Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Senin, 10 Januari 2011

Puluhan Warga Trans SP VI Datangi DPRD Sekadau Mereka Pertanyakan Kebun Plasma Yang Dijanjikan PT. MJP


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Puluhan warga SP VI Transmigrasi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa yang di datangkan tahun 1992 di desa Nanga Menterap Kecamatan Sekadau Hulu, Kamis (6/1,) kemarin mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sekadau yang berlamat di km 9 komplek Kantor Bupati Sekadau jalan Sintang-Sekadau.

Kedatangan puluhan warga ini guna mempertanyakan hak mereka selama 19 tahun yang ssampai saat ini belum diberikan kebun sawit oleh perusahaan MJP. Dalam penyampainya tersebut ke-58 orang warga ini mengaku sangat kecewa dengan ulah PT. MJP dengan bermacam dalih dan alasan mereka menolak untuk memberikan kebun plasma seluas 2 ha per kepala keluarga sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Karna sudah tak sabar menungu jawaban dari pihak MJP maka kami pilih jalan ini, sebelum berangkat menghadap wakil rakkyat untuk menyampaikan aspires ini kami terlebih dulu memdatangi kantor MJP di Dusun selalong desa sungai ringin Sekadau hilir, sesampai di MJP kami tak di hiraukan, mereka (MJP) melalui Menejernya mengatakan bahwa program Pir- trans sudah berakhir tahun 2010,” ujar Sabastinus, ketua rombongan ketika di tanya sejumlah wartawan, kemarin.

Sabas menuturkan bahwa sebagai warga trans yang di datangkan oleh pemerintah tentu dengan amanat UU hanya di biarkan saja sperti ini. Dia juga mengatakan warganya tidak menuntut lebih, yang mau dipertanyakan adalah hak sebagai warga transmigrasi. Tetapi mengapa sampi sekarang kebun warga tak ada.

“Walau kami tergolong pendatang itu bukan kehendak kami, pemerintah yang mendatangkan kami kesini,jadi kepada siapa lagi kami harus meminta, 19 tahun sudah kami disini dengan keadaan yang menyedihkan demi menghidupkan keluarga kami harus kerja keluar, ada yang jadi kuli bangunan, ada yang kerja emas, mengharapkan kebun yang menjadi penopang hidup tak kunjung di berikan, siapa yang bertangung jawab .

Sementara itu ketua Komisi B DPRD Sekadau Aron, saat menerima kedatangan warga SP VI, mengatakan ternyata permaslahan ini sudah sangat lama, dan sejujurnya hal ini diketahui setelah kedatangan warga di gedung DPRD.

Sebagai komisi yang membidangi masalah ini, Aron mengatakan akan mencari titik terang penyelesaianya dengan menggandeng berbagai intstansi teknis serta TP4D. “Sebagai wakil rakyat saya sangat prihatin dengan keadaan mereka, walaupun mereka bukan asli oarng sekadau, tapi mereka sudah menjadi bagian dari kita dan warga kita, maka dari itu dalam waktu dekat ini kita akan mengadakan rapat dengan MJP dan instansi teknis, demi penyelesaian maslah ini,” janji Aron. Baca Selengkapnya.....

Pengawasan Lingkungan Terbentur Karena Minimnya Tenaga Kerja


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Minimnya tenaga dimiliki kantor lingkungan hidup menjadi kendala,terhadap upaya penindakan serta pengawasan lingkungan hidup, masih maraknya pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan saat ini belum tertanggani secara maksimal, oleh semua pihak baik perusahaan swasta maupun perorangan belum mematuhi aturan UU No: 32 tahun 2009 tentang Lingkungan hidup, serta aturan AMDAL masih menumpuk, belum ditanggani disamping tempatnya jauh tenaga yang dimiliki belum memadai untuk melakukan pengawasna serta pemberian sanksi kepada pelanggar, banyaknya pelanggaran rata-rata dilakukan pihak perusahaan perkebunan dalam pembukaan lahan serta pembangunan pabrik pengolahan,

Demikian dikatakan Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kabupaten Sekadau Agustinus Agus. Menuru dia setiap pembangunan usaha, baik itu perusahan maupun perorangan, jika membangun usaha yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan harus membuat ijin lingkungan dulu sebelum ijin- ijin lain di terbitkan, seperti SIU (surat Ijin Usaha red), terkadang ijin lingkungan tidak di buat.

“ini yang membuat kita kesal,padahal ijin lingkungan adalah krusial karena berkaitan dengan keselamatan hidup orang banyak,maka dari itu bagi instansi yang menerbitkan SIU hendaknya berkordinasi dulu dengan kita (kantor lingkungan hidup red) jika belum ada ijin lingkungan, maka ijin- ijin lain jangan di terbitkan,” tegas Agus.

Agus menuturkan, jangankan perusahaan besar, usaha perorangan seperti bengkel, ternak, serta hotel, harus mengantongi ijin lingkungan dulu sebelum ijin- ijin lain terbit, hanya saja tingkatanya berbeda, kalau untuk bengkel kita beri SPPL (surat pengelolaan pemantau Lingkungan) untuk usaha perternakan kita beri ijin UPPL (upaya pengelolaan pemantau lingkungan ) sedang kan untuk usaha perhotelan SPPL,lain halnya dengan perusahaan sebagai wujud dari pengendalaian lingkungan maka setiap perusahaan di wajibkan untuk gantongi AMDAL, dari pabriknya pengolahan maupu perkebunan kalau perusahaan sawit, untuk perusahaan lain sama saja,jadi apaun bentuk usahanya yang menyangkut percemaran lingkungan Wajib AMDAL,” ungkap Agus. Baca Selengkapnya.....

Persatuan Modal Utama Pembangunan


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan modal utama dalam mewujudkan pembangunan di Kabupaten Sekadau yang majemuk ini. Keragaman suku, agama dan budaya yang ada tersebut merupakan rahmat yang terbesar yang harus dipelihara dengan baik.

”Janganlah memperbesar jurang satu sama lain yang pada akhirnya dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, mari kita bangun Sekadau kearah yang lebih baik demi kepentingan masyarakat,” pesan orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini dbelum laa ini.

Dikatakannya, Pencerahan ke arah mewujudkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan sesungguhnya menuntut kita untuk mau dan mampu memahami serta mendalami perbedaan dan persamaan norma-norma yang berlaku dari masing-masing komponen masyarakat.

Sekadau dengan usianya yang masih muda, secara terus menerus, tahap demi tahap, lanjut ketua DPC Partai Demokrat ini yaitu,. terwujudnya pembangun yang akan dan telah dilakukan oleh pemerintah, tentu tidak terlepas dari peran serta dan dukungan dari semua pihak. Baca Selengkapnya.....

Kerusakan Jalan Sanggau-Sekadau Makin Parah


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Kerusakan ruas jalan nsional Sanggau-Sekadau beberapa bulan terakhir ini semakin parah. Hal tersebut diperparah lagi dengan curah hujan yang cukup tinggi beberapa bulan ini. Sebelumnya jalan tersebut memang pernah ditambal sulam oleh pemerintah Provinsi Kalbar, tetapi dalam waktu yang sangat singkat jalan kebanggan masyarakat Kalbar itu kembali rusak, setrusnya penanganan sementara pun nyaris tidak ada. Dengan kata lain kembali merana.

Kerusakan ruas jalan Sanggau-Sekadau yang terjadi selama ini tentu saja membuat banyak orang jengkel, gerah, sakit hati, ketika melewati badan jalan yang nyaris tidak ada aspal karena habis terbenam oleh roda kendaraan roda empat yang melebihi kapisitas. Untuk diketahui jarak tempuh perjalanan dari Sanggau-Sekadau sekitar 44 km. Hanya sedikit saja badan jalan yang terlihat mulus berlapiskan aspal. Sebagian besar berbentuk kubangan dan hamparan lumpur.

“Dulu waktu jalan agak bagus, paling 45 menit jarak tempuh kita ke Sanggau, tapi sekarang, 45 me3nit baru sampai di Semuntai, itupun menggunakan motor, kalau menggunakan kendaraan roda empat sekitar dua jam dari Sanggau-Sekadau. Sungguh menyakitkan,” ujar Beni salah seorang warga Sekadau, kemarin.

Hal senada juga diungkapkan Vernando, salah seorang pemilik mobil asal Sekadau, dia juga mengatakan sangat sedih melihat kondisi jalan Sanggau-Sekadau yang semakin memprihatinkan. Menurut dia berpendapat penanganan pemerintah terhadap jalan di wilayah timur dinilai sangat lamban. Pasalnya Jika penanganan dilakukan dengan cepat menurut dia kerusakan tidak terjadi begitu parah seperti yang terlihat sekarang.

Dia mengaku prihatin, dengan kondisi jalan Sanggau-Sekadau yang tak kunjung mulus seperti jalan di wilayah pulau jawa. “Melewati jalan Sanggau-Sekadau membutuhkan perjuangan keras, semua dipertaruhkan,” ujarnya.

Gubernur Kalbar Cornelis ketika memberikan sambutan pada acara man of the year Borneo Tribune beberapa waktu lalu mengatakan ruas jalan Sanggau-Sekadau tahun 2011 ini akan dilakukan perbaikan peningkatan dengan anggaran sebesar Rp 50 milyar.

Sementara itu menurut anggota DPRD Kabupaten Sekadau Paulus Subarno, meskipun jalan tersebut sudah dianggarkan, sebaiknya dilakukan penanganan sementara, pasalnya kerusakan jalan yang terjadi sekrang inia mengancam keselamatan pengguna jalan.

“Kita minta sebelum jalan itu dilakukan tender, sebaiknya ditangani sementara dulu. Hal ini untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan, selain itu untuk mempermudah akses jalan, karena jalan tersebut satu-satunya urat nadi masyarakat Kalbar di wilayah timur ini,” ujarnya.Pantauan dilapangan, beberapa buah mobil truk ekpedisi nampak amblas, kondisi ini tentu saja membuat jalan menjadi macet. Baca Selengkapnya.....

Dewan Ajak Masyarakat Awasi Kinerja Pemerintah


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Anggota DPRD Sekadau Nobertus mengatakan tugas mengawasi kinerja pemerintah daerah bukan hanya DPRD saja selaku wakil rakyat, akan tetapi, masyarakat juga boleh mengawasinya. Karena ada banyak pembangunan yang sudah diilakukan oleh pemerintah kabupaten sekadau. dan Semua pembangunan yang dilakukan itu sudah dapat dirasakan oleh masyarakat.

Dikatakan Nobertus, pengawasan terhadap kinerja pemerintah terutama yang dikelola oleh masing-masing dinas dinilai sangat baik dalam rangka membantu pemerintah untuk memberikan pembangunan yang berkualitas di Bumi Lawang Kuari ini.

“Silahkan masyarakat awasi kinerja pemerintah. Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan jangan malu-malu sampaikan secara santun kepada pemda. Hal ini demi kebaikan kabupaten kita” ujarnya.

Masukan yang dimaksud yaitu berupa mempertanyakan kepada pemerintah atau instansi terkait jika menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan pembangunan di lapangan. Baiknya, diimbangi dengan suatu kritikan yang membangun.

Bupati Sekadau Simon Petrus beberapa waktu lalu mengatakan, masyarakat dipersilahkan mengawasi kinerja pemerintah terutama para kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya sebagai perpanjangan bupati.

“Silahkan masyarakat menilai sendiri dari kacamata masing-masing bagaimana pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Sekadau dalam lima tahun terakhir,” kata Bupati Simon. Bahkan bupati juga mengaku, pembangunan yang dilakukan belum dapat terlaksana seutuhnya, untuk itu itu, pembangunan yang ada tersebut perlu dilanjutkan. Baca Selengkapnya.....

