Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Sabtu, 22 Desember 2007

Natal Membuat Hati Damai

Bagi umat Kristen, makna Natal adalah kegembiraan bahwa Immanuel, sang penebus telah datang. Jadi orang Kristen percaya bahwa dalam wujud bayi anaknya Maria, Allah sendiri datang menunjukkan solidaritasnya dengan manusia, dan itu merupakan suatu kegembiraan besar.

Demikian diungkapkan Kepala Sidang Bukit Zaitun, pendeta Mesakh Amen, S.Th ketika ditemui di rumahnya Jalan W.R Supratman Pontianak beberapa hari yang lalu.

Masih pengertian yang sama menurut Mesakh Natal adalah suatu peristiwa yang direnungkan untuk melihat apa yang mau dipesankan Allah kepada manusia tidak terlepas dari itu Natal juga merupakan suatu tradisi bagi umat Kristen untuk bersyukur dan bergembira karena Tuhan berkenan datang di tengah manusia yang penuh dengan dosa.

Lebih lanjut pendeta yang mempunyai talenta di bidang elektronik ini mengatakan tema Natal 2007 yang dipakai oleh gereja Bukit Zaitu adalah “Damai Sejahtera Untuk Kita”.
Menurutnya di sana ada dua hal yang menjadi konsep Natal. Pertama damai, konsep ini mau menunjukkan kepada kita untuk membuat damai dengan Tuhan, damai dengan sesama, dan damai dengan diri sendiri.

Konsep Natal kedua adalah sejahtera. Konsep ini mau memperlihatkan kepada kita bahwa kehadiran Kristus memberikan kekuatan jasmani yang memberikan peluang besar untuk semakin dekat dan mau berdamai dengan Tuhan.

Lebih lanjut Mesakh mengatakan, Natal yang setiap tahun dirayakan oleh umat Kristen merupakan keselamatan Allah tidak terbatas hanya pada satu golongan saja. Yesus pun tidak pernah membuat pernyataan eksklusif apapun kepada orang yang percaya kepada-Nya.

Untuk memeriahkan natal kali ini, gereja Bukit Zaitun membuat beberapa kegiatan. Diantaranya perayaan malam Natal, perayaan natal bagi kaum muda, perayaan natal bagi anak-anak sekolah minggu, dan memberikan bingkisan bagi anggota-anggota jemaat yang kurang mampu termasuk di dalamnya adalah para kaum janda.

Di akhir pembicaraannya Mesakh mengingatkan Kalbar dalam hubungan sosial sering mengalami gesekan-gesekan yang sifatnya negatif, berangkat dari persoalan itu diharapkan kepada seluruh jemaat Kristen agar perayaan Natal sungguh-sungguh membawakan kepada kita hidup yang penuh dengan damai suka cita melalui kasih Kristus.
Sementara itu Pendeta W. Ben Parhusip ketika ditemui di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Sabtu (22/12) mengatakan, natal adalah momen untuk bersyukur dan berdamai dengan sesama.
”Natal merupakan suatu kewajiban bagi umat kristen untuk bersyukur kehadiran Yesus dalam rupa anak manusia. Momen natal juga merupakan momen dimana umat kristen untuk saling berdamai dan meberi kasih satu dengan yang lain,” kata dia.

Dikatan Parhusip perayaan natal oleh gereja HKBP meruapakan realisasi wujud nyata jemaat kepada Allah yang maha kasih. Lebih lanjut ia memaparkan dalam rangka merayakan natal gereja HKBP telah melakukan aksi sosial seperti melukan donor. Kegiatan ini kerja sama dengan PMI Kalbar darah dengan melibatkan 500 KK jemaat HKBP dan melakukan kunjungan kelapas anak kelas IIa Sungai Raya Pontianak. Dalam kunjungannya ke Lapas mereka akan memberikan bingkisan berupa sabun mandi, handuk, odol dan lain sebagainya.

Masih menurut Parhusip selain aksi sosial yang mereka lakukan mereka juga mengikutsertakan anak-anak sekolah minggu untuk kor maupun tarian, kegiatan perayaan malam natal, perayaan natal untuk remaja, dan perayaan natal Lansia. “Persiapan sudah kami lakukan selama empat minggu” ungkap Parhusip

Di sela-sela kesibukannya dalam persiapan natal ia berharap, melalui Natal, umat Kristiani di kalbar senantiasa hidup bersaudara dan menjalin hubungan silahturahmi dan persaudaraan dengan semua umat.” Kiranya melalui Natal, Tuhan Yesus lahir dalam diri umat Kristiani di Kalbar“, harapnya.

Parhusip mengajak umat Kristiani di Kalbar senantiasa mengimplementasikan tema Natal Nasional pada tahun ini dalam kehidupan sehari-hari. ”Adil, Bijaksana dan Beribadah adalah cermin dari pribadi Tuhan Yesus Kristus yang harus diaktualisasikan oleh seluruh orang yang percaya kepadanya”, tandasnya.□

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com