Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Rabu, 26 Maret 2008

Perlengkapan Panahan Kalbar Sungguh Memprihatinkan

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Pelatih Panahan Kalbar, Prayogo, ketika ditemui disela-sela memberikan latihan kepada anak didiknya di lapangan panahan mengungkapkan, panah yang digunakan oleh atletnya Masadi dan Dwi Rini Pengestu sungguh memprihatinkan, jika masih digunakan pada pelaksanaan PON XVII Kaltim 6-17 Juli mendatang.
Menurutnya jika prestasi kedua atlet tersebut ingin lebih baik, diharapkan kepada Satgas PON bisa bersikap arif dan bijaksana untuk segera merealisasikan pengajuan yang disampaikan oleh pelatih panahan tersebut. Ia menambahkan pengajuan itu sudah disampaikan kepada ketua Satgas namun sampai hari ini tidak mendapat respon.
“Tidak banyak kok yang kita minta Cuma dua jenis alat saja, dengan serap-serapnya cuma10 juta, kita minta DPnya pun tidak mau,” paparnya kesal.
Menurutnya alat yang sekarang digunakan kedua atlet itu semestinya diistirahatkan. Pasal pasalnya jika terlalu sering digunakan ketakutan Yugo alat tersebut bisa patah. Alat yang dimaksud Prayugo adalah alat yang kelasnya berjenis nasional.
“Supaya alat ini bisa dipakai untuk di PON maka harus di istirahatkan dulu, tapi karena tidak ada serapnya ya mao tak mau kita pakai yang ada, selain itu alat inikan lagi enak-enaknya dipakai maka dia mesti istirahatkan, saya harap Satgas PON bisa memahami kebutuhan atlet panahan ini, demi tercapainya prestasi yang kita iginkan bersama,” papar Yogo.
Ia memprediksi jika alat yang lama terus digunakan, dalam waktu tiga bulan kemungkinan besar tidak dapat digunakan pasalnya sudah tua dan kelenturannya juga sudh tidak ada lagi. Oleh karena itu perlu pengadaan alat baru.
Hal penting juga, alat tersebut ketika baru dibeli tidak bisa langsung digunakan untuk bertanding, ia mesti dijinakkan terlebih dahulu satu hingga dua bulan, sementara waktu PON sudah di ambang pintu.
Sebelumnya, Yugo pernah memesan alat tersebut sebagai persiapan bagi atletnya yang lolos di PON, dan itu sudah disetujui oleh pihak perusahaan, jika uangnya ada alat tersebut sudah barang tentu bisa diambil, namun karena tidak ada uangnya Yugo tidak berani berjanji kapan alat tersebut bisa diambil.
Ia khawatir pasalnya perusahaan yang menyiapkan alat tersebut hanya ada dua kota yakni Solo dan Bandung, dan harus dipesan “Tapi walaupun sudah dipesan jika tidak segera diambil, perusahaan akan mengalihkan kepada daerah lain yang dinyatakan sudah siap uangnya. “Ini yang kita takut karena semua provinsi memesan di tempat tersebut,” terang Yugo.
Menurutnya, Erwin Koordinator Bidang pembinaan dan prestasi KONI Kalbar pernah memberikan harapan kepada Yugo dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Bunyinya demikian “Pa Yugo pesanannya diambil tidak?” tapi realisasinya tidak ada.
Karena alat tersebut pembelianya mesti dipesan, maka kepada ketua Satgas bisa bersikap arif dan bijaksana untuk segera menindaklanjuti dan merealisasikan alat atau perlengkapan yang dimaksud.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com