Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Sabtu, 14 November 2015

Potret Kehidupan Kampung Elok Sempitak Yang Tak Diperhatikan Pemkab Sambas

Warga Elok Sempitak Memilih Sekolah Ke Bengkayang Ketimbang Ke Sambas

Seperti inilah kondisi ril rumah penduduk atau pemukiman penduduk kampung Elok Sempitak Desa Tebuah Elok Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Rumahnya sederhana, kecil dan berdinding papan seadanya. Kehidupan yang jauh dari kata layak. Namun demikian masyarakat di kampung elok sempitak tetap hidup semangat dan tidak pernah putus asa meski dengan kondisi yang memperhatikan.
Belum lagi kalau kita lihat tempat tinggal (pondok) anak-anak kampung elok sempitak yang sekolah di sansak/Sempayuk Kecamatan Lumar Kabupaten Sambas. Pondoknya dibangun seadanya. Jauh dari kata layak dan berbanding jauh dengan rumah penduduk dusun sansak yang berdiri cukup megah di sekelilingnya. Atapnya terbuat dari daun sagu, dindingnya terbuat dari batang bambu yang dibelah menyeruapi papan. Ukurannya sekitar 3x4 m2. Beruntung punya orang tua yang baik hati mau memberikan ahan / tanah secara Cuma-Cuma kepada orang tua mereka untuk mendirikan pondok tempat tinggal anak-anak yang sekolah terutama yang sekolah di SDN 4 Sempayuk Desa Belimbing Kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang.
Sejak usia 6 tahun anak-anak di kampung sempitak harus berpisah dengan orang tuanya. Mereka tinggal dan hidup mandiri di pondok yang cukup sederhana itu. Diusia 6 tahun mereka harus Masak sendiri, cari kayu bakar sndiri, cuci pakaian sendiri dan lain sebagainya. Mereka makan seadanya. Kadang klw orang tua datang dari kampung barulah mereka bisa membeli makanan yang layak seperti telur dan indomi. Anak-anak elok sempitak tidak bisa berangkat dari kampung untuk menuju sekolah, karena letaknya yang cukup jauh dan harus menggunakan jalan kaki menuju SDN Sempayuk Kecamatan Lumar. Mau tidak mau mereka harus nginap dan tinggal dipondok yang dibuat sederhana oleh orang tua mereka. Kalau tidak demikian anak-anak di kampung elok sempitak dipastikan tidak bisa sekolah karena tidak adanya fasilitas pendidikan yang disediakan oleh pemkab sambas.
Begitu juga dengan kondisi infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Semuanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dan tentunya dengan kemampuan yang mereka miliki. Jalan menuju Kampung Sansak Desa Belimbing Kecamatan Lumar dikerjakan (dicangkul) secara gotong royong oleh masyarakat sedanya. Dengan tujuan setidaknya kendaraan roda dua bisa masuk di kampung elok sempitak. jembatan dibangun seadanya dengan kayu bulat yang tidak standar layaknya pembangunan sebuah jembatan.
Kenapa bukan akses kearah sambas yang mereka buat dan malah memilih buat akses ke arah kabupaten bengkayang, karena letak kampung elok sempitak dengan desa belimbing (sansak) memang sangat dekat, atau kurang lebih 1 jam kalau menggunakan kendaraan roda dua, sedangkan menuju desa tebuh elok jaraknya cukup jauh. Jalannya dicangkul seadanya secara swadaya.
Masyarakat kampung elok sempitak tidak pernah merasa putus asa dan masih tetap menaruh kepercayaan dan keyakinan yang tulus kepada pemerintah kabupaten sambas untuk memperhatikan kampung elok sempitak yang sudah puluhan tahun tidak pernah mendapat porsi pembangunan selayaknya. Kami yakin para pemangku kepentingan di kabupaten sambas bisa melakukan hal besar ini untuk masyarakat di kabupaten sambas dan secara khusus untuk kampung elok sempitak demi terwujudnya sambas terigas. Beberapa Photo Yang diunggah ini, mengambarkan kondisi ril yang dihadapi oleh masyarakat kampung elok sempitak. 

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com