Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Senin, 06 April 2009

Keberadaan WC , Bantu Cegah Penyakit


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

“Harusnya setiap kampung itu buat jamban di rumah. Itu bisa diatasi dengan wc keliling. Dalam artian wc keliling itu buah patungan antar warga setempat,” jelas direktur RSUD Sekadau Honorius Bruno S.Km belum lama ini.

”Dalam menjalani hidup sehari-hari kita sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan tubuh dan jiwa kita karena sehat itu nikmat dan juga ada pepatah yang mengatakan bahwa seseorang tidak akan menghargai kesehatannya sendiri di saat ia masih sehat. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran rupiah untuk kesehatan dirinya di saat dia sakit,” katanya.

Menurut dia, tingginya angka pasien penderita penyakit menular yang di rawat di RSUD Sekadau. Jelas memerlukan suatu solusi bagi tenaga kesehatan. Typus maupun diare lah yang sering ditemui.

Itu semua akibat dari pola kesehatan yang belum berjalan dengan baik dimasyarakat kita. Bruno panggilan akrabnya melanjutkan, jika WC keliling itu dibuat tentu tidak akan memakan biaya yang banyak. Misalkan sebuah kampung adakan arisan sebagai bentuk patuangan itu. Si A yang mendapatkan jatah membuat WC tahun ini, maka usai WC berdiri selanjutnya, wajib menyetor untuk pembuatan WC selanjutnya kepada warga yang lainnya. “Satu juta misalnya dikumpulkan per KK per bulan yang menerima itu menyetor Rp 100 ribu.

Maka setahun akan selesai dan dilanjutkan dengan KK lainnya dan seterusnya,” ungkapnya. Diare itu sendiri berasal dari bakteri coli yang ada dalam tubuh manusia. Bakteri itu keluar bersamaan dengan kita buang air besar. Jika itu dilakukan pada suatu anak sungai dan tidak dipungkiri warga sekitar hilir sungai akan terkontaminasi juga. “Jika ada suatu tempat memulai hal tersebut. Tentunya tempat lain akan mengikuti juga. Jika sudah berjalan seperti semua, maka sudah menikmati air yang bersih,” pungkasnya. Dikatakan Bruno, makanan enak belum tentu sehat.

Banyak makanan serta minuman yang berbahaya dan tidak sehat apabila dikonsumsi. Contohnya seperti penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet makanan dan minuman yang seharusnya digonakan untuk mengawetkan mayat / jenazah / bangkai.

Kalau jajan jangan sembarangan. Belilah makanan dan minuman di tempat yang dapat terjamin kebersihan / higienitas makanan minuman tersebut. Hati-hati dan selalu waspada terhada apa pun yang akan kita masukkan ke dalam mulut kita karena bisa saja minuman atau makanan yang kita beli dan siap disantap tersebut telah dicampur dengan zat beracun yang berbahaya. “Jangan mudah tergoda dengan iklan di tv, radio, surat kabar, majalah, sales, dan lain sebagainya. Terkadang produsen pun berbohong demi mendapatkan keuntungan yang besar,” katanya.

Yang paling penting kata Bruno, menjaga Kebersihan diri sendiri dan Lingkungan Sekitar Kita. Kebersihan diri sendiri perlu diperhatikan dan dijaga dengan baik karena terkait / berkaitan erat dengan penampilan kita di masyarakat umum.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com