Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Rabu, 26 Maret 2008

Kuota Atlet Jadi PNS Meningkat 10 Kali Pada 2009

By. Hartono

Pemerintah akan mengangkat seribu atlet yang berprestasi di tingkat nasional, regional maupun internasional menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 2009 untuk memicu semangat menjadi atlet yang profesional.
"Tahun ini, atlet berprestasi yang akan diangkat menjadi PNS sebanyak 100 orang," kata Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg-PAN), Taufiq Effendi usai melantik pengurus Institut Karate-Do Nasional (Ikanas) Kalimantan Barat di Pontianak, Jumat.
Kriteria utama prestasi atlet yang dianggap layak untuk diangkat menjadi PNS itu di tingkat nasional meraih medali emas, regional medali perak dan internasional medali perunggu.
Selain itu, untuk cabang olahraga beladiri karate, Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) akan melatih satu orang pelatih di tiap kabupaten/kota.
"Insya Allah, pelatih itu akan diangkat menjadi PNS. Nanti bisa `ditempelkan` di sekolah-sekolah setempat," kata Taufiq yang juga Ketua Umum PB Inkanas Periode 2006-2009 itu.
Menurut Taufiq, selama ini anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa menjadi profesional di bidang olahraga tidak menjanjikan masa depan yang layak. Untuk mengubah paradigma itu, dibutuhkan terobosan-terobosan baru yang harus melibatkan elemen masyarakat.
"Kreatifitas diperlukan agar olahraga tidak lagi dianggap tidak menjanjikan," katanya. Ia menambahkan, pembinaan sejak dini menjadi salah satu kunci suksesnya olahraga. Ia mencontohkan di negara-negara maju yang selalu mencari bibit-bibit olahraga dari kalangan pelajar.
"Salah satu penjaringan bibit olahraga di Indonesia melalui ajang pekan olahraga pelajar nasional, lalu mahasiswa dan puncaknya pada PON. Pembibitan yang ketat tidak hanya dapat dilakukan `top` organisasi," kata Taufiq.
Namun, lanjutnya, itu juga harus ditunjang dengan latihan, pelatih serta wasit yang cakap. Olahraga tidak hanya membutuhkan keberanian namun juga teknik olahraga yang baik serta ujicoba secara terus-menerus.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com