Postingan Populer
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Pasar tradisional flamboyan yang terletak di jalan Kapuas Sekadau hari Kamis (08/04) kemarin secar...
-
Makmur: Tiga Langkah Awal Yang Mau Saya Benahi Langkah Awal Saya Mau Benahi Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Makmur Pakpahan, pria k...
-
Hartono Humas Pemkab Sekadau Suara sirene memecah keheningan kota Sekadau, Minggu (1/3) sekitar 03.30 wib dinihari. Warga yang sedang...
-
Wakil Bupati Sekadau Rupinus, SH,M.Si meresmikan Gereja Katolik Santo Gregorius I Stasi Engkedang Paroki Sungai Ayak Kecamatan Belitang H...
-
By. Hartono Setelah 32 Tahun Menanti IMB keluar, akhirnya kesabaran dan doa umat Katolik Paroki keluarga Kudus Kota Baru terjawab. Mereka ke...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Minggu, 30 Mei 2010
Kota Sekadau Gelap, PLN Sanggau-Sekadau Byar-Pet Satu Hari Satu Malam
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Kota kabupaten Sekadau Sabtu (29/5), pekan lalu diwarnai dengan peristiwa mati lampu (byar-pet). Peristiwa mati lampu yang membuat ribuan masyarakat Sekadau kesal tersebut terjadi sejak dari pagi hari hingga malam hari sekitar pukul 18.00 wib.
Sumpah seranah pun tidak dapat dielak mengalir seperti air dari mulut warga Sekadau yang merasa kecewa dengan pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Sanggau dan Ranting Sekadau yang tak kunjung membaik itu.
Tak puas mati lampu seharian sebelumnya (Sabtu (29/5), red), Minggu subuh (30/5), hingga Minggu siang, mati lampu pun kembali tejadi. Kondisi listtrik di wilayah timur khusus Sanggau dan Sekadau ini nyaris tak pernah membaik.
Peristiwa seringnya mati lampu ini sudah sangat jelas menjengkelkan bagi ratusan bahkan ribuan pelanggan listrik negara yang selalu terancam keberadaannya, karena jika dalam waktu tiga bulan tidak dibayar, maka jaringan listrik tersebut akan diputuskan oleh pihak PLN.
Sangat tidak sebanding, antara sanksi yang diberikan kepada pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan PLN. ”Masalah seperti ini (mati lampu, red) yang kadang membuat kita malas mau bayar listrik. Dibayar pun percuma mati lampu terus,” gerutu salah Kristian salah seorang pelanggan asal Sekadau Minggu (30/5), kemarin.
PLN sebagai perusahaan yang monopoli, harusnya bisa lebih profesional dalam mengatasi peristiwa mati lampu yang terjadi akhir-akhir ini di Sekadau. Apalagi kalau sudah setiap hari Sabtu lampu di Kota Sekadau pasti mati. ”Kita menyayangkan sikap PLN yang sepertinya tidak tanggap dengan keluhan masyarakat. Kalau mereka tanggap mati lampu tidak sering terjadi dan tidak berlangsung lama,” tegasnya.
Sementara itu kepala PLN Sekadau Doni ketika dikonfirmasi via SMS Sabtu malam (29/5), sekitar pukul 20.00 wib mengatakan Sabtu pagi (29/5) sampai sore ada pemeliharaan kubikel 20 kv di daerah Semuntai serta pemangkasan pohon, sehingga menyababkan lampu harus mati. ”Gangguan bukan arah Sekadau tapi dari arah Sanggau,” demikian jawaban singkat yang dilontarkan Doni melalui pesan singkatnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar