Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 01 Mei 2008

Pelatih Dipecat, Hendmadin Ancam Tak Ikut PON


By. Hartono
Borneo Tribune, Pontianak

Rapat pengurus PTMSI terkait kasus pemecatan Noval Pesulima sebagai pelatih tenis meja, yang dilakukan di Sekretariat Pengprov PTMSI Jumat lalu, mendapat respon dari Hendmadin salah seorang dari empat atlet yang diyakini bisa memperkuat tim tenis meja Kalbar pada pelaksanaan PON Kaltim Juli mendatang.
Dia sudah membulatkan tekad dan menyatakan diri mundur dari tim jika keputusan msasih tetap dipertahankan. “Terus terang setelah ada masalah ini konsentrasi saya menjadi kacau, untuk apa saya ikut PON kalau di dalam pengurus sendiri kacau balau, dan sangat mustsahil jika prestasi bisa diperoleh,” tegas Hendmadi.
”Saya tidak akan ikut PON jika pelatih Noval Pesulima masih tetap dipecat, karena keputusan yang diambil oleh Pengurus PTMSI tidak memiliki alasan yang jelas, selain itu tanpa ada koordinasi dengan Satgas PON,” katanya.
Saat ditemui di asrama haji tempat dimana atlet mondok, Sabtu (19/4), Hendmadi menuturkan, semua materi atau pun program yang disampaikan oleh pelatih baik adanya, termasuk program latihan fisik. Kalau ada pengurus yang mengatakan latihan tidak sesuai dengan program itu tidak benar. “Bagi saya latihan fisik juga bagus, kalau ada yang sakit atau muntah saat latihan itu biasa,” jelasnya.
Menurutnya, keputusan yang diambil oleh pengurus tidak memiliki alasan yang kuat, bahkan dalam SK pemecatan tersebut tidak dicantumkan terhadap pelanggran yang dilakukan oleh pelatih. Sikap seperti ini menurutnya sangat kurang bijaksana, pasalnya dengan masalah semacam ini memberi pengaruh buruk terhadap psikologi atlit termasuk dirinya dalam menghadapi PON mendatang.
"Tim yang akan berlaga ini kan ada dua tim,tim inti dan tim bayangan, masing-masing berjumlah empat orang. Saya termasuk tim inti, dan yang mendapat pemotongan uang saku itu adalah empat orang atlet dari tim bayangan," beber Alfana.
"Saya sangat menyayangkan sikap pengurus yang tidak transparan, dan saya juga prihatin dengan teman-teman atlet lainnya, kenapa atlet yang jadi korban?" katanya.
Persoalan lain, perhelatan PON juga sudah dekat, apa dengan mengganti pelatih atlet bisa raih target, bukankah ini judtru membuat pusing tujuh keliling. "Hal ini membuat saya tidak semangat untuk menjalani latihan," terangnya.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com