Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Jumat, 29 Februari 2008

*Melihat Persiapan Atlet Menuju PON

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Pelatih tenis meja asal Jawa Barat, bersertifikat nasional Noval Pesulima, mengatakan keempat atlet yang akan berlaga di momen penting setingkat PON Kaltim Juli mendatang telah mengalami perkembangan cukup baik setelah kurang lebih dua bulan pelaksanaan Pelatda berlangsung. Perkembangan itu menurutnya terletak pada fisik, daya ketahanan atau enduren.
“Latihan teknik sendiri belum kita fokuskan kepada atlet, karena dua bulan ini kita masih dijadwalkan untuk melakukan latihan teknik, setelah itu baru kita lanjutkan dengan teknis atau yang lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan keempat atlet yang bisa tampil manis di PON mendatang adalah Luhir Eko, Hermadi, Irwansyah, dan Evan Adrian. “Kita berharap dengan adanya pembinaan melalui latihan keempat atlet ini bisa bermain lebih baik dengan harapan mampu menguasai teknik permainan lawan,” tandasnya.
Untuk memanfat waktu yang tersisa, mereka manfaatkan untuk melakukan latihan secara lebih intensif melalui pemusatan latihan di asrama Haji Pontianak.
Pelatih yang cukup ramah dan selalu berpenampilan rapi ini tidak terlalu sesumbar terkait dengan persoalan target. Ia mengatakan bisa masuk delapan besar saja sudah termasuk lebih baik sekaligus boleh bersyukur, pasalnya baru kali ini Kalbar setelah 30-an tidak pernah tampil di ajang bergengsi setingkat nasional ini. Baca Selengkapnya.....

*Ujian Kenaikan Tingkat Kyu dan Gashuku se-Kalbar

oleh : Hairul Mikrad
Borneo Tribune, Pontianak

Ketua Pengda Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI), Drs H Darwin Muhammad akan membuka gashuku dan ujian kenaikan tingkat kyu serta melantik tiga pengurus Pengcab KKI yang belum dikukuhkan.
Kegiatan ini direncanakan akan digelar di di Pantai Samudra Singkawang ini selama dua hari, 2-3 Maret 2008 dan diikuti sebanyak 1000 anggota KKI.
”Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang pesertanya dari seluruh kabupaten/kota se-Kalbar. Ini merupakan bergiliran yang tahun lalu dilaksanakan di Sukadana ibukota Kabupaten Kayong Utara dan nanti di Pantai Samudera Singkawang,” ungkap Darwin Muhammad.
Momentum ujian kenaikan tingkat dan gashuku yang dirangkai dengan pelantikan Pengcab ini juga digelar pertemuan koordinasi dalam rangka pembinaan terhadap anggota KKI dan prestasi.
”Melalui pertemuan koordinasi diharapkan akan diperoleh berbagai masukan dan informasi sebagai bentuk untuk menyatukan langkah program pembinaan bagi para karate KKI Kalbar, begitu juga bagi para karate-do KKI dari berbagai daerah kabupaten/kota dapat mengakses berbagai pengetahuan terhadap perkembangan tehnik karate-do yang tentunya dapat dimanfaatkan sebagai ajang try out terhadap prestasi yang dimiliki,” harap Darwin.
Disampaikan Darwin juga, pada kegiatan tersebut para karate-do KKI Kalbar yang telah berprestasi di tingkat nasional, Asia maupun internasional akan hadir.
”Kita juga mengharapkan Ketua Umum KKO pusat DR H Oesman Sapta juga hadir karena panitia sudah menyampaikan pemberitahuan dan undangan. Kegiatan ini dapat dijadikan reuni menjalin suasana kekeluargaan para karate-do KKI se Kalbar termasuk juga dengan masyarakat di sekitarnya,” ucap Darwin.
Ditambahkan sekretaris Pengda KKI Kalbar M Hatta Yurli, SPd, Msi mengimbau kepada Pengcab dan ranting yang belum mengetahui dan mendapatkan undangan agar hadir pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
”Kita harapkan semua Pengcab atau ranting bisa hadir. Pengcab yang dilantik yaitu Kabupaten Sambas, Kayong Utara dan Sekadau,” urainya.
Sejak KKI Kalbar dipimpin H Darwin Muhammad yang dilantik Ketua Umum KKI, DR H Oesman Sapta, kepengurusannya sudah melaksanakan latuhan bersama 150 majelis sabuk hitam untuk penyeragaman teknik yang dihadiri Ketua Dewan Guru Pusat Imam Buchari yang baru kembali dari Jepang selama lima tahun. Ketua Dewan Guru ini banyak membawa ilmu khususnya beladiri Kushin Ryu.
Ketua Pengurus Cbang KKI Kota Pontianak, Mahendra Jaya, SE dan Ketua Harian Eeng Suwenda sudah mempersiapakan 400 karateka Kota Pontianak yang akan mengikuti ujian dan gashuku. Baca Selengkapnya.....

Walaupun Sibuk Pelatda, Kuliah Jalan Terus

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Ternyata tidak semua atlet bisa fokus dalam menjalani proses belajar. Terlebih lagi di tengah padatnya aktivitas latihan selama Pelatda PON. Hal itu dialami Margaretha, salah satu atlet Kempo Kalbar yang lolos di PON XVII 2008.
Margaretha menjelaskan bahwa Kuliah tetap terpenting, walau sesibuk apapun rutinitas aktivitas Pelatda PON, kuliah tetap penting, karena itu merupakan harta dan masa depan yang tak ternilai harganya. “Saya tetap mengutamakan pendidikan,” ujar mahasiswi STKIP ini.
“Saya tak ingin karena Pelatda PON, kuliah saya jadi terbengkalai. Karena itu antara kuliah dengan Pelatda PON harus diselaraskan agar tak ada yang dikorbankan.
Selain kuliah ia juga mesti latihan. Ini sangat menguras tenaga, namun demikian ini menjadi pembelajaran bagi Margaretha untuk belajar hidup mandiri.
”Saya berusaha agar semuanya bisa berjalan dengan baik, karena saya punya niat untuk tampil maksimal dan meraih prestasi di PON,” tambah Margaretha. Baca Selengkapnya.....

Dari Perguruan hingga IPSI Kalbar

Oleh : Hartono
Borneo tribune, Pontianak

Heru Pratama siswa kelas VIII B SMP 19 Pontianak menjadi salah satu siswa pujaan bagi sekolahnya. Meskipun bentuk badannya tidak terlalu besar layaknya orang dewasa bicara prestasi tentu ada padanya.
Heru yang saat ini telah berusia 13 tahun perlahan mulai meniti karier sebagai atlet cilik mulai dari perguruan hingga menjadi atlet IPSI Kalbar.
Ia mulai mengisahkan keterpanggilan dirinya di olahraga silat. Di usia 5 tahun ia sudah tertarik pada silat, Ia termasuk anak yang beruntung jika dibandingkan dengan anak-anak siusianya dulu.
Berkat teknologi informasi sehingga membantu Heru mengembangkan minat dan bakatnya. Walau kemampuan teknik yang ia lakoni saat itu tak sebaik dengan atlet yang sudah memiliki guru atau pelatih. Tapi ia cukup puas dengan prestasinya.
Tidak sulit baginya jika bakatnya ini dikembangkan pasalnya banyak perguruan silat yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk belajar.
Tepat diusianya yang ke tujuh ia sudah bergabung dengan perguruan silat ternama di Pontianak yakni perguruan Kijang Berantai. Prestasi yang ia ukir selama bergabung di Kijang Berantai berupa dua medali emas pada kejuaraan Popnas di Jakarta.
Setelah puas bergabung dengan perguruan Kijang Berantai ia beralih ke perguruan Selendang Sakti. Di dunia persilatan hal ini biasa dilakukan guna mencari ilmu yang lebih banyak dan variatif.
Heru dikenal sebagai anak yang baik dan santun sekaligus suka membantu orang alias ringan tangan. Namun ia juga termasuk anak yang berprestasi dibidang pendidikan.
Hal yang sama dilakukan oleh Heru ketika dirinya bergabung dengan perguruan Selendang Sakti. Banyak prestasi yang ia dulang untuk mengangkat nama baik perguruannya, dirinya dan sekolahnya.
Hampir setiap kejuaraan yang Heru ikuti membuahkan hasil yang baik. di Popda Heru berhasil mengukir satu medali emas, di Popeil prestasi itu terulang kembali. Meskipun lawan yang ia hadapi cukup tangguh ia mampu meraih satu emas, kejuaraan Por Perbatasan Malaysia yang saat itu Pontianak ditunjuk sebagai tuan rumah, Heru juga berhasil meraih medali emas, terakhir Popnas di Kaltim, namun kali ini Herus belum beruntung. Ia gugur di penyisihan.
Menurutnya ini adalah suatu hal yang wajar, sebab yang tampil di Popnas saat itu merupakan pesilat-pesilat tangguh. “Ini suatu pengalaman yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran,” imbuhnya.
Setiap usaha yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan yang baik pula. Tahun 2006 Heru yang tadinya hanya bisa bergabung dengan perguruan tapi untuk tahun ini ia sudah terdaftar sebagai atlet Junior IPSI Kalbar.
Sebagai atlet rutinitas yang ia lalui adalah latihan dan latihan. Menarik sebab selain sebagai pelajar, murid di perguruan Selendang Sakti, Heru juga sebagai atlet. Betapa rumit waktu yang harus ia lalui. Mana kala ia harus belajar dan manakala ia harus latihan. Baginya semua itu berjalan dengan baik. Baca Selengkapnya.....

Wendra dan Ferdiansyah Terbaik di Kelas Bebek 110 dan 125 CC

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) tidak seperti biasanya, lengang. Minggu (24/2) pagi kemarin, manusia tumplek-blek di sirkuit menyaksikan aksi para pembalap unjuk kebolehan menjadi yang terbaik di kelasnya masing-masing. Mereka semua larut dalam kegembiraan memberikan semangat pada pembalapnya yang turun di ajang Bang Hersan Motorprix Championship 1-2008.
Walau penonton membludak, namun pelaksanaan lomba berjalan sesuai rencana yang telah disusun panitia pelaksana.
Hasil pertandingan yang dibukukan oleh masing masing peserta saat adu kebut tersebut, di kelas bebek Wendra Rivaco RT tampil sebagai yang tercepat setelah berhasil menyingkirkan empat rivalnya masing-masing Okky ART sebagai raja kedua, Rahmad BJ raja ketiga, Ari’e BJ raja ketiga dan Indra JB sebagai raja keempat.
Wendra yang turun di kelas bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) berhasil mengumpul poin 45.
Di kelas bebek 125 cc 4 tak TU Seeded (MP2), menempatkan Ferdiansyah sebagai pembalap tercepat. Sementara Ari’BJ hanya mampu menduduki juaea kedua, Wendra Rivaco yang tadinya bisa menduduki di kelas bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) hanya mampu menduduki juara tiga, sedangkan untuk Irwan S juara 4 tidak terlalu menjadi masalah yang terpenting bisa tampil baik sekaligus asah nyali, dan Willy CK hanya mempu berada pada juara lima.
Di kelas lain bebek 110 cc 4 tak TU Pemula A (MP3), tak diduga meskipun dari daerah Boy Rahadian asal Sintang sukses menciptakan sejarah bagi timnya. Ia puas setelah berhasil meloloskan keempat rivalnya, oleh karena kebutan jitu yang mampu ia ciptakan, sehingga julukan penguasa pertama tertumpu pada dirinya setelah meninggalkan keeampat sahabatnya, Thomi puas dijuara kedua Hadibrata dijuara ketiga, Praditya juara keempat dan Heru GB juara kelima.
Sementara di kelas bebek 110 cc 4 tak STD Pemula B (MP5). Kelas ini diikuti oleh pembalap cilik. Mereka tak kalah bringasnya dengan pembalap senior, seri demi seri mereka lewati dengan tenang sehingga tak satupun yang cidera. Dari sekian tim yang ikut skelas ini berhasil dikuasai oleh Abimanyu, hingga sampai kegaris finis setelah 10 putaran dilewati Abimannyu sebagai pemenang pertama, sementara Riezky maulana meskipun tancapkan gas yang dilepasnya hampir putus masih saja tak mampu baginya hanay mampu berada diposisi juara dua, Bambang sebagai tuan rumah hanya mampu menembus pada posisi juara ketiga, Yossy Rivaco yang menyatakan dirinya asal Kalbar tak juga berkutik meskipun usaha kerasnya telah ditunjukkan dengan demikian ia hanya mengukir juara keempat sedangkan Agus gagap hanya mampu bertahan dengan juara lima.
Kelas bebek sampai dengan 120 cc STD Pemula sebagai juara pertama Berly pembalap asal Pontianak. Adu kebut yang diperlihatkannya dalam kejuaraan Bang Hersan Motorprix ini menghantarkan dirinya sebagai juara pertama setelah meninggalkan dua saingannya Dani Saputra dan Lizar miyandi. Bagi Dani juara kedua sudah menjadi yang terbaik dan mesti disyukuri daripada tidak sekali. Demikian dengan Lizar yang hanya mampu menempatkan dirinya sebagai juara ketiga. Baca Selengkapnya.....

Bintang Timur Siap Ikut Seleksi Pemain U-15

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Sebagai persiapan untuk menghadapi kompetisi usia 15 tahun yang akan dilaksanakan di Kabupaten Landak pada Maret mendatang, klub junior sepak bola Bintang Timur satu-satunya klub yang berdomisili di Pontianak Timur menyatakan kesiapannya mengirim pemain untuk mengikuti seleksi dimaksud.
Hal ini diungkapkan oleh pelatih muda Bintang Timur Syarif Rasyid didampingi Syarif Abdurrahman wakil ketua PAMPAR—asosiasi supporter Persipon ketika ditemui di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Senin (25/2) kemarin.
Menurutnya upaya yang dilakukan bagi anak asuhnya sebelum mengikuti seleksi yaitu dengan melakukan latihan secara rutin. Mengingat pemainnya berlatar belakang dari anak sekolah, maka waktu yang dipilih untuk latihan dalam seminggu sebanyak tiga kali, yakni hari Senin, Rabu dan Jumat.
Ada keseriusan yang diperlihatkan oleh kedua pengurus muda ini terhadap anak didiknya. Seperti apa wujud pembinaan yang mereka buktikan terhadap anak didiknya yakni dengan mempersiapkan lapangan Sultan Muhammad Perumnas III sebagai tempat pemusatan untuk latihan.
“Dari hasil latihan inilah kita bisa melihat siapa diantara mereka yang bisa ikut dalam seleksi tersebut,” ujar Rasyid ramah.
Lebih lanjut ia menyebutkan usaha yang dilakukan oleh club yang lahir pada tahun 1993 memiliki tujuan khusus dalam melahirkan bibit-bibit baru sepak bola junior yang tangguh di Pontianak Timur khusunya dan Kalbar umumnya.
“Ada kemungkinan empat atau lima orang yang bakal kita pilih untuk ikut dalam seleksi U-15 tahun itu,” tandasnya. Baca Selengkapnya.....

Pengda IMI Kalbar Siap Pasang Strategi Hadapi PON

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Persiapan yang dilakukan oleh Pengda IMI Kalbar dalam menghadapi gawai besar setingkat PON di Kaltim mendatang menurut ketua harian Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalbar Drs. Erlan, ketika ditemui usai pembukaan acara Bang Hersan Motorprix Championship di Stadion Sultan Syarif Absurrahman, mengatakan, persiapan sudah berjalan lima bulan seterusnya dilakukan pemantauan dengan sistem yang telah dibuat seperti ajang adu kebut Bang Hersan Motorprix saat ini.
Menurutnya persiapan berjalan terus karena sperti yang di targetkan oleh KONI Kalbar, IMI minimal mendapat satu mendali Emas. “Jadi mau tidak mau Pengda IMI harus berusaha memaksimalkan para pembalap yang sudah terpilih agar bisa mencapai target yang sudah diberikan,” ujar Erlan dengan nada ramahnya.
Ia menyebutkan strategi yang bakal ditempuh bagi para atletnya sebelum beranjak ke Kaltim PON mendatang sudah ada perjuangan yang dilakukan oleh ketua umum yakni meminta persetujuan dari PB IMI agar kendaraan dijadikan satu merek mengingat selama ini pembalap daerah selalau kalah.
“Jadi pada saat PON nanti sudah ada persetujuan dari PB IMI bahwa kendaraan akan dijadikan satu merek dengan disetujuinya kendaraan satu merek ini kemungkinan besar peluang pembalap daerah bisa bersaiang, kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan mendali Insya Allah akan bisa dicapai. Inilah salah satu strategi hasil pembicaraan dari ketua umum pada Rakernas di Jakarta mudah-mudahan ini tetap berjalan sesuai dengan keputusan yang telah dibuat, dan saya yakin sistem seperti ini pembalap daerah punya khan untuk memberikan suatu medali pada daerahnya,” tukasnya.
Ketika ditanya mengenai kendala yang dihadapi oleh Pengda IMI dalam mengembangkan prestasi bagi para atlet dijelaskannya hampir disetiap darah mempunyai kendala yang sama yakni persoalan dana, apalagi untuk olahraga otomotif memerlukan dana yang cukup besar. “Kalau kita menginginkan pembalap itu sukses, pembalap itu bisa mengangkat nama daerah otomatis persiapannya harus maksimal,” ujarnya.
Ia menambahkan atlet yang dinyatakan lolos ke PON terdiri dari tiga orang yakni Ariansyah, Rusmandiono, dan Wendra Raspriawanya.
Di tempat terpisah ia menyebutkan ada tiga kelas yang nantinya akan diikuti oleh atletnya di kejuaraan bergengsi setingkat PON mendatang yakni MP. 1 dengan kekuatan mesin 4 tak 110 Tune Up, MP. 2 dengan kekuatan mesin 4 tak 125 Tune Up, dan MP. 5 dengan kekuatan mesin 4 tak 110 standar. Baca Selengkapnya.....

Wendra: Semuanya Butuh Perjuangan

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Seperti diketahui, salah seorang pembalap, Wendra yang turun di kelas bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) menjadi salah satu pembalap tercepat di ajang Bang Hersan Motorprix Championship 1-2008. Dalam ajang kebut tersebut ia berhasil meninggkalkan empat rekannya, hasil itu pula yang menghantarnya menjadi Juara pertama.
Semua penonton yang hadir pasti mengatakan bahwa ia salah satu peserta kebut yang paling hebat, setiap gerakan yang diperlihatkan hampir tidak meleset termasuk saat mendahului rekannya pada saat di tikungan tajam.
Wendra adalah salah satu atlet yang dipersiapkan untuk melangkah ke PON Kaltim Juli mendatang. Untuk persiapan mungkin ia lebih lama dari beberapa temannya. Tapi hal itu bukan menjadi sebuah jaminan untuk bisa menang.
Kemenangan yang berhasil dipetik Wendra tidak seperti membalik telapak tangan, ada banyak rintangan yang harus ia lewati, mulai dari keselamatan dirinya sampai pada masalah anggaran. sejauh mata memandang seolah-olah pembalap yang tampil hanya berbekal iseng, jawabannya tentu tidak.
Menurunya jika tidak ada sponsor yang mendanai dalam ajang itu, besar kemungkinan Wendra tidak bisa ikut. Persoalannya disebabkan oleh faktor dana.
“Untuk biaya service satu unit sepeda motor aja bisa capai Rp8 hingga 10 juta. Apa lagi kita service di Pulau Jawa, belum lagi transport dan lain sebagainya. Hitung-hitung kurang lebih Rp15 hingga 20 juta untuk setiap balapan. Ini hanya untuk satu jenis kelas motor bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) seperti yang saya gunakan ini. Untung saja dalam kejuaraan ini saya disponsori oleh Tim Rivaco Sintang,” akunya.
Ketika hadiahnya berupa uang tunai maka hasilnya akan dibagi dua dengan sponsor, jika berupa piala maka akan diserahkan dengan sponsor, terkecuali piagam atau tropy itu yang menjadi milik dirinya.
Bagi Wendra masalah itulah yang menjadi motovasi dirinya setiap mengikuti balapan, target menang itu sudah pasti. Usaha ini akan ia teruskan untuk tampil di PON Kaltim Juli mendatang. Baca Selengkapnya.....

Persipon Harus Lalui Prosedur yang Benar

Olah : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Seperti diketahui, salah seorang pembalap, Wendra yang turun di kelas bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) menjadi salah satu pembalap tercepat di ajang Bang Hersan Motorprix Championship 1-2008. Dalam ajang kebut tersebut ia berhasil meninggkalkan empat rekannya, hasil itu pula yang menghantarnya menjadi Juara pertama.
Semua penonton yang hadir pasti mengatakan bahwa ia salah satu peserta kebut yang paling hebat, setiap gerakan yang diperlihatkan hampir tidak meleset termasuk saat mendahului rekannya pada saat di tikungan tajam.
Wendra adalah salah satu atlet yang dipersiapkan untuk melangkah ke PON Kaltim Juli mendatang. Untuk persiapan mungkin ia lebih lama dari beberapa temannya. Tapi hal itu bukan menjadi sebuah jaminan untuk bisa menang.
Kemenangan yang berhasil dipetik Wendra tidak seperti membalik telapak tangan, ada banyak rintangan yang harus ia lewati, mulai dari keselamatan dirinya sampai pada masalah anggaran. sejauh mata memandang seolah-olah pembalap yang tampil hanya berbekal iseng, jawabannya tentu tidak.
Menurunya jika tidak ada sponsor yang mendanai dalam ajang itu, besar kemungkinan Wendra tidak bisa ikut. Persoalannya disebabkan oleh faktor dana.
“Untuk biaya service satu unit sepeda motor aja bisa capai Rp8 hingga 10 juta. Apa lagi kita service di Pulau Jawa, belum lagi transport dan lain sebagainya. Hitung-hitung kurang lebih Rp15 hingga 20 juta untuk setiap balapan. Ini hanya untuk satu jenis kelas motor bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) seperti yang saya gunakan ini. Untung saja dalam kejuaraan ini saya disponsori oleh Tim Rivaco Sintang,” akunya.
Ketika hadiahnya berupa uang tunai maka hasilnya akan dibagi dua dengan sponsor, jika berupa piala maka akan diserahkan dengan sponsor, terkecuali piagam atau tropy itu yang menjadi milik dirinya.
Bagi Wendra masalah itulah yang menjadi motovasi dirinya setiap mengikuti balapan, target menang itu sudah pasti. Usaha ini akan ia teruskan untuk tampil di PON Kaltim Juli mendatang.□ Baca Selengkapnya.....

*Bang Hersan Motorprix Championship 1-2008

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) tidak seperti biasanya, lengang. Minggu (24/2) pagi kemarin, manusia tumplek-blek di sirkuit menyaksikan aksi para pembalap unjuk kebolehan menjadi yang terbaik di kelasnya masing-masing. Mereka semua larut dalam kegembiraan memberikan semangat pada pembalapnya yang turun di ajang Bang Hersan Motorprix Championship 1-2008.
Walau penonton membludak, namun pelaksanaan lomba berjalan sesuai rencana yang telah disusun panitia pelaksana.
Hasil pertandingan yang dibukukan oleh masing masing peserta saat adu kebut tersebut, di kelas bebek Wendra Rivaco RT tampil sebagai yang tercepat setelah berhasil menyingkirkan empat rivalnya masing-masing Okky ART sebagai raja kedua, Rahmad BJ raja ketiga, Ari’e BJ raja ketiga dan Indra JB sebagai raja keempat.
Wendra yang turun di kelas bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) berhasil mengumpul poin 45.
Di kelas bebek 125 cc 4 tak TU Seeded (MP2), menempatkan Ferdiansyah sebagai pembalap tercepat. Sementara Ari’BJ hanya mampu menduduki juaea kedua, Wendra Rivaco yang tadinya bisa menduduki di kelas bebek 110 cc 4 tak TU seeded (MP1) hanya mampu menduduki juara tiga, sedangkan untuk Irwan S juara 4 tidak terlalu menjadi masalah yang terpenting bisa tampil baik sekaligus asah nyali, dan Willy CK hanya mempu berada pada juara lima.
Di kelas lain bebek 110 cc 4 tak TU Pemula A (MP3), tak diduga meskipun dari daerah Boy Rahadian asal Sintang sukses menciptakan sejarah bagi timnya. Ia puas setelah berhasil meloloskan keempat rivalnya, oleh karena kebutan jitu yang mampu ia ciptakan, sehingga julukan penguasa pertama tertumpu pada dirinya setelah meninggalkan keeampat sahabatnya, Thomi puas dijuara kedua Hadibrata dijuara ketiga, Praditya juara keempat dan Heru GB juara kelima.
Sementara di kelas bebek 110 cc 4 tak STD Pemula B (MP5). Kelas ini diikuti oleh pembalap cilik. Mereka tak kalah bringasnya dengan pembalap senior, seri demi seri mereka lewati dengan tenang sehingga tak satupun yang cidera. Dari sekian tim yang ikut skelas ini berhasil dikuasai oleh Abimanyu, hingga sampai kegaris finis setelah 10 putaran dilewati Abimannyu sebagai pemenang pertama, sementara Riezky maulana meskipun tancapkan gas yang dilepasnya hampir putus masih saja tak mampu baginya hanay mampu berada diposisi juara dua, Bambang sebagai tuan rumah hanya mampu menembus pada posisi juara ketiga, Yossy Rivaco yang menyatakan dirinya asal Kalbar tak juga berkutik meskipun usaha kerasnya telah ditunjukkan dengan demikian ia hanya mengukir juara keempat sedangkan Agus gagap hanya mampu bertahan dengan juara lima.
Kelas bebek sampai dengan 120 cc STD Pemula sebagai juara pertama Berly pembalap asal Pontianak. Adu kebut yang diperlihatkannya dalam kejuaraan Bang Hersan Motorprix ini menghantarkan dirinya sebagai juara pertama setelah meninggalkan dua saingannya Dani Saputra dan Lizar miyandi. Bagi Dani juara kedua sudah menjadi yang terbaik dan mesti disyukuri daripada tidak sekali. Demikian dengan Lizar yang hanya mampu menempatkan dirinya sebagai juara ketiga. Baca Selengkapnya.....

Bang Hersan Motorprix Championship

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Ajang Bang Hersan Motorprix Championship yang dihelat di sirkit Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Pontianak betul-betul bisa menyedot perhatian masyarakat pecinta racer di Kota Khatulistiwa ini. Buktinya, even balap motor pertama di tahun 2008 ini dipenuhi penonton terutama para kaula muda.
Deden, selaku ketua panitia pelaksana Bang Hersan Motorprix dalam sambutannya mengatakan, ajang ini dijadikan sebagai tempat adu prestasi dan adu kretivitas. “Jumlah peserta yang ikut dalam ajang kebut tersebut tidak kurang dari 100 pemabalap yang ada di Kalbar,” ungkap Deden di sirkurit SSA, Minggu (24/2).
Lebih lanjut Deden mengatakan dalam kejuaran ini panitia juga memilih tim terbaik yang nantinya akan mendapat hadiah berupa satu unit sepeda motor Yamaha Miosul yang kemudian akan diserahkan pada seri ketiga dalam ajang yang sama pada bulan Nopember mendatang. Deni menyadari suksesnya kejuaraan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak terutama para sponsor, rekan-rekan pers dan selururuh panitia.
Hadir dalam pembukaan tersebut Wali Kota Pontianak, Buchary A. Rahman, Kapolda yang diwakili Direktur Lantas (Dirlantas) Polda Kalbar Komisaris Besar Polisi, Martanto, SH, ketua Pengda IMI Kalbar, Ketua DPRD Kota Pontianak merangkap ketua Auto Sport, Muspida kota Pontianak, para pembalap serta undangan.
Buchary A. Rahman dalam sambutannya mengingatkan kepada para pembalap, bahwa pertandingan ini bukan hanya sekadar perlombaan mencari gaya tetapi bagaimana pembalap tersebut dalam kejuaraan ini bisa mencari prestasi. “Jangan prestasi hari ini bagus besok melorot, selain itu kegiatan balap motor ini bisa juga mendengungkan balapan Yes narkoba NO,” papar Buchary.
Oleh karenanya ia berharap pertandingan yang digelar tersebut dapat memberikan suatu semangat dan kerbersaman. “Dan saya tidak mau mendengar nanti habis pertandingan gare-gare kalah same juri na bekelahi pula, udah letih kite berkelahi ini, mari kita jalin kebersamaan, kekeluargaan, dan yang menang udahlah menang dan yang kalah jangan na’ merajok,” tutur Buchary dengan dialek khas Pontianak.
“Selamat berjuang kepada para pembalap dan kepada para sponsor agar jangan jerak mendukung kegiatan seperti ini,” pinta Buchari.
“Secara umum saya amati hampir semua penontan serta peserta yang ikut dalam kejuaraan ini merupakan para pengendara kendaraan bermotor roda dua yang mana dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari memanfaatkan kendaraan roda dua baik di jalan raya maupun di jalan tertentu lainnya. Karenya, pengendara harus melengkapi diri dengan helm pengaman yang standar,” kata Dirlantas Polda Kalbar, Kombes Pol. Martanto.
Martanto berharap kejuaraan motorprix ini dapat menampung bakat peserta lomba di bidang otomotif. Acara ini dapat menjadi sarana menyalurkan bakat balap dengan menciptakan prestasi yang baik.
“Anda adalah raja jalanan pada setiap sirkuit balap, tancapkan prestasi semaksimal mungkin tidak hanya kawasan Pontianak atau Kalbar saja, tapi juga nasional maupun internasional. Saya yakin Anda semuanya mampu namun suatu hal pokok yang anda ingat bahwa keganasan di sirkuit jangan sampai diteruskan di jalan raya karena sangat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” paparnya mengingatkan.
Terakhir dalam sambutannya, Martanto berharap para penonton serta peserta motorprix dapat menjadi motivator dan teladan bagi pengendara lainnya, sehingga akan mendukung program terib lalu berlalu lintas sebagai cermin budaya bangsa di Kalbar ini.
Sementara menurut ketua Auto Sport Racing Club, Gusti Hersan Aslirosa, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk komitmen auto racing club yang selalu dijaga dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan para kawula muda khusunya pembalap Kalbar.
Kegiatan ini disebutkannya terdiri dari tiga seri dimana dalam setiap seri tersebut akan dihitung poin untuk mendapatkan satu unit sepeda motor. Selain itu kejuaraan ini merupakan program rutin dilakukan semenjak lahirnya auto sport pada tahun 80-an, sehingga sampai saat ini komimen tersebut mesti dijaga dan pelihara.
Artinya dari iven-iven yang dilaksanakan selama ini telah banyak menelorkan beberapa pembalap nasional yang mungkin menjadi ancaman bagi pembalap nasional lainnya. Namun hal yang sangat disayangkan oleh ketua DPRD Kota Pontiananak ini ketika pembalap sudah dibina dan dididik namun bentuk perhatian dari pemerintah provinsi dinilai sangat kurang. “Oleh karenanya kita berharap dengan adanya gubernur yang baru auto sport lebih maju dan berkembang,” tutur Hersan sembari berharap.
Selanjutnya Walikota melepas balon sebagai tanda bahwa kegiatan racing auto sport dimulai. Selang beberapa saat kemudian pertandinganpun dimulai. Baca Selengkapnya.....

Kata-Kata Bijak Untuk Seorang Atlet

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Karakteristik seorang atlet olahragawan atau juara (jati diri) adalah Disiplin, tanggung jawab, yakin dan percaya diri, bersikap positif, sportif, punya tekad jaya, komitmen, konswekuen, tidak manja atau cengeng, patuh dan menghormati pelatih dan organisasi dan berkepribadian menarik (rendah hati).

Kesuksesan:
Sukses adalah hak saya, kesuksesan bukan milik orang teretentu, kesuksesan milik anda, milik saya dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari mengikatkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati

Atlet Biasa dan Atlet Luar Biasa:
Atlet biasa : menganggap target sebagai beban yang melelahkan
Atlet luar biasa : menganggap beban sebagai target yang menggairahkan

Sikap Mental Positif!
Kita mempunyai hak untuk sukses, kesuksesan bukan lahir dari kebetulan, kesuksesan adalah akibat dari sebab-sebab yang disiapkan

Siapa Saya?
Saya adalah juara, saya adalah atlet nasional, saya adalah atlet kelas internasional, saya adalah orang luar biasa, saya adalah harapan keluarga, saya adalah harapan masa depan saya sendiri

“Kata bijak ini dikutip dari tempat pemusatan latihan Atlet PABBSI Kalbar”
Motto: Atlet PABBSI Kalbar siap menyumbangkan mendali emas untuk menaikkan peringkat Kalbar pada PON XVII Kaltim 2008. Baca Selengkapnya.....

Moses: Optimis Tampil Maksimal di PON

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Ganjang ganjing wacana pengunduran PON Kaltim yang dijadwalkan berlangsung tanggal 6-17 Juli 2008 mendatang ternyata tidak menurunkan semangat para atlet untuk melaksanakan kewajibannya.
Hal ini disebutkan, Moses, salah satu personil cabang olahraga kempo yang bakal turun di kelas randori atau perkelahian bebas (65-70 kg). Dalam kesempatan itu ia menyatakan dirinya siap tampil maksimal dan meraih prestasi di PON mendatang.
Ketika ditanya sejauhmana perkembangan yang dirasakan selama Pelatda berlangsung, Moses menuturkan terasa adanya perkembangan terutama ketahan fisik.
Terkait dengan prestasi “Kalau bisa si emas dan ini pun jika direstui oleh yang diatas,” ungkapnya merendah.
Ditanya mengenai langkah yang telah dan akan dilakukan, untuk mencapai target Moses menyebutkan, jauh sebelumnya telah melaukan persiapan dengan melakukan latihan secara intensif.
“Sesuai dengan program pelatih, latihan yang saya ikuti selama kurang lebih dua bulan ini yakni latihan katahan fisik,” katanya lagi. Baca Selengkapnya.....

Sutarmidji: Bridge Bisa Jadi Olahraga Unggulan Kalbar

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Wakil Walikota Pontianak, Sutarmidji, saat membuka kejuaraan bridge XI Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan) di gedung PKM Untan, mengatakan, bridge bisa dijadikan sebagai olahraga unggulan baik di kota Pontianak maupun Kalbar, hal ini karena bukti kongkritnya sudah ada salah satunya adalah Kalbar pernah mewakili Indonesia di even Internasional. “Peserta itu adalah siswa SMAN 2 Pontianak,” papar Sutarmidji bangga.
Prestasi lain menurutnya tim bridge Kalbar pernah meraih kejuaraan beregu nasional dan berhasil meraih juara dua. ”Saya melihat ini merupakan peluang yang sangat baik agar bridge dijadikan olahraga unggulan di Kalbar sesuai dengan prestasi yang telah dicapai,” tandasnya.
Selanjutnya ketua gabungan bridge kota Pontianak ini mengatakan akan merencanakan setiap bulannya bridge bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah, pasalnya PB Bridge dengan Diknas Pendidikan ada melakukan kerjasama, dengan demikian kita berharap ini bisa menjadi olahraga wajib di setiap sekolah, baik dari tingkat SD, SMP dan SLTA, seterusnya orang nomor dua di kota Pontianak itu menambahkan akan merencanakan bridge bisa dikenalkan di tingkat TK. “Pasalnya olahraga ini selain sportif bisa mengasah otak,” ujarnya.
Ketika ditanya kapan olahraga brigge dilaksanakan di sekolah, Sutarmidji memaparkan sudah dimulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Sedangkan untuk TK belum dilaksanakan
“Saya berharap Pengda provinsi bisa mendorong kejuaran bridge piala rektor yang ke XI ini sehingga tahun depan bisa jadi even nasional dengan demikian Kalbar lebih dikenal,” tuturnya.
Ia menyebutkan upaya ini harus bisa dilaksanakan tentunya melalui kerjasama antara gabungan bridge Pontiananak, Pengda Provinsi Bridge maupun Rektor melalui kerja sama ini kita rencana baik ini dapat terealisasi. Dan ini menurutnya akan diusulkan dalam Rakernas yang dilaksanakan April mendatang bisa menjadi kalender nasional.
Sementara menurut Riko komisi teknis pertandingan mengatakan, olahraga bridge merupakan salah satu olahraga intelektual yang dewasa ini sangat diminati oleh kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Ia menambahkan adapun yang menjadi tujuan kejuaraan ini adalah untuk menciptakan wadah kreativitas yang kondusif demi peningkatan perkembangan olahraga bidge di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum meskipun dianggap masih belum populer.
Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya tema yang diangkat dalam kejuaran bertajuk Bridge Terbuka XI memperebutkan piala bergilir Rektor dan piala bergilir Dekan Fakultas Teknik Untan adalah junjung tinggi sportivitas dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan demi meraih prestasi dan kehormatan Bridge Kalimantan Barat.
Ia menyebutkan perserta yang ambil bagian dalam kejuaraan ini terdiri dari gabungan Bridge Pontianak, Singkawang, Sambas, Ketapang, Sanggau, Landak, Melawi, Kapuas Hulu, Mempawah, Sintang, Harvin Bridge Club, Igor Bridge Club, Maesa Bridge, Club, Viadry Bridge Club dan gabungan dari luar Kalbar.
“Jenis pertandingan dalam kejuaran yang saat ini kita laksanakan terdiri dari empat bagian yakni open pertama open team, open pair, open team mahasiswa dan open pair junior. Pertandingan ini akan menggunakan sistem setengah kompetisi, setelah masuk empat besar kita akan gunakan sistem gugur,” imbuhnya. Baca Selengkapnya.....

Wasit PSSI Kalbar Kursus PP di Banjarmasin

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak


Sebanyak tiga orang wasit pengurus daerah (Pengda) PSSI Kalbar hari ini bakal terbang ke Kalsel guna mengikuti kursus Pengawas Pertandingan (PP) tingkat Pengda se-Kalimantan yang dilaksanakan di Banjarmasin, dari tanggal 25 Februari hingga 2 Maret 2008.
“Kursus ini digelar untuk memberikan pembekalan bagi para calon pengawas sepak bola Kalbar yang saat ini dinilai masih minim. Nantinya diharapkan muncul pengawas pertandingan yang berkualitas baik,” ungkap ketua komisi wasit Pengda PSSI Kalbar, Melki Hatumessen, saat ditemui di sekretariat PSSI Kalbar, kemarin.
Lanjut Melki adapun ketiga wasit yang ikut dalam kursus tersebut yakni terdiri dari Drs. Cyprianus. S Djudah, Mulyadi dan Syaiful. ”Sesuai dengan undangan Pengda PSSI Kalsel mengenai kursus pengawas pertandingan, besok (red hari ini) keiga wasit itu dipastikan berangkat menuju Banjarmasin guna mengikuti kursus tersebut,” paparnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan peserta yang bakal ikut ambil bagian dalam kursus tersebut terdiri dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Seterusnya Ia menambahkan tes administrasi yang mesti dijalani oleh peserta kursus adalah tes kesehatan, tes peraturan umum pertandingan, tes peraturan khusus pertandingan dan wawancara mengenai motivasi menjadi PP.
Sementara menurut Cyprianus, salah seorang peserta kursus tersebut mengatakan, kursus tingkat daerah ini cukup membantu dan membuka wawasan sebagai calon pengawas petandingan.
"Ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mengembangkan diri menjadi pengawas pertandingan. Meski ini masih tingkat daerah, namun hal ini cukup membuka wawasan bagi kami," papar Cyprianus didampingi Mulyadi dan Syaiful.
Cyprianus yang juga mantan pemain Persipon ini menambahkan, dirinya banyak menemui hal yang menarik dalam ilmu wasit. "Sebagai mantan pemain sepak bola, saya cukup banyak mendapat pelajaran berarti dalam kursus ini nantinya. Dan ternyata pekerjaan seorang wasit tidak begitu mudah tapi asyik," katanya lagi. Baca Selengkapnya.....

Pertarungan Berat, Semua Berpeluang

Oleh : Krisantus
Borneo Tribune, Pontianak

Pertarungan sebenarnya antar pembalap yang mengikuti kejuaraan Bang Hersan Motoprix Championship I akan terjadi besok pagi (hari ini), Minggu 24 Februari 2008 di Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak.
Namun, aroma ketatnya pertarungan mulai tampak pada babak kualifikasi hari ini (kemarin), 23 Februari 2008, semua pembalap ingin menjadi yang terbaik. Siapa yang jadi juara, hanya bisa disaksikan hari Minggu, pukul 09.00 WIB.
“Pertarungan besok sangat berat, semua berpeluang menjadi yang terbaik,” kata salah seorang pembalap, Robby Lower sesaat sebelum mengikuti kualifikasi di lintasan tersebut, Sabtu (23/2).
Menurut pembalap dari Aneka Motor Sintang ini, tuan rumah tentunya menjadi lawan yang berat dan juga sesama pembalap dari Sintang.
“Keuntungan tuan rumah, penguasaan lintasan setidaknya memberi keuntungan kepada mereka,” ungkapnya.
Robby menuturkan, walaupun merasa berat dalam pertarungan besok, dirinya akan berusaha semampu mungkin agar bisa menduduki podium juara.
Lebih lanjut, dalam kejuaran kali ini dia akan mengikuti balapan di kelas MP1 110cc, bersama empat orang, Tio, Tommi, Aditya dan Rafi untuk mewakili Aneka Motor Sintang. Mereka semua sudah datang ke Pontianak, kira-kira seminggu sebelum kejuaraan berlangsung dan menginap di tempat teman di daerah Sungai Jawi, Pal V. Hal itu dimaksud, agar dapat menyesuaikan dengan kondisi lintasan.
Sementara itu, situasi yang terjadi pada babak kualifikasi kemarin. Para pembalap dengan keahliannya dan nyali yang tinggi dalam mengendarai motor, saat mencoba lintasan terlihat beberapa kali ada yang terjatuh. Bahkan sebuah motor ada yang jatuh hingga tiga kali, terutama pada tikungan terakhir. Jatuhnya motor-motor itulah yang membuat para penonton sedikit spot jantung. Tetapi, hal demikian telah diantisipasi oleh para pembalap. Rata-rata mereka menggunakan perlengkapan yang standard sehingga pada saat jatuh, mereka tidak merasa kesakitan.
Berkaitan keadaan di lintasan, tampaknya panitia sudah bekerja cukup baik. Pagar dengan kain tarpal terlihat mengelilingi arena. Kondisi jalan sudah bersih, tidak banyak pasir, jalan yang kemrin sedikit berlobang sudah tidak ada. Hanya saja, mungkin karna kondisi tanah menyebabkan lintasan ada yang tidak rata. Pagar besi disepanjang lintasan berbarengan dengan tumpukan pasir serta ban mobil bekas di setiap tikungan tersusun dengan rapi.
Tampak juga tenda yang dikhususkan oleh penyelenggara untuk undangan yang akan menyaksikan pertandingan hari ini. Baca Selengkapnya.....

*Kejuaraan Sepak Bola Bang Bong

Oleh : Krisantus
Borneo Tribune, Pontianak

Sarana dan prasarana memang sesuatu yang penting untuk mendukung setiap kinerja, apa pun bentuknya. Tapi, tak selamanya keduanya menjadi kendala untuk menjadi sukses dalam pekerjaan. Seperti yang dialami oleh SMPN 06 Pontianak dan patut dicontohi sekolah lain.
Walau tak memiliki lapangan sepak bola untuk latihan, tapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk menjadi yang terbaik dengan memperebutkan Piala Walikota tingkat SMP.
Hal itu berkat kemenangan 2-1 atas SMPN 16 ketika mereka bermain di Lapangan Bola, Padang Bal Kabun Sayok, Kamis (21/2).
“Setiap latihan kami numpang, kadang di GOR Untan dan di lapangan SMPN 3,” kata Pelatih sekaligus Guru Olahraga SMPN 06, Matori di ruang kepala sekolah, Jumat (22/2).
Menurutnya, hari Jumat merupakan jadwal pasti latihan anak-anak dan jika pada hari sabtu ada waktu luang, mereka gunakan untuk.
“Sebenarnya, di belakang SMP ini ada lapangan milik warga cuma sekarang tidak terawat sehingga tak dapat digunakan,” tambahnya.
Sementara, Kepala Sekolah Rahmanita menjelaskan, tidak ada kendala selain lapangan. Seperti bola, kostum dan pelatih.
Untuk mempertahankan juara yang sudah diraih, Kepala sekolah dan guru olahraga mengatakan hal yang sama yaitu mencari pemain-pemain baru yang memiliki talenta memadai terutama kelas 1 dan 2.
“Latihan dan jam terbang mereka akan ditambah,” pungkas keduanya. Baca Selengkapnya.....

PSSI Kalbar Kirim 7 Instruktur Wasit ke Sintang

Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Menanggapi permohonan ketua umum Pengurus Cabang Pesatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Pengcab PSSI) Kabupaten Sintang, dr. H, Jarot Winarno, M. Med, PH yang memohon kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Kalbar untuk menunjukkan instruktur wasit berkenaan dengan pelaksanaan pelatihan wasit di Sintang pada tanggal 24 hingga 4 Maret 2008 kemarin, telah dipenuhi oleh ketua harian Pengda PSSI Kalbar, John RB pangkey.
Melalui surat tugas yang dikeluarkan oleh ketua PSSI Kalbar, John RB Pangkey, nomor 28/Pengda-KB/Set/II/2008 menetapkan sebanyak 7 orang instruktur wasit yang bakal memberikan kursus pada pelatihan wasit di Sintang. Adapun ketujuh istruktur itu adalah H. Husni, SH, Melki Hatumessen, Frankia, Muslihudin, M. Sadikin, Nazarudin, Sabli Sadeli dan R. Rumoga.
John yang juga mantan ketua Pertina Kalbar menambahkan pelatihan ini merupakan program kerja PSSI Kalbar tahun 2008, mengingat kebutuhan wasit muda di Kalbar masih tergolong minim. Oleh karenanya penambahan wasit dinilai sangat diperlukan.
"Pengda PSSI merasa perlu meningkatkan kemampuan dan mutu wasit dalam memimpin pertandingan sehingga bisa bertindak arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan saat memimpin pertandingan," kata John lagi.
Terakhir John berharap dari ketujuh instruktur yang telah ditunjuk agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan setelah kegiatan dilakukan hasilnya dilaporkan kepada Pengda PSSI Kalbar guna mengetahui seperti apa yang dicapai selama pelatihan berlangsung. Baca Selengkapnya.....

Tim Sepak Bola PON Kalbar Jalani Tes Kesehatan

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Sekitar 17 pemain sepak bola PON Kalbar yang didaftarkan dalam pembinaan intensif untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, Jumat (22/) kemarin menjalani tes fisik dan kesehatan yang diadakan di Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar terpatnya di klinik kebugaran.
Wakil manager sepak bola PON Kalbar Helmi, mengatakan, semua atlet yang terdari 17 orang harus mengikuti tes fisik dan kesehatan sebagai bagian terpenting untuk mengetahui kondisi para atlet sebelum tampil di PON mendatang.
“Tes fisik yang kita lakukan kemarin adalah meliputi tes pas up, ship up, lari 1600 meter dan tekanan darah,“ terang Helmi.
Terkait dengan latihan Ia menambahkan, latihan intensif yang diterapkan kepada masing-masing para pemainnya sebelum ke PON secara umum difokuskan pada kemampuan fisik, mental dan kesehatan atau kebugaran bugar
Selanjutnya ia menyebutkan tes tersebut selain pemain juga dikuti oleh opicial. Helmi memandang adanya tes kebugaran itu merupakan hal yang positif bagi seluruh atlet maupun opicial tim sepak bola Kalbar yang bakal berlaga di PON Kaltim Juli mendatang. Baca Selengkapnya.....

Wushu Kalbar Loloskan Tiga Atlet ke PON

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

"Peluang terbesar meraih medali emas memang berada di nomor sanshou," ujar Masri Gomes, pelatih wushu Kalbar. Saat ditemui di sela-sela melakukan latihan di asrama haji tempat atlet mondok menjalani pelatda PON, Jumat (22/2) kemarin.
Masri yang juga dosen STMIK salah satu perguruan tinggi swasta di Pontianak mengatakan bahwa dinomor shansau berpeluang untuk meraih jawara sebab penilaian nomor ini lebih objektif. "Disini jika kita berhasil menjatuhkan lawan, otomatis kita yang jadi pemenang," sebutnya.
Ia yakin meskipun lawan yang akan dihadapi anak asuhnya dalam ajang itu mempunyai kekuatan lebih, ia optimis bisa mencapai target yakni peroleh mendali mas. Keyakinan ini cukup berasalan, karena persiapan yang bakal dilakoni oleh ketiga atlet ini selama pelatda PON sudah sangat maksimal.
“Waktu kita latihan bukan hanya saat Training Center (TC) saja, namun semenjak Pra-PON kemarin udah kita lakukan secara lebih intensif,” ujarnya tegas.
Ia menilai ada banyak perubahan yang dialami anak asuhnya selama kurang lebih dua bulan pelatda PON berlangsung, kendati demikian volume latihan mesti ditingkatkan, untuk capai prestasi yang lebih baik lagi. Tidak heran jika dalam PON nantinya emas sudah menjadi target mati yang harus diperoleh.
Wushu Shinshau Kalbar meloloskan sedikitnya tiga atlet untuk berlga ke PON Juli mendatang. Atlet yang berhasil lolos dalam ajang tersebut adalah Iwan Nur Kelas 48 putra, Nadia Irlana kelas 48 putri dan Junaidi S.R. Tambi Ali 60 kg.
Disebutkannya, dasar dari ketiga atlet ini bisa lolos di PON karena prestasi yang diukir saat tampil di Pra PON lalu berupa satu mas dan satu perunggu. Untuk emas berhasil diraih oleh Junaidi sedangkan perunggu diraih oleh Nadia kelas 48 putri.
Untuk PON mendatang menurutnya, lawan yang dianggap kuat adalah berasal dari tim tuan rumah Kaltim, dan tim pelatnas, “meskipun mereka kuat kita tetap optimis mampu meraih juara berupa mendali mas” tuturnya semangat.

Lagu Lama
Ia mengisahkan dari tahun ketahun masalah yang kerap kali dihadapi oleh cabang olahraga (cabor) Wushu shinshau Kalbar tidak lain tidak bukan adalah KONI maupun pengda tidak mampu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk para atlet latihan seperti matras. Padahal ini merupakan penunjang bagi atlet untuk berlatih
Oleh karenanya akibat yang sering dihadapi oleh pelatih maupun atlet ketika melakukan latihan adalah cidera yang akhirnya membuat kualitas latihan tidak optimal, kenapa tidak dari tahun ketahun setip latihan kami harus menggunakan lantai semen bukan matras
“Jika hal demikian yang kerapkali dihadapi oleh atlet sampai kapankah olahraga di Kalbar dapat berkembang, tidak malukan kita terhadap daerah lain yang perekambangan olahraganya sangat drastis lebih baik?” papar Masri didampingi Junaidi salah sat atletnya.
Berawal dari banyak persoalan yang kerap kali terjadi di tubuh washu, baik dari pihak atlet maupun pelatih dengan rendah hati kami mohon kearipan dan kebijaksanaan pihak terkait seperti pemerhati wushu, KONI mapun Pengda untuk segera memberikan solusi yang terbaik demi peningkatan olahraga wushu shinshau di Kalbar baik masa sekarang mapun masa yang akan datang,” kata Masri dan Junaidi meminta. Baca Selengkapnya.....

Hari Ini di Sirkuit SSA z

Oleh : Hartono/Hanoto
Borneo Tribune, Pontianak

Benarkah Bang Hersan Motorprix Championship yang akan dilangsungkan di Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman tanggal 23 dan 24 April 2008 hari ini bakal diwarnai dengan aksi adu kebut yang sangat seru dan menegangkan? Hampir seratus persen jawabannya, benar. Pasalnya, Bang Hersan Motorprix Championship kali ini adalah ajang adu balap motor pertama yang diselenggarakan di tahun 2008 ini.
Berdsarkan informasi yang didapat dari panitia, kehadiran pembalap-pembalap tamu dari tiga Pengda IMI di Pulau Kalimantan bukan gertakan semata, melainkan keseriusan mereka dalam mempersiapkan segala sesuatu tampak dari awal hingga hari ini terlihat maksimal. Itu pula yang dikatakan Deden, ketua panitia disela-sela meninjau kesiapan seluruh pembalap di sirkuit SSA Pontianak, Jumat (22/2) kemarin.
“Persaingan akan terlihat semakin ketat untuk memperebutkan podium sang juara. Dari Kalbar, sebut saja diantaranya Ari BJ, Tio, Wendra, Rachmad, Ozie dan banyak lagi yang lainnya memastikan kesiapannya turun dalam ajang adu nyali itu. Nama-nama yang tak asing di telinga racing mania Kalbar. Bahkan nama mereka pun diperhitungkan di pentas balap motor nasional,” ujarnya.
Menurut Arie BJ, selaku tuan rumah tentu saja pembalap-pembalap Kalbar sedikit diuntungkan dengan kondisi sirkuit yang sudah sangat dikenal. Hal ini menurutnya akan memudahkan mereka untuk menikung dan melaju melewati lawan-lawannya. Terlebih kualitas kendaraan yang digunakan pun sudah diperhitungkan sejak jauh hari.
“Tidak ada yang perlu ditakutkan dalam event kali ini, siapapun dia. Kita bisa lihat di sirkuit nanti, siapa yang benar-benar mampu untuk keluar sebagai juara,” tantang Arie disela-sela kesibukannya.
Hal senada disampaikan pula oleh pembalap nasional asal Kalbar lainnya, Tio. Menurut Tio, entah pembalap Kalsel, Kalteng, Kaltim, bahkan kalaupun ada pembalap dari Jakarta sekalipun, jika turun di sirkuit SSA nanti, itu berarti mereka siap menanggung malu karena sudah jauh-jauh datang namun tidak berhasil mencapai kemenangan.
Mengenai kesiapan panitia, Deden menambahkan bahwa sejak beberapa hari yang lalu, panitia sudah siap melaksanakan event berskala nasional ini. Bagi para pembalap yang telah mengambil formulir, kembali Deden menegaskan untuk mengembalikannya di sekretariat Panitia secepat mungkin.
“Denda tetap akan kami berlakukan bagi para peserta yang tidak menaati peraturan panitia,” paparnya serius.
Sementara itu Koordinator lapangan, Gusti M Nasrun, menegaskan bahwa untuk meminimalisir kecelakaan di sirkuit, panitia sudah benar-benar mengantisipasinya dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh. Menurut M. Nasrun, sampai saat ini kondisi sirkuit sudah bisa dikatakan layak untuk digunakan.
Sementara itu, Ketua Umum Autosport Racing Club (ARC), H. Gusti Hersan Aslirosa, SE., kembali menegaskan bahwa siapapun nanti yang akan tampil sebagai pemenang sebaiknya bisa bersyukur, bukan menyikapinya dengan kesombongan, karena ke depan masih banyak sirkuit-sirkuit lain yang lebih bergengsi yang harus ditaklukan. Sementara bagi mereka yang belum sempat berdiri di atas podium juara, lanjut politisi muda yang dikenal egaliter ini, harus bisa menerimanya dengan berlapang dada. Siapa tahu dengan kekalahan pada event kali ini, di even-even mendatang akan lebih bisa memotivasi diri untuk tampil menjadi lebih baik.
“Kalah menang itu wajar, yang tidak wajar adalah apabila kita menerimanya dengan tidak ikhlas,” ujarnya sambil berpesan kepada para pembalap untuk tetap bersemangat dan menjaga sportivitas.
Mantan pembalap yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Pontianak ini tak lupa mengajak seluruh masyarakat untuk berbondong-bondong memadati Sirkuit SSA pada hari Minggu besok, guna menyaksikan para pembalap dengan jam terbang yang sudah tidak diragukan lagi memacu kendaraannya.
“Jangan lewatkan hari libur anda tanpa menyaksikan even yang dipastikan bakal seru dan menegangkan kali ini,” pungkasnya. Baca Selengkapnya.....

Kamis, 21 Februari 2008

*Kejuaraan IBV-PM IX Teknik Untan

By. Hartono

Borneo Tribune, Pontinak

Kejuaraan Invitasi Bolavoli Pelajar dan Mahasiswa (IBV-PM) IX se-Kalbar, yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak pada tanggal 29-10 Maret di GOR Pangsuma Pontianak, akan diikuti sedikitnya 90 tim voli.

Sita, koordinator bidang acara didampingi, Samuel, divisi pertandingan ketika ditemui di sekretariat panitia kampus Teknik Untan, Selasa (19/2) kemarin siang menyebutkan, dari 90 peserta atau tim yang bakal ikut dalam kejuaran itu, 60 diantaranya pelajar putra tingkat SMA dan SMP, 30 pelajar putri tingkat SMA dan SMP. Ia menambahkan hingga hari ini peserta yang sudah mendaftar kepada panitia sebanyak 46 tim.

Menurutnya kejuaraan ini merupakan agenda rutin BEM Fakultas Teknik Untan yang setiap tahunnya diselenggarakan. Ketika ditanya mengenai sejauh mana peningkatan penyelenggaraan tahun ini dengan tahun sebelumnya, diakuinya penyelanggaran tahun ini lebih meningkat dari tahun sebelumnya, “Jika tahun sebelumnya panitia hanya bisa menarget 70 peserta, untuk tahun ini kita telah menentukan 90 peserta untuk ambil bagian dalam kejuaraan tersebut,” ungkap Sita.

Dituturkannya, tujuan dari pada kejuaraan ini adalah untuk menciptakan bibit voli yang tangguh ditingkat pelajar SMA dan SMP, penyaluran bakat dan minat sebagai perwujudan kreatifitas yang kondusif demi perekembangan olahraga voli baik di tingkat pelajar, mahasiswa dan masyarakat,selain itu yang tak kalah pentingnya adalah untuk memupupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan sesama pelajar.

“Kita berharap dengan semakin banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh pelajar dapat mengurangi tindakan yang bersifat negatif, apalgi dizaman sekarang pelajar sangat rentan terhadap pergaulan bebas,” tandasnya.

Lebih lanjut Sita mengungkapkan, berdasarkan pengalaman dari tahun sebelumnya masing-masing tim yang berlaga dalam ajang bergengsi setingkat Kalbar ini akan bermain seru, guna memperebutkan piala Rektor Untan yang ke IX,

“Dalam kejuaraan ini nanti, kita akan gunakan sitem setengah kompetisi,” tambah Samuel.

Ia menyebutkan peserta yang ikut ambil bagian dalam kejuaran tersebut terdiri dari 14 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Pontianak, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, Sambas, Bengkayang, Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Kota Singkawang.

Terakhir Sita menyebutkan rencananya kejuaran ini akan dibuka langsung oleh Gubenur Kalbar, Drs. Cornelis, MH di GOR pangsuma Pontianak.

Baca Selengkapnya.....

Berharap Bisa Gabung dengan Persipon

Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Hendri salah satu personil tim Persatuan Sepak Bola Pasar Ikan (PSPI) Pontianak ketika ditemui disela-sela usai lakukan latihan di lapangan SSA kemarin sore menyatakan, dalam situasi perkembangan sepak bola di Kalbar yang terlihat semakin membaik ternyata menggugah segenap jiwa raganya untuk memperkuatkan kembali timnya dalam berbagai ivent.

Sebagai tim yang gaungnya tidak terlalu besar, Hendri seorang aktor yang berperan sebagai gelanggang bertekad untuk bermain lebih baik, hal ini dilakukannya dengan beratih tanpa lelah, meskipun tidak harus bermain dengan bola, lari atau maraton baginya sudah merupakan pembentukan dan penguatan kondisi fisik agar tetap prima.

Secara pribadi ia tetap akan berusaha untuk yang terbaik, dengan harapan bisa bergabung dengan tim Persipon, tim ternama dan terpopuler untuk masyarakat Pontianak khsusnya dan Kalbar umumnya.

Baca Selengkapnya.....

Kejuaraan Bridge Terbuka XI Piala Rektor Untan Siap Digelar

Oleh : Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Olahraga Bridge merupakan salah satu olahraga intelektual yang dewasa ini sangat diminati oleh kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia.

“Olahraga ini selain fisik juga diperlukan mental yang baik dan dititikberatkan pada pengembangan kerangka berfikir, logika, dan kemampuan menganalisa nalar serta intuisi dari pemain atau atlet bridge,” ungkap, Riko, komisi teknis pertandingan didampingi Buyung, salah seorang anggota panitia, ketika ditemui di sekretariat UKM Fakultas Teknik Untan, Selasa (19/2) kemarin.

Dikatakannya, kejuaraan ini akan dilaksanakan pada tanggal 22-24 Februari bertempat di gedung PKM Untan, Jalan M. Isa Pontianak, “Kita harap seluruh peserta bisa ikut ambil bagian dalam kejuaraan ini sehingga dapat terselenggara dengan baik sebagaimana yang kita harapkan bersama,” ujarnya.

Ia mengatakan adapun yang menjadi tujuan dalam kejuaraan ini adalah untuk menciptakan wadah kreatifitas yang kondusif demi peningkatan perkembangan olahraga bidge di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang dianggap masih belum populer di masyarakat, meningkatkan populasi atlet bridge di Kalabar yang terbilang masih minim, dan memupupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan di kalangan dan pencinta olahraga.

Riko menambahkan tema yang diangkat dalam kejuaran bertajuk Bridge Terbuka XI memperebutkan piala bergilir Rektor dan piala bergilir Dekan Fakultas Teknik Untan adalah junjung tinggi sportifitas dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan demi meraih prestasi dan kehormatan Bridge Kalimantan Barat.

Menurutnya perserta yang ambil bagian dalam kejuaraan ini terdiri dari gabungan Bridge Pontianak, Singkawang, Sambas, Ketapang, Sanggau, Landak, Melawi, kapuas Hulu, Mempawah, Sintang, Harvin Bridge Club, Igor Bridge Club, Maesa Bridge, Club, Viadry Bridge Club dan gabungan dari luar Kalbar.

Selanjutnya ia menyebutkan jenis pertandingan dalam kejuaran tersebut terdiri dari empat bagian yakni open pertama open team, open pair, open team mahasiswa dan open pair junior. “Pertandingan ini akan menggunakan sistem setengah kompetisi, setelah masuk empat kita akan gunakan sistem gugur,” ungkapnya .

Persiapan yang telah dilakukan oleh panitia kurang lebih tiga bulan, dengan tahapan pembentukan panitia, pengiriman undangn, mulai dari yang terdekat seperti kota Pontianan hingga ke kabupaten dan pemasangan spanduk.

Terakhir ia menyebutkan total hadiah yang diperebutkan dalam kejuaran itu sebesar Rp12,5 juta plus trophy.

Baca Selengkapnya.....

Memperebutkan Total Hadiah Rp29 Juta

Oleh : Hanoto/Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Bang Hersan Motorprix Championship 1 – 2008 yang akan digelar di Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) tanggal 23 dan 24 Februari 2008 mendatang untuk memperebutkan hadiah total Rp29 juta plus trophy.

Menurut Deden Ari Nugraha, Ketua Panitia dari event bergengsi ini, hadiah tersebut juga akan ditambah dengan 1 (satu) unit sepeda motor untuk tiga seri yang digelar sepanjang tahun 2008. Panitia akan memilih tim terbaik yang akan diberikan hadiah sepeda motor tersebut. Deden menambahkan bahwa jumlah hadiah yang lumayan besar tersebut merupakan daya tarik tersendiri dari seluruh peserta yang mengikuti Bang Hersan Motorprix Championship, di mana para pembalap akan tampil maksimal untuk memperebutkan posisi juara.

“Dengan total hadiah senilai 29 juta rupiah, para pembalap akan termotivasi untuk menunjukan jati dirinya dan meraih gelar yang diperebutkan,” ujarnya.

Namun demikian, menurut Deden, bukan berarti demi hadiah tersebut peserta mengabaikan peraturan yang telah dibuat oleh Panitia, karena kedisiplinan tetap harus diterapkan dalam setiap event yang kita gelar demi suksesnya event tersebut, termasuklah Bang Hersan Motorprix Championship kali ini.

“Para Pembalap yang melanggar peraturan perlombaan tidak bakal mendapatkan hak atas hadiah walaupun keluar sebagai juara.” Demikian tegas Ketua Panitia.

Deden juga menghimbau kepada para peserta yang sudah mengambil formulir agar dapat segera menyerahkan kembali kepada panitia sebelum batas akhir pendaftaran ditutup. Batas akhir 22 Februari 2008 pukul 17.00 wib. Selebihnya akan dikenakan denda.

Sementara itu, Ketua Umum Autosport Racing Club, H. Gusti Hersan Aslirosa menjelaskan bahwa, Pengda IMI dan Autosport Racing Club memang berupaya supaya jumlah hadiah yang diberikan dapat menjadi daya tarik bagi para peserta untuk mengikuti lomba. Ini merupakan salah satu wujud dari komitmen kita semua untuk memajukan olahraga otomotif di daerah ini.

“Dengan jumlah hadiah yang diberikan para atlet akan termotivasi untuk mengukir prestasi, untuk itu saya dan teman-teman di Pengda IMI telah merealisasikan komitmen kita untuk memberikan nilai yang lebih kepada para atlet balap yang berprestasi.” Lanjut lelaki yang akrab dengan sapaan Bang Hersan ini.

Kepada Koran ini, Bang Hersan menandaskan bahwa kita harus membangun tradisi untuk selalu menghargai prestasi. Dengan demikian orang yang berprestasi akan semakin percaya diri, dan orang-orang yang tidak berprestasi akan semakin memacu dirinya.

Bang Hersan juga mengatakan bahwa dunia otomotif merupakan dunia yang penuh dengan tantangan. Jika para pecinta otomotif ini dibiarkan tanpa perhatian memadai dari berbagai pihak, maka akan sulit membuatnya berkembang. “Saya memberikan apresiasi yang tinggi bagi para pembalap dan semua pihak yang mau ikut berjuang dalam rangka ikut memajukan olahraga yang menantang ini. Terlebih, event kali ini adalah event nasional, di mana masing-masing pembalap akan membuktikan bahwa mereka mampu untuk mengukir prestasi” ucapnya.

Baca Selengkapnya.....

Cyprianus. S Djudah, Wasit PSSI Kalbar Bersertifikat Nasional

Oleh : Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Pria dengan nama lengkap Drs. Cyprianus. S Djudah, kelahiran Sanggau 26 September 1962, tercatat sebagai wasit nasional. Untuk mencapai hingga jadi wasit nasional tentu bukan hal yang gampang dan tidak seperti membalik telapak tangan.

Prestasi yang diraih Cyprianus sebagai wasit tidak lepas dari kerja kerasnya selama ini. Ayah dua anak yang menyunting Viktorina Budi Astuti sebagai pendamping hidupnya itu memang sudah memperlihatkan talentanya sejak kecil. Profesi yang hampir tak terlihat di hadapan masyarakat ini sangat ia cintai.

Karier wasit Cyprianus—demikian ia akrab disapa dirintisnya sejak tahun 1990. Anak Drs. Judah dan M E Owen ini mulai karier dari bawah. Masih di tahun 1990 ia mengambil sertifikat C1 dan C2 sekaligus. Kemudian tahun 1997 pria yang taat dengan keyakinannya (Katolik) itu sudah berhasil mengantongi sertifikat nasional atau C1.

Baginya olahraga terutama sepakbbola sudah menjadi santapan sehari-harinya, maka tak heran ia sendiri pernah bergabung bersama klub Metra 83 Pontianak sebagai pemain.

Pria ramah yang pernah mengenyam pendidikan di Fisipol Untan itu, pernah mendapat tugas dari PSSI pusat. tugas tersebut berupa pra kualifikasi PON XV di Palangkaarya, Kalteng tahun 1999, pra kualifikasi PON XVI di Samarinda Kaltim tahun 2003, selanjutnya, kejuaraan nasional antar perkumpulan perserikatan tahun 2000, Divisi II tahun 2000 zone Kalsel.

Lalu Divisi II tahun 2002/2003 di Tenggarong Kaltim, Divisi Utama LBM tahun 2002/2003, Divisi I Liga Indonesia XI tahun 2005, Divisi III tahun 2005 di Tapian Kalsel, Divisi II Liga Indonesia XII tahun 2006 di Pontianak, Liga Remaja wilayah Kalimantan tahun 2006 di Tapian Kalsel dam Pertandingan Segitiga Persipon Korea, Malaysia (Sarawak) di PSSI Kalbar. Ia juga pernah mendapat tugas sebagai wasit di Sarawak (Serian) tahun 2002.

Masih menyangkut soal wasit, ternyata Cyprianus berani berbicara lantang. Pasalnya, ayah yang berprofesi sebagai seorang guru sekolah ternama di Pontianak yaitu SMA Santo Paulus merupakan pencinta olahraga. Pada tahun 1999 ia dipercaya menjadi pengurus Pengcab PSSI Kota Pontianak (Persipon) sebagai komisi wasit.

Cyprianus yang juga Sekretaris Dewan Pastoral Paroki Keluarga Kudus Kota Baru Pontianak itu mengatakan prestasi atau karier yang sudah diraihnya belum membuat dirinya puas “Untuk menjadi seorang wasit yang baik saya tentu perlu banyak belajar, apalagi menjadi wasit resikonya lumayan besar,” papar Cyprianus dengan nada serius. Ya selamat berkarya, maju terus sepak bola.

Baca Selengkapnya.....

*Bang Hersan Motorprix Championship

Oleh : Hartono/Hanoto

Borneo Tribune, Pontianak

Sejumlah pembalap sudah melakukan persiapan ekstra untuk tampil hari besok dalam perlombaan yang bertajuk Bang Hersan Motoprix Championship 1-2008, yang akan digelar di Stadion Sultan Syarib Abdulrahman Pontianak, 23-24 Februai.

“Persiapan yang dilakukan oleh masing-masing para pembalap sudah menunjukkan kesiapannya untuk jadi yang terbaik di ajang motor kali ini,” papar Deden Ari Nugraha, ketua panitia lomba, Kamis (21/2) kemarin.

Dikatakan Deden, berbagai bentuk pelayanan sudah diberikan, hal ini untuk memberi memotivasi bagi para racer untuk mengikuti ajang balap ini. Pelayanan yang dimaksud adalah mulai dari penataan sirkuit, penyebaran informasi, serta mempersiapkan tim administrasi.

”Untuk mensukseskan acara yang berlangsung selama dua hari ini kita akan bekerja maksimal, karena dengan suksesnya acara ini berarti kami juga mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan olahraga di tanah air,” papar Deden.

Deden menjelaskan, semua persiapan sudah dilakukan oleh panitia mulai dari renovasi sirkuit penambalan, pembersihan, pembuatan garis, hingga pada pembuatan pagar hal ini dilakukan untuk menghindari atau memperkecil kemungkinan kecelakaan para pembalap ketika berlomba, sehingga keamanan dan keselamatan bisa terjaga nantinya.

Pantauan saya kemarin, tempat bagi para penonton dan tim dari pembalap yang hadir telah siap untuk digunakan. Adanya penyedian tempat tersebut menurut agar tidak akan mengganggu jalannya perlombaan. Disisi lain memberikan pengamanan bagi para penonton dari bahaya saat menyaksikan pembalap idolanya.

“Semoga para pembalap yang mengikuti ajang kejuaraan ini merasa senang dan dapat memanfaatkan sirkuit tersebut dengan maksimal,” sambung Deden.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, panitia mengingatkan nantinya agar para pembalap-pembalap yang turut bersaing tetap mentaati peraturan yang diberlakukan oleh panitia, misalnya dalam masalah kostum, para rider diharuskan menggunakan pakaian balap lengkap yang benar-benar safety untuk melindungi, bukan untuk menuruti peraturan saja tetapi jadikanlah pakaian lengkap itu sebagai bagian dari elemen yang takkan bisa dipisahkan dari dunia racing, dengan demikian pembalap bisa tampil maksimal yang akhirnya bisa mengantarkan mereka jadi pemenang yang sportif.

Sementara itu ketua umum Autosport Racing Club (ARC), H. Gusti Hersan Aslirosa, SE menyatakan rasa bangganya terhadap kerja keras panitia dan motivasi para pembalap yang telah ikut ambil bagian dalam mensukseskan ajang balap ini. Ia mengatakan bahwa dengan motivasi dan respons yang positif dari para pembalap dalam ajang lomba ini, merupakan sebuah bukti bahwa potensi pembalap Kalbar tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Baca Selengkapnya.....

KONI Kalbar Akan Laksanakan Keputusan Pusat

Oleh : Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Mengenai adanya gonjang ganjing wacana pengunduran pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII yang dijadwalkan pada 6-17 Juli 2008 di Samarinda, Kaltim mendatang, KONI Kalbar dengan tegas menyatakan tetap akan melaksanakannya sesuai dengan keputusan pusat.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Monitoring Pelatda PON yang juga merupakan Sekretaris Umum (Sekum) Komite Olahraga Nasional (KONI) Kalbar, H. Sudiyat S.K, SH ketika ditemui di sekretariat KONI, Kamis ( 21/2) kemarin.

Sudiyat menjelaskan, berdasarkan laporan tim khusus pusat yang terdiri dari utusan DPR, Menpora, dan KONI Pusat yang ditugaskan untuk croscek persiapan di Kaltim, PB PON pusat menyatakan bahwa persiapan tersebut telah mencapai 90 %.

“KONI Kalbar berharap croscek yang dilakukan oleh tim tersebut benar sehingga pelaksanaan PON tidak jadi diundur, tidak hanya Kalbar saja yang tidak setuju namun daerah-daerah lain juga banyak yang tidak setuju adanya perubahan atau pengunduran jadwal tersebut, sebab selain berpengaruh terhadap anggaran juga berpengaruh kepada kesiapan atlet-atlet itu sendiri,” ujar Sudiyat.

Sementara menurut ketua Satgas PON Kalbar Zulfadhli beberapa waktu lalu menyebutkan, dari 33 cabang olahraga yang menjadi anggota KONI Kalbar sebanyak 28 cabang olahraga yang lolos di PON dan diikuti oleh 173 atlet yang terdiri dari 118 atlet putra dan 55 atlet putri. Sedangkan untuk Porcatnas akan diikuti sebanyak 40 atlet, dan diikuti 60 pelatih dari masing-masing cabang olahraga termasuk cabang olahraga yang diterjunkan di Porcatnas.

Hal lain disampaikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Kalbar, Erwin Anuar. Bahwa sebelas cabang olahraga (Cabor) yang diunggulkan oleh Kalbar pada pelaksanaan PON di Kaltim mendatang terdiri dari angkat berat/besi, tinju, anggar, biliar, tarung derajat, pencak silat, wushu, atletik, balap motor, judo, serta taekwondo.

Erwin yang juga ketua harian Taekwondo Kalbar berkeyakinan, atlet-atlet yang melaju kali ini bisa mendapat posisi yang lebih baik dibandingkan dengan PON sebelumnya, misalnya di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) empat tahun lalu, Kalbar dapat dikatakan belum bisa bicara banyak di ajang PON tersebut.

Baca Selengkapnya.....

Daud ”Cino” Bakal dengan Duel Juel Fidel

Oleh : Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Daud “Cino” Yordan petinju kebanggaan Kalbar pemegang sabuk juara kelas bulu 57 kg versi WBO Aspac Yuuth, diperkirakan tanggal 3 Maret akan naik ring kembali untuk berduel dengan Juel Fidal petinju asal Ampibi Surabaya.

“Sebelumnya kita merencanakan Daud bisa berduel dengan Moses Seran, petinju asal sasana Inline Jakarta, namun karena lain dan suatu hal maka rencana itu kita batalkan,” kata Damianus Yordan, pelatih Daud yang juga abang kadungnya sendiri melalui telepon, Kamis (21/2) kemarin.

“Langkah ini kita ambil agar Daud tetap dapat mengasah kemampuan tinjunya sebelum menghadapi juara dunia Chris Jhon,” katanya.

Damianus menjelaskan menghadapi Fidel mendatang, petinju asal Ketapang ini akan naik dua kelas menjadi kelas ringan junior 58,9 kg, pasalnya Daud kesulitan mendapat lawan di kelas bulu. “Jadi untuk tarung kali ini kita naik kelas, tetapi kalau untuk menantang juara dunia seperti Chris Jhon akan kembali ke kelas bulu lagi,” papar Damianus.

Selanjutnya Damianus menambahkan Fidel adalah mantan sparing Chirs Jhon yang kekuatan serta pengalamannya tidak diragukan lagi, “Sehingga dalam hal ini kita dapat mengukur sejauhmana kemampuan Daud dalam persiapannya menghadapi petinju juara dunia,” tuturnya.

Masih menurutnya jika dalam pertarungan tersebut Daud mampu melumpuhkan Fidel yang jauh lebih tinggi kelasnya dari Daud, maka pihaknya mengembalikan kepada masyarakat, apakah Daud sudah pantas diketemukan dengan Chris Jhon atau tidak.

Dikatakannya saat ini Daud tengah mempersiapkan diri di Sukadana Ketapang dengan petinju muda potensial KKU yang akan bertanding di open turnamen yang menurut rencana dilaksanakan di Mempawah Maret mendatang.

Damianus menyebutkan dalam open turnamen tersebut KKU akan menerjunkan sedikitnya 7 petinju berbakat dengan usianya yang masih muda.

“Saya yakin tiga tahun kedepan para petinju KKU akan menjadi kekuatan tim tinju Kalbar,” ujar Damianus yang juga mantan petinju amatir alumni pelatnas Cuba dan USA tahun 1999.

Sementara itu, Daud terus mempersiapkan dirinya. ”Persiapan harus dilakukan seoptimal mungkin, pasalnya Chris John seperti yang diakuinya adalah petinju terbaik di kelas juara dunia,” katanya.

"Saat ini, saya terus memusatkan perhatian ke pertandingan dengan memperbanyak latihan. Fokus dan tetap konsentrasi," tambahnya lagi.

Baca Selengkapnya.....

Walau pun Sibuk, Sekolah Tetap Penting

oleh : Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Nonie, salah seorang pelajar kelas XI SMA Negeri 7 Pontianak, yang tengah mengikuti pemusatan latihan (Pelatda) PON, ia tetap memandang bahwa sekolah tetap terpenting, walau sesibuk apapun kegiatan di kamp latihan. Karena ilmu yang didapat dari sekolah merupakan harta yang tak ternilai harganya.

“Saya tak ingin karena Pelatda PON, sekolah saya jadi terbengkalai. Karena itu antara sekolah dengan Pelatda PON harus diselaraskan agar tak ada yang dikorbankan. Sebab saya bercita-cita setelah tamat SMA ingin kuliah,” ujar Noni mantap.

Pelajar asal Sambas yang tampil di PON mendatang lewat cabang olahraga atletik kelas menengah 1.500 hingga 5000 meter itu, berharap bisa meraih prestasi.

“Saya ingin menjadi atletik nasional, karena itu saya akan giat berlatih agar bisa jadi atletik nasional dan mampu berprestasi,” papar Noni berharap.

Lantas, terus berlatih dan berlatih agar harapan dan cita-cita bisa tercapai karena hanya dengan giat berlatih merupakan kunci sukses seorang juara sejati.

Bunus 100 juta yang dijanjikan KONI nampaknya menjadi motivasi dan harapan Noni untuk tampil maksimal di PON mendatang.

“Jika saya bisa mendapatkan bonus itu, uangnya akan saya gunakan untuk kuliah, tentunya dengan menabung, lebihnya saya berikan dengan papa dan mama,” tutur Noni manja.□

Baca Selengkapnya.....

Rudiyanto: Perlu Kekompakkan dan Kedisplinan

Hartono

Borneo Tribune, Pontinak

Hal penting yang dibutuh dalam sebauh permainan sepak bola menurut Rudiyanto yang dipercaya sebagai kapten pemain pada PON mendatang adalah peningkatan kedislipinan, kekompakkan, dan saling percaya antara satu dengan yang lain.

“Dalam hal ini, pemain mesti kompk. Menururtnya selama 10 hari sejak Training Center (TC) dilaksanakan, tim sepakbola Kalbar yang hendak melaju ke PON ada tanda-tanda peningkatan, sebagaimana yang pernah diutarakan oleh pelatih. Disi lain para pemain harus lebih giat untuk latihan secara intensif,” paparnya.

Rudiyanto yang juga anggota TNI di Kabupaten Landak itu menjelaskan, keikutsertaan tim sepak bola Kalbar di PON kali ini merupakan sejarah lama yang baru kembali bersemi setelah 26 tahun tidak pernah tampil di kejuaraan setingkat PON.

Usaha yang dibutuhkan dalam sebuah permainan untuk mencapai kesuksesan menurut pria berbadan tegap ini selain kekompakkan adalah kesabaran, konsentrasi dan bisa memahami bentuk permainan nisca harapan, keinginan dan cita-cita bakal terwujud

Menurutnya, Sukamto selaku pelatih yang dipercayakan oleh PSSI untuk menangani tim sepak bola Kalbar guna melangkah ke PON mendatang dinilai cocok, selain paham terhadap kondisi pemain ia juga merupakan pelatih yang profesional, termasuk di Pra-PON lalu.

“Berkat pembinaan dan pelatihan yang ia lakukan di Pra PON lalu sehingga Kalbar dapat lolos pada PON kali ini,” Rudiyanto bersyukur.

Ditanya mengenai target, ia tidak bermuluk-muluk, pasalnya tim yang akan dihadapi di PON mendatang bukan amatir yang bisa diremehkan, mereka punya peta kekuatan perlu diwaspadai termasuk teknik dan gaya permainan, seperti yang diharapkan oleh manager tim, Kalbar paling tidak bisa rebut 4 besar.

“Bagi saya ini salah satu motivasi bagi pemain untuk lebih optimis bisa tampil baik untuk nama baik Kalbar,” pungkasnya.□

Baca Selengkapnya.....

*Bang Hersan Motorprix Championship

Hartono/Hanoto

Borneo Tribune, Pontianak

Diperkirakan hari ini, para pembalap dari luar Kalbar akan datang ke Pontianak. Hal ini

ketika dikonfirmasi oleh panitia, mereka menyatakan sudah siap untuk berlomba bahkan dalam waktu dekat (red hati ini) sudah berada di Pontianak. Hal itu dikatakan ketua panitia pelaksana, Deden, Rabu (20/2) kemarin.

Ia menambahkan dalam 6 (enam) kelas yang akan diperlombakan pada Bang Hersan Motorprix Championship 1-2008 yang digelar di Sirkuit Sultan Syarif Abdurrahman pada tanggal 23 – 24 Februari, akan diramaikan oleh pembalap dari luar Kalbar yang jam terbangnya sudah tidak diragukan lagi pasalnya mereka ini juga kerapkali hadir di kancah balap motor Indonesia.

Kepada para pembalap Kalbar yang telah mengambil formulir, Deden menghimbau untuk segera mengembalikannya kepada Panitia sebab panitia akan mendiskualifikasi formulir yang dikembalikan pada saat pendaftaran telah ditutup. Dan bagi para pembalap yang belum mendaftar, diharapkan segera mengambil formulir karena jumlah peserta akan dibatasi.

Selanjutnya Deden berharap masalah pengambilan dan pengembalian formulir ini, Panitia punya disiplin yang cukup tinggi. “Kami tidak akan segan memberikan sanksi kepada para peserta yang tidak mentaati peraturan yang telah dibuat,” ucap Deden.

Sementara di tempat terpisah koordinator lapangan, Gusti M Nasrun, mengemukaan bahwa sirkuit telah selesai direnovasi dan siap untuk menjadi tempat ajang adu balap. Seperti ban pengaman dan karung-karung pasir juga telah dipersiapkan.

Dalam hal ini atas nama panitia kami mengucapkan terima kasih kepada dinas PU dan dinas kebersihan tata kota yang telah melakukan penyemprotan di area sirkuit guna memperlancar lomba ini.

“Saya himbau kepada penonton supaya mentaati peraturan yang telah ditetapkan, selain itu bagi penonton dilarang keras berada di dalam garis lintasan balap. Itu demi keamanan dan keselamatan bersama,” pinta Gusti.

Selanjutnya atas nama panitia Deden mengucapkan terima kasih kepada pihak KONI, Penprov IMI Kalbar, Pengprov PSSI Kalbar serta semua pihak yang ikut serta mendukung perloambanaan bertajuk Bang Hersan Motorprix Championship, “Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak sponsor yang telah mendukung kegiatan ini,” rasa syukur Deden.

Ketika ditanya mengenai antusias keikutsertaan pembalap luar kalbar dalam ajang balap motor kali ini, Ketua Umum Autosport Racing Club, H. Gusti Hersan Aslirosa, SE menjelaskan semua peserta antusias, “Unutk pembalap lokal tak saya harap tak perlu rasa rendah diri bagi para pembalap luar Kalbar, justru keikutsertaan mereka hendaknya dapat memotivasi kita yang berkecimpung di dunia balap motor, untuk lebih meningkatkan semangat berlomba, dengan semangat dan rasa percaya diri yang tinggi, tidak menutup kemungkinan para atlet lokal dapat bersaing dengan pembalap dari luar,” papar Gusti Hersan berharap.

Hersan menambahkan bahwa dirinya menyadari bahwa Bang Hersan Motorprix Championship ini merupakan ancaman tesendiri bagi para pembalap Kalbar, tapi mantan pembalap yang sering mengharumkan nama daerah di masanya dulu juga meyakini bahwa pembalap lokal Kalbar memiliki semangat dan daya juang yang tinggi.

Untuk itu, lanjut H. Gusti Hersan, bagi masyarakat pecinta otomotif khususnya di Kalimantan Barat, tidak perlu terlalu cemas akan kekalahan pembalap kesayangannya, karena berdasarkan pantauan dari ke hari yang didukung dengan pembinaan yang berkualitas, para pembalap lokal Kalbar juga tidak bisa diremehkan begitu saja.

“Pengalaman memang berpengaruh pada faktor kemenangan, tapi mereka yang punya semangat dan disiplin tinggilah yang nantinya akan tampil menjadi pemenang,” pesan Ketua DPRD Kota Pontianak ini bersemangat.

Sekali lagi panitia menghimbau batas waktu pendaftaran akan ditutup pada tanggal 22 Februari 2008 pukul 17.00 wib. Bagi seluruh peserta yang akan mengambil maupun mengembalikan formulir dapat menghubungi sekretariat panitia di Kompleks Sentra Bisnis A. Yani Mega Mall, Blok I No. 3A. Telp 0561 581964, atau kontak person di 085245151964.□

Baca Selengkapnya.....

Jarot: Pelatihan Wasit C.III di Sintang Siap Digelar

Hartono

Borneo Tribune, Pontianak

Kemarin secara resmi Pengurus Cabang Pesatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Pengcab PSSI) Kabupaten Sintang memohon kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Kalbar untuk menunjukkan instruktur pelatihan wasit C.III berkenaan dengan pelaksanaan pelatihan wasit di Sintang pada tanggal 24 hingga 4 Maret 2008.

Demikian disampaikan ketua umum Pengcab Kabupaten Sintang, dr. H, Jarot Winarno, M. Med, PH melalui ketua harian Pengprov Kalbar, John RB pangkey ketika ditemui di sekretariat PSSI Kalbar, Rabu (20/2) kemarin.

John yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Kalbar itu mengungkapkan pelatihan ini dilaksanakan mengingat kebutuhan wasit usia muda di Kalbar masih kurang, oleh karena penambahan wasit sangat diperlukan.

Menurut dia, kursus wasit yang digelar di hotel Cika dan Gedung Gadika Sintang mendatang merupakan persiapan pengadaan dan regenerasi. Sebab, wasit yang ada saat ini rata-ratanya mendekati usia tua di atas 30 tahun. Selain itu, kebutuhan wasit untuk memimpin kompetisi penuh dirasakan sangat kurang.

John menambahkan, mengacu pada surat tugas umum Pengcab Kabupaten Sintang nomor 02 tanggal 18 Februari 2008, peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut terdiri dari utusan tiap Penngcab PSSI se-Kalbar, tiap kecamatan se-Kabupaten Sintang dan utusan tiap klub sepak bola se-Kabupaten Sintang.

Selanjutnya ia menyebutkan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing-masing peserta dalam acara tersebut yakni umur 18 hingga 35 tahun, pendidikan serendah-rendahmya SLTA atau yang sederajat dengan melampirkan ijasah, harus menjadi anggota dari klub yang disahkan oleh Pengcab. Diutamakan mantan pemain sepak bola yang pernah memperkuat tim Pengcab, surat keterangan dari dokter terkait kebaikan mata dan kesehatan badan secara umum, membawa perlengkapan olahraga, pas foto terbaru 4 x 6, membayar akomodasi dan konsumsi. Dan peserta sudah harus hadir palingh lambat tanggal 23 Februari 2008.

John berharap sebelum pelaksanaan berlangsung, calon peserta pelatihan wasit C.III dapat melakukan konfirmasi ke sekretariat Pengcab PSSI Kabupaten Sintang dengan menghubungi contak person 08125701794 (H.Junaidi, S.Sos), 081345498889 (Agus Usman, A.Md) dan 08125685207 (Suyadi).

Baca Selengkapnya.....

Senin, 18 Februari 2008

Pemprov Melenggang ke Semifinal

Hartono
Boneo Tribune, Pontianak

Usaha keras yang diperlihatkan oleh tim tenis Provinsi Kalbar Jumat (15/2) kemarin di lapangan tenis Sutera Pontianak akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan bagi koleganya, di pertandingan penyidihan tim porovinsi berhasil masuk babak kedua. Kemarin setelah melakukan perlawanan sengit dengan Kapuas Hulu dan Ketapang, akhirnya tim provinsi berhasil masuk pada babak semifinal.
Ketapang, tidak berkutik sesetelah ditundukkan 4-1 oleh tim tuan rumah, hal ini tampak pada set pertama 8-6, set kedua dan ketiga 8-2, set keempat 8-1 dan set kelima 5-8.
Hal yang sama dialami oleh tim Kapuas Hulu. Dari lima set permainan, tidak satu pun hasil yang dapat mereka petik, hal ini membuat tim tuan rumah dengan leluasa panen skor 5-0, keberhasilan ini dapat dibuktikan oleh tim tuan rumah pada set pertama 8-3, set kedua 8-5, set ketiga 8-3, set keempat dan set kelima 8-3.
Di pertandingan lain, Singkawang berhasil menundukkan Kubu Raya. Skor 4-1 tak membuat Kubu Raya berkutik, ketika set demi set setelah permainan berlangsung Kubu Raya selalu menjadi blunder Singkawang, hasil ini pada set pertama skor 8-2, set kedua 4-8, set ketiga 8-5, set keempat 8-4, dan set kelima 8-6. Baca Selengkapnya.....

Pertina Kalbar Butuh Figur yang Mau Berkorban

Hartono
Borneo Trinune, Pontianak

Pelatih Tinju Kalbar Kosmas Radias saat dimintai pendapat soal figur yang bisa memimpin Pertina kedepan mengatakan, Pertina Kalbar membutuhkan figur yang memiliki integritas tinggi yang bisa membawa perubahan di tubuh Pertina.
“Pertina Kalbar butuh sosok pemimpin yang bisa dijadikan panutan, tokoh yang integritas bisa dihormati,” katanya.
Selanjutnya Radias menambahkan syarat pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau berkorban untuk kepentingan Pertina. “Kata bijak mengatakan jangan cari kehormatan tetapi berikan kehormatan, jangan berpikir apa yang telah saya terima, tetapi berpikir apa yang telah saya perbuat.”
Disebutkannya, pigur yang tepat untuk memimpin Pertina Kalbar adalah figur yang mempunyai dedikasi totalitas dan berwibawa tinggi serta paham terhadap seluk-beluk persoalan di Pertina, pasalnya jika hal itu tak dapat terpenuhi maka akan berdampak terhadap perkembangan Pertina kedepan.
“Akan lebih baik jika figur yang memimpin Pertina adalah pigur yang mencintai olahraga tinju, dengan demikian semua persoalan yang berkaiatan dengan olahraga tinju dapat diketahuinya,” tandasnya.
Hal ini dilontarkan Radias menghadapi rapat khusus tim formatur Pertina tanggal 23 ini, yang mana dalam rapat tersebut bakal melakukan pemilihan ketua baru Pertina setelah tiga bulan tidak memiliki ketua defenitif.
“Saya mau pertina Kalbar tetap eksis siapa pun yang nantinya menjadi ketua tetap mengedepankan kepentingan pertina dan siap untuk berkorban sebagaimana yang sudah dilakukan oleh bapak Jhon RB Pangkey, dalam situasi apapun atas nama Pertina beliau selalu siap untuk berkorban,” pungskasnya. Baca Selengkapnya.....

Voller: Masuk Empat Besar Itu Sudah Bagus

Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Keinginan Voller salah satu anggota tim sepak bola Kalbar yang bakal beranjak ke PON mendatang tidak terlalu bermuluk-muluk, dalam kejuaraan tersebut ia berkeinginan timnya bisa menempatkan posisi empat besar.
Dikatakan pemain yang membidangi posisi gelanggang ini, sebelum PON dinyatakan jatuh tempo timnya akan berusaha simaksimal untuk menjalankan latihan rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh KONI selama masa Pelatda berlangsung.
Pemain asal Persista Sintang ini juga menyebutkan, untuk dua bulan kedepan setelah pelaksanaan TC dimulai, semua latihan difokuskan pada pembenahan ketahanan fisik, selanjutnya masuk pada tahap pelaksanaan tekhnik, yang disesuaikan dengan program pelatih.
Harapan ini timbul menurutnya setelah tim sepak bola Kalbar pada pelaksanaan Pra PON lalu berhasil lolos dibabak delapan besar, “pengalaman ini yang bisa kami jadikan sebagai motivasi sekaligus pondasi di PON Kaltim mendatang,” katanya.
Ia menyadari dalam kejuaraan tersebut bakal banyak pahlawan-pahlawan yang muncul dan siap main guna membelala nama daerahnya masing-masingm, kendati demikian tim sepak bola Kalbar tetap bersikap optimis dan lebih percaya diri bisa tampil baik dengan harpan bisa memboyong empat besar, seraya mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kalbar. Baca Selengkapnya.....

Akhlak dan Budi Pekerti Harus Diterapkan dalam Mata Pelajaran

Krisantus/Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Perubahan yang terlalu cepat dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah memberikan pengaruh langsung terhadap dinamika kehidupan generasi muda di negara ini. Padahal pendekatan pendidikan pada jalur sekolah lebih banyak menekankan pada aspek pembinaan mental spiritual atau budi pekerti pada setiap pelaksanaan kurikulum.
“Tampaknya, perwujudan perilaku berakhlak mulia sebagian generasi muda kita sampai saat ini sangat memprihatinkan,” kata Walikota Pontianak, Buchary A. Rahman saat membuka Workshop Pembinaan Mental Spiritual dan Budi Pekerti Siswa Pendidikan Dasar dan Menengah se-Kota Pontianak di Rumah Melayu, Senin (18/2).
Menurutnya, kondisi semacam ini akan lebih mengkhawatirkan jika dikaitkan dengan pemakaian narkoba, minuman keras, pakaian minim anak remaja, pergaulan bebas, kurang menghargai orang tua dan sebagainya.
Untuk membendung kegiatan itu semua, maka perlu mengambil langkah-langkah yang strategis dengan bekerja sama dengan sumber dan lembaga pendidikan.
Buchary mengharapkan kepada Kepala Sekolah (Kepsek) dan guru agama yang hadir, agar dengan kegiatan ini mereka dapat menjadi pilar utama di sekolah untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengajaran akhlak mulia dan budi pekerti melalui semua mata pelajaran yang diajarkan oleh guru terhadap siswanya.
“Khususnya kepada guru agama agar lebih berperan aktif membekali dan membentengi anak didik di sekolah dengan pengajaran agama yang mengutamakan pengajaran sikap dan penerapannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Ketua PGRI Kota Pontianak, Drs. Hata Abdullhaji HM, menjelaskan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan workshop ini adalah untuk menyamakan gerak langkah pengajaran akhlak dan budi pekerti yang diintegrasikan dalam semua mata pelajaran di sekolah, mengevaluasi pengajaran akhlak mulia dan budi pekerti yang diterapkan selama ini di sekolah serta menekankan, perlunya pengajaran akhlak dan budi pekerti di setiap jenjang sekolah.
“Kegiatan seperti ini sangat baik. Namun, tetapi yang lebih penting adalah implementasinya di sekolah dan di rumah agar dapat memberikan contoh baik,” tambah Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Ngatman. Baca Selengkapnya.....

Jadikan Hutan Tropis Sebagai Icon Kalbar

Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Kerusakan hutan tropis yang terjadi di Kalbar semakin meningkat dari tahun ke tahun dan bahkan diperkirakan akan mengalami ancaman kepunahan yang disebabkan penebangan liar, pengalihan fungsi lahan, eksploitasi hutan yang berlebihan dan lain-lain.
Demikian diungkapkan koordinator tim kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalbar Hendi Candra, ketika ditemui di ruang kerjanya Jumat (15/2)
Sumber Mangrove Information Center 2006 menyebutkan, Indonesia laju kerusakan hutannya mencapai 2,8 juta hektar per tahun dari total luas hutan yaitu seluas 120 juta hektar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Dari total luas hutan tersebut, sekitar 57 sampai 60 juta hektar sudah mengalami degradasi dan kerusakan sehingga sekarang ini Indonesia hanya memiliki hutan yang dalam keadaan baik kira-kira seluas 50% dari total luas yang ada. Kondisi semacam ini apabila tidak disikapi dengan arif dan segera dilakukan upaya-upaya penyelamatan oleh pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia maka dalam jangka waktu dua dasawarsa Indonesia akan sudah tidak memiliki hutan lagi
Menurut Hendi penebangan hutan baik hutan darat maupun hutan mangrove secara berlebihan tidak hanya mengakibatkan berkurangnnya daerah resapan air, abrasi, dan bencana alam seperti erosi dan banjir tetapi juga mengakibatkan hilangnya pusat sirkulasi dan pembentukan gas karbon dioksida (CO2) dan oksigen O2 yang diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Masih menurutnya kebanyakan orang (khususnya para pengusaha yang memperjualbelikan hasil kayu hutan, investor yang mengembangkan usahanya dengan menebang hutan dan digantikan dengan tanaman lainnya seperti kelapa sawit atau menggantinya dengan usaha lain seperti tambak dan oknum pejabat yang mengeluarkan izin untuk penebangan kayu di hutan) menutup mata dan sama sekali tidak merasa bersalah dan berdosa terhadap bencana-bencana alam yang sudah, sedang dan akan terjadi sehubungan dengan kegiatan yang mereka lakukan.Berangkat dari persoalan itu Hendi menilai, miskinnya kepedulian dan kesadaran terhadap lingkungan bagi orang-orang tersebut harus ditingkatkan secara khusus di era yang sedang gencar-gencar membicarakan tentang global warming karena model pendidikan lingkungan yang biasanya dilakukan sudah tidak mampu lagi untuk menyadarkan manusia-manusia serakah.
“Permasalahannya adalah ketika kita mau mempromosikan wisata alam, selalu terbentur dengan persoalan administrasi pemerintah karena pemerintah lebih gencar dengan isu pembangunan yang sifatnya monokultur yang kemudian dialihkan kepada agroforestry seperti sawit,” ujarnya
Agroforestry adalah suatu nama kolektif untuk sistem-sistem penggunaan lahan teknologi, di mana tanaman keras berkayu (pohon-pohonan, perdu, jenis-jenis palm, bambu, dsb) ditanam bersamaan dengan tanaman pertanian, dan atau atau hewan, dengan suatu tujuan tertentu dalam suatu bentuk pengaturan spasial atau urutan temporal, dan di dalamnya terdapat interaksi-interaksi ekologi dan ekonomi di antara berbagai komponen yang bersangkutan"
Hutan alam tropis yang tersisa menurutnya hanya pada hutan lindung nasional dan itu pun menjadi ancaman yang sangat serius, pasalnya taman-taman nasional menjadi kegiatan logging baik yang sifatnya legal maupun illegal.
Menyikapi persoalan itu Hendi melihat, pemerintah maunya yang sifatnya instan di samping memikirkan bagaimana ketika kalbar yang aikonnya hutan tropis, yang harusnya laku dijual di dunia tetapi tidak mampu diberdayakan dan dimanfaatkan, malah sebaliknya pemerintah hanya bisa mengembangkan tanaman yang sifatnya sejenis atau agroforetry yang dinilai kurang tepat jika dikembangkan di Kalbar.“Kalau kita punya hutan alam tropis kenapa tidak digarap menjadi taman wisata alam yang luar biasa, sebab jika itu mampu digarap pemerintah secara langsung dapat mendatangkan investasi-investasi bidang parawisatsa di Kalbar,” tukasnya
Permasalahan lain menurutnya, ketika ada investasi yang hendak masuk terutama investasi wisata alam tetapi pemerintah tidak dapat mempersiapkan infrastruktur. selanjutnya pemerintah juga tergolong hobi mempersulit perizinan, artinya ketika investasi wisata ingin berinvestasi, oknum-oknum pejabat menganggap itu merupakan rejeki pribadi atau yang biasa disebut dengan uang pelicin dan sebagainya padahal seharusnya tidak demikian, sebab semua prosedurnya sudah jelas.
“Oknum-oknum pejabat inilah yang membuat wisata alam di Kalbar menjadi rusak, mereka maunya terima duit yang sifatnya instan, selain itu mereka juga lebih tertarik pada investasi perkebunan ketimbang mengembangkan wisata alam yang sudah ada padahal ini menjadi icon-nya Kalimantan khususnya kalbar” terang Hendi
“Jika pemerintah betul-betul peduli, masih banyak investasi alam yang dapat dikembangkan di kalbar sebagai pendapatan asli daerah,” imbuhnya
Terang hendi, hutan tropis yang masih bisa dijadikan sebagai wisata alam di Kalbar adalah taman nasional seperti Danau sentarum, dan Betung Kerihung. Agar taman nasional tersebut tidak terancam dari kepunahan, pemerintah harus ekstra dan mau bekerja keras untuk mengelola taman nasional itu menjadi sebuah aikon hutan tropis Kalbar.
“Jangan lagi ada konspirasi-konspirasi yang luar biasa,”tandasnya.
Terkait perhatian yang diberikan pemerintah terhadap wisata alam Hendi menyebutkan masih kurang bahkan hampir tidak ada, sebab orientasinya kepada sistem ekonomi instan yang sifatnya sesaat bukan jangka panjang.
Hendi mencontohkan dengan Bali. Dikatakannya meskipun Bali memiliki pulau yang kecil tetapi pemerintahnya punya komitmen untuk menjaga dan melindungi setiap sel kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat.
Dikatakan Hendi kehancuran alam mulai terjadi di Kalbar sejak tahun 1993, hal ini diakibatkan oleh pengambilan HPH kayu atau hasil hutan tropis yang sangat besar-besaran, selanjutnya perkebunan monokultur dari tahun 1990-an, sekarang hutan tersebut hampir tidak ada, yang tertahan hanyalah hutan taman nasional dan itupun terancam purnah sebab semakin maraknya pencurian kayu
Hendi membandingkan orang-orang barat, mereka tidak mau alam wisata yang sifatnya buatan, mereka lebih senang dengan alam wisata yang sifatnya natural atau alami, misalnya binatang yang masih alami dan hutan alam tropis. Pemerintah hanya bisa membuat konsep namun tidak pernah dilakukan, kenapa pemerintah tidak bisa mencontohkan seperti Malaysia yang hutan alam tropisnya terkenal dimata dunia. Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com