Postingan Populer
-
Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Pasar tradisional flamboyan yang terletak di jalan Kapuas Sekadau hari Kamis (08/04) kemarin secar...
-
Makmur: Tiga Langkah Awal Yang Mau Saya Benahi Langkah Awal Saya Mau Benahi Hermanus Hartono Borneo Tribune, Sekadau Makmur Pakpahan, pria k...
-
Hartono Humas Pemkab Sekadau Suara sirene memecah keheningan kota Sekadau, Minggu (1/3) sekitar 03.30 wib dinihari. Warga yang sedang...
-
Wakil Bupati Sekadau Rupinus, SH,M.Si meresmikan Gereja Katolik Santo Gregorius I Stasi Engkedang Paroki Sungai Ayak Kecamatan Belitang H...
-
By. Hartono Setelah 32 Tahun Menanti IMB keluar, akhirnya kesabaran dan doa umat Katolik Paroki keluarga Kudus Kota Baru terjawab. Mereka ke...
Kota Penelusuran
Media Kalbar
Kasih Itu
Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.
Senin, 21 Maret 2011
Makna Hut Pemprov Kalbar Ke – 54 Sudah Bisa Menunjukan Capaian Pembangunan Kepada Masyarakat
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Menyikapi makna peringatan Hari Ulang Tahun (Hut) Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Ke - 54 tahun 2011 yang baru saja berlangsung sepekan yang lalu, Bupati Sekadau Simon Petrus mengatakan dari pendekatan kesejahteraan, paling tidak pemda harus sudah bisa menunjukan kepada masyarakat capaian pembangunan daerah yang sudah tidak tergantungan lagi kepada pemerintah pusat seperti pelayanan PDAM, produktifitas beras, daging serta kebutuhan ikan dan sayur mayor. Kecuali masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan infra struktur seperti jalan/jembatan, penerangan (listrik, red) disebutkan masih bergantung kepada pemerintah pusat sementara isolasi daerah di kalimantan barat termasuk daerah perbatasan baru dilaksanakan secara bertahap seperti pembangunan jalan trans kalimantan dan pembangunan jalan pada jalur perbatasan Malaysia.
Lebih jauh dikatakan Bupati Simon kehadiran pihak ketiga yang telah menanamkan investasinya dibidang perkebunan sawit dirasakan sudah membantu membuka isolasi kecamatan, desa dan dusun dengan pembangunan jalan yang mencapai ribuan kilo meter.
Menurut orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini, kini waktunya bagi kalimantan barat mengevaluasi regulasi tentang perbatasan, pembangunan industri hilir cpo, pemb transportasi kereta api sebagai alternatip transportasi roda empat, program pengerokan sungai kapuas sebagai sarana angkutan alam bagi masyarakat di lima kabupaten secara khusus yang berada di wilayah timur kalimantan barat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar