dengan setia ibadah sejati kepada Allah demi pemantapan iman kepada Tuhan dan menghindarkan diri dari ibadah yang basa-basi. Ibadah sejati tidak dijalankan untuk memamerkan kesalehan tetapi untuk membina hubungan pribadi dengan Allah sehingga benar-benar menghasilkan buah nyata dalam tindakan. Oleh karena itu, hendaknya kita menjauhkan diri dari segala tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah seperti korupsi, penyalahgunaan narkoba, tindak kekerasan, dan sebagainya. Kita dipanggil untuk mengembangkan dan memelihara kebebasan yang bertanggung jawab agar semua warga bangsa dapat menjalankan ibadah dengan leluasa sesuai dengan tatacara agama masing-masing dan kekayaan budaya para pemeluknya.
Akhirnya, marilah kita memohon kebijaksanaan Allah agar kita sanggup memahami firman Allah dan hidup menurut firman itu, sebagaimana Kristus sendiri hidup dalam ketaatan penuh kepada Bapa. (bdk. Titus 2:12)

SELAMAT NATAL 2007 DAN TAHUN BARU 2008 Baca Selengkapnya.....

Ulang Tahun: Kiber Lantik Pengurus Baru

by. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Di hari jadinya yang ke-28 Jumat (8/12) Perguruan Kijang Berantai (Kiber) melantik pengurus baru di Rumah Melayu oleh Maha Guru H.Djuhardi H. Alwi.

Menurut Maha Guru ini, keberadaan perguruan silat Kijang Berantai di Kalimantan Barat sesungguhnya menjadi salah satu cabang olahraga yang dapat mengedepankan prinsip kebersamaan antar perguruan silat guna mencapai prestasi cemerlang yang akhirnya dapat membawa nama baik Kalbar.

Secara tegas Alwi menjelaskan supaya moment ulang tahun perguruan silat kijang berantai k-28 ini sebagai salah satu wujud untuk membina hubungan baik sesama perguruan silat yang ada di Kalbar bahkan di luar Kalbar.
”Konsep terpenting adalah moment ini menggambarkan dunia Melayu,” ujarnya.

Sementara menurut Ketua Umum Perguruan Silat (Kiber) Kalimantan Barat Ir H Burhanudin A. Rasyid dalam pidatonya, ”Kita optimis bahwa keberadaan pengurus baru perguruan silat di Kalbar akan lebih semakin baik untuk mewujudkan program kerja ke depan,” ungkapnya ketika ditanya mengenai program kerja yang akan dilakukan selama menjabat sebagai pergurus baru perguruan silat Kijang Berantai. Burhanudin menjelaskan selain olahraga silat kesenian budaya menjadi salah satu program kerja ke depan.

Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari perguruan silat Kalbar Sarawak Malaysia, Kucing, dan Bentulu selain itu hadir juga sejumlah pejabat pemerintah, tokoh masyarakat Melayu, Tokoh Dayak dan Tionghoa Kalimantan Barat

Menurut Burhanudin kepengurusan baru yang mereka emban saat ini merupakan amanah sekaligus tanggung jawab yang harus djalankan sebagai wujud kepercyaan organisasi. ■ Baca Selengkapnya.....

Dari Atlet Tinju Menjadi Protokuler Negara

Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Edi Yoso Sutarto salah satu atlet tinju Kalbar yang pernah mengharumkan nama daerah ini di tingkat nasional sebelum beranjak sebagai Praga Polisi Militer tahun 2005, adalah atlet tinju kebanggaan Kalbar. Edi Yoso kelahiran Jawa Tengah, 9 Agustus 1983 adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Disela-sela cutinya yang pertama kali ini Edi menuturkan keinginan untuk menjadi seorang atlet merupakan suatu hal yang tidak terduga. Sebab ia menyadari kalau dirinya berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Menengah Pertahanan Negara (STMPN) pada tahun 2003 akhirnya Ia merantau dan tujuannya kala itu adalah Kalbar.
Menurut pria berseragam TNI yang atletis ini, kedatangannya di Kalbar bukanlah untuk menjadi seorang atlet melainkan untuk mencari kerja. Tidak lama kemudian setelah ia datang di Kalbar akhirnya keingianan untuk bekerja pun terkabulkan.
Pada tahun yang sama Edi diterima bekerja sebagai sopir. Bekerja sebagai sopir oplet ia jalani selama satu tahun.
Setahun sebagai sopir oplet, ia tidak mau menyia-nyiakan waktunya. Selepas bekerja hampir setiap sore ia mampir di gedung olahraga (GOR) untuk melihat aktivitas para atlet. “Sambill iseng saya pun mampir di tempat latihan tinju yang ada di sekitar GOR,” kenangnya.
Kesempatan itu tidak mau disia-siakan, berkat bantuan dari mantan karateka, Zet Kundo, Edi pun akhirnya dihantar untuk bertemu dengan pemimpin Pertina yaitu bapak Jhon RB Pangkey.
Melihat ada bakat tinju yang dimiliki akhirnya Edi diperkenankan untuk berlatih bersama dengan rekan-rekan petinju yang sudah tidak asing lagi seperti Daud Yordan, Agus Setiawan, Widodo, dan Zainal Abidin.
Secara resmi Edi diterima sebagai atlet petinju pada tahun 2005. Prestasi demi prestasi dapat ia raih, salah satu prestasi yang pernah ia raih adalah pada pelaksanaan Porda 2006 di Kalbar setahun yang lalu.
Setahun setelah mulai berkarier sebagai atlet, melalui bantuan dan dukungan dari Pak Jhon Pangkey, Edi pun diperkenankan untuk mengikuti tes TNI. Karena berkat bantuan dan rahmat dari yang kuasa Edi pun akhirnya tahun 2007 diterima sebagai anggota TNI.
Edi Yuso Sutarto menyadari bahwa keberhasilan yang telah ia terima saat ini betul-betul keberhasilan dari Pak John, bahkan ia menilai Pak John merupakan salah satu pemimpin yang bijaksana “Dia sudah banyak membantu para atlet termasuk saya, dan saya sangat berterima kasih atas jasa baik yang beliau berikan,” jelasnya santun.
Atas kerja keras dan usaha yang sungguh-sunguh kini Edi bukan lagi sebagai sopir oplet tetapi sudah menjadi pengamanan negara. Suatu hal yang mustahil kini Edi bertugas sebagai Protokuler Negara.
Diakhir pembicaraannya Edi berharap semoga atlet Kalbar kedepan semakin lebih baik, dan semakin banyak meraih prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Saya siap untuk bertanding kalau memang saya dibutuhkan,” ungkap Edi sambil tersenyum ketika ditemui di sekretariat Pengda PSSI Kalbar, Jumat (21/12) kemarin.
“Masih dengan nada yang sama berkali-kali Edi menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua PSSI dan Ketua Pertina Kalbar, bapak Jhon Pangkey atas doa dan dukungan yang diberikan kepadanya.
Menjelang hari Raya Natal ini, tak lupa Edi mengucapkan selamat hari Natal kepada seluruh umat Kristiani terlebih kepada keluarga besar bapak John Pangkey. Tuhan memberkati.□ Baca Selengkapnya.....

Sepuluh Atlet Lompat Jauh Kalbar Siap Berlaga Ke-PON

BY. Hartono,
Borneo Tribune, Pontianak
Sebanyak 10 atlet lompat jauh kalbar akan berangkat menuju Samarinda, Kalimantan Timur untuk mengikuti Kejuaraan Pekan Olah Raga Nasional yang akan dihelat Juli 2008 mendatang.
Pelatih tim lompat jauh Doni Mardiansyah, Sabtu (15/12) mengatakan sebayak dua atlet yang sudah siap direkomendasikan untuk berlaga di Kaltim, sementara delapan orangnya masih dalam proses untuk dalam kejuaraan PON yang berlangsung pada bulan Juli 2008 mendatang.
"Dari kesepuluh atlet yang akan berlaga ke-PON mendatang baru saja usai mengikuti Sukan Borneo Sarawak" ujar Doni, di sela-sela kegiatannya mendampingi para atelet menjalani latihan di Lapangan Sultan Syarib Abdulrahman kemarin.
Adapun kesepuluh atlet yang akan berlaga ke-PON antara lain, Edwin dengan prestasinya yang didapat Emas lari 400 meter, Peni Veronika lompat jauh 5,60 meter prestasi yang diperoleh emas, Siswati St. Cis 3000 meter, prestasi yang diperoleh emas, Yuliana Dika Lepar Cakram 39 meter prestasi yang diperoleh emas, Yuliansyah lari 100 meter prestasi yang diperoleh perak, Noni lari 1500 meter putri prestasi yang diperoleh perak, 4x400 estapet putri prestasi yang diperoleh perunggu, Muklas 400 meter gawang lompat jauh, Erwin Maulana lompat jauh 9,85 meter, dan 4x400 estapet putra prestasi yang diperoleh perunggu.
“Ini semua prestasi yang mereka peroleh di Sukan Borneo Sarawak yang baru saja usai dilangsungkan” kata Doni memaparkan
Menurut Doni secara kesiapan mereka sudah siap untuk berlaga ke-PON namun demikiam kita tetap memperbanyak latihan supaya lebih siap dengan harapan bisa memperoleh apa yang menjadi target
Pelatih Doni mengungkapkan, untuk lari tercepat 400 putra dengan jarak tempuh 20 Km, atlet yang berpeluang menyumbangkan prestasinya untuk kalbar di PON mendatang adalah Edwin, atlet yang baru saja mengikuti Sea Games di Thailan beberapa hari yang lalu.
“Kita mau supaya persiapan yang sudah matang tidak terkendala seperti pengalaman di Pra-PON dan tentunya dalam waktu dekat sudah terealisir” ujar Doni Baca Selengkapnya.....

Membentuk Diri Berdamai Dengan Sesama

by. Hartono
Perayaan Natal bagi orang Kristen yang dirayakan setiap tahunnya merupakan ungkapan rasa syukur sekaligus bergembira karena Yesus sang raja damai telah lahir ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa.

Demikian diungkapkan John RB Pangkey ketika ditemui di ruang kerja beberapa hari yang lalu.
Menurut dia momen natal adalah salah satu bentuk nyata bagi umat Kristen untuk saling mengasihi dan mau berdamai dengan siapa saja.
Lebih lanjut Jhon mengatakan masyarakat Kalbar boleh bersyukur karena sepanjang tahun 2007 Kalbar dalam keadaan kondusif, dan tidak ada masalah yang dianggap fatal. “Kita berharap semoga di tahun baru 2008 masyarakat kalbar umumnya dan umat kristen khususnya akan lebih baik dan selalu berada dalam kondisi yang lebih kondusif lagi,” ungkap John

Dari pengamatan serta realitas di yang terlihat bahwa Kalimantan Barat adalah daerah yang memang kaya dengan perbedaan, kaya dengan berbagai keanekaragaman. Heterogenitas itu terbentang luas, menyangkut suku, bahasa, adat, dan kebudayaan. Semua itu masih diperkaya lagi dengan berbagai agama yang dipeluk anak daerah ini.

Akan tetapi, toleransi bahkan apresiasi terhadap berbagai perbedaan yang menyangkut aspek kultural telah terjalin sangat tinggi. Semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika (beraneka ragam tetapi satu) dalam perspektif kultural dapat dikatakan telah berlangsung dan terjalin dengan mulus.

Di sela-sela kesibukannya, Jhon menambahkan semoga hari natal ini dapat membawa berkat dalam mencapai cita-cita yang selama ini ditunggu yaitu masyarakat adil dan makmur serta mampu mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah yang telah diterima.□ Baca Selengkapnya.....
Natal Membuat Hati Damai

Bagi umat Kristen, makna Natal adalah kegembiraan bahwa Immanuel, sang penebus telah datang. Jadi orang Kristen percaya bahwa dalam wujud bayi anaknya Maria, Allah sendiri datang menunjukkan solidaritasnya dengan manusia, dan itu merupakan suatu kegembiraan besar.

Demikian diungkapkan Kepala Sidang Bukit Zaitun, pendeta Mesakh Amen, S.Th ketika ditemui di rumahnya Jalan W.R Supratman Pontianak beberapa hari yang lalu.

Masih pengertian yang sama menurut Mesakh Natal adalah suatu peristiwa yang direnungkan untuk melihat apa yang mau dipesankan Allah kepada manusia tidak terlepas dari itu Natal juga merupakan suatu tradisi bagi umat Kristen untuk bersyukur dan bergembira karena Tuhan berkenan datang di tengah manusia yang penuh dengan dosa.

Lebih lanjut pendeta yang mempunyai talenta di bidang elektronik ini mengatakan tema Natal 2007 yang dipakai oleh gereja Bukit Zaitu adalah “Damai Sejahtera Untuk Kita”.
Menurutnya di sana ada dua hal yang menjadi konsep Natal. Pertama damai, konsep ini mau menunjukkan kepada kita untuk membuat damai dengan Tuhan, damai dengan sesama, dan damai dengan diri sendiri.

Konsep Natal kedua adalah sejahtera. Konsep ini mau memperlihatkan kepada kita bahwa kehadiran Kristus memberikan kekuatan jasmani yang memberikan peluang besar untuk semakin dekat dan mau berdamai dengan Tuhan.

Lebih lanjut Mesakh mengatakan, Natal yang setiap tahun dirayakan oleh umat Kristen merupakan keselamatan Allah tidak terbatas hanya pada satu golongan saja. Yesus pun tidak pernah membuat pernyataan eksklusif apapun kepada orang yang percaya kepada-Nya.

Untuk memeriahkan natal kali ini, gereja Bukit Zaitun membuat beberapa kegiatan. Diantaranya perayaan malam Natal, perayaan natal bagi kaum muda, perayaan natal bagi anak-anak sekolah minggu, dan memberikan bingkisan bagi anggota-anggota jemaat yang kurang mampu termasuk di dalamnya adalah para kaum janda.

Di akhir pembicaraannya Mesakh mengingatkan Kalbar dalam hubungan sosial sering mengalami gesekan-gesekan yang sifatnya negatif, berangkat dari persoalan itu diharapkan kepada seluruh jemaat Kristen agar perayaan Natal sungguh-sungguh membawakan kepada kita hidup yang penuh dengan damai suka cita melalui kasih Kristus.
Sementara itu Pendeta W. Ben Parhusip ketika ditemui di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Sabtu (22/12) mengatakan, natal adalah momen untuk bersyukur dan berdamai dengan sesama.
”Natal merupakan suatu kewajiban bagi umat kristen untuk bersyukur kehadiran Yesus dalam rupa anak manusia. Momen natal juga merupakan momen dimana umat kristen untuk saling berdamai dan meberi kasih satu dengan yang lain,” kata dia.

Dikatan Parhusip perayaan natal oleh gereja HKBP meruapakan realisasi wujud nyata jemaat kepada Allah yang maha kasih. Lebih lanjut ia memaparkan dalam rangka merayakan natal gereja HKBP telah melakukan aksi sosial seperti melukan donor. Kegiatan ini kerja sama dengan PMI Kalbar darah dengan melibatkan 500 KK jemaat HKBP dan melakukan kunjungan kelapas anak kelas IIa Sungai Raya Pontianak. Dalam kunjungannya ke Lapas mereka akan memberikan bingkisan berupa sabun mandi, handuk, odol dan lain sebagainya.

Masih menurut Parhusip selain aksi sosial yang mereka lakukan mereka juga mengikutsertakan anak-anak sekolah minggu untuk kor maupun tarian, kegiatan perayaan malam natal, perayaan natal untuk remaja, dan perayaan natal Lansia. “Persiapan sudah kami lakukan selama empat minggu” ungkap Parhusip

Di sela-sela kesibukannya dalam persiapan natal ia berharap, melalui Natal, umat Kristiani di kalbar senantiasa hidup bersaudara dan menjalin hubungan silahturahmi dan persaudaraan dengan semua umat.” Kiranya melalui Natal, Tuhan Yesus lahir dalam diri umat Kristiani di Kalbar“, harapnya.

Parhusip mengajak umat Kristiani di Kalbar senantiasa mengimplementasikan tema Natal Nasional pada tahun ini dalam kehidupan sehari-hari. ”Adil, Bijaksana dan Beribadah adalah cermin dari pribadi Tuhan Yesus Kristus yang harus diaktualisasikan oleh seluruh orang yang percaya kepadanya”, tandasnya.□ Baca Selengkapnya.....

Jumat, 14 Desember 2007

Pembangunan Infrastruktur Masih Minim

by. Hartono
Borneo Tribune, Sanggau

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sanggau dinilai masih belum optimal seperti yang diharapkan masyarakat. Seperti yang terlihat di lapangan seperti pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan sarana perhubungan perlu diadakan evaluasi kualitas pekerjaan.

Hal ini disampaikan oleh anggota Fraksi pemberdayaan daerah Katarina Lies, S.Pd dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Kalimantan Barat beberapa hari yang lalu.

Menurut Katarina pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sanggau terasa masih kurang diperhatikan oleh pemerintah seperti jalan dan jembatan yang ada pada ruas Bodok-Sanggau, Bodok-Meliau, Bodok-Bonti, dan Kembayan-Balai Sebut. Dengan status jalan belum jelas, sehingga sangat tidak diperhatikan padahal kondisi jalan itu sudah lama rusak berat dan hampir tidak dapat dilewati.

Dikatakan Katarina kondisi ini mesti segera diatasi oleh pemerintah sebab jalan-jalan tersebut merupakan sarana pembukaan isolasi daerah menyakungkut urat nadi perekonomian masyarakat pedalaman dan tidak punya alternatif lain selain melalui jalan yang rusak itu.

Lanjut Katarina kondisi ini sudah sering diingatkan tapi belum ada penyelesaian yang serius oleh pemerintah terkait. “Untuk itu saya tegaskan ruas-ruas jalan ini benar-benar jadi prioritas,” ujarnya.

Ia menegaskan pemerintah provinsi melalui instansi terkait justru lempar tanggungjawab kepada pemerintah pusat dan kabupaten kota. Akibatnya pedesaan di pedalaman kurang mendapat porsi di bidang pembangunan infrastruktur jalan, air bersih dan listrik.□ Baca Selengkapnya.....

Sepak Bola Kalbar Sudah Jauh Meningkat

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Program kerja Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalbar tahun 2008, saat ini merupakan program kerja sementara sambil menunggu hasil RAPARNAS PSSI untuk menjadi dasar pembuatan program sesungguhnya.
Demikian disampaikan Ketua PSSI Kalbar, John RB Pangkey, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, program kerja sementara Pengda PSSI Kalbar telah mengantisipasi mengingat akan dilaksanakan PON XVII di Kaltim sehingga program PSSI diharapkan dapat diselesaikan sebelum bulan Juli 2008.
Hasil evaluasi pelaksanaan program kerja Pengda PSSI Kalbar tahun 2007 telah menunjukkan adanya peningkatan dengan lolosnya Tim Persita Sintang dari divisi III dapat lolos ke divisi II walaupun keberadaan sepakbola usia dibawah 15 tahun dan tim Liga Remaja usia 18 tahun belum menunjukkan hasil atau prestasi karena sampai saat ini belum dapat lolos dari zona Kalimantan.
Pembinaan lanjutan dalam pelaksanaan program 2008 dititik beratkan kepada peningkatan kualitas dan pemantapan tim PON Kalbar untuk mampu berbuat dan dapat berada di empat besar pada PON XVII di Kaltim mendatang.
Merangsang Persipon yang saat ini berada di divisi I untuk dapat meningkatkan prestasi untuk berada di divisi utama tahun 2008. selanjutnya merangsang Persita Sintang yang saat lolos di divisi II agar dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi untuk dapat masuk divisi I tahun 2008, mengupayakan salahsatu tim Pengcab untuk dapat lolos ke devisi II tahun 2008.
Maksud dibuatnya program kerja sementara Pengda PSSI Kalbar adalah untuk mengantisipasi kegiatan pembinaan sepak bola lanjutan dan menjadi pedoman bagi jurusan Pengda PSSI Kalbar dalam menyiapkan rencana pembinaan olahraga sepak bola di Kalbar.
“Sementara tujuan dibuatnya program kerja sementara adalah agar pembinaan olahraga sepak bola yang yang telah menunjukkan peningkatan dapat terus berlanjut dan tidak terputus walaupun program kerja dari PSSI pusat belum ada,” jelasnya.
Konsep ruang kerja yang dibuat saat ini disesuaikan dengan hasil evaluasi terhadap semua tingkatan dengan lingkup bidang organisasi secara umum mengakonodir organisasi sepak bola dimanapun berada dan keberadaan Pengda PSSI Kalbar yang utuh dan solid dalam rangka terus berupaya melakukan pembinaan sepak bola di Kalbar.□ Baca Selengkapnya.....

Sepak Bola Kalbar Sudah Jauh Meningkat

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Program kerja Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalbar tahun 2008, saat ini merupakan program kerja sementara sambil menunggu hasil RAPARNAS PSSI untuk menjadi dasar pembuatan program sesungguhnya.
Demikian disampaikan Ketua PSSI Kalbar, John RB Pangkey, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, program kerja sementara Pengda PSSI Kalbar telah mengantisipasi mengingat akan dilaksanakan PON XVII di Kaltim sehingga program PSSI diharapkan dapat diselesaikan sebelum bulan Juli 2008.
Hasil evaluasi pelaksanaan program kerja Pengda PSSI Kalbar tahun 2007 telah menunjukkan adanya peningkatan dengan lolosnya Tim Persita Sintang dari divisi III dapat lolos ke divisi II walaupun keberadaan sepakbola usia dibawah 15 tahun dan tim Liga Remaja usia 18 tahun belum menunjukkan hasil atau prestasi karena sampai saat ini belum dapat lolos dari zona Kalimantan.
Pembinaan lanjutan dalam pelaksanaan program 2008 dititik beratkan kepada peningkatan kualitas dan pemantapan tim PON Kalbar untuk mampu berbuat dan dapat berada di empat besar pada PON XVII di Kaltim mendatang.
Merangsang Persipon yang saat ini berada di divisi I untuk dapat meningkatkan prestasi untuk berada di divisi utama tahun 2008. selanjutnya merangsang Persita Sintang yang saat lolos di divisi II agar dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi untuk dapat masuk divisi I tahun 2008, mengupayakan salahsatu tim Pengcab untuk dapat lolos ke devisi II tahun 2008.
Maksud dibuatnya program kerja sementara Pengda PSSI Kalbar adalah untuk mengantisipasi kegiatan pembinaan sepak bola lanjutan dan menjadi pedoman bagi jurusan Pengda PSSI Kalbar dalam menyiapkan rencana pembinaan olahraga sepak bola di Kalbar.
“Sementara tujuan dibuatnya program kerja sementara adalah agar pembinaan olahraga sepak bola yang yang telah menunjukkan peningkatan dapat terus berlanjut dan tidak terputus walaupun program kerja dari PSSI pusat belum ada,” jelasnya.
Konsep ruang kerja yang dibuat saat ini disesuaikan dengan hasil evaluasi terhadap semua tingkatan dengan lingkup bidang organisasi secara umum mengakonodir organisasi sepak bola dimanapun berada dan keberadaan Pengda PSSI Kalbar yang utuh dan solid dalam rangka terus berupaya melakukan pembinaan sepak bola di Kalbar.□ Baca Selengkapnya.....

Republik Mimpi sebagai Fungsi Kontrol Pemerintah

by. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Parodi politik Republik Mimpi yang diperankan oleh Efendy Gozhali dan kawan-kawan merupakan pendidikan yang cukup cerdas terhadap demokrasi di zaman era reformasi yang konteknya sesuai dengan perkembangan dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Provinsi Kalbar, Tony Kurniadi usai rapat paripurna penetapan tujuh anggota KPID dan pemberhentian Usman Ja’far-LH Kadir sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2003-2008 di Gedung DPRD Provinsi Kalbar beberapa hari yang lalu.
Ketika ditanya apakah secara lembaga bapak merasa tersinggung terhadap peran yang dimainkan oleh Republik Mimpi yang terkesan menampilkan kebobrokan pemerintah? Tony mengatakan bahwa peran yang dilakukan oleh teman-teman di Republik Mimpi menunjukkan pendewasaan terhadap politik. “Kenapa mesti tersinggung karena itu merupakan suatu demokrasi yang cerdas,” ujar Tony .
Pemerintah mesti berbesar hati dan bersifat terbuka terhadap informasi seperti yang diperankan oleh Republik Mimpi tersebut, tambah Tony.
Sementara menurut anggota Fraksi Pemberdayaan Daerah Katarina Lies, tayangan yang diperankan oleh Republik Mimpi terhadap kinerja pemerintah dinilai sebagai media curhat untuk masyarakat terhadap demokrasi dewasa ini.
Dikatakan Katarina, parody Republik Mimpi ternyata memberikan solusi terhadap persoalan sosial yang ada di masyarakat. Lebih lanjut ia mencontohkan, infrastruktur di daerah pedesaan perlahan-lahan sudah mulai diperhatikan oleh pemerintah. “Dan itu bisa jadi efek dari tayangan Republik Mimpi tersebut,” katanya.
Tidak pada tempatnya apabila pemerintah merasa disudutkan karena materi riil yang disajikan oleh Republik Mimpi sesuai dengan kondisi di lapangan. “Parodi Republik Mimpi tempat penyaluran aspirasi masyarakat melalui media elektronik,” pungkas Katarina.
Di tempat terpisah anggota Fraksi PBR dan PKS H. Erfani Islami SH, MH mengatakan parody Republik Mimpi yang terkesan mengejek kinerja pemerintah dinilai masukan serta pembelajaran yang baik bagi pemerintah untuk mengevaluasi program kerja yang telah dibuat.
Lebih lanjut Erfani mengatakan secara pribadi sebagai anggota DPRD tidak merasa tersinggung dan terpojok terhadap parody Republik Mimpi tersebut, karena itu salah satu fungsi kontrol terhadap aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, dan sosial budaya.□ Baca Selengkapnya.....

Pelantikan Pengurus Perhimpunan Perempuan Dayak Kalbar

by Hartono

Pengurus Perhimpunan Perempuan Dayak Kalimantan Barat, periode 2007-2012, Jumat (14/12) dilantik oleh Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar, Makarius Sintong. Pelantikan ini dilanjutkan dengan acara ramah tamah, kemudian dilangsungkan bersama dalam peresmian Cafe Betang.

Hadir dalam acara yang dikemas secara sederhana itu, organisasi wanita dan pengurus di Kalimantan Barat, pengurus Dewan Adat Dayak Kalimatan Barat, anggota Perhimpunan Perempuan Dayak Kalimantan Barat, dan para undangan.

Pengurus terpilih yang dilantik oleh sekretaris DAD Makarius Sintong, antara lain Ketua Umum, Katarina Lies. Ketua I, Maria Rosyati. Sekretaris Umum, Fransiska Editawati. Bendahara Umum, Ferdiana. Bendahara I, Herkulana. Bendahara II, Yani.

Dalam sambutannya, Katarina Lies mengatakan, tujuan dibentuknya organisasi perempuan Dayak, yang baru pertama kali terbentuk di Kalbar, menunjukkan bahwa perempuan mau berperan aktif dalam kebersamaan membangun bumi Kalimantan Barat. Dengan menghimpun perempuan Dayak, supaya seiring sejalan dengan organisasi perempuan lain di Kalbar.

Menurut Katarina Lies, inti dilantiknya pengurus Perhimpunan Perempuan Dayak Kalbar, periode 2007-2012, supaya dapat mempersatukan dan mengakomodir kepentingan perempuan Dayak di Kalimantan Barat.

Selain itu, untuk melakukan perjuangan kaum perempuan. Sehingga mampu menjadi penerang bagi perjuangan mengejar ketertinggalan kaum perempuan, dalam pembangunan lingkungan bangsa dan negara, kata anggota DPRD Kalbar, ini.

Katarina Lies berkata, dalam kaitannya dengan Hari Ibu, 22 Desember 2007, ini menjadi momen penting bagi kaum perempuan untuk merefleksikan dan merenungkan apa yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Demi terwujudnya cita-cita kaum perempuan Dayak khususnya, dan bangsa dan negara umumnya.

”Kedepannya, kita berupaya memperjuangkan apa yang menjadi hak perempuan. Antara lain, hak di bidang politik, sosial budaya, hak Hankam, dan berekonomi,” ujar politisi perempuan ini.

Diakhir pembicaraanya, ketika ditanya program pertama yang akan dilakukannya sebagai Ketua Umum setelah pelantikkan, Lis memberikan jawaban. “Saya akan melengkapi kepengurusan secepatnya. Minimal satu bulan setelah pelatikkan ini dilakukan, dan mengacu pada AD/ART,” kata Lies. (publish in Borneo Tribune, 15 Desember 2007) □

Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com