Hartono
Borneo Tribune, Pontianak
Keikutsertaan petinju junior dan kadet Kalbar dalam ajang bergengsi setingkat Kejurnas yang akan berlangsung di Bitung Sulawesi Utara dari tanggal 2-10 Juni merupakan baru yang pertama kalinya. Tujuannya adalah untuk menambah pengalaman dalam naik ring selain itu untuk mengenal bagai mana tipe dan gaya petinju dari luar daerah Kalbar yang belum diketahui.
Demikian disampaikan oleh John RB Pangkey mantan Ketua Pertina Kalbar, saat acara pelepasan lima petinju Junior dan kadet Kalbar di Sekretariat Pertina Kalbar Sabtu (31/5), kemarin.
Kejuaraan ini dilaksanakan di Plaza Samudra Kota Bitung Sulawesi Utara. Siang ini, kontingen bertolak menuju Sulawesi Utara.
Diakuinya, keberangkatan kelima petinju di Bitung Sulawesi Utara di Kejurnas tersebut karena dukungan Dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat AryaTanjungpura. “Kerena bantuan beliau inilah adik-adik bisa berangkat, Pengurus Pengda Pertina saat ini sementara bubar, yang ada hanya Plt saja,” ujarnya
“Saya katakana kalian itu adalah petinju genarasi penerus dan petinju yang siap sukses untuk kedepan, karena petinju senior sudah tidak ada, mereka rata-rata masuk TNI AD dan Brimob, kalian ini adalah cikal bakal gebarasi penerus petinju Kalbar yang siap dn mampu membawa nama baik Kalbar,” papar John yang juga ketua harian PSSI Kalbar memberi motivasi kepada kelima petinju itu.
Kelima petinju tersebut adalah, untuk kategori junior Junaidi turun di kelas 64 kg, Suparmanto di kelas 57 kg (Kabupaten Pontianak) dan Jammes berlaga di kelas 48 kg. Untuk kategori kadet hanya menurunkan dua petinju yaitu Berry Zakaria di kelas 48 kg dan Andi Wandira turun di kelas 46 kg.
“Saya pilih kalian karena kalian punya prestrasi, kalian sudah bisa raih emas padaa saat kejuaraan tinju di Mempawah beberapa waktu lalu. Saya berharap emas yang diperoleh di Mempawah ada baiknya digandakan pada Kejurnas di Bitung,” pinta John.
Dia meminta kelima petinju yang diutus tersebut harus betul-betul siap karena lawan yang akan dihadapi semua merupakan lawan yang berat. Dia melihat ada presatasi yang baik dalam diri kelima petinju tersebut. Namun agar prestasi itu tetap terjaga, mereka harus mempunyai mental, fisik dan skil yang lebih baik, tidak pantang menyerah, bermain dengan menggunakan teknik, selalu menyerang dan punya target menang.
“Mental itu harus bagus jangan lihat petinju nasional lalu takut, kalian itu petinju amatir bukan professional, oleh karena itu kalian harus mampu memperoleh nilai yang banyak,” jelas John.
Untuk mendapatkan nilai yang banyak, menurut John petinju harus agresifitas, banyak melakukan pukulan, dan selalu meyerang sebab kalau menggunakan pola bertahan sangat sulit untuk mendapat poin banyak. Pasalnya petinju yang dikirim ini adalah petinju amatir bukan professional, untuk menang mereka harus bisa mengumpulan poin yang banyak,” kata John lagi.
“Mengingat terbatasnya dana jauhnya jarak pelaksanaan Kejurnas, maka kita pertimbangkan hanya mengirim sebanyak lima petinju kadet dan junior saja,” ungkap PLT Pertina Kalbar Tugimin, dijumpai di sekretariat Pertina usai acara pelepasan.
Di samping itu dia menambahkan, minimnya kesiapan beberapa petinju juga menjadi salah satu kendala. Beberapa petinju yang diharapkan bisa berangkat terbentur dengan jadwal ulangan di sekolahnya masing-masing.
“Karena petinju-petinju kita merupakan pelajar-pelajar SMP dan SMA yang saat ini sebagian dari mereka mengikuti persiapan ujian kenaikan kelas di sekolahnya masing-masing. Karena itu persiapan mereka untuk mengikuti Kejurnas ini menjadi minim,” tambahnya.
Dari hasil Kejurnas ini akan menjadi pelajaran bagi kelima petinju tersebut dalam mengikuti Kejurnas tahun-tahun selanjutnya. Bahkan, jika di Kejurnas Bitung ini mereka dapat meraih hasil terbaik dengan menjadi juara pertama di kelas masing-masing, kemungkinan akan dipanggil untuk masuk dalam squad Pelatnas Tinju Indonesia dalam rangka perispan menuju Olympiade jangka panjang. “terkait target saya berharap mereka bisa peroleh medali,” katanya lagi.
Sementara itu, menurut pelatih Sugianto persiapan anak asuhnya sudah cukup maksimal. Petinju yang terakhir bergabung adalah Jammes, meskipun demikian dirinya tetap memberikan porsi latihan yang sama dengan petinju lainnya.
Lebih lanjut, Sugianto mengaku sebagai pelatih dirinya belum berani pasang target. Pasalnya minimnya pengalaman yang dimiliki oleh anak asuhnya menjadi kendala bagi dirinya untuk mematok target. Terlebih lawan-lawan yang akan dihadapi di Kejurnas kali ini terbilang banyak pengalaman.
Terkait target tambah Sugianto sulit untuk dipasang karena kita sama sekali buta kekuatan lawan. “Terlebih beberapa kali Kejurnas junior dan kadet kita absen mengirim petinju. Namun yang jelas yang mesti kita waspadai adalah tuan rumah Sulut,” jatanya lagi.
Postingan Populer
-
Makmur: Tiga Langkah Awal Yang Mau Saya Benahi Langkah Awal Saya Mau Benahi Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Makmur Pakpahan, pria k...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Pengurus Osisi dan dewan Guru SMP Negeri 1 Sekadau Hilir, Sabtu (24/4), pekan lalu menyelenggarakan...
-
By. Hartono Borneo Tribune, Pontianak CABANG olahraga renang Kalbar tidak memasang target muluk untuk PON 2008 Kalimantan Timur. Di ajang be...
-
Hartono Borneo Tribune, Pontianak "Cabang Olahraga (Cabor) sepak bola dan tenis lapangan dua dari 28 Cabor yang paling awal berangkat. ...
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Siapa tidak kenal dengan salah satu bintang artis mamia. Dia adalah Ajeng artis mama mia tahun 2008...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Kamis, 05 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar