Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 01 Mei 2008

Misa Kudus Kemandirian Konggregasi SFMA


By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Dan kamu semua, rendahkan dirimu seorang terhadap yang lain, sebab Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang yang rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan pada waktunya (Petrus : 5b-6). Lalu ia berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah injil kepada segala makhluk (Markus 16 : 15)”

Demikian deretan injil yang dipakai saat perayaan Kemandirian dan ulang tahun “Misi” kemandirian SFMA ke-77.

Di awal misa, Uskup Agung Pontianak Mgr. Hironimus Bumbum OFM.Cap mengatakan, semua umat yang hadir tentu punya satu tujuan yang sama. Yaitu mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat syukuran kemandirian dan ulang tahun “Misi” suster SFMA ke-77 tahun. Ia melanjutkan, setiap saat kita harus tetap bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dalam situasi dan kondisi apapun. Karena itu, menjadi suatu kebahagiaan, kehormatan, dan penghargaan yang tinggi karena semua boleh berkumpul untuk mengucap syukur untuk rahmat ulang tahun 77 tahun Konggregasi SFMA. “Bahwa Tuhan itu gembala kita. Ia senantiasa menuntun dan membimbing kita sekalipun dalam perjalanan kita sering menyimpang. Meski demikian, kita tetap kembali dan mengatakan, “Itu Tuhan. Tuhan gembalaku.”Dalam khutbahnya, Uskup Agung Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr. mengatakan, biarawan maupun umat harus setia pada komitmen mengikuti Yesus sampai mati. Oleh karena itu, Injil menantang komitmen kita untuk setia mengikuti Yesus sampai mati. Baik dalam kehidupan keluarga maupun sebagai imam, bruder, dan suster.

Dijelaskannya, orang Katolik harus mempu memberikan kesaksian, ditengah zaman yang serba modern, ini dimaksudkan untuk mencapai hidup yang bahagia di surga. Disebutkannya yang menjadi tantangan manusia dewasa ini adalah sikap hidup yang lebih mengedepankan yang bersifat enak. Ia berharap warga katolik bisa menjadi contoh teladan yang baik seperti Yesus Kristus.

Sementara dalam sambutan singkatnya, Suster Miryam mengatakan tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak bersyukur kepada Allah Bapa yang panjang sabar dan penuh kasih stia-Nya, karena Dia telah membimbing berjalan bersama menggumuli proses kemandirian injil.

Menurutnya dalam rentang waktu 20 tahun, menunjukkan untuk mencapai ini setelah melalui perjalanan panjang yang senantiasa melelahkan, mengalami jatuh dan bangun, senantiasa penuh harapan kadang kala mengalami jalan buntu. “Kehadiran kita semua di sini merupakan berkat dan rahmat bagi konggregasi SFMA,” paparnya.

Di akhir sambutannya, ia meminta kepada berbagai pihak untuk senantiasa mendukung dan berdoa terhadap karya dan tindakan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. “Dalam Konggregasi selanjutnya, kami dukungan dan doa restu dari berbagai pihak baik dari gereja, kaum religius maupun umat, katanya lagi.

Hadir dalam acar itu antara lain Uskup Agung Pontianak Mgr. Hironimus Bumbun, OFM Cap, Uskup Agung Sintang Mgr. Agustinus Agus Pr, Uskup Agung Sanggau Yulius Mencucini, CP, para Imam, mantan wakil Gubernur Kalbar LH. Kadir, Ignatius Liong, para suster Bruder dan undangan lainnya.


Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com