Borneo Tribune, Pontianak
Olahraga Bridge merupakan salah satu olahraga intelektual yang dewasa ini sangat diminati oleh kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia.
“Olahraga ini selain fisik juga diperlukan mental yang baik dan dititikberatkan pada pengembangan kerangka berfikir, logika, dan kemampuan menganalisa nalar serta intuisi dari pemain atau atlet bridge,” ungkap, Riko, komisi teknis pertandingan didampingi Buyung, salah seorang anggota panitia, ketika ditemui di sekretariat UKM Fakultas Teknik Untan, Selasa (19/2) kemarin.
Dikatakannya, kejuaraan ini akan dilaksanakan pada tanggal 22-24 Februari bertempat di gedung PKM Untan, Jalan M. Isa Pontianak, “Kita harap seluruh peserta bisa ikut ambil bagian dalam kejuaraan ini sehingga dapat terselenggara dengan baik sebagaimana yang kita harapkan bersama,” ujarnya.
Ia mengatakan adapun yang menjadi tujuan dalam kejuaraan ini adalah untuk menciptakan wadah kreatifitas yang kondusif demi peningkatan perkembangan olahraga bidge di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang dianggap masih belum populer di masyarakat, meningkatkan populasi atlet bridge di Kalabar yang terbilang masih minim, dan memupupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan di kalangan dan pencinta olahraga.
Riko menambahkan tema yang diangkat dalam kejuaran bertajuk Bridge Terbuka XI memperebutkan piala bergilir Rektor dan piala bergilir Dekan Fakultas Teknik Untan adalah junjung tinggi sportifitas dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan demi meraih prestasi dan kehormatan Bridge Kalimantan Barat.
Menurutnya perserta yang ambil bagian dalam kejuaraan ini terdiri dari gabungan Bridge Pontianak, Singkawang, Sambas, Ketapang, Sanggau, Landak, Melawi, kapuas Hulu, Mempawah, Sintang, Harvin Bridge Club, Igor Bridge Club, Maesa Bridge, Club, Viadry Bridge Club dan gabungan dari luar Kalbar.
Selanjutnya ia menyebutkan jenis pertandingan dalam kejuaran tersebut terdiri dari empat bagian yakni open pertama open team, open pair, open team mahasiswa dan open pair junior. “Pertandingan ini akan menggunakan sistem setengah kompetisi, setelah masuk empat kita akan gunakan sistem gugur,” ungkapnya .
Persiapan yang telah dilakukan oleh panitia kurang lebih tiga bulan, dengan tahapan pembentukan panitia, pengiriman undangn, mulai dari yang terdekat seperti kota Pontianan hingga ke kabupaten dan pemasangan spanduk.
Terakhir ia menyebutkan total hadiah yang diperebutkan dalam kejuaran itu sebesar Rp12,5 juta plus trophy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar