Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Rabu, 28 Januari 2009

539 Berebut simpati 115 Ribu Lebih Pemilih


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sekadau Sabtu 27 September lalu telah mulai mengumumkan Daftar Caleg Sementara (DCS) dari 35 Partai Politik yang ada di Kabupaten Sekadau. Ketua KPUD, Subandrio SH, MH menyebutkan pengumuman terbuka calon sementara tersebut dimaksudkan agar masyarakat Kabupaten sekadau khusunya dan Kalbar umumnya dapat mengetahui siapa saja mereka yang maju mencalonkan diri menjadi calon anggota legislative pada pemilu 2009 mendatang.
Dari pengumuman tersebut, terdapat sebanyak 539 orang yang resmi mencalonkan diri menjadi calon anggota legislative dan telah memenuhi syarat sebagai calon sementara. Jumlah caleg berjenis kelami laki-laki lebih mendominasi yakni berjumlah 377 orang, sedang caleg kaum perempuan belum mencapai setengah dari jumlah caleg laki-laki, yakni 162 orang saja. Banyak Parpol yang beri tanda Tidak Memenuhi Syarat (TMS) oleh KPUD dalam pencalonan 30 persen caleg perempuan dari partai mereka.
Berdasarkan daerah pemilihan (DP), jumlah caleg laki – laki tetap mendominasi disetiap DP. Misalnya saja pada DP I dengan total caleg 175 orang jumlah caleg perempuan 56 orang saja sedangkan caleg laki-laki berjumlah 120 orang.
Di DP II dengan jumlah caleg terbanyak yakni 208 orang caleg perempuan hanya 58 orang sementara caleg laki-laki berjumlah 150 orang. Kondisi politik kaum perempuan juga sama di daerah pemilihan III, dari jumlah caleg sebanyak 155 orang caleg perempuan hanya 48 orang saja, sedangkan sisanya sebanyak 107 orang ada caleg laki-laki. Selain minim, caleg perempuan masih hanya sebagai penggembira caleg yang diajukan oleh setiap partai. Caleg perempuan menempati nomor urut bawah. Dalam ketentuan undang - undang pemilu diantar 3 caleg yang diajukan harus dipenuhi oleh caleg perempuan. Caleg perempuan masih sebagai penggembira dan pelengkap saja kesannya.
Jumlah caleg sebanyak ini bakal memperebutkan suara sebanyak lebih dari 115 ribu pemilih di Sekadau. Ketua Pokja Pemutahiran Data Pemilih KPUD Sekadau, Bernadus Senen mengatakan, hingga saat ini jumlah pemilih sementara yang sudah terdaftar di KPUD Kabupaten Sekadau berjumlah 115.472 orang.
Persaingan caleg untuk mendulang suara pada pemilihan umum April tahun depoan nanti akan lebih ketat. Diprediksi setiap caleg akan kesulitan memperoleh suara karena banyaknya jumlah calon anggota. Bahkan tidak sedikit sanak saudara mereka yang mengatakan bingung mau pilih calon yang mana, karena hampir semua caleg rata-rata masih keluarga. Baca Selengkapnya.....

Jumlah Penumpang Turun Sekitar 20 Persen

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Arus mudik lebaran tahun ini seperti yang dikatakan Hadi Sapriadi salah seorang petugas perhungunan saat saya temui di terminal Lawang Kuari Senin pagi (29/9) kemarin, mengatakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi penumpang tahun ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan alias menurun, bahkan jika dipersentase penurunan tersebut mencapai sekitar 20 persen.
Menurunnya jumlah penumpang tersebut menurut Hadi karena disebabkan banyaknya kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua seperti motor. Tak heran kata Hadi, dengan menurunnya penumpang yang hiklir mudik suasana di terminal pun tidak begitu ramai, bahkan jam 12.00 siang sudah sepo. “Mulai pagi sampai jam 12,00 siang saja yang ramai, sorenya seperti biasa,” ujar Hadi ramah.
Sejuah ini seperti yang diucapkkan Hadi, hanya jurusan Pontianak-Sekadau saja yang penumpangnya terlihat ramai. Sementara untuk jurusan lainnya seperti Sekadau-Sintang masih seperti biasa. “Hanya jurusan Pontianak-Sekadau saja yang sedikit terlihat ramai, sedangkan untuk jurusan lain tidak begitu mengalami peningkatan, “ kata Hadi disela meninjau salah satu bis yang hendak berangkat menuju Pontianak.
Bagaimana mengenai tariff, Hadi mengungkapkan tidak mengalami perubahan meskipun saat hari raya. “Tidak ada istilah aji mumpung,” ujarnya sambari mengatakan tariff ini sudah diatur dalam ketentuan, jadi tidak ada hak untuk menaikan tariff.
Seperti hari biasa tarif untuk kelas ekonomi Pontianak-Sekadau Rp50 ribu. Sementara untuk kelas exekutiv belum ada bis yang melayani. “Disini hanya ada ekonomi saja dek, yang exekutivnya belum ada,” papar Hadi kepada saya.
Mengenai keamanan, hingga berita ini diturunkan seperti yang diucapkan Hadi masih berjalan dengan aman, tertib, lancar dan terkendali. Jika ada kejadian lanjut Hadi pihaknya bersama aparat keamanan siap turun untuk bertindak, tapi selama ini kata Hadi lagi, belum pernah ada kejadian. “Kita di terminal Lawang Kuari ini aman-aman saja, ini semua berkat dukungan dari semua pihak,” kata Hadi lagi. Sebagai umat muslim Hadi juga mengucapkan selamat hari raya idul fitri, minal adin walfaizin. Baca Selengkapnya.....

Senin, 26 Januari 2009

Masyarakat Menanti Kinerja SOPD Baru

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Tepat tanggal 19 Januari 2009 yang lalu, kita bersama-sama sudah menyaksikan pelantikan Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang dilakukan oleh Bupati Sekadau, Simon Petrus, di lingkungan pemerintah Kabupaten Sekadau.
Pelantikan tersebut sudah berjalan kurang lebih satu minggu. beribu atau bahkan berjuta tugas sudah sudah berada pada pundak masing-masing kepala dinas, badan serta kantor yang baru saja dilantik. Kita belum tahu secra jelas seperti apa program yang bakal disusun oleh masing-masing para birokrat dalam rangka melaksanakan tugasnya yang baru.
Barang kali masalah tersebut yang hingga saat ini masih terbesit dibenak masyarakat Kabupaten Sekadau. Untuk melakukan suatu perubahan tidak seperti kita membalik telapak tangan, hari ini direncanakan besok jadi.
Mereka yang ditujuk sebagai kepala dinas, kepala badan maupun kepala kantor, sudah barang kali memiliki keahlian dan profesionalitasnya yang tidak perlu diragukan lagi. Kita Yakin mereka pasti bisa bekerja dengan baik. Namun jika keahlian dan profesionalitas tersebut tidak diimplementasikan sama juag tidak ada artinya. “Demikian sebuah ungkapan harapan yang diungkapkan Hariadi, SE pemuda asal Belitang Hulu Kabupaten Sekadau.
“Sekarang yang ingin saya tanyakan, sejauh mana dan seperti apa program kerja yang akan dilakukan oleh SOPD baru, dalam rangka memberikan pelayan kepada masyarakat secara optimal, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kabuaten Sekadau. Karena sebagai daerah otonom setingkat kabupaten kita harus lebih baik, tingkat kemiskinan harus berkurang, demikian juga kebodohan, kesehatan, pengangguran serta masalah sosial lainnya,” ulas hariadi yang akarab disapa Adi.
Ataukah dengan tidak perlu mengeluarkan tenaga maupun pikiran, tetap saja memilih untuk menggunakan program gaya lama, yang hasilnya tidak memuaskan. Pantas dan layak jika hasil tersebut mengundang banyak reaksi dari masyarakat. Apalagi dengan Status sebagai Kabupaten, berbagai bentuk ketertinggalan diharapkan mampu diminimalisir. Termasuk soal pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur dan lain sebagainya.
Sekedar untuk bahan refleksi, ada banyak program kerja di tahun 2008 yang masih belum dilaksnakan secara optimal. Kejadian semacam ini diharapkan tidak diulangi kembali oleh kepala dinas, badan serta kantor yang baru saja dilantik. “Terus terang kita tidak mau menginginkan ada kinerja kepala dinas, badan maupun kantor yang masih ugal-ugalan, masih banyak PR yang harus diselesaikanhanya, demi kepentingan masyarakat banyak. Terlebih dengan krisis global saat ini, ada banyak para pekerja yang di PH-kan karena perusahaan tidak mampu membayar gaji karyawan,” tutur Adi sembari merasa perhatin dengan kondisi masyarakat yang semakin serba sulit.
Masalah yang timbul bakal terjadinya pengangguran secara besar-besaran. Dan ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Sekadau saja tetapi untuk kabupaten lain. Harga karet maupun sawit yang menjadi satu-satunya andalan masyarakat turun secara drastis. Maka dalam hal ini pemerintah benar-benar dituntut bekerja keras dalam menanggulangi persoalan yang dihadapi masyarakat. Baca Selengkapnya.....

Suban:Baru Dua Partai Yang Sudah Serahkan Dana Kampanye

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Pelaksanaan pemilu legislatif baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota tinggal menghitung hari. Bahkan tidak sedikit caleg peserta parpol di Kabupaten Sekadau yang teleh melakukan kampye secara terselubung kepada masyarakat. Namun satu hal yang harus diperhatikan oleh peserta parpol yakni penyerahan dana kampanye kepada KPU.
Demikian pula dengan pelaksanaan kampanye. Peraturan KPU no. 19/ 2008 bahwa
Kegiatan kampanye Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota didanai dan menjadi tanggung jawab Partai Politik Peserta Pemilu masing-masing.
Namun sayang hingga mendekati pelaksanaan kampanye pemilu dari 38 parpol peserta pemilu yang ikut berkompetisi, hanya partai PKB dan PKS yang telah menyerahkan dana kampanye berupa rekening kepada KPU. Demikian penuturan yang disampaikan oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sekadau Subandrio Via SMS Selasa (27/1), kemarin.
Menurut dia, jika sampai pada tanggal 9 Maret 2009, ada parpol yang tidak menyerahkan dana kampanye, maka parpol yang bersangkutan tidak dipernkenankan untuk mengikuti kegiatan kampanye.
Lebih lanjut dikatakan alumni UPB ini, Pasal 57 ayat (1), mengatakan Parpol peserta Pemilu sesuai dengan tingkatannya memberikan laporan awal dana kampanye Pemilu dan rekening khusus dana kampanye kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota paling lambat 7(tujuh) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan kampanye dalam bentuk rapat umum.
Suban menjelaskan, dalam hal pengurus partai politik Peserta Pemilu tingkat pusat, tingkat Provinsi, dan tingkat Kabupaten/Kota tidak menyampaikan laporan awal dana kampanye kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1), partai politik yang bersangkutan dikenai sanksi berupa pembatalan sebagai Peserta Pemilu pada wilayah yang bersangkutan, dengan keputusan KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota.
Pasal 61 ayat (3), dalam hal pengurus parpol Peserta Pemilu tingkat pusat, tingkat Prov. dan tingkat Kab/ Kota tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada kantor akuntan publik yang ditunjuk oleh KPU sampai batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1), parpol yang bersangkutan dikenai sanksi berupa tidak ditetapkannya calon anggota DPR, DPRD Prov, dan DPRD Kab/Kota menjadi calon terpilih. “Saya harap hal ini ini harus menjadi perhatian parpol, demi suksesnya pelaksanaan pemilu,” kata Suban lagi. Baca Selengkapnya.....

Sabtu, 17 Januari 2009

Kami Jenuh Dengan Caleg Yang Suka Umbar Janji

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum Calon Legisltatif (Caleg), tidak lama lagi akan berlangsung di hadapan kita. Berbagai cara dilakukan oleh parpol maupun caleg dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Mulai dari penyebaran kartu nama, kalender, pemasangan spanduk serta pemasangan baliho dengan ukuran yang paling besar.
Bukan yang hal yang aneh jika kita berjalan mulai dari Sekadau hingga Pontianak sejumlah atribut partai bertebaran bagaikan jamur di musim hujan. Lalu jika kita saksikan, berbagai tawaran program kerja mereka suguhkan kepada masyarakat. Ada yang mengatakan kita berbuat untuk rakyat, kita bekerja untuk kepntingan rakyat bahkan tidak sedikit yang menawarkan janji, saya akan bekerja dengan baik jika saya terpilih menjadi dewan. Perilaku demikian bukan suatu hal yang baru, wajar jika hal itu terjadi, karena negara kita adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Semua orang diberi kebebasan untuk berkreasi sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya. Asalkan kebebasan (ekpresi) tersebut tidak memeberikan dampak negatif yang akhirnya membuat masyarakat tetap berada pada puncak kemiskinan.
”Tentu kita berharap caleg yang maju dalam kancah demokrasi (Pemilu 2009) ini bukanlah caleg yang suka mengumbarkan janji. Karena ada banyak caleg pada pemilu 2004 yang telah duduk tetapi tidak konsisten terhadap janji, bahkan yang lebih parahnya lagi tidak sedikit dari mereka yang memalingkan wajahnya saat bertemu dengan masyarakat, inikah wajah caleg yang bisa kita harapkan, tentu tidak!,” tutur Andreas seorang pemuda asal Sekadau ketika bertandang di Borneo Tribune, Jumat (16/1) lalu.
Maka terakhir alumni Widya Darma ini berpesan agar caleg yang ikut berkompetisi pada pemilu 2009 ini tidak mengulangi kesalahan serupa, karena tanpa suara rakyat semua unsur politis seperti caleg, bupati maupun gubernur tidak ada apa-apanya. Terbentuknya suatu negara atau pemerintahan karena ada rakyat. ”Tanggung jawab saudara terhadap rakyat dengan hati yang tulus itu yang kami butuhkan, bukan janji,” katanya menyindir. Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com