Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Jumat, 24 September 2010

Tidak Ingin Berlarut Dalam Persoalan Buta Aksara


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus, mengatakan tidak ingin berlarut dalam persoalan buta aksara yang kini dihadapi oleh masyarakat, khsusnya Sekadau. Hal itu disampaikan bupati saat membuka sosialisasi dan bimbingan teknis rintisan sinergi pelaksanaan program pendidikan nonformal dan informal dengan lintas sektor di kawasan tertinggal dan terpencil belum lama ini,

“Kita komitmen kedepan tidak ada lagi masyarakat kita yang buta aksara atau buta huruf, dan kita tidak ingin berlarut dengan persoalan tersebut,” ungkap bupati mantan Camat Belitang Hulu ini.

Menurut orang nomor satu di bumi lawang kuari ini, sekadau salah satu Kabupaten yang di SK-kan sebagai kabupaten tertinggal dari 67 kabupaten lainnya yang ada di Indonesia. “Ini salah satu tantangan yang mau tidak mau kita perbaiki bersama,” ucap alumnus magister ilmu politk untan ini.

Dikatakan olehnya, jangan terfokus dengan dana yang ada. Pemberantasan buta aksara dapat dilakukan dengan cara hal yang paling sederhana. Asalkan dilakukan dengan hati nurani dan dengan niat yang tulus.

Menurut bupati, ada banyak tenaga pengajar yang bisa direkrut sekedar untuk mengejakan huruf A, B, C dan seterusnya. Dan pengajar tersebut juga menurut bupati tidak harus di datangkan dari luar, sebab lulusan SMA bahkan sarjana juga sudah banyak. ”Mereka inilah yang bisa kita harafkan untuk membangun daerahnya,” ujar Bupati.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Djemain Burhan mengatakan tingkat buta aksara untuk kabupaten hingga saat ini mencapai kurang lebih 1600 jiwa dari 6000 jiwa. ”Dengan demikian angka buta aksara di Sekadau masih kita golongkan sedikit,” ujar Djemain.

Sebagai kepala dinas, Djemain juga sangat optimis pada tahun 2010, tidak ada lagi masyarakat Sekadau yang buta aksara. ”Saya optmis kedepan tidak ada lagi masyarakat Seakadau yang buta aksara, kita tetapkan giat program ini mulai dari tingkat desa hingga dusun,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com