Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Minggu, 11 Januari 2015

Tidak Mendapat Perhatian, Warga Sambas Eksodus Ke Kabupaten Bengkayang

Sebanyak 5 warga di Dusun Elok Sempitak Desa Tebuah Elok Kecaamatan Subah Kabupaten Sambas memilih pindah dan bergabung dengan desa Belimbing Kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang. Kelima kepala keluarga dusun elek sempitak yang sudah memilih pindah di desa Belimbing Kecamatan Lumar Kabupaten Bengkayang itu antara lain, Batel, Jali, Apik, Rahan dan Sidang. Kelima warga sambas tersebut memilih pindah kekabupaten bengkayang lantaran tidak mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten sambas.

Kelima warga yang sudah memilih pindah ke kabupaten bengkayang tersebut, Rahan salah satu diantaranya kepala keluarga yang baru saja pindah bergabung dengan desa belimbing kecamatan lumar sekitar kurang lebih satu tahun yang lalu, sedangkan keempat kepala keluarga yang lain bahkan sudah ada yang lima sampai tujuh tahun memilih pindah dan bergabung dengan desa belimbing kecamatan lumar kabupaten bengkayang.
Batel, Sidang dan Apik sendiri berasal dari kampung seburuk. Sedangkan dua warga lainnya Jali dan Rahan merupakan warga dusun elok sempitak. Dari letak geografis kampung seburuk dan dusun elok sempitak ini memang sangat dekat dengan desa belimbing kecamatan lumar kabupaten bengkayang. Kedua kampung ini boleh dibilang pintu batas antara kabupaten sambas dan kabupaten bengkayang. Letak kampung seburuk dan dusun elok sempitak dengan ibu kota desa belimbing memang sangat dekat jika dibandingkan dengan sungai asam yang merupakan ibu kota desa tebuah elok. Hal ini diperparah lagi dengan belum adanya akses jalan yang dibangun oleh pemerintah kabupaten sambas. Dan selama ini jika ada warga yang ingin melakukan urusan administrasi pemerintahan mereka hanya bisa berjalan kaki dengan jalan setapak. Jarak tempuh kampung seburuk dan elok sempitak dengan ibu kota desa belimbing kurang lbih 10 km atau kalau menggunakan sepeda motor kurang lebih 1 jam. Sedangkan untuk menuju ke ibu kota desa tebuah elok warga harus berjalan kaki dengan waktu yang sangat lama yakni sekitar 3 sampai 4 jam. 
Tidak mengherankan, jika sejak puluhan tahun yang lalu Warga kampung seburuk dan elok sempitak lebih memilih ke kabupaten bengkayang dan bukan ke kabupaten sambas untuk berbagai keperluan, terutama untuk masalah penjualan hasil pertanian dan pendidikan anak-anak. “Sejak dahulu hasil pertanian yang kita peroleh selalu kita jual di kota kabupaten bengkayang, apakah itu karet, sahang, cabai dan hasil pertanian lainnya. Demikian juga dengan pendidikan anak-anak. Selama ini kami orang tua menyekolahkan mereka di Sekolah yang paling dekat yaitu di sempayuk kalau untuk tingkat SD dan di Lumar untuk tingkat SMP dan SMA, bahkan ada juga yang sekolah di kota Kabupaten Bengkayang. Kita tidak bisa sekolah di Kabupaten sambas, karena selain jaraknya jauh akses jalannya juga sampai saat ini belum masuk di daerah kita,” tutur Martin AU salah seorang tokoh  masyarakat dusun elok sempitak.
Sebagai tokoh masyarakat, Martin menilai wajar saja kelima warga dusun elok sempitak tersebut memilih menjadi warga kabupaten bengkayang, lantaran selama ini kampung seburuk dan kampung elok sempitak tidak tersentuh dengan pembangunan dari kabupaten sambas. “Jika tidak ada perhatian serius dari pemerintah kabupaten sambas, jumlah warga yang memilih pindah di desa belimbing kecamatan lumar kabupaten bengkayang jumlahnya bisa saja bertambah. Untuk itu kita berharap pemerintah kabupaten sambas agar lebih bijaksana dalam menikberatkan pembangunan di wilayah kabupaten sambas secara adil dan merata, sehingga tidak ada lagi desa yang terisolasi dari pembangunan,” pintanya.


Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com