Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Kamis, 01 November 2012

Live In IYD 2012 di Kabupaten Sekadau ( Bagian 2)


Peserta IYD Makan Malam Bersama Bupati
Hartono/Humas Pemkab Sekadau
Peserta Indonesian Youth Day ke-1 tahun 2012 yang melaksanakan live in di Kabupaten Sekadau boleh berbangga. Betapa tidak. Bupati Sekadau Simon Petrus, S.Sos, M.Si dan istri Ny. Scolastika simon Petrus degan tulus memilih ikut membaur makan malam bersama peserta IYD.
Kehadiran Bupati Sekadau Simon Petrus pada acara makan malam bersama peserta IYD  di ruang dapur gedung kateketik Senin (22/10/2012) itu juga didampingi Ketua DPRD Kabupaten Sekadau Aloysius, S.Sos,M.Si, Asisten Bidang Pemerintah, sosial dan ekonomi sekretariat daerah kabupaten sekadau, Sabas, S.Ip, Kepala bagian kesejahteraan sosial setda Kabupaten Sekadau Drs. Sandae, M.Si, pasotor paroki sekadau Pastor Kristianus, CP dan Ketua dewan pastoral paroki santo petrus dan paulus sekadau Paulus Lion,BA.
Pada acara makan malam bersama btersebut, bupati sekadau duduk satu meja dengan ketua DPRD Sekadau, pastor paroki sekadau, para pastor  dan suster pedamping, ketua TP PKK Kabupaten Sekadau Ny. Scolastika Simon Petrus dan beberapa peserta IYD lainnya. Peserta IYD asal bandung dan OMK Paroki Sekadau saling membaur antara satu dengan yang lain, bahkan ada diantara mereka yang memilih makan di luar ruangan. Meski baru ketemu tetapi mereka saling akrab satu dalam iman dan satu dalam persaudaraan seratus persen orang muda katolik dan seratus persen Indonesia.    
Menu makanan yang disuguhkan oleh pemerintah kabupaten sekadau melalui panitia IYD sebagian besar menampilkan menu makanan khas tradisional sekadau, seperti pansoh (masakan babi yang dimasukan ke dalam bamboo), masakan babi dicampur daun kandis, masakan lemang dan lain sebagainya. Ada juga menu masakan nasional sperti gorengan ayam, ikan asin, sambal asam dan masakan babi kecap. Untuk diketahui peserta IYD dari bandung yang melaksanakan live in di paroki sekadau mereka menginap di gedung kateketik yang beralamat di jalan merdeka selatan.  
Seperti biasa dalam tradisi agama katolik, sebelom makan diawali dengan doa. Doa dipimpin oleh Pastor Krisrtianus, CP. Usai doa, dilanjutkan dengan makan bersama yang dimulai dari bupati sekadau dan dilanjutkan dengan para pejabat dan seluruh peserta IYD baik. Saat menuju meja hidangan, bupati dengan ramah dan senyum menyapa semua peserta IYD yang ada dalam ruangan dapur kateketik dengan melambaikan tangannya.  
Salah seorang pesert IYD dari Bandung, Jang mengatakan makanan khas dayak seperti pansoh baru ia temui di Sekadau. “Masakan khas dayak itu ternyata enak banget ya. Baru kali ini saya dengar masakan pansoh, rasanya enak-enak, seru. Sekadau mantap,” kata Jang sambil mengunyah nasi.
Peserta lain Subay juga merasa hal yang sama dengan pelayanan yang diberikan oleh OMK, pemerintah dan umat katolik di kabupaten sekadau. “Secara pribadi saya merasa banggsa disambut oleh bapak bupati, ini adalah hal yang langka bagi saya, ini sebuah kehormatan yang sangat luar biasa bagi para peserta bandung dan peserta dari keuskupan manado dan keuskupan samarinda, bahkan yang menyambut kedatangan kami tidak hanya omk tetapi dari pihak pemerintah kabupaten sekadau hingga umat paling bawah orang tua dan anak kecil dengan antusias menyambut kedatangan para iyd bandung,” ujarnya. Peserta IYD yang melaksanakan live in di stasi amat kecamatan sekadau hilir ini merasa dijaga dan dilindungi. “Pengalaman ini menjadi konflik dan suatu yang sangat bermakna bagi kami peserta IYD yang melaksanakan live in di Sekadau. Masakan yang disajikan kepada kami juga enak, terima kasih saya ucapkan kepada OMK Sekadau, pemerintah kabupaten sekadau dan umat katolik di kabupaten sekadau,” ujar Subay Omk stasi santo fransiskus xaverius paroki santo paulus keuskupan bandung ini.   
Sementara bupati sekadau Simon Petrus mengatakan menu masakan yang disajikan oleh panitia sengaja menampilkan nilai kearipan lokal yang ada pada daerah kabupaten sekadau yang tujuaanya untuk mengenal kepada para peserta IYD terutama yang tinggal di perkotaan seperti daerah Bandung. “Kita ingin menu yang disajikan ini menampilkan menu tradisional khas dayak, kalau menu nasional yang kita sajikan ya tidak ada bedanya dengan mereka di sana. Untuk itu pilih menu yang tradisional,” ujar orang nomor satu di bumi lawang kuari ini. Dilanjutkan bupati Simon keakraban dan persaudaraan kaum muda harus terus ditingkatkan. Rasa kebersamaan seperti ini harus menjadi niat baik bagi orang muda sebagai generasi penerus bangsa, masyarakat dan gereja. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com