Kasih Itu

Sabar, Murah Hati, Tidak Cemburu, Tidak Memegahkan Diri, Tidak Sombong, Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan, Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri, Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain, Tidak Bersukacita Karena Ketidakadilan, Menutupi Segala Sesuatu, Percaya Segala Sesuatu, Mengharapkan Segala Sesuatu, Sabar Menanggung Segala Sesuatu.

Minggu, 12 Desember 2010

Masa Dispensasi Akte Kelahiran Berakhir 31 Desember


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Masa dispensasi pelayanan pencatatan kelahiran sebagai mana dalam surat menteri dalam negeri (Mendagri) nomor 472.11/2945/SJ Tanggal 10 Agustus 2009 akan berakhir 31 Desember 2010 ini.

Hal itu dikatakan Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sekadau Sabas melalui sekretaris Dukcapil Apron, kemarin.

”Kami himbau kepada kepada masyarakat kabupaten sekadau yang anaknya belum miliki akte jelahiran supaya buat dari sekarang karena masih diberi dispensasi,” pinta Apron dengan nada menghimbau.

Dituturkan Apron, masa dispensasi pelayanan pencatatan kelahiran diberikan pemerintah dalam rangka membantu masyarakat dalam hal penerbitan kutipan akta kelahiran tanpa melalui penetapan pengadilan.

Oleh karena itu, jika nanti masa dispensasi telah berakhir Desember 2010, maka terhitung 1 Januari 2010, akan melalui penetapan pengadilan terlebih dahulu, baru kemudian diproses dukcapil, sebagaimana dalam ketentuan pasaql 32 ayat 2 UU No. 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, yang mengatakan pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu satu tahun dilksakan berdasarkan penetapan undang-undnag.

Dari ketentuan perundang-undangan tersebut, lanjut Apron, bagi penduduk kabupaten sekadau yang melaporkan kelahirannya sampai dengan 60 hari sejak tangal kelahiran tidak perlu alias bebas dari persetujuan dinas. Baca Selengkapnya.....

Bupati Sekadau Sambut 76 orang Suku Dayak Asal Sarawak Malaysia


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus Rabu (8/12) kemarin menyambut sebanyak 76 rombongan safari budaya serumpun sarawak malaysia ke kebupaten Sekadau. Bupati Sekadau Simon Petrus dalam sambutannya mengatakan sangat terkesan dengan kedatangan saudara dari Sarawak Malaysia. “Saya sangat terkesan dengan apa yang dismpaikan oleh datuk karna saya sendri dayak mualang. Hal yang disampaikan oleh datok sama persis dengan yang sring dismpaikan oleh para orag tua,” ujarnya.
Kunjungan yang dilakukan oleh Dayak Sarawak tersebut lanjut bupati dapat menjadi kerjasama diberbgai bidang. “ jaga pererat huungan kekeluargaan. Mudah-mudahan prtmuan yang akn datang bisa lebih baik,” papar orang nomor satu di bumi lawang kuari ini.
Dikatakan Bupati, sekadau adalah kabupaten yang baru. “Sebagai bupati pertama dan kedua yang diberikan kepercayaan masyarakat adalah saya sendiri,” ungkap bupati. Myoritas masyarakat adalah suku dayak. “Sekadau ada 7 kecamatan, 76 desa,187 ribu lebih penduduk. Potensi yang ada karet dan sawit dan mudah-mudahan dapat dtangkap oleh saudara sekalian,” ungakp bupati.
Sementara itu sambutan ketua rombongan dayak Sarawak datuk Sri Langu yang disampaikan dalam bahasa dayak iban mengatakan tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat perkembngan daerah, dan mencari pemimpin mengenal suku dan bahasa dayak. Kunjungan yang dilakukan di sekadau adalah hari ke lima setelah di Kabupaten Sintang. “Kita punya banyak kesamaan, kita adalah saudara. Kami terkesan dengan sambutan yang diberikan kepada kami,” ungkapnya.
Ketua adat dayak Sekadau paulus lion yang juga coordinator dalam kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kedatangan rombongan suku dayak dari Sarawak Malaysia. Acara terakhir dilanjutkan dengan makan bersama dan saling tukar menyanyikan lagu dayak masing-masing. Baca Selengkapnya.....

Membangun Fisik Itu Gampang, Tetapi Membangun Mental Sangat Sulit


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Ada banyak orang menilai pembangunan di kabupaten Sekadau berjalan ditempat bahkan dirasakan tidak menyentuh masyarakat. Pendapat tersebut dinilai tidak tepat oleh Bupati Sekadau Simon Petrus ketika menyampaikan sambutan pada acara safari natal di Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Mahap (8/12( pekan lalu.

Dikatakan bupati, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak semata-mata membangun fisik yang dilihat secara nyata oleh masyarakat. disisi lain juga pemerintah harus membangun non fisik atau pembangunan mental spiritual masyarakat.

Jika dilihat secara kasat mata semua orang bisa menilai dan menghitung seberapa banyak seberapa luas pembagunan fisik yang sudah dilakukan oleh pemerintah, seperti jalan atau infrastruktur lainnya. “Tidak sulit bagi pemerintah kalau hanya membangun fisik, tetapi yang dibangun pemerintah tidak hanya fisik, pembangunan mental yang berkaitan dengan sumber daya manusia itu harus diseimbangkan dengan pembangunan fisik,” ungkap Bupati Sekadau Simon Petrus.

Pembangunan non fisik atau pembangunan mental yang selama ini dilakukan oleh pemerintah kabupaten Sekadau antara lain menyekolahkan tenaga medis seperti bidan dan dokter, memberikan beasiswa bagi masyarakat yang tidak mampu. termasuk juga membangun asrama pelajar seperti yang terlihat jelas di berbagai kecamatan, termasuk juga membangun asrama mahasiswa di Pontianak dan di Yoguakarta.

Dikatakan bupati, pembangunan non fisik lainnya juga terlihat seperti yang digerakan oleh PKK Kabupaten Sekadau dalam berbagai bentuk pelatihan dan lain sebagainya. Bahkan orang yang cacat jiwa pun menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Sekadau. “Kalau dikatakan pembangunan jalan ditempat itu sepertinya kurang tepat. Karena ada banyak pembangunan yang harus diperhatikan, tidak hanya fisik. Karena konsentrasi saya lima tahun kedepan adalah masalah sumber daya manusia. Pembangunan fisik tetap menjadi periorotas hanya saja secara berkelanjutan,” papar orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini. Baca Selengkapnya.....

Ratusan Umat Menghantar Jenasah Yonatan Pramunarwasta


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Kepergian putra kedua Paulus Lion Yonatan Pramunarwasta meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi pihak keluarga, sanak saudara, kerabat dan teman-teman. Seperti yang terlihat pada saat misa requiem (misa pemberkatan arwah) yang dipimpin pastor paroki Sekadau Pastor Markus Adu, CP di rumah kediaman Paulus Lion Sabtu (11/12) pekan lalu, Isak tangis terutama sang Ibunya tercinta Elisabet Oyah seakan tak mau berhenti melepaskan kepergian putra tercintanya Yonatan Pramunarwasta untuk selamanya ke pangkuan Bapa Yang Maha Kuasa.

Begitu juga dengan sanak saudara, kerabat dan teman-temannya. Namun disisi lain sang ayah tercinta Paulus Lion terlihat begitu terlihat tenang dan selalu bersikap sabar, meski kadang kala meneteskan air mata atas kepergian putra kesayangannya mendiang Yonatan untuk selama-lamanya.

Isak tangis nampak terlihat jelas ketika jenasah diberkati dan peti jenasah ditutup oleh pastor. Sebelum peti jenasah ditutup sanak saudara, kerabat dan teman-teman diperkenankan untuk melihat secara jelas wajah terakhir mendiang Yonatan. Seketika itu juga tetesan air mata seakan tak mau henti. Iringan lagu yang berjudul kapan-kapan pun terus dikumandangkan olehkelompok koor gereja. Suasana sedih dan duka yang mendalam atas kepergian mendiang Yonatan begitu terasa bagi pihak keluarga Paulus Lion.

Dalam perjalanan menuju pemakaman Santo Yosep Sekadau, iring-iringan jenasah dikawal langsung oleh Satlantas Polres Sekadau dan beberapa anggota Koramil Sekadau. Peti jenasah dibawa menggunakan mobil Yayasan Bhakti Luhur Sekadau.

Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sekadau seperti Kepala Dinas Pertanian Peternakan, Adrianus Adrianto Gundokusumo, Kabag Kesra, Iqnasius Boni, Kabag Umum, Nurhadi, Plt. Kepala Dinas Dukcapil Sabas, Direktur RSUD Honorius Bruno, Sekretaris Dukcapil Apron, Pegawai kantor KB, Miki, Kasubag Humas Anwar dan pegawai yang lain ikut langsung dalam pemakaman mendiang Yonatan. Istri wakil Bupati Sekadau Ny. Kristina Rupinus juga ikut dalam pemakaman mendiang Yonatan. Demikian juga sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sekadau. Prosesi pemakaman yang dipimpin oleh pastor paroki Sekadau Markus Adu CP, juga dihadiri oleh para pelajar.

Mendiang Yonatan Pramunarwasta meninggal dunia pada Kamis 9 Desember 2010 di rumah sakit Promedika Pontianak sekitar pukul 14. 00 wib. Yang mana pada saat itu mendiang Yonatan sedang melaksanakan tugas kedinasan yang dimulai dari tanggal 8-12 Desember 2010 di Pontianak.

Mendiang Yonatan semasa hidupnya di dunia dikenal baik dan mau bergaul dengan siapa saja tanpa membedakan suku agama dan golongan. Mendiang Yonatan yang merupakan alumni fakultas ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak ini ketika masih duduk di bangku kuliah aktif dalam organisasi seperti Kerabat Mahasisiwa Katolik (Kewaka) Fisipol Untan.

Dalam karyanya Mendiang Yonatan juga sebagai salah satu pendiri Forum Mahasiswa Dayak Kabupaten Sekadau (FMDKS). Seperti yang dituturkan sang Ayahnya Paulus Lion, almarhum adalah anak yang baik. Semasa hidupnya, mendiang adalah anak yang pemberani dan tidak pernah kelahi dengan orang. “Satu hal yang terkesan pada almarhum ini dia adalah anak yang pemberani dan turut kepada orang tua. Selamat jalan anakku Yonatan,” tutur sang Ayahnya Paulus Lion di hadapan umat yang hadir dalam misa pemberkatan arwah. Dan semoga keluarga yang ditingglakan . semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam mengahadapi cobaan ini. Baca Selengkapnya.....

Tak Hanya Pemerintah, Peran Orang Tua Berperan Perangi Narkoba


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

“Tak hanya pemerintah peran serta orang tua sangat penting dalam memerangi narkoba dikalangan anak muda sekrang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau Widan mahzumi belum lama ini.

Dikatakan Wirdan orang tua juga harus bisa memberikan pengertian dan bahaya yang ada dalam pergaulan tidak sehat sekrang ini. “Pemerintah tidak akan berhasil hanya memberikan penyuluhan tanpa peran aktif orang tua dalam membina anak-anak sebagai generasi harapan bangsa,” ujarnya.

Dikatakannya, generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang harus dijaga agar tidak terkontaminasi dengan hal-hal negatifte seperti obat-obatan terlarang. Seperti yang terlihat di berbagai media kerap mengulas generasi muda terjerat barang haram alias Narkoba.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut kita lakukan penyuluhan di beberapa sekolah. Pemerintah kabupaten sekadau dalam hal ini sangat peduli akan generasi muda dan,” ujar Wirdan sapaan.

Menurutnya generasi saat ini kerap mengikuti trend yang berkembang tapi tidak sehat. Untuk itu Penyuluhan di berikan diharapkan bisa membuka mata dan pikiran generasi bangsa ini akan bahaya yang menanti serta resiko menjadi pencandu Napza. “Penawasan orang tua sangat perlu, dalam memberi dukungan kepada anak-anaknya,” ujar Wirdan mengakgiri pembicaraannya. Baca Selengkapnya.....

Minggu, 31 Oktober 2010

Formasi CPNS Sekadau Masih Diproses di BKN Jakarta

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Pertanyaan masyarakat terutama para pencari kerja seputar waktu pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau selama ini terus dilontarkan.

Kepala Kantor Kepegawaian Pendikan dan Pelatihan Kabupaten Sekadau Agustinus melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Kepegawaian dan Diklat
Markus Aon Aput ketika ditemui di ruang kerjanya Kamis (28/10), kemarin mengatakan sampai saat ini formasi CPNS khusus untuk kabupaten Sekadau masih diproses di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) di Jakarta.
“Kita belum berani memastikan kapan pelaksanaan penerimaan CPNS, pasalnya sampai saat ini formasi yang kita ajukan masih diproses di Jakarta, nanti kalau sudah turun dari jakarta baru kita rapat di BKD Provinsi Kalbar,” ujar Aput nama panggilan akrabnya.

Yang pasti lanjut Aput, penerimaan CPNS tahun 2010 ini tetap ada, hanya saja waktunya belum bisa dipublikasikan kepada masyarakat. “Kita tidak berani memprediksi kapan penerimaan itu, tetapi yang jelas ada, karena sudah ada formasi yang disedikan untuk kita,” papar Aput.

Saat ditanya apakah ada formasi untuk tamatan SMA Agustnus mengatakan tidak adalagi formasi untuk dari tamatan SMA/sederajat.

Perlu diketahui Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun anggaran 2010 ini sebanyak 277 orang, tenaga Guru TK,SD,SMP dan SMA sebanyak 112 orang, tenga medis 83 dan tenga Teknis sebanyak 82 orang dengan pendidikan miinimal D2 untuk tenaga pendidikan dan D3 dan S1 untuk tenaga teknis.

Baca Selengkapnya.....

Dinas Hutbun Masih Tunggu Data dan Peta Dari PT KBP Liman

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Pemerintah Kabupaten Sekadau melalui Dinas Kehutanan dan perkebunan Kabupaten Sekadau sampai saat ini belum bisa menindaklanjuti hasil audensi antara masyarakaat Belitang Hulu dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit dan, terkait masalah Hasil Guna Usaha (HGU) PT KBP Liman.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sekadau Muhammad Isa dengan tegas mengatakan hasil audensi tersebut belum bisa diproses, karena belum mengantongi data dan peta lahan tanam milik PT KBP Liman.

”Sampai saat ini kita belum bisa menindaklanjuti hasil audensi beberapa waktu lalu, masalahnya sampai sekarang kita belum memiliki data dan peta PT. KBP Liman,” paparnya. Namun demikian, Isa berjanji akan menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan PT KBP Liman. ”Kalau nanti datanya sudah kita terima dari perusahaan, kita akan panggil mereka untuk diberi penjelasan,” paparnya.

Surat permohonan permintaan data dan peta tanam, lanjut Isa kini sudah dikoordinasi dengan bagian Ekon Setda Kabupaten Sekadau. ”Soal surat permohonan itu Ekon yang ngurus, dan kita juga akan menyaipakan tim, untuk menyelesaikan persoalan ini,” paparnya.

Dalam audensi dengan pemkab dan pihak perusahaan beberapa waktu lalu, semua masyarakat yang hadir dalam audensi tersebut dengan tegas meminta kepada pemerintah kabupaten sekadau supaya HGU PT. KBP Liman dicabut, termasuk juga masalah izin. Baca Selengkapnya.....

Pelayanan PLN di Wilayah Sekadau Semakin Buruk

Hermanus Hartono,
Borneo Tribune, Sekadau

Pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PT.PLN) Persero di wilayah Kabupaten Sekadau semakin buruk. Buruknya pelayanan ini diindikasikan dari tingginya prekuensi pemadaman sepihak dan tanpa pemberitahuan dulu dari pihak pemberi jasa tersebut terhadap pelanggan. Pelanggan seperti diperlakukan semau hati oleh perusahaan pemerintah yang menguasai hak tunggal untuk memberikan jasa kelistrikan tersebut.

Prekuensi pemadaman listrik yang tiba-tiba dan dilakukan sangat sering yakni hampir setiap hari itu mengakibatkan keluhan di kalangan pelanggan. Terutama untuk pelanggan di Sekadau yang berdomisli di wilayah Jalan Merdeka Barat, kawasan pasar, Desa Sungai Ringin, Desa Mungguk dan pelanggan yang berada di jalur jalan sutera ruas Sekadau – Sanggau.

Pelanggan di wilayah yang disebutkan tersebut dialiri oleh interkoneksi pasokan tenaga listrik langsung dari PT.PLN Persero Cabang Sanggau. Dalam arti kata, pelayanan jasa penerangan itu di handle langsung dari PLN Cabang Sanggau. “Setiap hari selalau saja mati lampu, apa lagi pada waktu magrib. Pemadaman yang tiba-tiba dan sangat mendadak selain merugikan pelanggan juga bisa mengakibatkan peralatan elektronik di rumah menjadi rusak, “ ujar seorang warga Desa Sungai Ringin, Ferry.

Pemadaman listrik yang kerap kali dilakukan sepihak oleh PLN ini menyebabkan pelanggan dirugikan. Pelanggan yang disertai dengan kewajiban membayar tagihan rekening listrik setiap bulan harus mendapatkan pelayanan yang buruk. “Kalau memang PLN merasa tidak mampu untuk memberikan pelayanan maksimal, harus diakui didepan publik, minta maaf, jangan main matikan lampu sepihak saja dan sudah keseringan hal seperti ini,” kesalnya.

Seorang pelanggan lain, Beny mengatakan, ketika dirinya melakukan konfirmasi via telpon kepada PT PLN Persero Ranting Sekadau, jawaban yang diperloleh selalu adalah masalah jaringan, pemeliharaan dan cuaca buruk. Padahal, pemadaman selama hampir 10 jam pada hari tertentu yang diberitahukan kepada pelanggan selalu ditujukan untuk melakukan pembersihan pohon agar tidak mengganggu jaringan listrik. “Jadi sebenarnya apa hasil dari pemangkasan pohon yang dilakukan kalau setiap kali hujan selalu mati lampu? Ini perlu dipertanyakan apakah pemangkasan pohon hanya akal-akalan saja atau memang pohonnya yang cepat tubuh kembali,” uarnya dengan nada menyindir.

Pelanggan berharap, PT PLN memperbaiki kinerjanya supaya dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada mereka, “Sebagai perusahaan yang memberikan penyedia jasa secara monopoli, PLN harus memberikan pelayanan yang maksimal. Jangan mentang-mentang satu-satunya perusahaan yang menguasai hajat hidup orang banyak dibidang kelistrikan lalu semaunya saja terhadap pelanggan, ini harus dibenahi. Kalau memang tidak mampu, minta maaf secara tertulis, kalau pelanggan kesal bisa saja PLN di demo,” ujar pelanggan.

Sementara itu kepala PLN Ranting Sekadau Suprapdi ketika dikonfirmasi mengatakan pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini karena ada pemangkasan pohon yang dinilai berpotensi menyebabkan jaringan listrik rusak.

Selain karena ada pemangkasan pohon, lanjut Suprapdi, padamnya listrik di Sekadau karena ada perbaikan gardu. Perbaikan yang dimaksud, wilayahnya tidak dijelaskan apakah diwilayah Sanggau ataupun di wilayah Sekadau itu sendiri. Baca Selengkapnya.....

Wabun Rupinus Melepaskan Calon Jamaah Haji Sekadau

Jaga Kesehatan dan Nama Baik Sekadau
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Isak tangis dari masing-masing keluarga calon jamaah haji Minggu (31/10) pagi kemarin di Masjid Al-Falah tidak dapat dihindarkan. Aksi saling peluk memeluk antara calon jamaah dan keluarga juga tidak dapat dihindarkan. Lambaian tangan ketika bus beranjak dari masjid al-Falah menuju ke Pontianak hampir tak pernah berhenti. Mereka merelakan kepergian sanak saudaranya untuk menunaikan panggilan Alllah di tanah suci.

Arus lalu lintas di jalan Kapuas Pasar Sekadau pada pagi yang sama juga mengalami kemacetan akibat banyaknya kendaraan baik roda dua maupun empat dari keluraga calon jamaah haji, belum lagi warga yang ingin belanja kepasar.

Dalam pengarahannya Wakil Bupati Rupinus meminta kepada calon jamaah haji agar senantiasa menjaga kesehatan, saling tolong menolong antar satu dengan yang lain, jaga segala perlengkapan termasuk uang dan jaga nama baik kabupaten Sekadau.

Wabub juga mengingatkan kepada keluarga yang ditinggal bupati juga berpesan untuk sabar dan mendoakan serta tidak terlalu berlebih-lebihan dalam melepaskan keberangkatan para jamaah

Pada kesempatan tersebut, Rupinus berharap agar calaon jamaah haji yang akan berangkat ketanah suci, ketika kembali ke Kabupaten Sekadau menjadi haji yang baik dan mabrul. Selain kuantitas kualitas juga harus menjadi perhatian bagi para calon jamaah haji. “Kita tidak hanya ingin kuantitasnya saja, tetapi yang penting adalah kualitasnya,” ungkapnya.

Akhir sambutan Wakil Bupati Rupinus menyampaikan bahwa, Pemerintah beserta seluruh masyarakat Kabupaten Sekadau mengucapkan selamat jalan kepada para calon jamaah haji menuju Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Semoga menjadi Haji yang mabrur.

Sementara dalam laporannya Plt. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sekadau H.Abdurrahman mengantarkan jumlah jamaah haji kabupaten sekadau pada tahun 2010 ini sebanyak 49 orang calon jamaah haji yang berasal dari kecamatan sekadau hilir 36 orang, sekadau hulu 6 orang, Nanga Taman 3 orang, Nanga Mahap 3 orang, dan kecamatan belitang 1 orang. Sedangkan 2 kecamatan lainnya yaitu belitang hilir dan belitang hulu tidak ada. Baca Selengkapnya.....

Jumat, 24 September 2010

SKPD Harus Aktif dan Mandiri, Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

“Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera seperti tertuang dalam
visi misi kabupaten sekadau, dibutuhkan peranan dari berbagai sektor. Pemerintah daerah sebagai leading sector melalui Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) diminta aktif dan inovatif untuk menciptakan program-program baru. Program itu tentunya yang bisa efektif untuk
mensejahterakan masyarakat dan jangan hanya terpaku pada perintah dari
pusat atau kepala daerah saja,” ungkap Bupati Sekadau Simon Petrus
belum lama ini.

