Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
Bonus Rp 100 juta seperti yang dijanjikan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalbar yang diperuntukkan bagi atlet peraih mendali emas seakan-akan tidak memberikan kepastian yang jelas meskipun sudah pernah dilontarkan oleh ketua Bidang Pembinaan Dan Prestasi (Binpres) Satgas PON, Erwin Anwar bahwa jangan satu atlet pun atlet yang meragukan tentang realisasi bonus tersebut.
Kebijakan ketua Satgas PON Ir. Zulfadhli yang telah menyediakan bonus Rp 100 juta bagi atlet peraih mas dinilai sudah cukup baik, disatu sisi dapat memberikan motivasi, disisi lain bisa memberikan kesejahteraan bagi atlet. Lalu mengapa ini masih menjadi tanda tanya?
Ketua Pengcab PBVSI Kota Pontianak Drs. Eka Kurniawan, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (21/5) menegaskan agar tidak ada lagi terjadi keraguan yang timbul dari berbagai kalangan termasuk atlet, Satgas PON harus mengadakan semacam deklarasi khusus untuk penandatanganan bukti janji tersebut.
“Saya harapkan kepada satgas PON untuk menjamin bahwa bonus ini pasti ada, bonus ini pasti keluar sesuai dengan janji dan tidak dipotong pajak, oleh karena itu itu saya rasa atlet, pelatih maupun Satgas PON untuk membuat suatu kesepakatan atau dideklarasikan, sehingga masing-masing atlet ada pegangan hitam di atas putih,” tegas Eka yang juga ketua DPRD Kota Pontianak.
Kesepakatan hitam putih yang dimaksud Eka yang juga menjabat ketua Politik Poli dan Atletik di Kota Pontianak ini, berupa deklarasi yang ditandatangani antara atlet dan Satgas PON dan disaksikan oleh pelatih maupun pengurus dari masing-masing Cabor yang ikut berlaga di PON Kaltim Juli mendatang.
Ketika disiungung apakah bonus Rp 100 itu wajar? Menurut Eka yang juga Ketua DPC PDIP Kota Pontianak ini mengatakan merupakan suatu hal yang wajar, karena untuk Kalimantan Timur bagi atlet yang meraih mendali emas akan diberi bonus 300 juta, sedangkan untuk Jawa Barat Rp 150 Juta.
Eka kuatir ketika bonus tersebut tidak bisa direalisasikan, atlet justru lebih memilih untuk memperkuat daerah lain. Seperti yang terjadi sekarang ada tiga Cabor Kalbar yang berhijrah ke Kaltim seperti atletik, angkat besi dan angkat berat.
“Ini jangan sampai terjadi kembali pada atlet kita, karena jika hanya omong kosong jangan harap tahun-tahun yang akan datang ada atlet yang berprestasi akan dilahirkan dari daerah ini, karena merteka disini hanya dijadikan transit begiti mereka dapat prestasi mereka pasti akan memperkuat daerah lain pada saat PON yang akan datang,” papar Eka yang juga Calon Walikota Pontianak ini.
Postingan Populer
-
Bupati Sekadau Rupinus, SH, M.Si mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta menyukseskan pe...
-
*Ikut Misa Kaul Kekal Tiga Biarawan Pasionis, Bupati Rupinus Ajak Umat Katolik Berdoa Agar Ada Yang Menjadi Pastor, Suster dan Bruder*
-
Oleh : Hartono –Humas Pemkab Sekadau Penjabat Bupati Sekadau Drs. M.H. Munsin, MH membuka acara Pencanangan kesatuan gerak PKK-KB-KES ...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus Rabu (8/12) kemarin menyambut sebanyak 76 rombongan safari budaya serum...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Kepolisian Resor (Polres) Sekadau Jumat (30/4), kemarin menggelar pasukan operasi mantap praja 2010...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kopi Tono Sekadau
Maria Christine Fransiska
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Rabu, 28 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kopi Tono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar