Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Jumat, 24 September 2010

Wabub Rupinus Tinjau Lokasi Bencana Putting Beliung


11 Rumah Warga Dan Kantor Samsat Habis Berantakan
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Wakil bupati Sekadau Rupinus Rabu (22/9) pagi kemarin meninjau langsung lokasi terjadinya bencana angin puting beliung yang menyebabkan sejumlah bangunan rumah warga dan kantor samsat hancur berantakan di Nirboyo II KM 4 jalan Merdeka Barat.

Wabub Rupinus dalam peninjauan tersebut didampingi camat sekadau hilir, danramil, kapolsek pejabat yang mewakili kepala dinas dan kepala kantor di lingkungan pemerintah kabupaten sekadau.

Kedatangan wabub dan rombongan disambut oleh warga setempat. Sesampainya di lokasi, wabup langsung meninjau beberapa lokasi yang tampak rusak parah akibat terpaan angin bergulung tersebut.

Rumah pertama yang dikunjungi oleh wabub Rupinus adalah milik Kartinah. Rumah Kartinah salah satu rumah yang kerusakannnya paling parah. Seperti yang terlihat sebagaian atap rumah milik Kartinah yang berukuran 5 x 7 meter itu habis disapu angin puting beliung. ”Saat kejadian saya tidak berada di tempat, waktu itu saya bantu bibi saya masak untuk acara mereka,” tutur Kartinah di tengah wabub dan muspika.

Tidak hanya perumahan warga yang menjadi sasaran amukan sang bayu, tetapi pepohonan juga tampak bertumbangan, karena tak kuasanya menahan kuatnya terpaan angin spontanitas itu.

Kepala Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten sekadau Rasehan menyebutkan tercatat, 10 buah rumah warga yang menagalami rusak ringan, dan 1 buah rumah yang mengalami rusak parah. Kantor Samsat juga seperti yang diberikan sebelumnya yang berada di ketinggian tak luput dari terpaan musibah angin puting beliung itu.

Dikatakan Rasehan adapun nama-nama korban yang rumahnya rusak yaitu diantaranya Sukmana, Misno, Kardi, Tatang, Muhamad, Saleh Lip, Isnadi, H.Arsyad (Kepala Bidang Kominfo) Petrus Akiun, Tosius Sator dan Kartinah.

Sukmana salah satu korban asal Nirboyo II, kepada wartawan menyebutkan dirinya sempat melihat sekitar 4 titik dengan ukuran bervariasi. “Ada 4 titik angin yang menyapu dataran ini. Jika saja keempat titik tersebut menjadi satu, mungkin kerusakan bisa lebih parah dari sekarang ini,” tutur Sukmana yang rumahnya turut ambruk akibat peristiwa angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 16.30 wib.
Sementara camat Sekadau Hilir Johni ketika berdialog dengan warga sekitar mengatakan, pihaknya sudah memiliki data-data kerusakan serta kerugian yang dialami warga. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian, Koramil, dan Satpol PP untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak.

Sementara itu wakil bupati dalam sambutannya menyatakan turut prihatin atas kejadian ini. Akan tetapi kata Rupinus, hal ini tentu bukan kehendak siapapun. Warga diminta tabah dalam menghadapi cobaan itu.
“ Ini merupakan suatu cobaan yang diberikan yang Kuasa bagi kita. Anggap saja ini teguran agar kita masing-masing dapat mengkoreksi diri,” ujar Rupinus.

Mengenai jumlah kerugian materi yang dialami warga, Rupinus mengatakan saat ini total kerugian sedang didata oleh dinas teknis terkait untuk selanjutnya akan disampaikan kepada bupati. Akan tetapi, untuk saat ini kata Rupinus, pemda belum dapat memberikan bantuan karena harus melalui mekanisme yang berlaku.

“Saya mohon maaf untuk saat ini kita (pemda-red) belum bisa memberikan bantuan karena harus melalui mekanisme yang berlaku. Namun nanti kita akan minta datanya berapa jumlah kerugian yang dialami warga. Untuk saat ini silahkan warga bekerja gotong royong dahulu sebisanya,” ujar orang nomor dua di bumi lawang kuari ini.

1 komentar:

getdesk mengatakan...

terima kasih sudah memberitakan bencana di desa saya.

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com