Orang nomor satu di bumi lawang kuari ini mengatakan, kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas Pemkab Sekadau selain kualitas infrastruktur, pendidikan, kesehatan “Masyarakat yang sejahtera menjadi salah satu simbol bahwa di suatu daerah sudah berhasil dalam membangun,” ujar Bupati Simon.

untuk itu kata pria yang terpilih kembali sebagai bupati untuk periode yang keduakalinya ini meminta SKPD diharapkan mampu mandiri. Dalam artian untuk membuat program baru yang mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Jangan hanya bergantung pada kebijakan
pemerintah pusat dan kepala daerah.

“Sekadau merupakan daerah yang kaya akan potensi alam yang tersebar di
seantero wilayah. Tanah yang subur itu merupakan suatu anugerah yang
perlu dijaga dan dimanfaatkan. Hal yang perlu dilakukan tinggal
bagaimana cara mengolah daerah yang subur dan mengambil manfaat dari
kekayaan alam untuk kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

“Melalui program yang bisa menyentuh dan bersentuhan langsung dengan
masyarakat tentunya masyarakat akan mudah menerima atau
melaksanakannya. Program yang dibuat tentunya bisa dipertegas atau
dipertajam oleh masing-masing personil dilapangan. Masyarakat yang
sudah menerima bantuan agar memanfaatkan sebaik mungkin,”
pinta bupati. Baca Selengkapnya.....

Kepala KLH Himbau Peternak Kantongi Izin


KLH Dalam Waktu Dekat Akan Cros Cek
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Kepala kantor lingkungan hidup dan pertamanan kabupaten sekadau, Agustinus Agus menghimbau kepada pemilik ternak supaya mengantongi ijin lingkungan. Menurut Agustinus ijin lingkungan bukan saja untuk kandang ternak di kawasan sungai, namun yang berada di kawasan lainnya dan dekat dengan pemukiman warga agar tidak mengesampingkan ijin lingkungan demi kenyamanan bersama.

”Pihak lingkungan hidup akan cross cek terlebih dahulu ke lapangan memastikan kelayakan tempat atau areal kawasan ternak itu. Jika tidak memungkinkan, maka ijin lingkungan untuk kandang ternak tidak akan diterbitkan dan bila ada masalah dengan warga setempat bukan tanggung jawab pihak penerbit ijin lingkungan,” ungkap Agustinus Agus kepada wartawan kemarin.

Agustinus juga minta kepada pihak terkait dalam memberikan ijin kepada pemilik ternak supaya tidak melupakan ijin lingkungan. Hal itu demi kenyamanan bersama, sehingga dikemudian hari tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan bau yang mencemari pemukiman warga yang ditimbulkan dari kotoran ternak itu sendiri.

Terakhir Agustinus mengatakan kalau ternak yang dipelihara itu dalam jumlah sedikit sebaiknya tidak melupakan surat pernyataan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Sebab berternak itu akan menimbulkan aroma tidak sedap sebagai dampak yang ditimbulkan dari ternak itu sendiri. Hal tersebut bisa saja memicu perselihan diantara warga setempat, namun jika terjadi perselihan akibat dampak dari ternak itu sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan. Baca Selengkapnya.....

TNI Polri Turun Langsung Bantu Korban Puting Beliung Sekadau


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang komandani langsung oleh Danramil Sekadau Slamet Riyadi turun langsung ke lokasi bencana bersama anggotanya yang berjumlahkan sekitar 6 orang.

Demikian juga yang dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Resor Sekadau. Polres Sekadau dalam peninjauan bencana tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolres Kompol Deni Jatmiko.

Waka Deni menyebutkan sekitar 25 orang anggota (satu pleton, red) diterjunkan kelokasi bencana guna membantu korban ptuing beliung yang sebagian besar bangunan rumahnya rusak karena disapu angin puting beliung.

TNI Polri juga dibantu oleh masyarakat setempat. Seperti yang terlihat Rabu (22/9), kemarin. TNI Polri dan masyarakat setempat gotong royong memperbaiki rumah korban yang tersapu angin puting beliung. Bahkan danramil Slamet Riyadi dan wakapolres Deni juga ikut langsung membersihkan sisa-sisa reruntuhan rumah warga yang tertimpa pohon.

Anggota militer ini bekerja di bawah derasnya hujan. Namun demikian tidak mengurangi niat mereka untuk bekerja. Wakapolres Sekadau Deni Jatmiko menuturkan aksi yang dilakukan itu adalah sebagai bentuk kemanusian. ”Apa yang kita lakukan ini adalah bentuk kemanusian kepada sesama kita yang sangat membutuhkan bantuan,” ujar waka yang berlatar belakang brimob itu.

Selain merupakan bentuk kemanusian, bahwa polsisi adalah masyarakat kabupaten sekadau yang juga peduli akan hal tersebut. ”Dengan keterbatasan yang kita miliki, namun kita tetap terpanggil untuk membantu mereka. dan bantuan inilah yang bisa kita berikan kepada masyarakat terutama yag terkena bencana,” paparnya. Baca Selengkapnya.....

Wabub Rupinus Tinjau Lokasi Bencana Putting Beliung


11 Rumah Warga Dan Kantor Samsat Habis Berantakan
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Wakil bupati Sekadau Rupinus Rabu (22/9) pagi kemarin meninjau langsung lokasi terjadinya bencana angin puting beliung yang menyebabkan sejumlah bangunan rumah warga dan kantor samsat hancur berantakan di Nirboyo II KM 4 jalan Merdeka Barat.

Wabub Rupinus dalam peninjauan tersebut didampingi camat sekadau hilir, danramil, kapolsek pejabat yang mewakili kepala dinas dan kepala kantor di lingkungan pemerintah kabupaten sekadau.

Kedatangan wabub dan rombongan disambut oleh warga setempat. Sesampainya di lokasi, wabup langsung meninjau beberapa lokasi yang tampak rusak parah akibat terpaan angin bergulung tersebut.

Rumah pertama yang dikunjungi oleh wabub Rupinus adalah milik Kartinah. Rumah Kartinah salah satu rumah yang kerusakannnya paling parah. Seperti yang terlihat sebagaian atap rumah milik Kartinah yang berukuran 5 x 7 meter itu habis disapu angin puting beliung. ”Saat kejadian saya tidak berada di tempat, waktu itu saya bantu bibi saya masak untuk acara mereka,” tutur Kartinah di tengah wabub dan muspika.

Tidak hanya perumahan warga yang menjadi sasaran amukan sang bayu, tetapi pepohonan juga tampak bertumbangan, karena tak kuasanya menahan kuatnya terpaan angin spontanitas itu.

Kepala Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten sekadau Rasehan menyebutkan tercatat, 10 buah rumah warga yang menagalami rusak ringan, dan 1 buah rumah yang mengalami rusak parah. Kantor Samsat juga seperti yang diberikan sebelumnya yang berada di ketinggian tak luput dari terpaan musibah angin puting beliung itu.

Dikatakan Rasehan adapun nama-nama korban yang rumahnya rusak yaitu diantaranya Sukmana, Misno, Kardi, Tatang, Muhamad, Saleh Lip, Isnadi, H.Arsyad (Kepala Bidang Kominfo) Petrus Akiun, Tosius Sator dan Kartinah.

Sukmana salah satu korban asal Nirboyo II, kepada wartawan menyebutkan dirinya sempat melihat sekitar 4 titik dengan ukuran bervariasi. “Ada 4 titik angin yang menyapu dataran ini. Jika saja keempat titik tersebut menjadi satu, mungkin kerusakan bisa lebih parah dari sekarang ini,” tutur Sukmana yang rumahnya turut ambruk akibat peristiwa angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 16.30 wib.
Sementara camat Sekadau Hilir Johni ketika berdialog dengan warga sekitar mengatakan, pihaknya sudah memiliki data-data kerusakan serta kerugian yang dialami warga. Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian, Koramil, dan Satpol PP untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak.

Sementara itu wakil bupati dalam sambutannya menyatakan turut prihatin atas kejadian ini. Akan tetapi kata Rupinus, hal ini tentu bukan kehendak siapapun. Warga diminta tabah dalam menghadapi cobaan itu.
“ Ini merupakan suatu cobaan yang diberikan yang Kuasa bagi kita. Anggap saja ini teguran agar kita masing-masing dapat mengkoreksi diri,” ujar Rupinus.

Mengenai jumlah kerugian materi yang dialami warga, Rupinus mengatakan saat ini total kerugian sedang didata oleh dinas teknis terkait untuk selanjutnya akan disampaikan kepada bupati. Akan tetapi, untuk saat ini kata Rupinus, pemda belum dapat memberikan bantuan karena harus melalui mekanisme yang berlaku.

“Saya mohon maaf untuk saat ini kita (pemda-red) belum bisa memberikan bantuan karena harus melalui mekanisme yang berlaku. Namun nanti kita akan minta datanya berapa jumlah kerugian yang dialami warga. Untuk saat ini silahkan warga bekerja gotong royong dahulu sebisanya,” ujar orang nomor dua di bumi lawang kuari ini. Baca Selengkapnya.....

Potensi Bencana Perlu Disosalisasikan kepada Masyarakat


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

KURANG stabilnya perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Sekadau khususnya bisa mengakibatkan terjadinya bencana. Seperti yang terjadi Selasa (21/9) lalu Kota Kabupaten Sekadau diterpa bencana angin puting beliung.

Menanggapi masalah tersebut, anggota komisi C DPRD Kabupaten Sekadau H. Saharuddin menyarakan supaya disosliasikan kepada masyarakat terhadap potensi bencana yang mungkin sewaktu-waktu terjadi sebagai bentuk antisipasi.

“Kita memang tidak menginginkan bencana seperti ini terjadi lagi. Namun langkah-langkah pendahuluan sangat penting dilakukan adalah sosialisasi terkiat potensi bencana kepada masyarakat,” ungkap Sahar kepada wartawan kemerin.

Sahar panggilan karabnya mengatakan, pemerintah daerah melalui instansi terkait diminta tanggap dan sesegera mungkin mengadakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memahami potensi bencana akibat perubahan cuaca.

“Pemerintah daerah mesti melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap perubahan cuaca yang sudah mulai menunjukan keganasan-nya. Hal itu guna untuk menyadarkan masyarakat bahwa bencana sudah mulai melirik daerah kita ini,” tutur legislator PKS ini.

Ditengah kesibukan masyarakat melaksanakan kegiatan berladang tradisional saat ini, terutama pada musim membakar ladang dianggap berpotensi besar mengakibatkan kebakaran hutan. Berkaca dari kejadian-kejadian sebelumnya, sudah tidak sedikit hutan yang hangus akibat kekurang-pahaman masyarakat akan bahaya yang mengintai setiap saat. Menurut Sahar, terjadinya angin puting beliung adalah akibat dari hawa panas yang naik ke udara yang membawa uap air.

“Pada waktu membakar ladang akan menimbulkan hawa panas yang naik ke permukaan udara. Udara panas yang disertai uap air itu dapat memicu terjadinya angin puting beliung, apalagi berkenaan dengan cuaca yang buruk disertai sambaran petir,” jelasnya.

Pria yang juga penghulu nikah ini mengatakan, dalam pelaksanaan sosialisasi pemda dapat melibatkan tokoh masyarakat serta tokoh agama dan organisasi masyarakat. Hal itu kata Sahar dianggap lebih efektif karena masing-masng dari tokoh masyarakat, agama dan ormas dapat mensosialisasikan kembali ditempat masing-masing.

“ Dengan melibatkan sejumlah pihak akan lebih efektif. Karena dari masing-masing pihak dapat kembali mensosialisasikan dilingkungan mereka,” pungkasnya. Baca Selengkapnya.....

Tidak Ingin Berlarut Dalam Persoalan Buta Aksara


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus, mengatakan tidak ingin berlarut dalam persoalan buta aksara yang kini dihadapi oleh masyarakat, khsusnya Sekadau. Hal itu disampaikan bupati saat membuka sosialisasi dan bimbingan teknis rintisan sinergi pelaksanaan program pendidikan nonformal dan informal dengan lintas sektor di kawasan tertinggal dan terpencil belum lama ini,

“Kita komitmen kedepan tidak ada lagi masyarakat kita yang buta aksara atau buta huruf, dan kita tidak ingin berlarut dengan persoalan tersebut,” ungkap bupati mantan Camat Belitang Hulu ini.

Menurut orang nomor satu di bumi lawang kuari ini, sekadau salah satu Kabupaten yang di SK-kan sebagai kabupaten tertinggal dari 67 kabupaten lainnya yang ada di Indonesia. “Ini salah satu tantangan yang mau tidak mau kita perbaiki bersama,” ucap alumnus magister ilmu politk untan ini.

Dikatakan olehnya, jangan terfokus dengan dana yang ada. Pemberantasan buta aksara dapat dilakukan dengan cara hal yang paling sederhana. Asalkan dilakukan dengan hati nurani dan dengan niat yang tulus.

Menurut bupati, ada banyak tenaga pengajar yang bisa direkrut sekedar untuk mengejakan huruf A, B, C dan seterusnya. Dan pengajar tersebut juga menurut bupati tidak harus di datangkan dari luar, sebab lulusan SMA bahkan sarjana juga sudah banyak. ”Mereka inilah yang bisa kita harafkan untuk membangun daerahnya,” ujar Bupati.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga Djemain Burhan mengatakan tingkat buta aksara untuk kabupaten hingga saat ini mencapai kurang lebih 1600 jiwa dari 6000 jiwa. ”Dengan demikian angka buta aksara di Sekadau masih kita golongkan sedikit,” ujar Djemain.

Sebagai kepala dinas, Djemain juga sangat optimis pada tahun 2010, tidak ada lagi masyarakat Sekadau yang buta aksara. ”Saya optmis kedepan tidak ada lagi masyarakat Seakadau yang buta aksara, kita tetapkan giat program ini mulai dari tingkat desa hingga dusun,” ungkapnya. Baca Selengkapnya.....

WVI Gandeng Borneo Tribune Gelar Acara MDGs
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

World Vision Indonesia (WVI) atau yang biasa disebut dengan Wahana Visi Indonesia Cabang Sekadau pada 28 September 2010 ini akan menggelar kegiatan gerakan bersuara untuk Millenium Development Goals (MDGs).

Dalam kegiatan tersebut, WVI menggandeng Harian Borneo Tribune Biro Sekadau sebagai salah satu media yang berkarya di Kabupaten Sekadau sekarang ini. Selain itu WVI juga menggandeng Harian Mediator dan Radio Dermaga Persada Ria Sekadau.

CD Coordinator WVI Sekadau Iqnatius Anggoro menyebutkan, peserta utama (atau yang akan diwawancarai, red) dalam kegiatan tersebut antara lain Bupati Sekadau, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sekadau, Kepala Dinas Kesehatan Sekadau, Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Pertamanan Sekadau, umanitarian Emergency Affair Officer World Vision Indonesia – Kalbar , Advocacy Officer World Vision Indonesia – Jakarta Community Development Coordinator WVI Sekadau

peserta lain yang hadir dalam kegiatan tersebut menurut Anggoro yaitu antara lain, kader posyandu, para kepala puskesmas, anak sekolah, kepala desa di kota sekadau, tokoh agama, PKK dan guru di Sekadau Hilir.

Lebih jauh dikatakan Anggoro kegiatan yang dilakukan WVI Seakdau adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pengentasan kemiskinan. ”WVI Sekadau memilih kegiatannya melalui Siaran Radio dan melalui Harian Borneo Tribune dan harian Mediator,” ujarnya.

Dikatakan Anggoro kampanye ini kdiharapkan menjadi ajang komitmen untuk bergerak bersama dan melibatkan semua pihak mempercepat pencapaian MGDs, khususnya butir MDG 5 mengurangi rasio kematian ibu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Dia menjelaskan, World Vision Indonesia adalah organisasi kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk menciptakan perubahan berkelanjutan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. World Vision melayani semua orang tanpa membedakan agama, ras, suku atau jender. Dalam skala global, World Vision melayani di 98 negara selama 60 tahun dan mendukung lebih dari 100 juta orang dan 3,4 juta anak dampingan.

Usia pelayanan World Vision di Indonesia telah mencapai 50 tahun, mencakup 1,400 desa yang terbentang mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai ke Papua. Saat ini, lebih dari 90,000 anak mendapat dukungan dari program-program yang dilaksanakan. Sekitar 6,000 anak didukung oleh masyarakat Indonesia, melalui mitra lokal Wahana Visi Indonesia. Kehadiran World Vision di Indonesia melalui kerjasama dengan Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Sosial. Baca Selengkapnya.....

Dinas PU Haurs Ada Inisiatif Bangun Trotoar di Jalan Rawak


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Jalan Rawak yang statusnya merupakan jalan provinsi, yang menghubungkan tiga kecamatan yakni, Kecamatan Sekadau Hilir, Nanga Taman dan Nanga Mahap boleh dikatakan sebagai lingkungan atau komplek pendidikan.

Karena, sebagian besar gedung sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA, aula pertemuan hingga asrama pelajar (asrama Susteran dan pastoran) berdiri megah di jalan yang masih sangat mulus itu. Selain gedung sekolah, asrma dan aula, jalan itu juga menjadi komplek kost dan kontrakan siswa/siswi yang berasal dari daerah.

Jalan rawak terasa sebagai lingkungan pendidikan, terlihat pada saat pagi dan sore hari. Ribuan pelajar saat pagi dan sore hari dari berbagai sekolah lalu lalang melintasi jalan tersebut untuk menimba ilmu pengetahuan. Bahkan setiap pagi jalan itu juga mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian.

Jalan rawak yang memang kondisinya masih sangat mulus, selama ini juga dibilang tak aman. Hal ini diperparah lagi dengan kesdaran masyarakat akan lalu lintas dirasakan masih sangat rendah. Jalan tersebut akhir-akhir ini kerab kali terjadi kecelakaan lalu lintas. Pernah terjadi peristiwa yang sangat menyebalkan, pejalan kaki oleh sipengendara motor, ditabrak dari arah belakang padahal tanpa sebab.

Tokoh masyarakat Sekadau Dibas saat ditemui belum lama ini mengatakan, Jalan Rawak yang masih terbilang sempit perlu dibangun trotoar atau jalan khusus untuk pejalan kaki. Selain untuk keselamatan, keberadaan trotoar itu juga lanjut Willy akan menambah keindahan kota Sekadau.

Apa lagi kata mantan DPRD Sanggau asal Seakdau ini, jalan dimaksud mulai dari persimpangan pastoran sampai dengan perumahan Bruder dan Suster setiap harinya dilalui oleh ribuan siswa/siswi yang pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. ”Melihat ramainya pejalan kaki tersebut, sewajarnya kata Willy Pemerintah membangun Trotoar sepanjang jalan yang terbilang rawan,” ungkapnya.

Dari permasalahan tersebut, Dibas meminta pemerintah kabupaten Sekadau dalam hal ini dinas Pekerjaan Umum (PU) berinisiatif untuk membangun Trotoar demi keselamatan para pelajar dan umum yang menggunakan jasa kaki.

“Kita berharap kepada pemerintah supaya membangun trotoar khusus pejalan kaki, dengan begitu pejalan kaki merasa jika melewati jalan kebanggan masyarakat Sekadau ini.,” pintanya. Baca Selengkapnya.....

Putting Beliung Jebolkan Dinding Rumah Milik Sukmana


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Dinding rumah milik Sukmana korban angin putting beliung di Nirboyo Dua Km 4 jalan Sanggau-Sekadau jebol setelah tertiup angin puting beliung yang disertai hujan deras pada Selasa (21/9) sore lalu. Tidak korban dalam peristiwa tersebut. Kondisi rumah yang terlihat berantakan, akibat tertimpa kayu.

Rumah Kartinah juga salah satu dari 11 rumah yang mengalami rusak berat, sisusul kantor samsat dan rumah milik Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Dinas Perhubungan Kabupaten Sekadau H. Arsyad.

Selain merobohkan 11 rumah warga, angin putting beliung juga seperti yang dituturkan Yasin salah seorang warga yang menyaksikan langsung peristiwa itu, angina putting beliung juga menghempas pepohonan, seperti durian, pinang, karet bambu bahkan bunga yang ditanami warga do depan rumah pun tertiup oleh angin putting beliung.

“Jarang terjadi angina putting beliung membilas batang pinang, tetapi itu yang terjadi. Kalau rumah ditimpa oleh pohon besar itu sudah biasa, tetapi kalau pinang yang tercabut, berarti anginnya cukup kencang,” paparnya.

Menurut Sukmana, kejadian seperti ini sebelumnya belum pernah terjadi di kabupaten sekadau. Hal itu juga dituturkan oleh Kardi, menurutnya angin yang terjadi Selasa lalu itu adalah yang dahsyat.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rasehan ketika dikinfirmasi, data yang sebelum dihimpun oleh pihaknya, akan disampaikan sebelumnya kepada Bupati Sekadau. “Data korban itu akan kita serahkan kepada bupati,” ujarnya. Baca Selengkapnya.....

Masyarakat Diminta Awasi Pekerjaan Kontraktor


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sekadau H. Djemain Burhan meminta kepada masyarakat Kabupaten Sekadau agar mengawasi atau mengontrol setiap proyek yang dikerjakan oleh para kontraktor terutama yang bekerja pada proyek dinas pendidikan.

Permintaan ini Djemain sampaikan kepada masyarakat mengingat bulan-bulan ini, Pemkab Sekadau dari berbagai instansi tengah sibuk melaksanakan proyek pembangunan yang pelaksanaanya akan dikerjakan oleh para kontraktor.

Tidak hanya itu, Djemain juga meminta kepada masyarakat sekiranya ada proyek yang tidak beres dalam pelaksanaanya, agar segera melaporkan kepada instansi terkait, dengan tujuan, agar dinas yang bersangkutan cepat melakukan peninjauan kelapangan untuk dicari solusi.

”Jika ada proyek yang tidak beres, saya minta kepada masyarakat supaya melaporkan kepada dinas terkait,” kata Djemain ketika ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Djemain melanjutkan, suksesnya pembangunan di kabupaten Sekadau tidak serta merta dilakukan oleh pihak pemerintah semata, lebih dari pada itu dukungan dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. ”Segala sesuatu itu tidak dapat dilaksanakan dengan sendiri, jika tanpa dibantu oleh orang lain,” ungkap Djemain seraya mengatakan kontraktraktor itu harus memiliki niat yang tulus dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Sebagai pihak yang terjun langsung melaksanakan kegiatan proyek, Djemain juga minta pertanggunga jawaban dari sang kontraktor. Sebab ada banyak pengalaman, tidak sedikit proyek yang dikerjakan oleh kantraktor baik itu jalan, perkantoran dan gedung lainnya yang tidak dapat diselesaikan dengan tepat waktu. ”Ini kadang kala yang menjadi persoalan, mari dalam hal ini kita saling mendukung agar terwujudnya pembangunan di Sekadau,” kata Djemain mengakhiri pembicaraanya. Baca Selengkapnya.....

Kebijkan Kades Harus Dipadukan Dengan Peraturan Pemerintah


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus, meminta kepada pemerintahan di tingkat desa agar dalam membuat kebijakan agar memahami atur-aturan yang berlaku, seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2002 tentang pemerintah Desa.

“Saya minta kepada para kades agar dalam membuat suatu kebijakan harus mengacu pada konteks yang benar, jangan membuat suatu kebijakan di luar kontek yang salah atau tidak mengacu pada aturan-aturan yang ada,” ujar Bupati Simon belum lama ini.

Sebab kata orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini antara pemerintahaan Kabupaten, Kecamatan dan Desa merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dengan demikian tercapai tugas dan fungsi pokok sebagai pemerintahan desa “Inilah suatu amanah yang telah diaur dalam PP 72 Tahun 2002,” terang Ketua Partai Demokrat Kabupaten Sekadau ini.

Kepala Desa diminta, dalam menganggarkan Anggaran Dana Desa (ADD), lanjut Simon supaya melibatkan BPD atau DPR-nya Desa, baik itu program Desa, kebijakan atau apapun rencananya Desa ke depan harus diremukkan bersama, sehingga adanya kesepakatan dalam pemerintahaan Desa.

Simon berharap supaya, pemerintah desa bena-benar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal, dengan begitunya satu kesatuan serta kehormonisan pemerintah daerah, Kecamatan dan Desa serta masyarakat. Baca Selengkapnya.....

Dewan Minta SPBU Utamakan Kepentingan Masyarakat Kota Sekadau


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Sekadau Yepray juga meminta kepada pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di Sekadau agar mengutamakan kepentingan masyarakat di wilayah dalam kota Sekadau.

”Kita berharap jangan sampai daerah lain juga ambil minyak di Sekadau,” ungkap Yepray belum lama ini. Hal itu dikatakan Yepray mengingat akhir-akhir ini minyak di SPBU Sekadau sering kali terjadi kokosongan.

Seperti yang terlihat setiap hari di SPBU baik di jalan Sintang maupun di jalan Sanggau, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solor sering kali kosong. Yepray juga minta kepada pihak SPBu supaya tidak menyalurkan minyak terutama kepada agen jerigen yang tidak memiliki izin.

Ditempat terpisah Herman salah seorang warga Sekadau juga berharap supaya suplay minya diutamakan kepada masyarakat. ”Kita berharapa penyaluran minyak inio tepat sasaran,” pintanya. Baca Selengkapnya.....

Wabub Sekadau Rupinus Tendang Bola Pertama BKSN


WAKIL Bupati Sekadau Rupinus melakukan tendangan pertama pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Paroki Santo Paulus dan Petrus Sekadau yang dipusatkan di lapangan SMP Karya Sekadau jalan Rawak-Nanga Mahap. Wabub Rupinus juga pada kesempatan tersebut didampingi kepala pastor paroki Santo Paulus dan Santo Petrus Sekadau Pastor Adu, para pastor, frater dan bruder. Hadir juga ketua Komisi B DPRD SKD Aron dan Sekretaris Komisi C DPRD Sekadau Albertus Pinus. Foto Hartono/Borneo tribune/// Baca Selengkapnya.....

Filipus Warga Sekadau Di-PHK-kan Oleh PT. SML


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Komisi A DPRD kabupaten Sekadau bersama dengan dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sekadau menggelar rapat dengan pihak Perusahaan PT. Sumatra Makmur Lestari guna mendengar pendapat terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh pihak SML terhadap Filipus karyawan PT SML yang berprofesi sebagai operator jhonderee.

Rapat dengar pendapat yang dimeditasi oleh Komisi A DPRD dan Dinsosnakertran Kabupaten Sekadau tersebut sebagai tindak lanjut laporan yang disampaikan Filipus kepada lembaga DPRD Sekadau pada 31 agustus 2010 lalu.

Sebagai lembaga penyambung aspirasi rakyat, DPRD Sekadau melalui Komisi A pun tidak tinggal diam terhadap masalah yang dihadapi oleh Filipus karyawan asal Dusun Tapang Rentong Desa Tapang Tingang Kecamatan Nanga Taman ini.

Setelah melalui berbagai proses, pihak perusahaan dan Filipus pun akhirnya dipangggil untuk diminta penjelasan terkait masalah tersebut. Filupus dalam penjelasannya menyatakan, dirinya diperlakukan semena-mena oleh pihak PT. SML yang mem-PHK-an tanpa dasar yang jelas.

Termasuk surat kesepakatan bersama yang diberi nomor 10/SKB/SML-Barat/G.G-Kalbar/VIII/10 dibuat sepihak yang isinya sama sekali tidak diketahui olehnya. Ironisnya surat yang dibuat sepihak itu, memaksakan Filipus untuk menandatanganinya. Merasa tidak tahu dan dirugikan oleh pihak PT. SML, Filipus pun enggan membubuhkan tandatangan pada surat tersebut.

Seperti yang tertera dalam surat tersebut, Filipus di-PHK-kan karena melanggar ketentuan UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan pasal 158 ayat 1 butir 7 (f) yang menyebutkan dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Atas putusan tersebut hak (pesangon yang diterima oleh Filipus Rp. 1,751.505. Dengan rincian uang pisah Rp.779.025, biaya ongkos pulang 100.000, HK Minggu (4HK) X Rp 249.280dan Gaji (2 HK) x Rp.31.160 Rp.623.200.

Filipus menuturkan, dirinya mulai bekerja pada perusahaan PT. SML berdasarkan surat lamarannya pada 10 Oktober 2006. Pada 1 Agustus 2010, ret atau estimasi angkutan dari 75 ret dikurangi oleh pihak perusahaan 25 ret. ”Yang seharusnya dibayar 75 ret, tetapi tinggal 50 ret, yang 25 retnyanya dicoret oleh pihak perusahaan, karena alasan melebihi ret atau estimasi” tuturnya.

Tidak menerima perlakukan perusahaan yang dianggap kejam itu, pada 18 Agustus 2010, angkutan buah sawit yang dibawanya memakai Jhondere itu ditumpahkan oleh Filipus di depan kantor SML di Tapang Tingang Estate Kebun Barat. Pada 25 Agustus 2010, Filipus dipanggil ke kantor SML untuk menandatangani surat kesepakatan bersama yang dianggapnya sepihak itu. Pada hari itu juga Filipus sudah resmi diPHK-kan oleh PT. SML.

Padahal, sebut Filipus jaminan dirinya untuk bekerja di perusahaan PT. SML harus menyerahkan lahan. Tidak alang kepalang lahan yang diserahkannya itu seluas 30 Ha. Bukan kesejahteraan yang diterima Filpius malah di PHK-kan oleh pihak perusahaan PT. SML.

Menanggapi masalah tersebut Anggota Komisi A DPRD Sekadau Paulus Subarno menyayangkan sikap yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT. SML itu. Dikatakan Barno panggilan akrabnya seharusnya masalah tersebut tidak terjadi. Ironisnya ungkap Barno korban PHK tersebut tidak diberikan surat peringaatan. ”Etikanya pihak perusahaan harus memberikan SP 1, 2 dan 3, Jika masih juga dilangar barulah ambil tindakan, ini tidak, bahkan terkesan sepihak,” ujar wakil rakyat asal dapil 2 ini.

Ironisnya lagi, ungkap Barno, pihak perusahaan tidak membuat kontrak kerja dengan karyawan, sehingga ada legalitas yang jelas dan apabila terjadi sesuatu di kemudian hari surat kontrak itulah yang nantinya menjadi dasar. ”Tidak kontrak kerja antara pihak perusahaan dan karyawan. Makanya pihak perusahaan semena-mena terhadap karyawan,” papar Barno, seraya meminta persoalan ini dapat diselesaikan secara mufakat antara pihak perusahaan dan Filipus.

Sementara itu, Kepala Dissosnakertrans dan tenaga kerja Kabupaten Sekadau Rasehan menyatakan, pada 29 September ini pihkanya akan mendengar kembali kesepakatan antara pihak perusahaan dan bapak Filipus. ”Kita akan selesaikan maslaah in dengan cara musyawarah dan mufakat,” ujarnya. Kadis Sosnakertrans ini pun berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.

Sementara itu, Humas PT. SML R. Krismanto mengatakan pihaknya juga bersedia untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara musyawarah dan mufakat. Sekitar 11 orang warga Tapang Tingang hadir langsung dalam rapat dengar pendapat itu. Kondisi rapat sempat tegang. Baca Selengkapnya.....

DAD Sekadau Dukung Program Pemerintahan Simon-Rupinus


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sekadau Paulus Misi mengatakan, pihaknya mendukung penuh program pemerintahan bupati terpilih Simon petrus-Rupinus lima tahun mendatang.

"Tidak ada alasan bagi DAD untuk tidak mendukung pasangan bapak Simon Petrus dan Bapak Rupinus. DAD Sekadau siap bergandeng tangan dengan pemerintah untuk membangun Sekadau yang kita cintai ini,” ungkap Misi di Sekadau kemarin.

"Saya juga berharap kepada masyarakat Dayak Sekadau untuk tidak lagi terpecah belah seperti pada saat proses pemilukada lalu. Itu semua sudah lewat. Sekarang mari kita bergandeng tangan bangun Sekadau," ujarnya.

Kepada masyarakat adat, Misi juga berharap dapat menjalin kerja sama baik dengan lembaga lain di Kabupaten Sekadau. ”Hubungan kerja sama yang baik adalah modal bagi kita untuk membangun Sekadau,” paparnya.

Hubungan baik yang selama ini sudah terjalin ungkap Misi agar tetap dipertahankan. ”Sikap toleransi hormat menghormati ini supaya terus kita pupuk, sehingga tetap berekmbang tumbuh di Sekadau,” tandas Misi yang juga Sekretaris PGRI cabang Kabupaten Sekadau ini. Baca Selengkapnya.....

3 Pejabat Eselon IV BPS Sekadau Dilantik

Alip:Harus Dispilin dan Jujur
Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Sejak berdirinya pada tahun 2006 silam, Badan Pusat Statistik Kabupaten Sekadau hanya memiliki 1 orang pejabat atau staf eselon IV. Untuk mengisi kekurangan tenaga itu Selasa (31/8) kemarin, untuk yang pertama kalinya BPS Sekadau melantik tiga orang pejabat eselon IV yaitu Ibnu Mubarokh, Citra Permatasari dan Fafang Roumdhani.

Kepala BPS Sekadau Alifius dalam sambutannya mengatakan, tugas seorang pekerja BPS tidaklah mudah. Seorang pegawai BPS dalam tugasnya harus senantiasa berpedoman pada visi BPS yaitu sebagai pelopor data statistic terpercaya untuk semua.

