Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 27 Maret 2008

Kanpora Kota Pontianak Gelar Palatihan Wasit Tradisional

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

KANTOR Pemuda dan Olaraga (Kanpora) Kota Pontianak kemarin di Wisma Nusantara menggelar pelatihan wasit dan juri olahraga tradisional se-Kota Pontinak. Waktu pelatihan berlangsung selama dua hari yakni pada 26-27 Maret 2008. Peserta yang ambil bagian dalam pelatihan tersebut berjumlah 40 orang yang terdiri dari unsur guru Penjaskes dan kelurahan.
Demikian diungkapkan oleh kasi olahraga Kanpora Kota Pontianak, Alberto AS, saat ditemui di Wisma Nusantara, Rabu (26/3) kemarin.
Dikatakannya kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan program rutin Kanpora Kota Pontianak, sesuai dengan himbauan dari Undang-Undang No. 3 tahun 2005 tentang olahraga nasional khususnya bidang olahraga tradisional, para wasit dan juri berhak untuk menerima pembinaan, petunjuk dan pedoman tentang bagaimana olahraga tradisional yang benar.
Ia memberi alasan mengapa kelurahan diikutsertakan dalam pelatihan tersebut karena dalam pelaksanannya olahraga tradisional tidak terlepas dari keterlibatan atau kelurahan. “Kita ambil dari lurah karena tradisional ini tidak akan terlepas dari kelurahan,” katanya.
Ia memaparkan, tujuan pelatihan tersebut yakni untuk meningkatkan prestasi wasit tradisional sekaligus merupakan mensosialisasikan tentang olahraga tradisional.
“Tujuan kita disini selain meningkatkan prestasi olahraga tradisional kita juga mau mensosialisasikan tentang olahraga tradisional,” ujarnya.
Diantaranya olahraga tradisional yang sudah dibakukan menurut Alberto adalah pangka gasing dan panjo. “Diantaranya olahraga tradisional yang sudah dibakukan adalah gasing dan panjo,” tukasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan olahraga tradisional merupakan jenis olahraga yng sudah ada, tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak zaman dahulu. Selain itu olahraga tradisional merupakan olahraga yang sederhana, mudah dimengerti dan dipelajari, relatif murah dibandingkan dengan olahraga modern, alasannya karena olahraga tradisional masih menggunakan perlengkapan dan peralatan yang dapat dibuat sendiri serta dapat dipermainkan baik di arena terbuka maupun tertutup.
Di tempat terpisah ia mengatakan setelah pelatihan para peserta akan diusahakan untuk dianjukan kediknas. Ia menambahkan agar dalam pelaksanaan porseni jangan hanya olahraga pendidikan ataupun prestasi yang ditampilkan tetapi sekali-kali olahraga masyarakat atau tradisional, diantaranya pangka gasing dan panjo.
“Pelatihan ini kita lakukan hanya dua hari, hari ini kita berikan materi besok baru kita praktik,” tandasnya.
Ia menyebutkan narasumber yang diambil untuk memberikan pelatihan tersebut antara lain Bapora PP Kalbar, POBSI, FOMI dan balai kajian sejarah.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com