By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
Sejumlah atlet angkat berat Badan Pembinan Olahraga Cacat (BPOC) yang akan berlaga ke Porcatnas awal Agusrtus mendatang, mempertanyakan kapan pelaksanaan Training Center (TC) yang dijadualkan Maret ini.
“Selama dua bulan Pelatda berlangsung kita masih jalani latihan biasa saja, bukan latihan masa TC seperti atlet normal,” uangkap Harun Arasyid didampingi rekan-rekannya usai latihan di pemusatan latihan angkat berat/besi, Selasa (4/3) kemarin.
Menurutnya, agar pelaksanaan tersebut tidak boleh berlarut-larut, sehingga berdampak pada kebutuhan atlet, terutama tempat penginapan, uang makan, dan uang saku. “Kalau TC-nya belum dimulai berarti kita belum bisa dapat tempat penginapan, uang makan dan uang saku serta uang tranportasi,” ungkapnya.
Berawal dari kisah itu ia merasa kecewa kenapa atlet BPOC tidak diberlakukan sama seperti atlet normal, padahal orientainya sama-sama berjuang untuk nama daerah. “Seharusnya Pengda BPOC bersama Satgas PON bisa bersikap arif dan bijaksana untuk memberikan solusi yang terbaik sehingga tidak ada lagi problema yang muncul,” ungkapnya.
Harun menjelaskan, oleh karena TC-nya belum berjalan maka semua akomodasi yang berhubungan dengan kebutuhan seperti makan dan minum sementara ditanggung oleh pelatih. “Selama dua minggu mengenai makan dan minum kami ditanggung pelatih,” terangnya.
Terkait dengan uang saku yang mereka terima Rp350 ribu dinilai kurang sepadan dengan atlet yang normal. “Kalau atlet normal Rp750 ribu perorang, paling tidak atlet BPOC Rp450 ribu, kita kan sama-sama berjuang untuk mengangkat nama baik Kalbar,” papar Harun kesal sambari berharap.
Sementara menurut Suhardi pelatih BPOC mengatakan, pelaksanaan TC sudah berjalan. Hanya saja masalahnya tersangkut pada anggaran, dan tempat penginapan. “Secara pribadi saya bisa bersyukur karena untuk tahun ini BPOC bisa mendapat anggaran dari pemerintah, jika jumlahnya tidak banyak seperti atlet normal itu wajar, karena mereka perlu jam terbang hingga kejurnas.” ujarnya
Suhardi menilai perbedaan seperti yang disebutkan oleh Harun mengani pembagian uang saku dan makan wajar-wajar, hanya saja kepada Satgas PON agar keluhan atlet seperti penginapan dan uang makan segera direalisasi.
Lebih lanjut ia menjelaskan atlet angkat berat BPOC yang siap ke Porcatnas terdiri dari delapan orang namun karena ada yang cidera saat latihan, sehingga kemungkinan besar bisa tampil saat porcatnas, dengan demikian tujuh atlet yang berangkat, diantaranya tiga orang putri yakni Agustina, Nurjanah dan Sisri sementara empat orang putra, yakni terdiri dari Agus Supriandi, Agusmawan, Harun Arasid dan Julkarnaen.
Postingan Populer
-
Bupati Sekadau Rupinus, SH, M.Si mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta menyukseskan pe...
-
*Ikut Misa Kaul Kekal Tiga Biarawan Pasionis, Bupati Rupinus Ajak Umat Katolik Berdoa Agar Ada Yang Menjadi Pastor, Suster dan Bruder*
-
Oleh : Hartono –Humas Pemkab Sekadau Penjabat Bupati Sekadau Drs. M.H. Munsin, MH membuka acara Pencanangan kesatuan gerak PKK-KB-KES ...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus Rabu (8/12) kemarin menyambut sebanyak 76 rombongan safari budaya serum...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Kepolisian Resor (Polres) Sekadau Jumat (30/4), kemarin menggelar pasukan operasi mantap praja 2010...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kopi Tono Sekadau
Maria Christine Fransiska
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Rabu, 26 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kopi Tono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar