Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Selasa, 21 April 2009

Ratusan Umat Katolik Sekadau Teteskan Air Mata

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Keharuan muncul ketika mereka menyaksikan "Yesus" disiksa, dipukul, ditendang dan jubahnya dicabik-cabik. Drama atau Tablo Jalan Salib Jumat Agung ini merupakan salah satu bentuk peringatan Wafat Yesus sebelum bangkit kembali pada hari raya Paskah, yang akan diperingati pada Sabtu (11/4) malam ini.

Dalam drama itu, Yesus yang diperankan seorang anak Topang, tetap tabah dan menahan penderitaan yang begitu berat dan menyakitkan sebagai wujud komitmenNya yang ingin berkorban untuk menebus dosa-dosa manusia.

Proses drama penyaliban diawali di halaman gereja. "Yesus" yang sudah tampak lemah setelah disiksa dan dimahkotai duri sambil memanggul salib, tetap setia meneruskan jalan salib menuju puncak Golgota (masuk gereja), tempat penyaliban. Prosesi penyaliban itu diikuti ratusan umat yang memadati gereja untuk mengikuti Tablo Jalan Salib Jumat Agung, sebagai peringatan Wafat Yesus.

Drama ini untuk mengenang kembali kisah sengsara Yesus sejak ditangkap, disiksa hingga wafat di kayu salib. Menurut Pastor Paroki, Markus Adu, CP, dramatisasi yang diperagakan itu untuk mengingatkan kembali kisah sengsara yang dialami Yesus Kristus sebagai penebus dosa manusia.

Menurut pastor, bahwa tablo Jalan Salib yang diperagakan ini merupakan salah satu cara untuk menyadarkan umat Kristiani bahwa betapa besar penderitaan dan pengorban Yesus untuk menebus dosa-dosa manusia. Sehingga dengan menyaksikan drama itu, umat Kristiani diharapkan bertobat dengan tidak melakukan dosa dan kesalahan yang sama.

Sebelumnya, pada hari Kamis (9/4) malam, usai mencontreng, (karena bertepatan dengan pemilu legislatif), umat Kristiani mengikuti perjamuan kudus di gereja-gereja sebagai peringatan perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridNya sebelum dijatuhi hukuman mati. Dalam perjamuan kudus pada Kamis Putih, "Yesus" membasuh kaki para muridNya sebagai teladan akan pelayanan yang penuh kerendahan hati.

"Pembasuhan kaki para rasul oleh Yesus untuk menunjukkan bahwa Yesus ingin memberi contoh dan teladan kepada umat manusia agar melayani sesama dengan penuh kerendahan hati," papar Pastor.

Sementara pengigatan Wafat Yesus, Jumat (14/4) kemarin, diawali prosesi jalan salib pada pagi hari di gereja-gereja. Kemudian pada sore hari hingga malam, diadakan misa perintatan Wafat Yesus yang ditandai dengan upacara Cium Salib sebagai tanda penghormatan atas pengorbanan dan penderitaan Yesus hingga wafat di kayu salib.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Semua KEBOHONGAN DAN KESESATAN ISLAM DIUNGKAPKAN DI BLOG INI -> BLOG MANTAN MUSLIM INDONESIA (klik disini)

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com