Hartono/Andika Lay
Borneo Tribune, Pontianak
Sumpit adalah tradisional yang keberadaanya diperkirakan hampir punah. Hal itu patut disayangkan, mengingat sumpit merupakan kekayaan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
Sumpit adalah jenis senjata terbuat dari kayu ulin atau bengkirai. Anak panahnya dari logam baja. Sayangnya, di tengah masyarakat serba modern, senjata tersebut hampir punah keberadaanya. Oleh masyarakat Dayak di pedalaman, alat tersebut biasanya digunakan sebagai senjata berburu. Senjata ini digunakan dengan cara ditiup atau dalam bahasa penduduk setempat, disumpit. Sepotong sumpit biasanya mempunyai panjang 1-2 meter.
Olahraga menyumpit sudah dikenal sejak zaman nenek moyang suku Dayak di pedalaman. Sumpit digunakan sebagai mata pencaharian masyarakat Dayak, untuk memburu binatang kaliawat yang memiliki batu galiga yang mahal harganya.
Vinsensius Sajim koordinator lomba Pekan Gawai Dayak XXII 2008 mengatakan, sumpit pada masa lalu merupakan alat utama masyarakat suku Dayak dalam berburu, yang hingga kini masih digunakan.
Untuk membuat sumpit, kayunya harus lurus agar mudah dilubangi. Kedalaman lubang sumpit kurang lebih 8 mm. Cara menggunakan sumpit, biasanya dengan memasukkan anak sumpit ke lubang. Kemudian ditiup dengan sekuat tenaga. Supaya arus udara yang keluar dari mulut, bisa membidikkan anak panah.
Menurutnya, sebelum ada pekan gawai Dayak semacam ini, budaya permainan menyumpit bagi masyarakat Dayak hampir terggelam. Ia bersyukur dengan adanya kegiatan pekan gawai Dayak, budaya permainan menyumpit bisa berkembang kembali.
Terlepas dari hal itu, Sajam berharap, kiranya permainan menyumpit mendapat dukungan dari pemerintah. Sehingga kelestariannya dapat terjaga, sebagai sebuah kebudayaan yang dapat diikutsertakan pada berbagai even di Kalbar.
Postingan Populer
-
Rilis – Hartono Humas Pemkab Sekadau Sebanyak 5 (lima) orang suster Konggregasi Pasionis Santo Paulus dari Salib mengucapkan kaul pertama...
-
Hartono Borneo Tribune, Samarinda Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII di Kaltim tidak hanya memberikan untung besar bagi para pedagang, t...
-
Wabup : IYD Momen Persatuan Iman Bagi Orang Muda Katolik Tiga keuskupan, yakni keuskupan bandung, manado dan samarinda yang merupakan...
-
Hartono Borneo Tribune, Pontianak Sebelum melanjutkan pertandingan di putaran kedua lanjutan Divisi I Liga Indonesia (Ligina), Persipon Pont...
-
Hartono Borneo Tribune, Pontianak Kerusakan hutan tropis yang terjadi di Kalbar semakin meningkat dari tahun ke tahun dan bahkan diperkiraka...
Kota Penelusuran
Media Kalbar

Kopi Tono Sekadau

Maria Christine Fransiska
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Rabu, 28 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kopi Tono

1 komentar:
SayA mahu menjual sumpit tradisional yg diperbuat drp kayu serta pelurunya Masih mempunyai racun.dimanakah saya boleh menjualnya?
Posting Komentar