Peserta IYD Makan Malam Bersama Bupati
Hartono/Humas Pemkab Sekadau
Peserta Indonesian Youth Day ke-1
tahun 2012 yang melaksanakan live in di Kabupaten Sekadau boleh berbangga.
Betapa tidak. Bupati Sekadau Simon Petrus, S.Sos, M.Si dan istri Ny. Scolastika
simon Petrus degan tulus memilih ikut membaur makan malam bersama peserta IYD.
Kehadiran Bupati Sekadau Simon Petrus pada acara makan malam bersama peserta IYD di ruang dapur gedung kateketik Senin (22/10/2012) itu juga didampingi Ketua DPRD Kabupaten Sekadau Aloysius, S.Sos,M.Si, Asisten Bidang Pemerintah, sosial dan ekonomi sekretariat daerah kabupaten sekadau, Sabas, S.Ip, Kepala bagian kesejahteraan sosial setda Kabupaten Sekadau Drs. Sandae, M.Si, pasotor paroki sekadau Pastor Kristianus, CP dan Ketua dewan pastoral paroki santo petrus dan paulus sekadau Paulus Lion,BA.
Kehadiran Bupati Sekadau Simon Petrus pada acara makan malam bersama peserta IYD di ruang dapur gedung kateketik Senin (22/10/2012) itu juga didampingi Ketua DPRD Kabupaten Sekadau Aloysius, S.Sos,M.Si, Asisten Bidang Pemerintah, sosial dan ekonomi sekretariat daerah kabupaten sekadau, Sabas, S.Ip, Kepala bagian kesejahteraan sosial setda Kabupaten Sekadau Drs. Sandae, M.Si, pasotor paroki sekadau Pastor Kristianus, CP dan Ketua dewan pastoral paroki santo petrus dan paulus sekadau Paulus Lion,BA.
Pada acara makan malam bersama
btersebut, bupati sekadau duduk satu meja dengan ketua DPRD Sekadau, pastor
paroki sekadau, para pastor dan suster
pedamping, ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Ny. Scolastika Simon Petrus dan
beberapa peserta IYD lainnya. Peserta IYD asal bandung dan OMK Paroki Sekadau saling
membaur antara satu dengan yang lain, bahkan ada diantara mereka yang memilih
makan di luar ruangan. Meski baru ketemu tetapi mereka saling akrab satu dalam
iman dan satu dalam persaudaraan seratus persen orang muda katolik dan seratus
persen Indonesia.
Menu makanan yang disuguhkan oleh
pemerintah kabupaten sekadau melalui panitia IYD sebagian besar menampilkan
menu makanan khas tradisional sekadau, seperti pansoh (masakan babi yang
dimasukan ke dalam bamboo), masakan babi dicampur daun kandis, masakan lemang
dan lain sebagainya. Ada juga menu masakan nasional sperti gorengan ayam, ikan
asin, sambal asam dan masakan babi kecap. Untuk diketahui peserta IYD dari
bandung yang melaksanakan live in di paroki sekadau mereka menginap di gedung
kateketik yang beralamat di jalan merdeka selatan.
Seperti biasa dalam tradisi agama
katolik, sebelom makan diawali dengan doa. Doa dipimpin oleh Pastor
Krisrtianus, CP. Usai doa, dilanjutkan dengan makan bersama yang dimulai dari
bupati sekadau dan dilanjutkan dengan para pejabat dan seluruh peserta IYD baik.
Saat menuju meja hidangan, bupati dengan ramah dan senyum menyapa semua peserta
IYD yang ada dalam ruangan dapur kateketik dengan melambaikan tangannya.
Salah seorang pesert IYD dari
Bandung, Jang mengatakan makanan khas dayak seperti pansoh baru ia temui di
Sekadau. “Masakan khas dayak itu ternyata enak banget ya. Baru kali ini saya
dengar masakan pansoh, rasanya enak-enak, seru. Sekadau mantap,” kata Jang
sambil mengunyah nasi.
Peserta lain Subay juga merasa
hal yang sama dengan pelayanan yang diberikan oleh OMK, pemerintah dan umat
katolik di kabupaten sekadau. “Secara pribadi saya merasa banggsa disambut oleh
bapak bupati, ini adalah hal yang langka bagi saya, ini sebuah kehormatan yang
sangat luar biasa bagi para peserta bandung dan peserta dari keuskupan manado
dan keuskupan samarinda, bahkan yang menyambut kedatangan kami tidak hanya omk tetapi
dari pihak pemerintah kabupaten sekadau hingga umat paling bawah orang tua dan
anak kecil dengan antusias menyambut kedatangan para iyd bandung,” ujarnya.
Peserta IYD yang melaksanakan live in di stasi amat kecamatan sekadau hilir ini
merasa dijaga dan dilindungi. “Pengalaman ini menjadi konflik dan suatu yang
sangat bermakna bagi kami peserta IYD yang melaksanakan live in di Sekadau.
Masakan yang disajikan kepada kami juga enak, terima kasih saya ucapkan kepada
OMK Sekadau, pemerintah kabupaten sekadau dan umat katolik di kabupaten
sekadau,” ujar Subay Omk stasi santo fransiskus xaverius paroki santo paulus
keuskupan bandung ini.
Sementara bupati sekadau Simon
Petrus mengatakan menu masakan yang disajikan oleh panitia sengaja menampilkan
nilai kearipan lokal yang ada pada daerah kabupaten sekadau yang tujuaanya
untuk mengenal kepada para peserta IYD terutama yang tinggal di perkotaan
seperti daerah Bandung. “Kita ingin menu yang disajikan ini menampilkan menu
tradisional khas dayak, kalau menu nasional yang kita sajikan ya tidak ada
bedanya dengan mereka di sana. Untuk itu pilih menu yang tradisional,” ujar
orang nomor satu di bumi lawang kuari ini. Dilanjutkan bupati Simon keakraban
dan persaudaraan kaum muda harus terus ditingkatkan. Rasa kebersamaan seperti
ini harus menjadi niat baik bagi orang muda sebagai generasi penerus bangsa,
masyarakat dan gereja. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar