Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 08 Mei 2008

Persilan Wakili Kalbar di Kejuaraan Usia 15 Tahun


By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
John RB Pangkey, Ketua Umum PSSI Kalbar, merasa bangga terhadap prestasi Persatuan Sepak Bola Landak (Persilan) yang mewakili Kalbar dalam kejuaraan sepak bola Usia 15, memperebutkan piala Menegpora di Sragen Jawa Tengah, 11-17 Mei 2008.

Lolosnya Persilan mewakili Kalbar, karena menang dalam kejuaraan Usia 15 yang dilaksanakan di Ngabang, pada 11-13 April 2008.

Menurutnya, Persilan sangat paham dan bisa menyadari kekurangan timnya. Meski begitu, mereka sadar bahwa kekuatannya kurang begitu kuat. Karenanya, mereka juga mengambil pemain dari KKR dan Kota Pontianak.

Dengan mengubah komposisi pemain yang sudah ada, ditambah pemain dari dua wilayah itu, John percaya, Persilan bisa meningkatkan kemampuan bermainnya.

Ketika ditanya mengenai peluang memperoleh juara, John belum bisa memastikan. Pasalnya, kalau dilihat dari surat tugas wasit dan aparat pertandingan, semua berasal dari tuan rumah. Hal itu ia ketahui, setelah melihat surat yang disampaikan panitia kepada Pengda PSSI Kalbar. Ternyata, hampir semua aparat pertandingan di Sragen, berasal dari Jawa Tengah, sebagai tuan rumah.

Ia berpendapat bahwa kewenangan wasit dalam sebuah pertandingan sangat berpengaruh terhadap suatu pertandingan. ”Ini budaya yang sangat jelek,” kata John.

Jadi, ia berkata bahwa mereka tidak usah berkhayal mencari juara. Cukup mengkhayal mencari runner up saja, kata John, mantan anggota DPRD Sintang ini. Persilan, menuurtnya memiliki peluang 25 persen saja. Tapi, untuk runner up, masih masih berpeluang, begitu kata John. Yang pernah menjadi ketua Pertina.

Pola dan permainan wasit atau aparat dalam permainan, sudah bisa dibaca. Harusnya ada beberapa wasit dari luar, seperti Jakarta Jawa Timur dan daerah lain. Sehingga bisa menunjukkan sikap netral.

Dalam pertandingan tersebut, Persilan masuk di Group D, bersama Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Yogyakarta.

Menurut John, untuk mengantisipasi faktor non tekis, tim Kalbar akan mengajukan protes bila dalam pertandingan itu, wasit atau aparat terkesan merugikan. Bahkan, dia sendiri berencana merekam setiap pertandingan. Terutama dengan Jateng.

Sikap yang dimiliki John sekarang ini, merupakan pengalaman semasa pertandingan bola di Kalteng, beberapa tahun lalu. Ketika itu, hampir tidak ada peluang bagi pemain untuk mencetak gol. “Setiap mau nyerang selalu saja kena off side, dianulir dan lain sebagainya,” kata John.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com