Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Rabu, 26 Maret 2008

Nuansa Pelatda PON Sekarang Beda Jauh

By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Terasa nuansa yang berbeda dari Pelatda PON XVI empat tahun lalu dengan Pelatda PON XVII yang tengah dijalankan sekarang. Jahitan kata yang membuai terus menerus terungkap dari Edwin Pattileamoniao salah satu atlet atletik peraih medali emas di PON XVI enpat tahun lalu. Mengapa Pelatda PON sekarang jauh lebih buruk dari Pelatda PON yang lalu?
Dalam benak pribadinya ia terus bertanya mengapa nuansa Pelatda PON tahun ini tdak sebaik dengan nunsa Pelatda PON empat tahun yang lalu. Dari hari ke hari keluh kesahnya hampir tak pernah berhenti bagaikan air sungai yang mengalir.
Melihat kondisi yang demikian membuat Edwin terus bertanya mengapa perhatian pengurus Satgas kurang, mengapa pembinaan terhadap atlet kurang, mengapa pelayanan terhadap atlet kurang, mengapa pengurus Satgas jarang mengunjungi tempat Pelatda, mengapa tidak ada lagi keakraban yang terjadi antara Satgas PON, pelatih dan atlet, mengapa ini sampai ini terjadi, ada apa ini?
“Ini Pelatda PON untuk cari prestasi apa Pelatda PON untuk main-main, jika untuk mencari prestasi mari kita bangkit lakukan perubahan, perbaiki yang kurang, karena semua yang kita lakukan saat Pelatda PON ini demi nama baik Kalbar, jika ingin prestasi baik perhatian juga harus baik,” papar Edwin.
Menurutnya, tidak ada kata yang sumbang jika semua yang di urus dengan baik dan benar. “Saya bisa bicara karena sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan, kalau ini terus menerus yang terjadi saya pesimis Kalbar bisa capai prestasi yang baik saat tampil di PON Kaltim Juli mendatang,” tegas Edwin.
Ia membandingkan antara Pelatda PON yang lalu dengan sekarang. “Kami merasa diperhatikan mengapa tidak? Hampir setiap saat kami selalu dikunjungi oleh ketua Satgas, ketua saat itu pak John, hal yang tak pernah kami lupakan dengan beliau adalah dia selalu berkata “Ayo Semangat jangan pernah latih, kobarkan semangat raih prestasi, oleh karena sikap yang demikian kami merasa ada perhatian khusus buat atlet,” tukasnya.
Mengakhirinya pembucaraannya, ia berharap suasana tersebut bisa terulang kembali saat pelatda PON sekarang, sebagai atlet saya merasa kasihan dengan teman-teman, mereka sudah berlatih dengan mati-matian namun tidak ada sentuhan atau perhatian, saya berharap Satgas PON bisa meyerap keluhan semau atlet, jangan tumpul. Ini main lepas-lepas ja, masukan atlet ke asrama setelah itu tidak ada tindak lanjut. Anggaran sudah ada, silahkan digunakan dengan tepat sasaran, jangan dibuat keluyuran tanpa bekas.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com