Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Jumat, 29 Februari 2008

Wushu Kalbar Loloskan Tiga Atlet ke PON

Oleh : Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

"Peluang terbesar meraih medali emas memang berada di nomor sanshou," ujar Masri Gomes, pelatih wushu Kalbar. Saat ditemui di sela-sela melakukan latihan di asrama haji tempat atlet mondok menjalani pelatda PON, Jumat (22/2) kemarin.
Masri yang juga dosen STMIK salah satu perguruan tinggi swasta di Pontianak mengatakan bahwa dinomor shansau berpeluang untuk meraih jawara sebab penilaian nomor ini lebih objektif. "Disini jika kita berhasil menjatuhkan lawan, otomatis kita yang jadi pemenang," sebutnya.
Ia yakin meskipun lawan yang akan dihadapi anak asuhnya dalam ajang itu mempunyai kekuatan lebih, ia optimis bisa mencapai target yakni peroleh mendali mas. Keyakinan ini cukup berasalan, karena persiapan yang bakal dilakoni oleh ketiga atlet ini selama pelatda PON sudah sangat maksimal.
“Waktu kita latihan bukan hanya saat Training Center (TC) saja, namun semenjak Pra-PON kemarin udah kita lakukan secara lebih intensif,” ujarnya tegas.
Ia menilai ada banyak perubahan yang dialami anak asuhnya selama kurang lebih dua bulan pelatda PON berlangsung, kendati demikian volume latihan mesti ditingkatkan, untuk capai prestasi yang lebih baik lagi. Tidak heran jika dalam PON nantinya emas sudah menjadi target mati yang harus diperoleh.
Wushu Shinshau Kalbar meloloskan sedikitnya tiga atlet untuk berlga ke PON Juli mendatang. Atlet yang berhasil lolos dalam ajang tersebut adalah Iwan Nur Kelas 48 putra, Nadia Irlana kelas 48 putri dan Junaidi S.R. Tambi Ali 60 kg.
Disebutkannya, dasar dari ketiga atlet ini bisa lolos di PON karena prestasi yang diukir saat tampil di Pra PON lalu berupa satu mas dan satu perunggu. Untuk emas berhasil diraih oleh Junaidi sedangkan perunggu diraih oleh Nadia kelas 48 putri.
Untuk PON mendatang menurutnya, lawan yang dianggap kuat adalah berasal dari tim tuan rumah Kaltim, dan tim pelatnas, “meskipun mereka kuat kita tetap optimis mampu meraih juara berupa mendali mas” tuturnya semangat.

Lagu Lama
Ia mengisahkan dari tahun ketahun masalah yang kerap kali dihadapi oleh cabang olahraga (cabor) Wushu shinshau Kalbar tidak lain tidak bukan adalah KONI maupun pengda tidak mampu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk para atlet latihan seperti matras. Padahal ini merupakan penunjang bagi atlet untuk berlatih
Oleh karenanya akibat yang sering dihadapi oleh pelatih maupun atlet ketika melakukan latihan adalah cidera yang akhirnya membuat kualitas latihan tidak optimal, kenapa tidak dari tahun ketahun setip latihan kami harus menggunakan lantai semen bukan matras
“Jika hal demikian yang kerapkali dihadapi oleh atlet sampai kapankah olahraga di Kalbar dapat berkembang, tidak malukan kita terhadap daerah lain yang perekambangan olahraganya sangat drastis lebih baik?” papar Masri didampingi Junaidi salah sat atletnya.
Berawal dari banyak persoalan yang kerap kali terjadi di tubuh washu, baik dari pihak atlet maupun pelatih dengan rendah hati kami mohon kearipan dan kebijaksanaan pihak terkait seperti pemerhati wushu, KONI mapun Pengda untuk segera memberikan solusi yang terbaik demi peningkatan olahraga wushu shinshau di Kalbar baik masa sekarang mapun masa yang akan datang,” kata Masri dan Junaidi meminta.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com