Borneo Tribune, Sekadau
Maraknya isu flu babi atau swine influenza ternyata tidak mempengaruhi konsumen usaha rumah makan dengan menu utama yang terbuat dari daging babi. Kadek, usaha Rumah Makan (RM ) babi panggang di jalan Anggrek Pasar Sekadau, Selasa (6/05) mengaku beredarnya isu tersebut tidak mengurangi permintaan atau pelanggannya.
”Sampai sekarang belum ada pengaruh, masih normal, kita memang sediakan menu utama babi panggang dengan bumbu khas cina,” katanya.
Menurut dia, setiap harinya para pembeli atau kosumen yang datang makan bisa mencapai 20 hingga 30 orang. Menu daging babi yang disiapkan yakni bagi panggang, masakan babi kuah, dan mi goreng. ”Saya tidak berani jual daging babi yang sudah kadar luasa atau berpenyakit. Babi putih yang saya jual untuk makanan setiap hari ada cap dari menteri kesehatan. Tapi saya lebih banyak jual babi kampung,” ungkapnya.
Sementara, salah seorang pelanggan Kadek yang namanya tidak mau disebutkan mengaku tetap merasa aman mengkonsumsi menu daging babi karena merebaknya flu itu masih terjadi di luar negeri.
"Kasus ini sama saja dengan flu burung, buktinya kita tetap sehat walaupun walupun sudah pernah terjadi di Jakarta,” katanya. Dia juga mengaku telah lama menjadi pelanggan RM Kadek yang terkenal dengan masakan khas babi panggangnya, sehingga ia yakin pengusaha RM ini akan memilih daging yang sehat sehingga tidak membahayakan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar