Hartono
Borneo Tribune, Samarinda
Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII di Kaltim tidak hanya memberikan untung besar bagi para pedagang, tetapi juga para pembantu PON di bagian layanan ojek. Salah satunya, M. Idris yang biasanya mangkal di kawasan Pasar Palaran. Idris mengaku senang ketika pertama kali mendapat kabar adanya kontrak untuk tukang ojek oleh pihak PB PON Kaltim yang berfungsi sebagai sarana trabsfortasi para wartawan saat meliput ke lapangan. Para tukang ojek tersebut merasa gembira mengingat akan mendapatkan hasil yang cukup besar dari biasanya di tempat mangkal, dan lama kontrak juga sangat menjanjikan."Saya biasanya dapat Rp50 ribu per hari, tetapi ketika saya dikontrak untuk jadi ojek PON, saya mendapat penghasilan lebih dari RP100 ribu perhari. Hasil tersebut cukup lumayan untuk kehidupan sehari-hari," ungkapnya kepada wartawan yang biasa mangkal di Stadion Utama palaran, Samarinda.Ketika ditanya mengenai adanya ojek di daerah Samarinda yang meminta bayaran saat bekerja, Idris mengaku merasa dilecehkan sebagai tukang ojek karena dirinya merasa sudah dibayar oleh PB PON Kaltim yang tugas adalah mengantarkan wartawan mulai pukul 09.00-20.00 waktu setempat."Oknum Ojek yang meminta bayaran tersebut sangat mencoreng seluruh ojek layanan wartawan, ungkap Idris.Dirinya juga merasa senang karena bisa ikut serta untuk menjadi ojek di PON kali ini. Selain bisa meraup untung yang sangat besar, juga mendapat pengalaman yang sangat menarik seumur hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar