Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 05 Juni 2008

Gito Gagal Tunaikan Tugas

Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Ambisi pelatih Persipon I Made Pasek Wijya sapu bersih di Laga pertandingan terakhir di putaran pertama kompetisi divisi I liga amatir Indonesia di kandang sendiri saat menjamu PSB Bogor di Padang Ball Keboen Sajoek Pontianak kemarin Rabu (28/5) berakhir dengan skor 0-0.
Banyak peluang yang datang dari tim Persipon, namun tidak bisa dimanfaatkan. Gito straiker Persipon yang dipercaya menjadi algojo dalam melakukan tendangan penalty tidak bisa menunaikan tugasnya dengan baik.
Oleh Toni Juaeri yang dipercaya menjadi kipar PSB Bogor tendangar keras Gito ternyata berhasil diselamatkan. Permainan yang diperlihatkan oleh kedua tim sudah menunjukkan hubungan persaudaraan yang cukup mendalam, pasalnya dari babak pertama dimulai hampir tidak benturan-benturan.
Pelatih Bogor Amin Sahara saat ditemui usai pertandingan, merasa bahagia atas permainan yang telah disuguhkan oleh anak asuhnya. Pasalnya apa yang dia harapkan ternyata dapat terwujud. “Saya merasa puas dengan hasil yang diperoleh anak-anak, apa yang saya berikan kepada mereka saat latihan tidak sia-sia,” katanya.
Dia mengaku hampir tidak ada satu pun peluang bagi anak asuhnya untuk menyerang, hal ini menurutnya disebebkan oleh wasit terkesan berpihak pada tim tuan rumah. “Anak-itu menyerang terus tetapi selalu ditahan wasit, akhirnya saya robah strategi,” katanya.
Disinggung mengenai pemain tuan rumah, menurut Pelatih PSB Bogor julukan Laskar Pakuan ini sudah memperlihatkan yang terbaik hanya saja mereka terpengaruh oleh tekanan “ Sebenarnya mereka itu mainnya sudah bagus, babak pertama berkembang, tapi babak kedua tidak berkembang, itu karena faktor tekanan, selain itu mereka juga terlihat emosi,” kata megaku,” kata Amin Suhara, kemarin.
Sebagai pelatih I Made Pasek Wijaya merasa rugi atas ketidak berhasilan anak asuhnya mencuri poin di kandang sendiri. Anak-anak sudah main bagus dibabak kedua, hanya saja kita tidak ada faktor keberuntungan.
Dia melihat Bogor yang menjadi lawannya menggunakan gaya tidak mau bermain menyerang, mereka lebih banyak berada digaris 16. “Kita sudah main dipinggir lawan juga lebih pintar Karena menggunakan system bertahan, hanya saja kita tidak ada fakor keberuntungan saja, berapa kali kita menyerang selalu gagal.
Pelatih Persipon I Made Pasek Wijaya saat ditemui oleh sejumlah wartawan mengatakan, PSB Bogor merupakan tim yang bagus. Hal itu membuat dirinya sebagai pelatih mesti berhati-hati.
Ada kesalahan sedikit yang terlihat dari anak asuhnya, saat babak pertama mereka anggap lawan itu enteng, atas kemenangan yang sudah diraihnya selama tiga bermain. Akhirnya koordinasi tidak ada, posisi belakang, tengah jaraknya sangat jauh. “Kedepan kita berharap bisa mencari jalan keluar untuk mengatsasi setiap lawan yang bertahan,” katanya lagi.
Dari awal hingga babak keusai tidak astu gol pun yang tercipta. Skor tetap 0-0,demikian juga dibabak kedua, hingga peluit panjang ditiupkan wasit tidak ada satu gol pun yang tercipta.
Pertandingan pertama ketika berhadapan dengan PSKS Cilegon, Persipon berhasil memetik kemenangan 4-0, dipertandingan kedua saat berhadapan dengan Persepar, Persipon berhasil melibas dengan skor 3-1, pertndingan ketiga saat berhadapan dengan Persepasi 2-1. Empat kali bermain dengan demikian Persipon sudah mengumpulkan 10 poin.
Pertandingan berikutnya tanggal 11 Juni 2008 Persipon akan menjamu PSKS Cilegon di Padang Ball Keboen Sajoe Pontianak.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com