Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 07 Mei 2009

Pembagian Jamkesmas Belum Merata

Hermanus Hartono
Borneo
Tribune, Sekadau

Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang merupakan program pemerintah

pusat, hingga kini belum merata, bahkan banyak keluarga miskin yang belum mendapatkannya.

Jamkesmas itu merupakan pengalihan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dari Asuransi Kesehatan Miskin (Askeskin) dijadikan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebuah langkah maju. Namun sangat disayangkan bila ternyata program itu tidak menyentuh semua masyarakat yang miskin.

”Banyak keluarga miskin yang belum mendapatkan kartu Jamkesmas," tutur Hermanus Kepala Dusun Munte Kalep, Ketika ditemui usai pengobatan gratis di Sengkabng Selasa (5/5). Menurutnya, dengan dikeluarkannya Jamkesmas secara otomatis askeskin tidak berlaku lagi, sehingga karena banyak warga miskin yang belum mendapatkannya terpaksa berobat dengan biaya sendiri.

Pernyataan yang sama juga dikatakan Kornelis Kepala Dusun Kiara. Kornelis menuturkan, pembagian Jamkesmas yang merupakan program pemerintan tidak merata. Terbukti, lanjut Kornelis warganya yang memang miskin dan memerlukan pelayanan kesehatan gratis hingga kini belum memiliki kartu Jamkesmas.

Sementara itu kepala Desa Ijuk Hermanus mengatakan, tahun 2008 yang lalu desanya mendapat sebanyak 181 jamkesmas. 181 kartu yang tersebut lanjut Hermanus sudah dibagi kepada wasyarakat berdasarkan kriteria yang disebut dengan keluarga miskin. "Semua yang berhak mendapatkan jamkesmas telah kita ajukan ke Dinas Kesehatan untuk mendapatkannya, mudah-mudahan ajuan itu bisa ditindak lanjuti oleh dinas kesehatan,” pinta Hermanus.

Beberapa waktu lalu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sekadau Hermes Dick, juga pernah memberi saran kepada dinas kesehatan agar mendata kembali keluarga yang dinilai miskin, atau paling tidak data lama yang telah ada agar dimuktahirkan lagi. ”Kalau memang tak bisa didata paling tidak dinkes melakukan pemuktahiran data ulang,” papar Dik.

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com