“Tantangan bagi kita semua kedepan adalah tuntutan agar kita mampu menyediakan data secara tepat, berkualitas dan beragam. Insan BPS diharapkan untuk selalu berpedoman pada nilai-nilai inti yaitu professional, integritas dan amanah,” ungkap Alifius.

Pada kesempatan tersebut, Alip sapaan akrabnya, meminta kepada pejabat yang baru dilantik supaya dapat secepatnya beradaptasi dengan tugas baru yang akan segera dilaksanakan. Dan tentunya yang paling utama dalam tugas adalah disiplin dan kejujuran.

Disamping itu, petugas BPS juga diharapkan mampu mengembangkan imajinasi-nya untuk menciptakan inovasi-inivasi dalam pekerjaan agar mampu bersaing dengan pesatnya kemajuan ilmu perstatistikan.

“Saya ucapkan selamat kepada petugas yang baru saja dilantik.mudah-mudahan anda dapat segera beradaptasi dengan tugas baru anda. Jangan ragu untuk mengembangkan imajinasi dan potensi yang ada dalam diri anda untuk meningkatkan kualitas BPS,” paparnya. Baca Selengkapnya.....

Minggu, 08 Agustus 2010

Tenaga Medis Jangan Malas

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Banyak tenaga medis yang mengabdikan diri di Kabupaten Sekadau merupakan salah satu factor penunjang pembangunan di bumi lawang kuari. Tenaga medis yang sudah tersebar dimasing-masing puskesmas tidak ada beda PNS atau PTT tetap menjadi tanggung jawab dinas kesehatan Sekadau. Hak sudah dipenuhi dan tidak ada alasan menolak tidak memberikan kewajibannya kepada Kabupaten Sekadau.

“Puskesmas itu pemilahannya ada yang terpencil dan sangat terpencil, melihat pada tempat yang dimaksud untuk penempatan tenaga medis PTT. Sangat terpencil biasanya masuk pada tempat tugas diluar kecamatan perkotaan. Sementara kewenangan lebih lnjut untuk menindak lanjuti tenaga medis PTT maupun PNS yang tidak masuk atau menempati tempat tugasnya adalah kewenangan kepala puskesmas yang bersangkutan,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan melalui Sekertaris dinas kesehatan Kabupaten Sekadau Yohanes Bayen kepada wartawan, belum lama ini.

Bayen sapaan akrabnya menilai, kewenangan sepenuhnya mengatur dan menegur personil itu kembali pada kepala puskesmas masing-masing. Dalam hal ini jelas tidak mengutamakan rasa tidak enak atau anak pejabat mana saja, karena power orang tua tidak bertanggung jawab atas pekerjaan anaknya dan yang memiliki kewenangan penuh tak lain adalah kepala puskesmas. Sejauh ini dinas kesehatan sudah maksimal dan tepat dalam menempatkan personil kesehatan dimasing-masing tempat yang telah dan sudah dibangun.

”Alasan tidak enak dan tidak betah itu bukan alasan mengabdikan diri, personil kesehatan jangan manja. Perawat hingga bidan dan dokter sekalipun yang tidak menempati tempat tugasnya harus diberi peringatan oleh kepala puskesmas. Jika kepala puskesmas tidak mampu atau tidak berani memberikan teguran, masyarakat setempat silahkan mengadu langsung kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan juga tidak masalah untuk mengadukan tenaga medis yang molor,” tegasnya.

Menurut Bayen, selama ini pemberian hak dan kewajiban sudah dimaksimalkan oleh dinas dan yang mendapatkan semua itu jangan diam makan gaji buta. Laporan dari berbagi pihak ada yang sudah masuk, hanya saja dari masing-masing kepala puskesmas harus proaktif menyikapi laporan masyarkat. Masalah ini tidak perlu disebutkan siapa dan dimana, yang jelas dinas sudah mengetahui siapa-siapa saja yang molor ataupun rajin untuk personilnya.

”Masalah tidak enak menegur tenaga medis itu tidak ada alasan dan bagiamanapun juga, tenaga medis itu stafnya kepala puskesmas. Peringatan itu bisa saja dimulai dari teguran lisan, jika tidak mempan silahkan menggunakan surat peringatan dan membuat tembusan kepada dinas kesehatan. Pemberian teguran itu harus adil kepada personil kesehatan, jika yang melanggar harus diproses dan jika yang berprestasi harus diberlakukan seperti apa tentu ada acuannya, karena ini untuk menyukseskan program pembangunan dibidang kesehatan dengan kualitas yang baik juga,” tegasnya Baca Selengkapnya.....

Enam Orang Suster Pasionis Memperoleh Kaul Kekal Pertama, Misa Syukur Dihadiri Bupati Sekadau Simon Petrus


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

“Maka aku akan menjawab Ah Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tida pandai berbicara sebab aku ini masih muda” (Yer 1,6). Adalah motto keenam suster pasionis yang menerima pengikraran profesi pertama atau kaul kekal dan satu orang suster yang menerima profesi relegius 25 tahun menjadi suster di gereja Katolik Santo Petrus dan Palus Sekada Minggu (8/8) emarin. Adalah Suster Donata Katarina yang menerima profesi relegius atau berpesta perak.

Keenam suster muda pasionis yang memperoleh kaul kekal pertama yaitu antara lain Sr. Kristilia Nona, Sr. Edit Yulifitri, Sr. Stevania Efriana Dua Hereng, Betha Marsia Marpaung, Teodosia Marwanti Etty dan Sita Devi.

Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Mgr. Agustinus Agus, Uskup Keuskupan Sintang dan pastor kepala paroki Santo Paulus dan Petrus Sekadau P. Markus Adu serta para pastor di keuskupan Sanggau dan keuskupan Sintang.

Pimpinan tinggi kongregasi suster pasionis provinsi Indonesia Sr. Kristina Nong, CP hadir langsung dalam perayaan ekaristi tersebut untuk memberikan kaul kekal kepada keenam suster yang berbahagia tersebut. Para suster dari kongregasi lain juga turut hadir dalam undangan pesta perak dan kaul kekal ke enam orang suster muda tersebut.

Tidak terkecuali, orang nomor satu di Kabupaten Sekadau Bupati Simon Petrus beserta Ny. Scolastika juga turut hadir dalam perayaaan ekaristi yang menyelematkan itu. Hadir juga ketua DPRD Kabupaten Sekadau Aloysius dan Ny. Yanti, para anggota dewan, para orang tua suster yang berkaul kekal, serta seluruh umat katolik di seantero Bumi Lawang Kuari.

Misa syukur yang dimulai pukul 08.00 wib berjalan hikmad meski sedikit diliputi cuaca mendung dan sedikit gerimis. Namun hal itu tidak mengurangi niat dan semangat ribuan umat katolik untuk melaksanakan ibadah.

Dalam kotbahnya yang mulia monsinyur Agustinus Agus mengungkapkan di tengah hiruk pikuk perubahan zaman yang semakin modern dengan berbagai pengaruh dan gejolak, masih ada umat katolik yang merelakan diri untuk menyerahkan diri secara total kepada Tuhan Alllah.

Hal ini menunjukan bahwa Tuhan masih ada di tengah umat. ”Saya menyampaikan selamat dan terima kasih kepada para suster yang berbahagia, karena anda sudah memilih untuk mengikuti jalan tuhan,” tutur uskup asal Lintang, Kabupaten Sanggau ini.

Dikatakan Uskup, di tengah hiruk pikuk dan prubahan zaman yang serba modern sekrang ini, umat katolik mengalami krisis yang disebut dengan suka menyingkirkan tuhan. Uskup menggambarkan seorang sopir mobil, ketika melewati lampu merah atau traffic laigt. Meski dia tahu tanda merah itu berhenti, namun karena tidak ada polisi, dia pun tanpa takut melajukan kendaraanya. Ketika ditanya polisi, mengapa bapak melewati pada saat lampu merah, bapak itu pun menjawab, karena tidak ada pak polisi yang jaga.

Dikatakan monsinyur, cerita itu menggambarkan bahwa manusia lebih takut dengan sesamanya manusia dibandingkan takut dengan tuhan. ”Ini yang saya katakan krisis bahwa tuhan mulai disingkirkan dalam hidup. Saya mengajak kepada umat mari kita sertakan seluruh hidup kita dalam tuhan,” paparnya.

Monsinyur juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua suster yang telah merelakan anak-anaknya untuk mengikuti jalan tuhan. Uskup juga berharap semoaga masih ada orang tua yang merelakan anak-anaknya untuk mengikuti jejak para suster ini, dalam memberikan pelayanan kepada umat. ”Yang menuai banyak, tetapi pekerjanya sedikit,” ucap ungkap Uskup dalam bahasa perumpamaan.

Sementara kepala suster kongregasi pasionis, Sr. Kristina dalam sambutannya mengatakan keenam suster yang mendapat kaul kekal dan satu orang suster yang merayakan pesta perak merupakan bisikan tuhan yang senantiasa harus dijalani dengan hidup kemurnian, kesucian, kemiskinan dan kesederhanaan. Dikatakan Kristina, kaul kekal ini bukan merupakan akhir tetapi sebagai awal karya yang baik bagi keenam suster untuk melaksanakan tugas dan perutusan karya keselamatan.

Kristina juga menyampaikan terima kasih kepada uskup, para pastor, pemkab sekadau para donatur yang telah mensukseskan prosesi misa syukur ini. Suster juga mengajak kepada umat supaya dapat merelakan putra-putrinya untuk bisa bergabung menjadi suster kongregasi pasionis.

Sementara itu Bupati Sekadau Simon Petrus, dalam sambutannya menyampaikan atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan selmat dan berbahagia kepada enam suster yang mendapat kaul kekal dan satu orang suster yang merayakan pesta perak 25 tahun menjadi suster.

Dalam sambutannya bupati juga sempat meneteskan air mata ketika melihat keenam suster yang berjalan memikul salib. ”Saya sempat terharu dan meneteskan air mata, melihat keenam suster yang berkaul kekal ketika memikul salib. Mereka sangat berbahagia bisa menjadi pelayan Tuhan,” papar orang nomor satu di bumi Lawang Kuari ini.

Bupati Simon mengatakan, keenam orang suster yang berkaul kekal dan satu orang suster yang berpesta perak adalah orang yang terpenggil untuk mengikuti tuhan secara total. ”Mereka dengan rela menyerahkan diri untuk menjadi pelayan tuhan dan pelayan umat. Semoga ada keluarga umat katolik yang bisa mengikuti jejak para suster ini, dalam penggembalaan umat Alllah,” tutur bupati Simon. Baca Selengkapnya.....

Kedepan KONI Kalbar Harus Perhatikan Penginapan Atlet


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Barat yang dimulai dari tangal 24 hingga 31 Juli 2010 lalu di Kota Pontianak telah usai. Sukses dalam pelaksanaanya, tetapi memberikan pesan dan kesan tersendiri k bagi official, atlet bahkan ketua Pengurus Cabang yang ada ditingkat kabupaten/kota.

Adadalah Muhammad, Ketua Pengcab POBSI Kabupaten Sekadau dalam pernyataanya kepada sejumlah wartawan di Sekadau (5/8), kemarin, mengaku sedikit kecewa dengan pelayanan yang diberikan panitia mengenai tempat penginapan yang dipersiapkan khusus untuk atlet Kabupaten Sekadau yang ditempatkan di SPN Pontianak.

Menurut Muhammad sangat kurang cocok jika atlet yang dipersiapkan untuk bertanding tetapi ditempatkan pada tempat yang kurang mengenakan. Menurut Muhammad jika tempat penginapan yang dipersiapakan kurang memungkin maka secara langsung akan berpengaruh kepada atlet.

”Kami dari Cabor POBSI harus terpaksa menginap di hotel. Karena mau mandi saja kadang tidak ada air, tempatnya juga kurang memungkinkan, karena itu adalah barak atau tempat penampungan para pengungsi,” paparnya.

Untuk itu kedepan kita berharap supaya KONI Provinsi Kalbar supaya mempersiapakan tempat penginapan yang lebih baik, kepada atlet. Karena itu sangat berpengaruh kepada atelt. ”Bagaimana atletnya mau sehat, tempatnya aja tidak sehat,” tegasnya.

Salah satu atlet yang namanya tidak mau disebutkan mengaku, bahwa tempat yang dipersiapakan oleh panitia terasa kurang enak. Kita mau tidak mau karena sudah dipersiapkan ya harus tinggal di situ. Tapi untuk soal makanan tidak ada masalah, hanya tempat penginapan yang bermasalah,” paparnya. Baca Selengkapnya.....

Pengobatan Gratis Keliling Kecamatan Adalah Program Bupati Simon


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Pengobatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu merupakan salah satu program yang menjadi prioritas Bupati Sekadau Simon Petrus. Program yang bertujuan meningkatkan tarap kesehatan masyarakat itu sudah dilakukan sejak tahun 2007 hingga 2010 sekarang. Pengobatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu ini juga menjadi salah satu program 100 hari menteri kesehatan republik indonesia.

Sebagai implementasi dari pada program tersebut, Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau bekerja sama dengan PKK melakukan pengobatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu di Desa Engkersik Kecamatan Sekadau Hilir.

Program pengobatan gratis yang dilaukan oleh Dinkes Sekadau bekerja sama dengan PKK Kabupaten Sekadau dari desa-kedesa selama tiga tahun terakhir ini mendapat tanggapan positef dari masyarakat terlebih bagi masyarakat yang kurang mampu. Tidaklah mengherankan jika pengobatan gratis tersebut selalu diserbu oleh masyarakat.

Apalagi setiap kali ada pengobatan gratis, Dinkes Sekadau selalu mempersiapkan tenaga dokter selain perawat dan tenaga bidan. Ini membuat masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.

Pengobatan gratis ini ternyata menjadi kerinduan yang selama ini dinanti-natikan oleh masyarakat di Desa Engkersik. “Sebagai masyarakat yang kurang mampu yang hanya mengandalkan penghasil karet, pengobatan gratis seperti ini sangat kami rindukan dari pemerintah kabupaten sekadau. Kita ini orang kecil, berpenghasilan kecil, kita tidak mampu untuk berobat ke dokter, karena biayanya yang besar. Kita bersyukur pengobatan gratis ini dilaksanakan,” tutur Tayong seorang ibu berusia 50 tahun itu.

Bahkan menurut Tayong, dengan penghasilannya yang hanya Rp700-800 ribu perbulan kerab membuat dirinya enggan untuk berobat ke puskesmas. Sebab dengan kondisi ekonomi yang semakin meningkat seperti sekarang ini pendapatan tersebut dirasakannya masih kurang.

Karena selain untuk biaya anak sekolah juga untuk keperluan kebutuhan sehari-hari. “Kalau ada uang lebih, baru kita bisa berobat, tetapi kalau tidak ada uang kita tidak berobat. Karena kalau kita berobat ke dokter atau mantri paling tidak kita harus keluarkan uang Rp100 ribu, belum lagi untuk transportasi,” paparnya.

Nada yang sama juga dituturkan oleh Zainal Abidin (41) tahun. Dia mengaku bersyukur dan senang hati dengan kegiatan pengobatan gratis yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten Sekadau itu. “Kita berharap kegiatan ini terus berlanjut dalam rangka membantu bagi masyarakat yang ekonominya kurang mampu. Masyarakat seperti kita ini masih sangat membutuhkan pelayanan kesehatan, tetapi karena biaya membuat kami jarang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai,” tutur Zainal.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dominika dalam sambutan singkatnya mengatakan, bahwa pengobatan gratis seperti ini dilakukan secara berkelanjutan dari tahun ketahun. Namun karena banyaknya desa yang tersebar di Kabupaten Sekadau terpaksa ada yang belum dan ada yang sudah dilakukan.

“Tapi pada prinsipnya desa-desa yang tersebar di sekadau sudah kita programkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis ini, hanya saja realisasinya bertahap, ini tentu disesuaikan dengan anggaran yang tersedia,” ujar Dominika.

Dikatakan Domi, pengobatan gratis itu adalah kebijakan bupati Sekadau Simon Petrus. “Kebijakan bupati Sekadau terkait dengan pengobatan gratis itu sudah kita lakukan sejak tahun 2007 lalu hingga sekarang,” ujarnya.

Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Sekadau Scolastika Simon Petrus dalam sambutan singkatnya mengajak kepada masyarakat desa Engkersik agar selalu membiasakan hidup sehat dan bersih lingkungan. “Lingkungan akan nampak indah jika bersih, ditanami dengan tumbuh-tumbuhan,” ujar Scolastika.

Terkait dengan pengobatan gratis, Tika menjelaskan bahwa itu adalah program yang dilakukan pemerintah Kabupaten Sekadau dalam rangka meningkatkan tarap kesehatan kepada masyarakat. “Pemkab berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik, dengan mendirikan pustu dan polindes. Dibidang lain jalan, rumah sekolah dan masih banyak lagi,” terang Tika yang disambut tepuk tangan oleh masyarakat yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut ketua PKK Sekadau Scolastika juga ikut melakukan pemeriksaaan kesehatan kepada masyarakat yang hadir. Memeriksa kesehatan pasien bukanlah pekerjaan baru bagi Istri Simon Petrus itu. Sebab ibu yang dikenal cukup ramah ini adalah seorang bidan. Baca Selengkapnya.....

Wabub Terpilih Rayakan Syukuran di Kampung Halamannya


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Wakil bupati terpilih Kabupaten Sekadau Rupinus Sabtu (7/8), pekan lalu merayakan syukuran atas terpilihnya sebagai wakil bupati di kampung halannya di Pantok Kecamatan Nanga Taman.

Bupati terpilih Simon Petrus dan ketua TP PKK Kabupaten Sekadau hadir pada acara syukuran tersebut. Bupati Simon disambut dengan tarian adat dayak. Bupati Simon juga pada prosesi penyambutan itu diperkenankan memotong pancong buluh muda.

Bupati Simon dalam sambutannya, mengajak kepada masyarakat kabupaten sekadau scara bergandeng tangan membangun kabupaten sekadau. Bupati Simon juga mengatakan dia bersama wakil bupati Rupinus siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Dikatakan bupati Simon, pembangunan di kabupaten sekadau dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh masyarakat kabupaten sekadau. ”Pemerintah tidak bisa membangun jika tidak didukung oleh masyarakat, sebaliknya pembagunan dapat berjalan jika didukung oleh masyarakat,” paparnya.

Dikatakan Simon Petrus, terpilih dirinya sebagai bupati dan Rupinus sebagai wakil bupati adalah sebuah kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat desa pantok secara khusus dan masyarakjat kabupaten sekadau secara umum. Mengawali pembangunan lima tahun kedepan, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Baca Selengkapnya.....

Tahun 2010 Tidak Ada Lagi Sekolah Yang Rusak Parah

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Pemerintah Kabupaten Sekadau di bawah pimpinan Bupati Simon Petrus ingin menunjukan keseriusannya terutama di bidang pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sekadau Djemain Burhan, ketika dutemui di ruang kerjanya baru-baru ini, mulai tahun 2010 tidak ada lagi gedung sekolah di tujuh kecamatan di senatero bumi lawang kuari yang mengalami rusak parah.

Menurut Djemain semenjak Sekadau menjadi kabupaten sedikitnya 62 gedung sekolah baru yang dibangun oleh Pemkab Sekadau mulai dari SD,SMP dan SMA/sederajat. Dikatakan Djemain lagi, sampai pada tahun 2010 sekarang ini, Pemkab Sekadau sudah sudah hampir selessai membangun fisik gedung sekolah sampai pada tingkat desa. Jika ada pembangunan selanjutnya ungkap Djemain hanya tinggal rehab yang rusak.

“Saya yakin tahun 2010 tidak ada lagi sekolah yang rusak parah, ini menunjukan bahwa Pemkab Sekadau benar-benar serius dalam mengurusi masalah pendidikan,” ujarnya. Selain membanun gedung sekolah, Pemkab Sekadau juga memberikan kesempatan bagi para guru untuk melanjutkan study baik di S-1 maupun S-2. “Kita sudah mengupayakan agar guru bisa kuliah untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya,” kata Djemain lagi. Baca Selengkapnya.....

Menjadi PNS Berarti Siap Menjadi Pelayan Masyarakat

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Bupati Sekadau Simon Petrus menegaskan menjadi PNS berarti harus siap menjadi pelayan masyarakat bukan sebaliknya minta dilayani oleh masyarakat.

”Sebagai abdi negara, PNS harus mampu menjadi pelayan masyarkat yang baik, itulah tugas seorang PNS,” kata orang nomor satu yang menahkodai DPC partai demokrat kabupaten sekadau ini.

PNS juga kata bupati harus disiplin, berperilaku baik sehingga bisa menjadi panutan masyarakat. Berikan pelayanan kepada masyarakat dengan tidak membeda-bedakan latar belakang seseorang itu.

Juga yang tidak kalah pentingnya ungkap pria asal Belitang Hulu ini, seorang PNS harus mampu menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat yang baik, dan mampu melaksanakan tugasnya.

"Dengan dilandasi semangat pengabdian, disiplin, dedikasi, loyal dan bertanggung jawab serta dilandasi dengan senyuman yang indah kepada masyarakat maka dengan sendirinya masyarakat akan merasa puas, lega, segar dan nyman dengan pelayanan tersebut,” paparnya. Baca Selengkapnya.....

Pembangunan Untuk Masyarakat

Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Ketua DPRD Sekadau, Aloysius mengatakan jika ada yang mengatakan pemerintah Kabupaten Sekadau tidak berbuat dalam bidang pembangunan terutama jalan itu sangat salah besar. Bahkan setiap daerah bahkan dusun sudah dibangun rabat beton.

“Sedangkan jalan kabupaten antar kecamatan yang sudah rusak sekarang ini, itu semata-mata karena membawa angkutan melampaui kekuatan jalan, sedangkan kekuatan jalan tidak sampai pada muatan itu,” ujar Agek sapaan akrabnya, di Sei Ayak Kecamatan Belitang Hilir belum lama ini.

Dikatakan agek jalan serta jembatan yang sudah dibangun oleh pemerintah sekadau itu sudah merata. Termasuk juga segala aspal. “Pengguna jalan musti proaktif. Bila ada menemui jalan yang rusak sebaiknya diatasi jika mau lewat. Hal ini juga untuk kenyamanan bersama dan kalau masalah yang kecil tidak perlu menunggu turun tangan pemerintah unruk mengatasinya,” pintanya.

Hal senada juga diungkapkan Rio salah seorang warga Sekadau. Dia mengatakan masyarakat sebainya supaya jangan menunggu pemerintah perbaiki jalan. Pengguna jalan ataupun pengusaha yang merasa dirinya kerap menggunakan jalan tersebut tolonglah berbaik hati. “Jangan manja dengan pemerintah mengenai masalah jalan tersebut,” terang dia. Baca Selengkapnya.....

Jumat, 04 Juni 2010

KLH Seakdau Kirim 3 Utusan Ikuti Pelatihan Pengolah Sampah di Jogja

Hermanus Hartono
Boreno Tribune, Sekadau
Kantor Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kabupaten Sekadau dalam waktu dekat ini akan mengirimkan tiga orang perwakilan untuk mengikuti pelatihan pengolahan plastik di Jogjakarta.

Demikian dikatakan Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kabupaten Sekadau Agustinus ketika ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sekadau usai menghadiri rapat pleno peresmian, pengangkatan dan pemberhentian bupati terpilih dan bupati masa bhakti 200-2010, Kamis (3/6), lalu.

Ketiga orang yang akan mengikuti pelatihan pengolah sampah di Jogjakarta tersebut, ungkap Agustinus selain dari tenaga kantor lingkungan hidup juga dari masyarakat yang sudah ditunjuk oleh instansi dimaksud. Ada tiga orang yang akan kita kirim ke Jogjakarta untuk mengikuti pelatihan pengolahan plastik,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan Agustinus, adapun biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan bagi ketiga tersebut yaitu sebesar Rp12 juta. ”Cukup maha juga biaya yang akan kita keluarkan untuk ketiga orang itu,” papar pria murah senyum ini.

Hasil yang diharapkan dari pelatihan tersebut, lanjut Agustinus mereka (ketiga orang yang dikirim untuk mengikuti pelatihan,red) dapat menjabarkan ilmu pengetahuan kepada para pekerja lain yang nantinya akan bekerja pada pengolahan sampah tersebut.

Sarana prasarana seperti mesin pengolahan sampah dimaksud, tutur Agustinus sudah tersedia, tinggal dioperasikan. ”Jika tidak ada kendala dalam waktu dekat juga mesin pengelohan sampah tersebut sudah kita fungsikan,” papar Agustinus menutup pembicaraanya. Baca Selengkapnya.....

PM Kesbang Sekadau Gelar Semiloka Perispan PNPM-MP Tahun 2010


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau

Badan Pemberdayaan Masyarakat, Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Kabupaten Sekadau kamis (3/6), menggelar Semiloka semiloka DPRD dan SKPD dalam rangka evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan persiapan PNPM-MP tahun 2010.

Kegiatan yang dilaksanakan di gedung kateketik kompleks pastoran Sekadau di buka oleh Sekda Kabupaten Sekadau Awang Asnawi mewakili bupati Sekadau. sambutan bupati yang dibacakan oleh Sekda Sekadau Awang Asnawi mengatakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) merupakan salah satu kebijkan yang ditempu pemerintah dalam meningkatkan kemampuan sehingga diharapkan mampu memberikan perubahan bagi kesejahteraan masyarakat.

Dikatakan Awang, beberapa aspek keberhasilan yang dimiliki oleh PNPM-MP antara lain meningkatnya kemampuan masyarakat dan pemerintah local dalam pengelolaan kegiatan pembangunan desa, biaya kegiatan relaitf murah, dibandingkan jika dialksanakan oleh pihak lain dan yang terakhir masyarakat terlibat secara penuh dalam perencanaan pelaksanaan dan pengendalian.

“Kemauan dan komitmen antar pelaku PNPM-MP, terutama pemerintah dengan pemerintah daerah dan masyarakat menjadi factor yang amat penting dalam mesnsukseskan tujuan dimaksud,” ujar pria asal kota Amoi Singkawang itu.

Lebih jauh dikatakan Awang, implementasi PNPM Mandiri tahun 2009 ditandai dengan peningkatan secara kuantitatif lokasi program dari enam kecamatan pada tahun 2008, menjadi tujuh kecamatan dengan dukungan dana bantuan langsung masyarakat sebesar Rp8.500.000.000 bersumber BLM APBN sebesar Rp6.980.000.000 dan dana daerah urusan bersama (APBD) Kabupaten Sekadau sebesar Rp 1.520.000.000. dana tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan fisik di 34 desa di tujuh kecamatan.

“PNPM-MP dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan,” paparnya.

Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia.

Sementara itu kepala badan PM, Kesbang dan Pemdes Kabupaten Sekadau Matheus Thius dalam laporannya mengatakan semiloka DPRD dan SKPD Kabupaten Sekadau ysng dilaksanakan sekarang ini, dalam rangka evaluasi pelaksanaan PNPM tahun 2009 dan perispan PNPM-MP tahun 2010.

Tujuan dilaksanakannya semiloka ini ungkap Matheus untuk meningkatkan kapasitas evaluatif, kritik dan pertanggung jawaban dari dan antrar komponen tim koordinasi PNPM-MP, kedua untuk mengembangkan kelembagaan pembinaan PNPM-MP yang semakin obyektif, rasional dan bertanggung jawab bagi transisi dan otonomi daerah dan yang ketiga adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan PNPM-MP tahun anggaran 2010.

Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan semiloka tersebut ungkap bapak yang dikenal ramah ini, antara lain berjumlah 98 orang yang terdiri dari tim koordinasi PNPM-MP provinsi satu orang, tim koordinasi PNPM-MP Kabupaten Sekadau yang terdiri dari camat, DPRD Kabupaten Sekadau, para fasilitator, kepala desa dan LSM. Baca Selengkapnya.....

Minggu, 30 Mei 2010

Pertahankan Kondisi Aman dan Damai Pasca Pemilukada Menang Terhormat, Kalah Bermartabat


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Pemilihan umum Bupati dan Wakil Bupati Sekadau yang puncaknya dilaksanakan 19 Mei 2010 lalu kini menuai hasil dan telah menetapkan pasangan Simon Petrus-Rupinus sebagai pemenang dalam pemilihan tersebut sesuai ketetapan KPU Kabupaten Sekadau pada pleno, yang digelar Senin 24 Mei lalu.

Kebupaten Sekadau sebagai kabupaten baru hasil pemekaran memiliki seorang pemimpin daerah yang dihasilkan dari pilihan langsung masyarakat dan akan dilantik pada 15 Agustus mendatang. Pemimpin yang memperoleh lebih dari setengah suara pemilih yang memberikan hak suara mereka di TPS pada pelaksanaan pemilu lalu memiliki kredibelitas kepemimpinan yang tangguh yakni di pilih sebanyak 58.770 konstituen atau 56,21 persen dari total jumlah pemilih.

Sebagai pemimpin, Simon-Rupinus boleh berbangga hati. Pasangan yang diusung Partai Demokrat, PDIP, PDS, PPD dan PNBKI ini mampu menggeser perolhaan suara empat kandidat lain dan meninggalkannya sangat jauh. Harus diakui oleh lawannya bahwa mereka menang secara terhormat. Dan, yang kalah dalam pemilukada juga harus berbesar hati mengakui segala keterbatasan mereka dan secara bermartabat mengakui kemenangan calon lain yang terpilih. “Dalam pemilihan pasti ada yang menang dan kalah. Yang menang terhormat, dan yang kalah harus berbesar hati dan mendukung yang menang. Harus bermartabat,” ujar Kadir, salah seorang warga Sekadau Kamis (27/5), pekan lalu.

Menurut dia, pergerakan yang dilancarkan oleh tim sukses pasangan calon yang kalah untuk mengadukan indikasi pelanggaran harus dihargai sebagai sebuah proses demokrasi yang sehat. “ Tidak ada salahnya jika tim sukses pasangan calon yang kalah mengadukan indikasi-indikasi pelanggaran dalam pemilukada kepada panwas dan polisi. Justeru inilah jalur yang benar. Serahkan semua proses penanganannya kepada aparat yang memiliki kewenangan untuk itu,” katanya.

Kekecewaan pasangan calon lainyang kalah dalam pemilukada, dikataknya sebuah perasaan yang sangat manusiawi. “Semua tim menginginkan calon yang diusungnya menang. Namun pemilukada adalah sebuah pemilihan umum, yang menentukan adalah pilihan rakyat banyak, yang memperoleh suara terbanyak dia lah yang menang dan secara sah sesuai aturan hukum hal ini sudah ditentukan,” cetusnya.

Terkait laporan indikasi pelanggaran yang dilakukan, Kadir mengatakan, iindikasi-indikasi seperti itu pasti ada dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum. Bahkan menurut dia indikasi pelanggaran juga terdapat pada calon lain tanpa mereak sadari. “Bukankah jika di dalam orasi kampanye menjelek-jelekkan pasangan calon lain juga merupakan sebuah indikasi pelanggaran pemilu yang juga menuntut sanksi hukum yang tegas?,” katanya.
Sementara itu Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Sekadau Samsul Muarif ketika dikonfirmasi Senin (26/5), lalu dengan tegas mengatakan tidak benar jika panwaslukada sekadau tidak memproses laporan yang disampaikan oleh si pelapor.

”Semua laporan yang berkaitan dengan pelanggaran tetap kita poroses, tetapi tidak semua laporan yang disampaikan kepanawaslukada sekadau bisa diproses. Laporan yang bisa diproses adalah laporan yang memiliki bukti dan saksi,” ungkapnya.

Panwaslukada lanjut Samsul yang saat itu didampingi kepala divisi penanganan dan pelanggaran Marselinus Oktavianus menyatakan, panwaslukada tidak bisa memproses pelanggaran yang tidak memiliki bukti apalagi saksi. ”Kami bekerja tidak terlepas dengan peraturan-perundang-undangan. Kalau ada yang mengatakan panwaslukada tidak diproses, itu saya katakan tidak benar,” tegas Samsul dan Oktavianus yang juga dibenarkan oleh ketua panwascam Sekadau Hilir, Endang Sunarya. Baca Selengkapnya.....

Pemkab Sekadau Siap Sediakan Lahan Untuk Pembangunan Kodim


Hermanus Hartono
Borneo Tribune, Sekadau
Meski belum ada kepastian kapan Komando Distrik Militer (Kodim) bisa terealisasi di Kabupaten Sekadau, namun Pemerintah Kabupaten Sekadau sudah menyatakan kesediannya menyiapkan lahan untuk pembangunan kodim dimaksud.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Sekadau Simon Petrus ketika ditemui di pendopo usai menerima kunjungan Danrem 121 Alambhana Wanawai Kolonel Infanteri Toto Rinanto Sudjiman di pendopo bupati Sekadau jalan Merdeka Timur Jumat (28/50), pekan lalu.

Sementara itu Danrem Toto Rinanto ketika ditanyai kapan Kodim di Kabupaten Sekadau bisa direalisasi, dia mengatakan sampai saat ini belum ada wacana terkait realisasi kodim di Kabupaten Sekadau julukan Bumi Lalwang Kuari ini.

Dikatakan Toto, berdirnya sebuah kodim itu diperlukan kajian yang mendalam dari berbagai aspek yang ada pada daerah tersebut. “Pendirian sebuah kodim itu juga diperlukan tim khusus yang nantinya akan mengkaji dan menilai apakah daerah tersebut sudah layak atau tidak untuk dirikan sebuah kodim,” ujar Toto mengakhiri pembicaraanya. Baca Selengkapnya.....
Template by : Andreas aan kasiangan.blogspot.com