Warga Elok Sempitak Memilih Sekolah Ke Bengkayang Ketimbang Ke Sambas
Seperti inilah kondisi ril
rumah penduduk atau pemukiman penduduk kampung Elok Sempitak Desa Tebuah Elok Kecamatan
Subah Kabupaten Sambas. Rumahnya sederhana, kecil dan berdinding papan seadanya.
Kehidupan yang jauh dari kata layak. Namun demikian masyarakat di kampung elok
sempitak tetap hidup semangat dan tidak pernah putus asa meski dengan kondisi
yang memperhatikan.
Belum lagi kalau kita lihat
tempat tinggal (pondok) anak-anak kampung elok sempitak yang sekolah di
sansak/Sempayuk Kecamatan Lumar Kabupaten Sambas. Pondoknya dibangun seadanya. Jauh
dari kata layak dan berbanding jauh dengan rumah penduduk dusun sansak yang
berdiri cukup megah di sekelilingnya. Atapnya terbuat dari daun sagu,
dindingnya terbuat dari batang bambu yang dibelah menyeruapi papan. Ukurannya
sekitar 3x4 m2. Beruntung punya orang tua yang baik hati mau memberikan ahan / tanah
secara Cuma-Cuma kepada orang tua mereka untuk mendirikan pondok tempat tinggal
anak-anak yang sekolah terutama yang sekolah di SDN 4 Sempayuk Desa Belimbing
Kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang.
Sejak usia 6 tahun anak-anak di
kampung sempitak harus berpisah dengan orang tuanya. Mereka tinggal dan hidup
mandiri di pondok yang cukup sederhana itu. Diusia 6 tahun mereka harus Masak
sendiri, cari kayu bakar sndiri, cuci pakaian sendiri dan lain sebagainya. Mereka
makan seadanya. Kadang klw orang tua datang dari kampung barulah mereka bisa
membeli makanan yang layak seperti telur dan indomi. Anak-anak elok sempitak tidak
bisa berangkat dari kampung untuk menuju sekolah, karena letaknya yang cukup
jauh dan harus menggunakan jalan kaki menuju SDN Sempayuk Kecamatan Lumar. Mau
tidak mau mereka harus nginap dan tinggal dipondok yang dibuat sederhana oleh
orang tua mereka. Kalau tidak demikian anak-anak di kampung elok sempitak
dipastikan tidak bisa sekolah karena tidak adanya fasilitas pendidikan yang
disediakan oleh pemkab sambas.
Begitu juga dengan kondisi
infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Semuanya dilakukan secara swadaya
oleh masyarakat dan tentunya dengan kemampuan yang mereka miliki. Jalan menuju
Kampung Sansak Desa Belimbing Kecamatan Lumar dikerjakan (dicangkul) secara
gotong royong oleh masyarakat sedanya. Dengan tujuan setidaknya kendaraan roda
dua bisa masuk di kampung elok sempitak. jembatan dibangun seadanya dengan kayu
bulat yang tidak standar layaknya pembangunan sebuah jembatan.
Kenapa bukan akses kearah sambas yang
mereka buat dan malah memilih buat akses ke arah kabupaten bengkayang, karena
letak kampung elok sempitak dengan desa belimbing (sansak) memang sangat dekat,
atau kurang lebih 1 jam kalau menggunakan kendaraan roda dua, sedangkan menuju
desa tebuh elok jaraknya cukup jauh. Jalannya dicangkul seadanya secara
swadaya.
Masyarakat kampung elok sempitak tidak
pernah merasa putus asa dan masih tetap menaruh kepercayaan dan keyakinan yang
tulus kepada pemerintah kabupaten sambas untuk memperhatikan kampung elok
sempitak yang sudah puluhan tahun tidak pernah mendapat porsi pembangunan
selayaknya. Kami yakin para pemangku kepentingan di kabupaten sambas bisa
melakukan hal besar ini untuk masyarakat di kabupaten sambas dan secara khusus
untuk kampung elok sempitak demi terwujudnya sambas terigas. Beberapa Photo
Yang diunggah ini, mengambarkan kondisi ril yang dihadapi oleh masyarakat
kampung elok sempitak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar