Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Jumat, 12 Maret 2010

Ratusan Pelajar SMAN 1 Sekadau Hilir Berdemo di gedung DPRD

Hermanus Hartono
Boerneo Tribune, Sekadau

Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sekadau Hilir Senin (1/3) melakukan aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sekadau. Ratusan kertas karton bertuliskan aspirasi, mereka bentangkan di hadapan para wakil rakyat itu.

Dalam aspirasinya tersebut mereka mendukung kebijakan sekolah yang telah mengembalikan tiga siswa kepada orang tuanya karena terbukti telah mencuri Handpone milik temannya sendiri. Kedatangan anak Anak Baru Gede (ABG) di gedung DRPD Sekadau yang km 9 jalan Merdeka Timur itu mendapat kawalan dari Polres Sekadau.

Kedatangan para calon pemimpin generasi muda ini disambut oleh tiga anggota DPRD. Masing-masing Isnaini wakil Ketua DPRD, Harison dan Yeprai. “Kami cinta negeri bukan pencuri,” demikian teriakan histeris yang mereka sampaikan kepada ketiga wakil rakyat yang sudah berdiri tegak di depan ratusan pelajar itu. Hunjuk tangan dan sorak sorai ratusan anak harapan bangsa ini sekan memecahkan keheningan di gedung DPRD itu.

Dalam aspirasinya, salah satu peserta demo Aan siswa kelas XII dengan tegas mengatakan tata tertib dibuat bukan untuk dilanggar. Apapun yang telah disepakati bersama dalam tatib sekolah itu harus dilaksanakan. “Kami ikhlaskan 2 untuk 460 siswa di SMAN 1 ini, berani berbuat berani bertanggung jawab,” tegasnya.

Kurang lebih satu jam mereka berorasi tanpa puas dihadapan para wakil rakyat yang telah setia menemani para generasi penerus bangsa itu. Sementara di dalam gedung DPRD Sekadau dalam waktu yang bersamaan juga telah dilakukan pertemuan antara Komisi C yang menangani masalah pendidikan dengan Kepala Dinas Pendidikan, para guru, ketua komite dan pengawas sekolah.

Pertemuan yang dipimpin oleh ketua komisi C Martinus dengan disampingi wakil ketua Komisi C H. Saharudin dan satu anggota Musa. A itu bertujuan untuk mencari solusi terbaik untuk nasib ketiga siswa yang melakukan pencurian di sekolah itu. Diakhir pembicaraan para petinggi itu, mereka bersepakat agar ketiga siswa itu untuk mengikuti ujian paket bukan ujian nasional, sesuai dengan surat pengunduran diri yang disampaikan ketiga siswa itu.

Khusus untuk Aa, ujian paket C akan diikutinya pada bulan Mei 2010 nanti, sedangkan dua siswa lainnya Ta dan Wkn baru bisa ikut ujian paket C pada bulan oktober 2010. Kepala dinas pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sekadau Djemin Burhan dalam penjelasannya mengatakan Mkn dan Ta terpaksa tidak bisa mengikuti ujian paket C pada bulan Mei dikarenakan jumlah peserta sudah melebihi dari batas yang ditentukan.

Masalah lain yang menyebabkan kedua siswa itu tidak bisa iktu ujian paket C karena terlambat mengundurkan diri dari sekolah. Berbeda dengan Aa. Aa jauh hari yakni bulan januari 2010 lalu sudah resmi mengundurkan diri dari sekolah setelah pihak sekolah mengembalikan kepada orang tuanya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sekadau Hilir saat ditanya apakah kedatangan ratusan pelajar di Gedung DPRD Sekadau ada perintah dari pihak sekolah? Dominikus mengaku sebagai kepala sekolah dirinya sama sekali tidak mengetahui rencana aksi demo yang dilakukan oleh anak didiknya itu. “Saya sama sekali tidak tahu kalau mereka mau berdemo di Gedung DPRD hari ini (kemarin, red), saya tahu dari setelah mendengar ada laporan ke pihak polres sekadau,” ujar Dominikus.

Kronolis Kejadian.

Seperti yang disampaikan oleh guru BP Margareta Evodia, dihadapan ketua komisi C, kepala Dinas Penddidikan, kepala Sekolah SMAN 1 Dominikus serta para dewan guru, bahwa siswa pertama yang melakukan pencurian adalah Wkn siswa kelas XII IPS 1. Wkn terbukti mencuri Hanpone milik Lusiana merek nokia tipe 7610.

Peristiwa pencurian HP milik korban Lusiani Senin 7 Desember 2009, bertepatan dengan ulangan semester ganjil, dimana mata pelajaran yang diuji saat itu adalah pelajaran bahasa Indonesia dan pendidikan agama.

Entah ada filing apa tiba-tiba sampai di pintu gerbang sekolah Lusiani tiba-tiba membuka tas dan betapa kagetnya Hp miliknya itu sudah tidak ada lagi alias raib atau hilang. Orang yang pertama kali mengetahui lusina kehilangan Hp adalah Girda Sidabutar teman Lusiani juga.

Dan orang yang mengetahui secara kronoligis hilangnya hp Lusiani saat itu adalah Elis Kurniawati yang kebetulan wali kelas Wkn. Oleh Wkn Hp tersebut dijual dengan harga Rp400 ribu. Uang hasil penjualan Hp itu lantas dimakan sama-sama temannya Ta, Aa dan Wkn.

Siwa kedua adalah Ta siswa kelas XII IPS 2 juga terbukti mencuri Hp milik korban Astria Kurniasari siswi kelas XII IPS 3 merek nokia tipe 7210. peristiwa tersebut terjadi Sabtu 23 Januari 2010. Hp milik Astria dicuri oleh Ta dimana saat itu Astria sedang mengikuti mata pelajaran olahraga. Oleh guru olahraga Astria bersama teman-temannya disuruh lari dari SMAN 1 ke arah jalan Sanggau.

Seusai mata pelajaran olahraga betapa kaget begitu Astria membuka tas miliknya, ternyata Hp sudah tidak ada lagi. Ingin tahu siapa pelaku pencurian Hp itu, Astria pun mendatangi para normal.

Dari keterangan yang disampaikan olah para nonrmal bahwa yang mencuri Hp itu adalah teman dekat Astria sendiri. Lantas tanpa banyak berpikir, Astira pun langsung melayangkan tuduhannya kalau Eti yang mencuri Hp miliknya berdasarkan cirri-ciri yang disampaikan para normal itu. merasa tidak terima dituduh tanpa bukti lantas Eti pun melaporkan kepada guru BP, Margaretha Evodia.

Usut punya usut bahwa yang mencuri Hp Astria adalah Toni bukan Eti. Setelah tahu demikian, Margaretha akhirnya panggil Astria dan Eti. Oleh sang guru BP Astria disuruh minta maaf kepada Eti dengan cara mencium tangan.

Pelaku lain adalah Aa siswa kelas XII IPS 2. Aa terbukti mencuri Hp milik Wiji Astuti siswi kelas XII IPS 2. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 26 Januari 2010. pada hari juga Wiji sedang mengikuti mata pelajaran mulok dan semua siswa turuun kekebun sesuai dengan arahan guru. Merasa ruang kelas kosong, Aa pun memutuskan untuk kembali ke kelas, sesaat operasi pencurian pun berhasil dilakukannya.

Oka salah seorang siswa yang diajak untuk melakukan aksi curi, merasa perbuatan itu tidak baik Oka pun menolak. Namun menurut Oka bahwa pencurian ini amat terencana. Ketiga siswa itu pun akhirnya dipanggil oleh masing-masing wali kelasnya untuk dimintai keterangannya. Ketiga siswa itu dengan lugu mengajui bahwa merekalah yang selama ini telah mencuri Hp milik temannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com