By. Hartono
Agus Firmansyah (21) adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ia merupakan seorang atlet tinju Kalbar yang berasal dari Sei Ambawang, tepatnya daerah Mega Timur Pontianak Utara. Sebelum menjadi atlet tinju kesehariannya ia habisi dengan bekerja. Bekerja merupakan bagian dari hidupnya yang tidak dapat diabaikan apapun bentuk pekerjaannya asalkan baik dan halal.
Sebagai anak yang latar belakang orang tuanya tidak mampu membuat keinginan Agus harus bekerja meskipun harus menelantarkan sekolahnya. Pendidikan akhir yang bisa didapati Agus hanya sampai pada kelas 2 SMP. Setelah memilih berhenti lantaran tidak mampu Agus memilih bekerja sebagai buruh sawmil di Tanjung Hulu. Bekerja sebagai di sawmil ia jalani selama kurang lebih tiga tahun. Tidak hanya itu, Agus juga pernah bekerja memasang cerocok.
Pepatah mengatakan setiap ada masalah pasti ada solusinya. Demikialah yang dialami Agus. Ia tidak pernah membayangkan kalau dirinya bisa menjadi seorang atlet tinju. Entah mukzisat apa yang menghampirinya genap di usianya yang ke-18 keinginannya untuk menjadi petinju mulai tumbuh.
Kesibukan pekerjaan yang dialaminya tidak membuat Ia bungkam, baginya komunikasi dengan orang lain dinilai sanagat penting, termasuk dengan Pak Jalil orang yang pertama kali mengenalkan dirinya dengan Pak John RB Pangkey yang kala itu masih menjabat sebagai ketua Pertina. Agus sepertinya sudah memiliki bakat dasar untuk bertinju, atas pertimbangan itu pada tahun 2004 John pun menerimanya untuk bergabung di olah raga tinju.
Baginya menjadi seorang atlet mesti ditekuni dengan sungguh-sungguh termasuk berlatih dan doa. Selama kurang lebih tiga tahun menjadi atlet tinju prestasi demi prestasi pun diraih Agus termasuk pada kejurnas Pra-PON di Riau beberapa bulan yang lalu. Dalam waktu dekat Agus bersama dengan reka-rekannya akan melaju Banten mengikuti kejuaraan tinju amatir piala Gubernur Banten II.
Di mata Agus, Pak John merupakan sosok yang suka menolong. Agus salah satu atlet tinju yang merasakan kebaikan beliau. “Tanpa dukungan Pak John mungkin saya tidak bisa menjadi atlet tinju,” ucap Agus bersyukur.
Agus berjanji akan tampil sebaik mungkin pada pelaksanaan PON maupun kejuaraan tinju amtir yang tinggal menunggu hari lagi itu.□
Postingan Populer
-
Wabup : IYD Momen Persatuan Iman Bagi Orang Muda Katolik Tiga keuskupan, yakni keuskupan bandung, manado dan samarinda yang merupakan...
-
by. Hartono Borneo Tribune, Pontianak Hari ini merupakan angin segar bagi pesilat tangguh yang telah berhasil melumpuhkan lawannya di kejuar...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Pemerintah Kabupaten Sekadau di bawah pimpinan Bupati Simon Petrus ingin menunjukan keseriusannya ...
-
By. Hartono Minggu (30/12) ratusan umat Katolik Keluarga Kudus Kota Baru Pontianak kembali mendatangi Gereja untuk merayakan hari ulang tahu...
-
By. Hartono Minggu (30/12) kemarin, ratusan warga Flores yang ada di Kota Pontianak berbondong-bondong datang ke stadion Sultan Syarif Abdur...
Kota Penelusuran
Media Kalbar

Kopi Tono Sekadau

Maria Christine Fransiska
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Sabtu, 29 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kopi Tono

Tidak ada komentar:
Posting Komentar