Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Jumat, 26 Maret 2010

Masyarakat Diminta Jangan Terpengaruh Isu Povokatif

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Terkait isu-isu panas yang menyebutkan salah satu kandidat calon kepala daerah yang membuat pernyataan bahwa dirinya dapat memenangkan perhelatan pemilukada 19 mei kelak tanpa perlu mendapat dukungan salah satu sub suku yang ada di Kabupaten Sekadau, berbagai kritik pun terlontar dari mulut para tokoh masyarakat untuk meluruskan hal tersebut.

Menyikapi isu tersebut, tokoh masyarakat H. Saharudin minta agar jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu bersifat provokatif yang mengatasnamakan suku atau golongan yang dapat merusak tali kekeluargaan antar masing-masing etnis yang selama ini terjalin dengan baik. “Apalagi dalam suasana menjelang perhelatan pemilukada ini, masyarakat jangan terpengaruh serta tetap mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan,” pinta Wakil Ketua Komisi C DPRD Sekadau.

Dalam himbauannya tersebut, Sahar panggilan akrabnya menuturkan bahwa isu-isu yang mengandung unsur suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang santer terdengar akhir-akhir ini mesti ditanggapi dengan kepala dingin. “Jangan sampai hanya karena kabar yang tidak jelas kebenarannya, kehidupan kita antar etnis yang selama ini sudah terjalin dengan begitu harmonis terganggu dengan kabar-kabar angina tersebut”, ujar Sahar.

Sahar menambahkan, unsure SARA memang suatu senjata politik yang sangat ampuh untuk menimbulkan suatu kekacauan. “ Isu-isu yang mengatasnamakan suku, agama ataupun golongan ini memang sangat riskan sekali jika kita tidak bijak dalam menyikapinya. Karena ini menyangkut harga diri kita sebagai masyarakat sosial. Tentu kita tidak ingin suku ataupun agama yang kita yakini dipergunakan untuk kepentingan sekelompok orang “ pungkas pria yang juga merangkap sebagai penghulu nikah ini.

“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka janganlah kita terlalu mudah percaya begitu saja akan isu-isu tadi. Saya secara pribadi sangat yakin bahwa calon-calon pemimpin di Bumi Lawang Kuari ini merupakan orang-orang yang baik dan berpendidikan. Jadi sangat tidak mungkin jika mereka melakukan hal-hal yang diluar batas,” tandas pria yang juga anggota DPRD Sekadau ini. Baca Selengkapnya.....

Minggu, 14 Maret 2010

Dewan Minta Pemerintah Cari Solusi Turunnya Harga Buah Tengkawang

Hermanus Hartono
Bornei Tribune, Sekadau

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sekadau Paulus Subarno meminta kepada pemerintah baik pemerintah kabupaten Sekadau maupun pemerintah provinsi Kalbar, dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop) supaya mencari solusi terbaik dalam mengatasi masalah turunnya harga buah tengkawang yang terjadi di pasaran akhir-akhir ini.

Khusus untuk kabupaten Sekadau, harga buah tengkawang sebelumnya berkisar antara Rp7000 hingga Rp8000 perkilogramnya. Namun setelah buahnya banjir, harganya pun ikut turun. Sekarang harga dari agen ke petani hanya berkisar antara Rp5000 hingga Rp6000 perkilogramnya.

Menurut Paulus Subarno, legilslator PDP ini, menurunnya harga buah tengkawang yang terjadi secara berangsur-angsur itu, tentu saja membuat petani menjerit. “Harusnya harga buah tengkawang itu naik, karena dinilai langka,” ujarnya.

Karena pokok tengkawang bisa berbuah kembali sekitar 3 sampai 5 tahun kedepan. “Maka musim buah tengkawang ini kita anggap tergolong langka. Karena langka harganya harus naik, bukan malah turun,” terang Paulus Subarno.

Subarno panggilan akrabnya, menyarankan kepada dinas perindustian, perdagangan kopersi dan usaha kecil menengah kabupaten Sekadau bekerjasama dengan dinas perindagkop provinsi kalbar, agar bersama-sama mencari solusi terbaik dalam mengatasi harga buah tengkawang yang saat ini menurun. Karena kepada siapa lagi masyarakat berharap, ungkap Subarno yang juga mantan guru ini berharap kalau bukan kepada pemeritah.

“Masyarakat menggantungkan harapannya kepada dinas perindagkop kabupaten sekadau dalam mencari solusi harga buah tengkawang yang terus menurun ini. Dengan harapan, naiknya harga buah tengkawang dapat menambah penghasilan petani,” ungkap Subarno.

Sementara itu Atui, salah satu warga Ensalang yang juga petani tengkawang dengan lugas menuturkan harapannya kepada Perindagkop Sekadau dan Perindagkop Provinsi Kalbar, supaya membantu petani dalam mencari solusi terbaik terhadap menurunnya harga buah tengkawang. Setidaknya, dengan tibanya musim buah tengkawang ini, tutur Atui bisa menambah pendapatan para petani disamping penghasilan lain.

“Kami kawatir jika harga buah tengkawang ini terus menerus turun, pokonya malah ditebang oleh petani, padahal pemerintah mewajibkan masyarakat menjaga kelestarian hutan. Lebih baik pokoknya kita buat papan, toh sama juga jika musimnya tiba, harganya pun menurun. Padahal ini buah langka harusnya mahal. Kebijakan pemerintah sangat kami harapkan, dalam rangka membantu petani meingkatkan pendapatannya. Dengan demikian kesejahteraaan petani dapat terwujud,” tuturnya. Baca Selengkapnya.....

Jumat, 12 Maret 2010

Ratusan Pelajar SMAN 1 Sekadau Hilir Berdemo di gedung DPRD

Hermanus Hartono
Boerneo Tribune, Sekadau

Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sekadau Hilir Senin (1/3) melakukan aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sekadau. Ratusan kertas karton bertuliskan aspirasi, mereka bentangkan di hadapan para wakil rakyat itu.

Dalam aspirasinya tersebut mereka mendukung kebijakan sekolah yang telah mengembalikan tiga siswa kepada orang tuanya karena terbukti telah mencuri Handpone milik temannya sendiri. Kedatangan anak Anak Baru Gede (ABG) di gedung DRPD Sekadau yang km 9 jalan Merdeka Timur itu mendapat kawalan dari Polres Sekadau.

Kedatangan para calon pemimpin generasi muda ini disambut oleh tiga anggota DPRD. Masing-masing Isnaini wakil Ketua DPRD, Harison dan Yeprai. “Kami cinta negeri bukan pencuri,” demikian teriakan histeris yang mereka sampaikan kepada ketiga wakil rakyat yang sudah berdiri tegak di depan ratusan pelajar itu. Hunjuk tangan dan sorak sorai ratusan anak harapan bangsa ini sekan memecahkan keheningan di gedung DPRD itu.

Dalam aspirasinya, salah satu peserta demo Aan siswa kelas XII dengan tegas mengatakan tata tertib dibuat bukan untuk dilanggar. Apapun yang telah disepakati bersama dalam tatib sekolah itu harus dilaksanakan. “Kami ikhlaskan 2 untuk 460 siswa di SMAN 1 ini, berani berbuat berani bertanggung jawab,” tegasnya.

Kurang lebih satu jam mereka berorasi tanpa puas dihadapan para wakil rakyat yang telah setia menemani para generasi penerus bangsa itu. Sementara di dalam gedung DPRD Sekadau dalam waktu yang bersamaan juga telah dilakukan pertemuan antara Komisi C yang menangani masalah pendidikan dengan Kepala Dinas Pendidikan, para guru, ketua komite dan pengawas sekolah.

Pertemuan yang dipimpin oleh ketua komisi C Martinus dengan disampingi wakil ketua Komisi C H. Saharudin dan satu anggota Musa. A itu bertujuan untuk mencari solusi terbaik untuk nasib ketiga siswa yang melakukan pencurian di sekolah itu. Diakhir pembicaraan para petinggi itu, mereka bersepakat agar ketiga siswa itu untuk mengikuti ujian paket bukan ujian nasional, sesuai dengan surat pengunduran diri yang disampaikan ketiga siswa itu.

Khusus untuk Aa, ujian paket C akan diikutinya pada bulan Mei 2010 nanti, sedangkan dua siswa lainnya Ta dan Wkn baru bisa ikut ujian paket C pada bulan oktober 2010. Kepala dinas pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sekadau Djemin Burhan dalam penjelasannya mengatakan Mkn dan Ta terpaksa tidak bisa mengikuti ujian paket C pada bulan Mei dikarenakan jumlah peserta sudah melebihi dari batas yang ditentukan.

Masalah lain yang menyebabkan kedua siswa itu tidak bisa iktu ujian paket C karena terlambat mengundurkan diri dari sekolah. Berbeda dengan Aa. Aa jauh hari yakni bulan januari 2010 lalu sudah resmi mengundurkan diri dari sekolah setelah pihak sekolah mengembalikan kepada orang tuanya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sekadau Hilir saat ditanya apakah kedatangan ratusan pelajar di Gedung DPRD Sekadau ada perintah dari pihak sekolah? Dominikus mengaku sebagai kepala sekolah dirinya sama sekali tidak mengetahui rencana aksi demo yang dilakukan oleh anak didiknya itu. “Saya sama sekali tidak tahu kalau mereka mau berdemo di Gedung DPRD hari ini (kemarin, red), saya tahu dari setelah mendengar ada laporan ke pihak polres sekadau,” ujar Dominikus.

Kronolis Kejadian.

Seperti yang disampaikan oleh guru BP Margareta Evodia, dihadapan ketua komisi C, kepala Dinas Penddidikan, kepala Sekolah SMAN 1 Dominikus serta para dewan guru, bahwa siswa pertama yang melakukan pencurian adalah Wkn siswa kelas XII IPS 1. Wkn terbukti mencuri Hanpone milik Lusiana merek nokia tipe 7610.

Peristiwa pencurian HP milik korban Lusiani Senin 7 Desember 2009, bertepatan dengan ulangan semester ganjil, dimana mata pelajaran yang diuji saat itu adalah pelajaran bahasa Indonesia dan pendidikan agama.

Entah ada filing apa tiba-tiba sampai di pintu gerbang sekolah Lusiani tiba-tiba membuka tas dan betapa kagetnya Hp miliknya itu sudah tidak ada lagi alias raib atau hilang. Orang yang pertama kali mengetahui lusina kehilangan Hp adalah Girda Sidabutar teman Lusiani juga.

Dan orang yang mengetahui secara kronoligis hilangnya hp Lusiani saat itu adalah Elis Kurniawati yang kebetulan wali kelas Wkn. Oleh Wkn Hp tersebut dijual dengan harga Rp400 ribu. Uang hasil penjualan Hp itu lantas dimakan sama-sama temannya Ta, Aa dan Wkn.

Siwa kedua adalah Ta siswa kelas XII IPS 2 juga terbukti mencuri Hp milik korban Astria Kurniasari siswi kelas XII IPS 3 merek nokia tipe 7210. peristiwa tersebut terjadi Sabtu 23 Januari 2010. Hp milik Astria dicuri oleh Ta dimana saat itu Astria sedang mengikuti mata pelajaran olahraga. Oleh guru olahraga Astria bersama teman-temannya disuruh lari dari SMAN 1 ke arah jalan Sanggau.

Seusai mata pelajaran olahraga betapa kaget begitu Astria membuka tas miliknya, ternyata Hp sudah tidak ada lagi. Ingin tahu siapa pelaku pencurian Hp itu, Astria pun mendatangi para normal.

Dari keterangan yang disampaikan olah para nonrmal bahwa yang mencuri Hp itu adalah teman dekat Astria sendiri. Lantas tanpa banyak berpikir, Astira pun langsung melayangkan tuduhannya kalau Eti yang mencuri Hp miliknya berdasarkan cirri-ciri yang disampaikan para normal itu. merasa tidak terima dituduh tanpa bukti lantas Eti pun melaporkan kepada guru BP, Margaretha Evodia.

Usut punya usut bahwa yang mencuri Hp Astria adalah Toni bukan Eti. Setelah tahu demikian, Margaretha akhirnya panggil Astria dan Eti. Oleh sang guru BP Astria disuruh minta maaf kepada Eti dengan cara mencium tangan.

Pelaku lain adalah Aa siswa kelas XII IPS 2. Aa terbukti mencuri Hp milik Wiji Astuti siswi kelas XII IPS 2. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 26 Januari 2010. pada hari juga Wiji sedang mengikuti mata pelajaran mulok dan semua siswa turuun kekebun sesuai dengan arahan guru. Merasa ruang kelas kosong, Aa pun memutuskan untuk kembali ke kelas, sesaat operasi pencurian pun berhasil dilakukannya.

Oka salah seorang siswa yang diajak untuk melakukan aksi curi, merasa perbuatan itu tidak baik Oka pun menolak. Namun menurut Oka bahwa pencurian ini amat terencana. Ketiga siswa itu pun akhirnya dipanggil oleh masing-masing wali kelasnya untuk dimintai keterangannya. Ketiga siswa itu dengan lugu mengajui bahwa merekalah yang selama ini telah mencuri Hp milik temannya sendiri. Baca Selengkapnya.....

Siswa Diharap Giat Belajar Jelang Ujian Nasional

Hermanus Hartono
Boneo Tribune, Sekadau
Calon peserta ujian nasional di Kabupaten Sekadau diharap lebih giat lagi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian asional yang akan mereka hadapi. Para peserta ujian ini terdiri dari siswa-siswi kelas XII, kelas IX dan dan kelas VI.
Dengan belajar yang lebih giat menjelang beberapa waktu lagi menghadapi ujian nasional , peserta ujian diharap dapat menghadapi ujian nasional dengan baik dan mencapi hasil yang baik pula, yakni lulus. ”Untuk menghadapi ujian nasional nanti, semua peserta ujian harus giat belajar agar tidak gagal saat menghadapi ujian, kasihan kalau sampai tidak lulus, menunda semua cita-cita yang direncanakan anak,” ujar Elman, seorang aktivis pendidikan di Sekadau.

Untuk diketahui, jumlah calon peserta ujian nasional tingkat SMA sesuai data yang dimiliki Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sekadau sebanyak 1451 orang.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dikpora Sekadau, Hj. Utin Diana Kumala, saat dikonfirmasi belum lama ini secara rinci menyebutkan jumlah peserta ujian persekolah tingkat SLTA di Skeadua meliputi, SMA Negeri 1 Sekadau Hilir jumlah siswa-siswi yang akan diujiankan sebanyak 161 orang, SMA PGRI rawak 89 orang, SMA PGRI Tapang Semadak 31 orang, SMA PGRI Timpuk 58 orang, SMAN1 Nanga Taman 89 orang, SMAN 1 Belitang 70 orang, SMA PGRI Belitang 23 orang, SMAN 1 Belitang Hulu 89 orang, SMAN 1 Belitang Hilir 79 orang, SMAN 1 Nanga Mahap 105 orang, SMA Karya 293 orang, MAN Sekadau 33 orang, SMKN 1 Sekadau 48 orang SMK PGRI Sekadau 25 orang dan SMK Amaliyah 258 orang.
Untuk mendukung pelaksanaan ujian nasinal tersebut dia mengungkapkan, pihaknya juga telah membentuk tim untuk memonitoring pelaksanaan ujian nasional itu berlangsung.”Untuk memonitoring pelaksanaan ujian kita sudah membuat daftar piket, mereka ini nanti yang akan turun sekaligus cek semua persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan ujian nasional nanti,” katanya.
Berkaitan dengan semakin dekatnya pelaksanaan ujin nasional, Utin Diana Kumala berharap, dengan standar Ujian Nasional yang semakin tinggi diharapkan kepada siswa dan orang tua siswa agar mulai dari saat ini memfokuskan diri untuk belajar. Sebab kelulusan tidak hanya berada di pundak sekolah. ”Kita berharap mulai dari sekarang anak-anak sudah mulai mempersiapkan diri tentunya dengan belajar, membaca ulang kembali pelajaran yang didapatii dari sekolah, mungkin bisa melihat contoh soal ujian tahun-tahun sebelumnya, paling tidak itu menjadi acuan siswa,” katanya. Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com