Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Rabu, 28 April 2010

Money Politik, Membuat Citra Politik Menjadi Rusak

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Praktik money politic salah satu hal yang membuat citra politik ini rusak. Dan Ironisnya praktik ini masih dinilai paling jitu untuk menaklukkan pemilih. Dikwatirkan praktik money politik seperti itu akan terjadi pada Pemilukada Kabupaten Sekadau 19 mei 2010 bulan depan.
“Ambil uang itu lalu pilihlah sesuai dengan hati masing-masing pilihan. Jangan memilih orang yang membayar hak pilih kita. Kalau saja hal itu terjadi dan dilakukan oleh oknum tim sukses, silakan ambil uang itu dan mengenai pemilihan itu kembali pada kita saat menyoblos,” ungkap Matheus seorang warga Belitang Hilir, kepada wartawan.
Menurutnya, kalau hal ini benar-benar terjadi, tim sukses kandidat telah melakukan politik kotor. Itu sama saja mencederai demokrasi. Praktik money politic adalah perusak demokrasi itu sendiri.
“Money politic atau politik uang itu jelas ketika duduk nantinya tidak akan membela kepentingan rakyat, melainkan membela kepentingan yang bayar. Masyarakat dalam hal ini sebagai penentu pemenang salah satu kandidat nantinya, jelas harus pasang tarif yang tinggi jika dikasih uang oleh tim sukses. Dengan catatan jangan memberikan kartu pemilih kita,” jelasnya.
“Money politic itu rentan dengan korupsi. Tak mungkin orang membuang puluhan miliar karena jabatan tanpa kepentingan. Itu sama saja omong kosong jika ada tim sukses yang mengatakan ingin membela kepentingan rakyat, tapi tidak memedulikan uang yang habis selama kampanye. Mengenai tim sukses yang membagi uang, silakan lapor pada Panwaslu di masing-masing daerah. Anda sebagai pelapor tetap dilindungi dan jangan takut melapor jika ada tim yang bagi-bagi uang atau minta kartu pemilih kita,” pungkasnya.
Matheus juga mengakui, praktik money politic memang sulit untuk dihilangkan. Soalnya, antara yang memberi dan menerima sama-sama senang. Kalau sama-sama senang, pastilah semua diam. Kecuali, ada salah satu pihak terutama yang menerima tak mau, itu bisa membongkar praktik money politic.
“Kadang, tim sukses sangat pandai memanfaatkan situasi. Harus diakui kondisi rakyat secara umum memang miskin. Mereka sangat membutuhkan fresh money. Bila dikasih uang begitu saja, jelas mereka akan senang. Apalagi kalau jumlah uang yang dikasih itu besar, pasti lebih senang lagi,” ungkap Matheus.
Yang menjadi persoalan, bila ada kasus money politic, hampir tidak ada pelakunya yang bisa diseret ke pengadilan. Kemudian, kalaupun ada ketangkap, bukan kandidatnnya melainkan tim suksesnya.
“Apalagi Panwaslu umumnya sangat lemah dalam mengumpulkan barang bukti. Hal ini juga dipicu, orang hanya pandai melapor tapi tak dilengkapi bukti. Kadang, laporan yang disampaikan kandas di tengah jalan sebelum diajukan ke pengadilan,” ungkap Matheus.
Dengan kelemahan-kelemahan itu, tim sukses tidak akan ragu melakukan praktik money politic. Satu hal yang bisa diharapkan hanyalah, masing-masing kandidat menyiapkan tim anti money politic.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com