Krisantus/Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
Perubahan yang terlalu cepat dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah memberikan pengaruh langsung terhadap dinamika kehidupan generasi muda di negara ini. Padahal pendekatan pendidikan pada jalur sekolah lebih banyak menekankan pada aspek pembinaan mental spiritual atau budi pekerti pada setiap pelaksanaan kurikulum.
“Tampaknya, perwujudan perilaku berakhlak mulia sebagian generasi muda kita sampai saat ini sangat memprihatinkan,” kata Walikota Pontianak, Buchary A. Rahman saat membuka Workshop Pembinaan Mental Spiritual dan Budi Pekerti Siswa Pendidikan Dasar dan Menengah se-Kota Pontianak di Rumah Melayu, Senin (18/2).
Menurutnya, kondisi semacam ini akan lebih mengkhawatirkan jika dikaitkan dengan pemakaian narkoba, minuman keras, pakaian minim anak remaja, pergaulan bebas, kurang menghargai orang tua dan sebagainya.
Untuk membendung kegiatan itu semua, maka perlu mengambil langkah-langkah yang strategis dengan bekerja sama dengan sumber dan lembaga pendidikan.
Buchary mengharapkan kepada Kepala Sekolah (Kepsek) dan guru agama yang hadir, agar dengan kegiatan ini mereka dapat menjadi pilar utama di sekolah untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengajaran akhlak mulia dan budi pekerti melalui semua mata pelajaran yang diajarkan oleh guru terhadap siswanya.
“Khususnya kepada guru agama agar lebih berperan aktif membekali dan membentengi anak didik di sekolah dengan pengajaran agama yang mengutamakan pengajaran sikap dan penerapannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Ketua PGRI Kota Pontianak, Drs. Hata Abdullhaji HM, menjelaskan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan workshop ini adalah untuk menyamakan gerak langkah pengajaran akhlak dan budi pekerti yang diintegrasikan dalam semua mata pelajaran di sekolah, mengevaluasi pengajaran akhlak mulia dan budi pekerti yang diterapkan selama ini di sekolah serta menekankan, perlunya pengajaran akhlak dan budi pekerti di setiap jenjang sekolah.
“Kegiatan seperti ini sangat baik. Namun, tetapi yang lebih penting adalah implementasinya di sekolah dan di rumah agar dapat memberikan contoh baik,” tambah Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Ngatman.
Postingan Populer
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Pengurus Osisi dan dewan Guru SMP Negeri 1 Sekadau Hilir, Sabtu (24/4), pekan lalu menyelenggarakan...
-
Makmur: Tiga Langkah Awal Yang Mau Saya Benahi Langkah Awal Saya Mau Benahi Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Makmur Pakpahan, pria k...
-
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo Petrus dan Paulus Sekadau melakukan kunjungan kasih pada keluarga lumpuh...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Sekretaris Komisi C DPRD Sekadau yang membidangani masalah keungan dan kesejahteraan Albertus Pinus...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten sekadau Rabu (28/04) kemarin, menggelar sidang pari...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Senin, 18 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar