Borneo Tribune, Sekakadau
Sekitar 4000 penyakit gangguan jiwa di Kalimantan Barat yang belum terdeteksi. Jumlah ini tidak seimbang dengan kapasitas yang dimiliki oleh Rumah Sakit Jiwa (RJS) Propinsi Kalbar, yang hanya bisa menampung sekitar 300-an pasien.
”Untuk saat ini ada sekitar 500 pasien ganguan jiwa yang kita rawat di RSJ, sementara kapasitasnya hanya 300-an pasien. Dengan kapasitas yang masih kurang kita benar-benar merasa kualahan’” ungkap Direktur RSJ Kalbar Oscar Primadi saat diwawancarai seusai acara rapat koordinasi penyakit jiwa di Sekadau belum lama ini.
Menurutnya, angka 4000 penyakit ganguan jiwa yang belum terdeteksi itu harus dicari dan dibongkar, sehingga tidak ada lagi warga kalbar yang mengalami ganguan jiwa. Keberhasilan ini tentu mendapat dukungan dari masyarakat. ”Masyarakat juga harus proaktif memberikan laporan terhadap masalah penyakit ini,” ujarnya.
Oscar melihat, masih banyak mereka (penyakit ganguan jiwa,red) yang dipasung oleh keluarganya. Ini seharusnya tidak perlu terjadi. Dan ini yang saya maksud supaya ada sikap pra aktif dari masyarakat itu sendiri. Bahkan Karena masuh banyak yang masih dipsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar