Hartono
Borneo Tribune, Pomtianak
Wasit merupakan bagian yang terpenting dalam olahraga. Wasit adalah hakim dan penguasa yang memastikan sebuah tunrnamen berjalan lancar atau tidak berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dalam sistem keolahragaan.
Bertolak dari persoalan tersebut bagaimana dengan kondisi wasit yang ada di Kalbar khususnya cabang olahraga sepak bola? Sampai saat ini ada empat pengurus cabang (Pengcab) persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) di Kalbar yang belum memiliki wasit.
Keempat Pengcab tersebut adalah Sekadau, Melawi, Kayong Utara, dan Kubu Raya. Kondisi ini jelas mengundang keprihatinan pengurus provinsi (Pengprov) John RB Pangkey yang saat ini menjabat sebagai Ketua Harian PSSI Kalbar.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata membawa dampak yang besar bagi kaum muda termasuk minat untuk menjadi wasit. John menilai minat kaum muda di Kalbar untuk menjadi wasit masih kurang sementara penambahan wasit sangat diperlukan dalam sebuah kompetisi.
Menurut dia, untuk mengatasi persoalan itu pihaknya akan berupaya melaksanakan kursus wasit dan penataran wasit sebagai langkah persiapan pengadaan dan regenerasi. Sebab, wasit yang ada saat ini usia rata-ratanya di atas 30 tahun. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya pada bulan Februati hingga Maret PSSI kalbar akan menggelar penataran wasit di Sintang.
“Ini salah satu upaya penanggulangan yang kita lakukan untuk menacari bibit wasit berbakat sekaligus menambah jumlah wasit yang dinilai masih kurang,” ujarnya
Katanya perlu dipahami kenapa keempat pengcab tersebut yang belum memiliki wasit? selain jumlah wasit terbatas pengcabnya juga baru terbentuk seperti Kubu Raya dan Kayong Utara.
Selain empat Pengcab yang telah disebut di atas tiga diantaranya seperti Bengkayang, Landak, dan Sanggau kurang lebihnya mengalami hal sama. Bedanya kalau keempat Pengcab itu sama sekali tidak memiliki wasit, untuk yang ketiga ini ada yang tidak memiliki sertifikat, seperti Landak dan Sanggau, sedangkan Bengkayang baru mengantongi wasit bersertifikat C3 yang levelnya hanya sebatas lokal dan itu pun baru dua orang.1/2/2008
Postingan Populer
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Tepat tanggal 19 Januari 2009 yang lalu, kita bersama-sama sudah menyaksikan pelantikan Struktur Or...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus, S.Sos,.M.Si Rabu (1/4) meresmikan Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) No...
-
Hartono – Humas Pemkab Sekadau Bupati Sekadau sekadau simon petrus, s.sos, m.si dan wakil bupati sekadau rupinus, sh, m.si menghadiri...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau “Bersekolah itu sangat penting bagi setiap anak agar bisa lebih maju dalam berfikir dan bertindak m...
-
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo Petrus dan Paulus Sekadau melakukan kunjungan kasih pada keluarga lumpuh...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kopi Tono Sekadau
Maria Christine Fransiska
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Kamis, 31 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kopi Tono

Tidak ada komentar:
Posting Komentar