By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
Pelatih Panahan Kalbar Prayogo ketika ditemui disela-sela memberikan latihan kepada anak didiknya di lapangan panahan mengungkapkan, panah yang digunakan oleh atletnya Masadi dan Dwi Rini Pengestu sungguh memprihatinkan, jika masih digunakan pada pelaksanaan PON XVII Kaltim 6-17 Juli mendatang.
Menurutnya jika prestasi kedua atlet tersebut ingin lebih baik, diharapkan kepada Satgas PON bisa bersikap arif dan bijaksana untuk segera merealisasikan pengajuan yang disampaikan oleh pelatih panahan tersebut. Ia menambahkan pengajuan itu sudah disampaikan kepada ketua Satgas namun sampai hari ini tidak mendapat respon.
“Tidak banyak kok yang kita minta Cuma dua jenis alat saja, dengan serap-serapnya cuma10 juta, kita minta DPnya pun tidak mau,” paparnya kesal
Menurutnya alat yang sekarang digunakan kedua atlet itu semestinya diistirahatkan. Karena sering digunakan ketakutan Yugo alat tersebut bisa patah. Alat yang dimaksud Prayugo adalah alat yang kelasnya berjenis nasional. Karena itu Satgas PON perlu membeli alat yang baru. Hal ini demi tercapainya prestasi yang diginkan bersama.
Ia memprediksi jika alat yang lama terus digunakan dalam waktu tiga bulan kemungkinan besar tidak dapat digunakan. Oleh karena itu perlu ada alat yang baru. Alat yang baru juga ketikan baru dibeli tidak bisa langsung digunakan untuk bertanding, ia mesti dijinakkan terlebih dahulu satu hingga dua bulan
Sebelumnya Erwin Sudasudah dilakukan semenjak praPON lalu, bahkan dia juga pernah memesan sebagai persiapan bagi atletnya yang lolos di PON, namun karena tidak ada anggarannya, ia tidak berani berjanji kapan alat tersebut bisa diambil.
Menurutnya, Erwin Koordinator Bidang pembinaan dan prestasi KONI Kalbar pernah memberikan harapan kepada Yugo dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Bunyinya demikian “Pa Yugo pesanannya diambil tidak,”
Jika prestasi dicapai ingin baik, Prayugo berharap, karena alat tersebut pembelianya mesti dipesan maka kepada ketua Satgas bisa bersikap arib dan bijaksana untuk segera menindak lanjuti dan merealisasikan alat yang dimaksud. Menurutnya perusahaan yang menyiapkan alat tersebut hanya ada dua kota yakni Solo dan Bandung. “Meskipun sudah dipesan jika tidak diambil bisa saja alat tersebut diambil oleh provinsi lain, karena semua provinsi memesan di tempat tersebut,” terang Yugo
Postingan Populer
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Kota kabupaten Sekadau Sabtu (29/5), pekan lalu diwarnai dengan peristiwa mati lampu (byar-pet). Pe...
-
Makmur: Tiga Langkah Awal Yang Mau Saya Benahi Langkah Awal Saya Mau Benahi Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Makmur Pakpahan, pria k...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus, meminta kepada pemerintahan di tingkat desa agar dalam membuat kebijak...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Sekretaris Komisi C DPRD Sekadau yang membidangani masalah keungan dan kesejahteraan Albertus Pinus...
-
Hartono Borneo Tribune, Pontianak Cabang Olahraga (Cabor) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalbar pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasion...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Rabu, 12 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar