Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Minggu, 12 Desember 2010

Masa Dispensasi Akte Kelahiran Berakhir 31 Desember


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Masa dispensasi pelayanan pencatatan kelahiran sebagai mana dalam surat menteri dalam negeri (Mendagri) nomor 472.11/2945/SJ Tanggal 10 Agustus 2009 akan berakhir 31 Desember 2010 ini.

Hal itu dikatakan Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sekadau Sabas melalui sekretaris Dukcapil Apron, kemarin.

”Kami himbau kepada kepada masyarakat kabupaten sekadau yang anaknya belum miliki akte jelahiran supaya buat dari sekarang karena masih diberi dispensasi,” pinta Apron dengan nada menghimbau.

Dituturkan Apron, masa dispensasi pelayanan pencatatan kelahiran diberikan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat dalam hal penerbitan kutipan akta kelahiran tanpa melalui penetapan pengadilan.

Oleh karena itu, jika nanti masa dispensasi telah berakhir Desember 2010, maka terhitung 1 Januari 2010, akan melalui penetapan pengadilan terlebih dahulu, baru kemudian diproses dukcapil, sebagaimana dalam ketentuan pasaql 32 ayat 2 UU No. 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, yang mengatakan pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu satu tahun dilksakan berdasarkan penetapan undang-undnag.

Dari ketentuan perundang-undangan tersebut, lanjut Apron, bagi penduduk kabupaten sekadau yang melaporkan kelahirannya sampai dengan 60 hari sejak tangal kelahiran tidak perlu alias bebas dari persetujuan dinas. Baca Selengkapnya.....

Bupati Sekadau Sambut 76 orang Suku Dayak Asal Sarawak Malaysia


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus Rabu (8/12) kemarin menyambut sebanyak 76 rombongan safari budaya serumpun sarawak malaysia ke kebupaten Sekadau. Bupati Sekadau Simon Petrus dalam sambutannya mengatakan sangat terkesan dengan kedatangan saudara dari Sarawak Malaysia. “Saya sangat terkesan dengan apa yang dismpaikan oleh datuk karna saya sendri dayak mualang. Hal yang disampaikan oleh datok sama persis dengan yang sring dismpaikan oleh para orag tua,” ujarnya.
Kunjungan yang dilakukan oleh Dayak Sarawak tersebut lanjut bupati dapat menjadi kerjasama diberbgai bidang. “ jaga pererat huungan kekeluargaan. Mudah-mudahan prtmuan yang akn datang bisa lebih baik,” papar orang nomor satu di bumi lawang kuari ini.
Dikatakan Bupati, sekadau adalah kabupaten yang baru. “Sebagai bupati pertama dan kedua yang diberikan kepercayaan masyarakat adalah saya sendiri,” ungkap bupati. Myoritas masyarakat adalah suku dayak. “Sekadau ada 7 kecamatan, 76 desa,187 ribu lebih penduduk. Potensi yang ada karet dan sawit dan mudah-mudahan dapat dtangkap oleh saudara sekalian,” ungakp bupati.
Sementara itu sambutan ketua rombongan dayak Sarawak datuk Sri Langu yang disampaikan dalam bahasa dayak iban mengatakan tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat perkembngan daerah, dan mencari pemimpin mengenal suku dan bahasa dayak. Kunjungan yang dilakukan di sekadau adalah hari ke lima setelah di Kabupaten Sintang. “Kita punya banyak kesamaan, kita adalah saudara. Kami terkesan dengan sambutan yang diberikan kepada kami,” ungkapnya.
Ketua adat dayak Sekadau paulus lion yang juga coordinator dalam kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kedatangan rombongan suku dayak dari Sarawak Malaysia. Acara terakhir dilanjutkan dengan makan bersama dan saling tukar menyanyikan lagu dayak masing-masing. Baca Selengkapnya.....

Membangun Fisik Itu Gampang, Tetapi Membangun Mental Sangat Sulit


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Ada banyak orang menilai pembangunan di kabupaten Sekadau berjalan ditempat bahkan dirasakan tidak menyentuh masyarakat. Pendapat tersebut dinilai tidak tepat oleh Bupati Sekadau Simon Petrus ketika menyampaikan sambutan pada acara safari natal di Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Mahap (8/12( pekan lalu.

Dikatakan bupati, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak semata-mata membangun fisik yang dilihat secara nyata oleh masyarakat. disisi lain juga pemerintah harus membangun non fisik atau pembangunan mental spiritual masyarakat.

Jika dilihat secara kasat mata semua orang bisa menilai dan menghitung seberapa banyak seberapa luas pembagunan fisik yang sudah dilakukan oleh pemerintah, seperti jalan atau infrastruktur lainnya. “Tidak sulit bagi pemerintah kalau hanya membangun fisik, tetapi yang dibangun pemerintah tidak hanya fisik, pembangunan mental yang berkaitan dengan sumber daya manusia itu harus diseimbangkan dengan pembangunan fisik,” ungkap Bupati Sekadau Simon Petrus.

Pembangunan non fisik atau pembangunan mental yang selama ini dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sekadau antara lain menyekolahkan tenaga medis seperti bidan dan dokter, memberikan beasiswa bagi masyarakat yang tidak mampu. termasuk juga membangun asrama pelajar seperti yang terlihat jelas di berbagai kecamatan, termasuk juga membangun asrama mahasiswa di Pontianak dan di Yoguakarta.

Dikatakan bupati, pembangunan non fisik lainnya juga terlihat seperti yang digerakan oleh PKK Kabupaten Sekadau dalam berbagai bentuk pelatihan dan lain sebagainya. Bahkan orang yang cacat jiwa pun menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Sekadau. “Kalau dikatakan pembangunan jalan ditempat itu sepertinya kurang tepat. Karena ada banyak pembangunan yang harus diperhatikan, tidak hanya fisik. Karena konsentrasi saya lima tahun kedepan adalah masalah sumber daya manusia. Pembangunan fisik tetap menjadi periorotas hanya saja secara berkelanjutan,” papar orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini. Baca Selengkapnya.....

Ratusan Umat Menghantar Jenasah Yonatan Pramunarwasta


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Kepergian putra kedua Paulus Lion Yonatan Pramunarwasta meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi pihak keluarga, sanak saudara, kerabat dan teman-teman. Seperti yang terlihat pada saat misa requiem (misa pemberkatan arwah) yang dipimpin pastor paroki Sekadau Pastor Markus Adu, CP di rumah kediaman Paulus Lion Sabtu (11/12) pekan lalu, Isak tangis terutama sang Ibunya tercinta Elisabet Oyah seakan tak mau berhenti melepaskan kepergian putra tercintanya Yonatan Pramunarwasta untuk selamanya ke pangkuan Bapa Yang Maha Kuasa.

Begitu juga dengan sanak saudara, kerabat dan teman-temannya. Namun disisi lain sang ayah tercinta Paulus Lion terlihat begitu terlihat tenang dan selalu bersikap sabar, meski kadang kala meneteskan air mata atas kepergian putra kesayangannya mendiang Yonatan untuk selama-lamanya.

Isak tangis nampak terlihat jelas ketika jenasah diberkati dan peti jenasah ditutup oleh pastor. Sebelum peti jenasah ditutup sanak saudara, kerabat dan teman-teman diperkenankan untuk melihat secara jelas wajah terakhir mendiang Yonatan. Seketika itu juga tetesan air mata seakan tak mau henti. Iringan lagu yang berjudul kapan-kapan pun terus dikumandangkan olehkelompok koor gereja. Suasana sedih dan duka yang mendalam atas kepergian mendiang Yonatan begitu terasa bagi pihak keluarga Paulus Lion.

Dalam perjalanan menuju pemakaman Santo Yosep Sekadau, iring-iringan jenasah dikawal langsung oleh Satlantas Polres Sekadau dan beberapa anggota Koramil Sekadau. Peti jenasah dibawa menggunakan mobil Yayasan Bhakti Luhur Sekadau.

Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sekadau seperti Kepala Dinas Pertanian Peternakan, Adrianus Adrianto Gundokusumo, Kabag Kesra, Iqnasius Boni, Kabag Umum, Nurhadi, Plt. Kepala Dinas Dukcapil Sabas, Direktur RSUD Honorius Bruno, Sekretaris Dukcapil Apron, Pegawai kantor KB, Miki, Kasubag Humas Anwar dan pegawai yang lain ikut langsung dalam pemakaman mendiang Yonatan. Istri wakil Bupati Sekadau Ny. Kristina Rupinus juga ikut dalam pemakaman mendiang Yonatan. Demikian juga sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sekadau. Prosesi pemakaman yang dipimpin oleh pastor paroki Sekadau Markus Adu CP, juga dihadiri oleh para pelajar.

Mendiang Yonatan Pramunarwasta meninggal dunia pada Kamis 9 Desember 2010 di rumah sakit Promedika Pontianak sekitar pukul 14. 00 wib. Yang mana pada saat itu mendiang Yonatan sedang melaksanakan tugas kedinasan yang dimulai dari tanggal 8-12 Desember 2010 di Pontianak.

Mendiang Yonatan semasa hidupnya di dunia dikenal baik dan mau bergaul dengan siapa saja tanpa membedakan suku agama dan golongan. Mendiang Yonatan yang merupakan alumni fakultas ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak ini ketika masih duduk di bangku kuliah aktif dalam organisasi seperti Kerabat Mahasisiwa Katolik (Kewaka) Fisipol Untan.

Dalam karyanya Mendiang Yonatan juga sebagai salah satu pendiri Forum Mahasiswa Dayak Kabupaten Sekadau (FMDKS). Seperti yang dituturkan sang Ayahnya Paulus Lion, almarhum adalah anak yang baik. Semasa hidupnya, mendiang adalah anak yang pemberani dan tidak pernah kelahi dengan orang. “Satu hal yang terkesan pada almarhum ini dia adalah anak yang pemberani dan turut kepada orang tua. Selamat jalan anakku Yonatan,” tutur sang Ayahnya Paulus Lion di hadapan umat yang hadir dalam misa pemberkatan arwah. Dan semoga keluarga yang ditingglakan . semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam mengahadapi cobaan ini. Baca Selengkapnya.....

Tak Hanya Pemerintah, Peran Orang Tua Berperan Perangi Narkoba


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

“Tak hanya pemerintah peran serta orang tua sangat penting dalam memerangi narkoba dikalangan anak muda sekrang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau Widan mahzumi belum lama ini.

Dikatakan Wirdan orang tua juga harus bisa memberikan pengertian dan bahaya yang ada dalam pergaulan tidak sehat sekrang ini. “Pemerintah tidak akan berhasil hanya memberikan penyuluhan tanpa peran aktif orang tua dalam membina anak-anak sebagai generasi harapan bangsa,” ujarnya.

Dikatakannya, generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijaga agar tidak terkontaminasi dengan hal-hal negatifte seperti obat-obatan terlarang. Seperti yang terlihat di berbagai media kerap mengulas generasi muda terjerat barang haram alias Narkoba.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut kita lakukan penyuluhan di beberapa sekolah. Pemerintah kabupaten sekadau dalam hal ini sangat peduli akan generasi muda dan,” ujar Wirdan sapaan.

Menurutnya generasi saat ini kerap mengikuti trend yang berkembang tapi tidak sehat. Untuk itu Penyuluhan di berikan diharapkan bisa membuka mata dan pikiran generasi bangsa ini akan bahaya yang menanti serta resiko menjadi pencandu Napza. “Penawasan orang tua sangat perlu, dalam memberi dukungan kepada anak-anaknya,” ujar Wirdan mengakgiri pembicaraannya. Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com