Pekan Gawai Dayak XXII 2008
Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
Panitia Pekan Gawai Dayak XXII 2008, yang beralamat di Jalan Soetoyo Pontianak, kemarin menggelar olahraga tradisional pangka’ gasing terbuka. Pesertanya terdiri dari 12 sanggar antara lain sanggar Sari Budaya, Salabatin, Patamuan Banuaka, Ipuh Damak, Biro Maseat, Patih Singaria (Sekadau), Sape, Terabai, Andesta, Uyan dan DAD Ketapang
Yang menjadi kriteria penilaian dalam perlombaan tersebut adalah, nilai pemangka’ kena dan yang dipangka keluar bernilai 10, pemangka’ tidak kena atau keluar bernilai 0, nilai pemasang bila dipangka kena dan tidk keluar bernilai 10, nilai pemasang dipangka’ dan tidak kena bernilai 10, bila pemangka’dan pemasang kena dan sama-sama keluar maka bernilai 5 untuk pemangka dan nilai 5 untuk pemasang dan bila pemasang gasingnya keluar lingkaran, maka nilai pemangka 3 dan nilai pemasang 0.
Lingkaran yang nenjadi tempat dimana gasing dimaiankan selebar 1 meter, sedangkan jarak pemain dari diagram lingkaran sejauh 2 meter.
"Permainan gasing yang sarat makna nilai tradisi itu perlu dilestarikan," ujar koodinator pertandingan olahraga Vinsensius Sajem saat ditemui di rumah betang Jumat, (23/5). Kemarin.
Menurut dia, budaya gasing merupakan permainan tradisi warisan leluhur yang sudah berlangsung turun temurun, namun disayangkan belum memiliki `uji petik` (Rancangan Pedoman Lomba Gasing Tingkat Nasional). Karena itu diharapkan di Kalbar akan lahir `uji petik` yang nantinya dapat diterapkan sebagai standar baku lomba olah raga gasing nasional.
Menurutnya, melalui moment Pekan Gawai Dayak semacam ini, warisan budaya di Kalbar khususnya dan Indonesia umumnya itu akan tetap lestari, dengan terus melakukan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan dalam konteks pariwisata.
"Gasing jika dikelola dan diperhatikan secara baik akan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pariwisata nasional dan bisa jadi aspek bagi pengayaan perpariwisata di Kalbar", katanya lagi.
Postingan Populer
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Tepat tanggal 19 Januari 2009 yang lalu, kita bersama-sama sudah menyaksikan pelantikan Struktur Or...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Bupati Sekadau Simon Petrus, S.Sos,.M.Si Rabu (1/4) meresmikan Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) No...
-
Hartono – Humas Pemkab Sekadau Bupati Sekadau sekadau simon petrus, s.sos, m.si dan wakil bupati sekadau rupinus, sh, m.si menghadiri...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau “Bersekolah itu sangat penting bagi setiap anak agar bisa lebih maju dalam berfikir dan bertindak m...
-
Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo Petrus dan Paulus Sekadau melakukan kunjungan kasih pada keluarga lumpuh...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kopi Tono Sekadau
Maria Christine Fransiska
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Rabu, 28 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kopi Tono

Tidak ada komentar:
Posting Komentar