Makmur Kadis Perindagkop Gantikan Ade Rahmat Syuhada


Makmur: Tiga Langkah Awal Yang Mau Saya Benahi Langkah Awal Saya Mau Benahi
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Makmur Pakpahan, pria kelahiran Sumatera 24 Desember 1954 resmi menjabat Kepala Dnas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sekadau menggnatikan H. Ade Rahmat Syuhada. Makmr Pakpahan yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Disperindagkop dan UKM dilantik secara resmi oleh Bupati Sekadau Simon Petrus, pada 29 Desember 2010 bertempat di Aula Kantor Bupati Km 9 Jalan Sintang-Sekadau.
Jabatan baru sebagai kepala dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Sekadau yang kini diembannya, menurut bapak lima anak ini merupakan suatu anugerah, kepercayaan sekaligus amanah yang diberikan oleh pimpinan dalam hal ini Bapak Bupati Sekadau.
Sebagai kepala dinas baru, langkah awal yang ingin dilakukan oleh alumnus Fakultas Ekonomi Untan ini adalah membenahi personil yang ada di Dinas Perindagkop dan UKM. Sebab, berhasil atau tidaknya setiap program kerja yang ingin dilakukan, tentu tidak terlepas dari peran serta dan keaktifann para pegawai yang bekerja di lingkungan Dinas Perindagkop dan UKM.
“Langkah awal yang ingin saya lakukan adalah yang pertama saya mau membenahi personil dulu, karena terus terang saja personil atau pegawai di Dinas Perindagkop untuk sekarang ini masih sangat minim. Jumlahnya tinggal 10 orang lagi dan itu sudah termasuk dengan saya,” tutur pria putra kedua dari 11 bersaudara itu, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (31/12), tahun lalu.
Dikatakan dia, dengan jumlah personil yang ada tersebut dinilai masih sangat minim, paling tidak lanjut Makmur nama panggilan akrabnya dibutuhkan sekitar 20 orang pegawai yang harus bekerja di Dinas Perindagkop. Apalagi dinas Perindagkop merupakan salah satu dinas yang bersentuhan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat. “Terus terang kita masih sangat minim pegawai,” ujarnya.
Langkah berikutnya yang ingin dilakukan Makmur yaitu membina para pengrajin yang memimiliki daya kreatif tinggi. “Mereka ini juga harus kita bina, sebab mereka punya potensi yang sangat baik,” ujar pria yang mengaku dirinya mulai mengabdikan diri sebagai PNS tahun 1986.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk dibina lanjut Makmur yaitu masalah koperasi. Dengan beragam koperasi yang sekarang ini ada di Kabupaten Sekadau dinilai positif dan strategis dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bumi Lawang Kuari tercinta ini. Untuk Itu, sebut dia agar koperasi yang ada dapat berjalan dengan baik dirinya bertekad membina koperasi yang ada tersebut dengan berbagai terobosan berbentuk kemitraaan. “Koperasi juga akan menjadi perhatian serius serta sector lainnya yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Kadis sebelumnya” ungkapnya. Baca Selengkapnya.....

Bupati dan Istri Hadiri Misa Malam Tahun Baru 2011 di Gereja Santo Petrus


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus dan istri Ny. Scolastika ikut bersama umat pada perayaan misa malam tahun 2011 yang berlangsung di gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Sekadau jalan Sanggau-Sekadau Jumat (31/12). Misa perayaan malam tahun baru 2011 dimulai pukul 17.30 hingga 19.00 malam.

Ribuan umat katolik dari berbagai daerah di Kabupaten Sekadau ikut juga dalam perayaan misa malam tahun baru 2011 yang dipimpin langsung oleh Kepala Pastor Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau Pastor Markus Adu, CP dan Pastor Seminari Santo Gabriel Pastor Sanding, CP.

Bupati Simon Petrus dan Istri Ny. Scolastika sejak dari perayaan Natal hingga perayaan tahun baru duduk di kursi bagian depan yang sudah dipersiapkan oleh panitia Natal dan tahun baru. Misa perayaan malam tahun baru berjalan hikmat.

Tampak sejumlah pihak keamanan dari TNI dan Polres Sekadau serta panitia berjaga-jaga di depan dan disamping gereja. Kehadiran pihak keamanan dalam setiap misa menjamin rasa aman umat untuk berdoa di gereja.

Pastor Markus Adu dalam kotbahnya mengatakan menghadapi tahun baru, peningkatan iman kepada tuhan juga harus ditingkatkan. Demikian juga dalam hidup bermasyarakat dan menggereja. “Hubungan baik selama tahun 2010 yang sudah terjalin supaya ditingkatkan di tahun 2011 ini,” ujarnya.

Ibadat tahun baru tidak hanya di gereja Katolik, ibadat perayaan tahun baru juga berlangsung di Gereja Kristen GKII jalan Sanggau-Sekadau. Ratusan umat terlihat memadati ibadat perayaan malam tahun baru itu.

Pantauan di lapangan suara petasan serta gemerlap kembang api sekitar pukul 00.00 wib terus beterbangan di atas langit menandakan tahun telah berganti. Konvoi dan musik juga terlihat ramai di sejumlah jalan Sintang, Sanggau dan Rawak. Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com